Anda di halaman 1dari 5

Nama: Widia Nazari

Nim: 190310043

Kelas: AET 1

TEKNIK PEMBERIAN AIR IRIGASI

Irigasi atau pengairan merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan
pertanian. Irigasi adalah kegiatan - kegiatan yang bertalian dengan usaha mendapatkan air untuk
sawah, ladang, perkebunan dan lain-lain usaha pertanian, rawa - rawa, perikanan. Usaha tersebut
terutama menyangkut pembuatan sarana dan prasarana untuk membagi-bagikan air ke sawah-
sawah secara teratur dan membuang air kelebihan yang tidak diperlukan lagi untuk memenuhi
tujuan pertanian. Masih sering kita jumpai istilah irigasi ini diganti dengan istilah "Pengairan".
Untuk sementara istilah irigasi kita anggap punya pengertian yang sama dengan istilah
pengairan.

Irigasi merupakan kegiatan pemberian air pada suatu lahan pertanian yang bertujuan
untuk menciptakan kondisi lembab pada daerah perakaran tanaman untuk memenuhi kebutuhan
air bagi pertumbuhan tanaman.
Tujuan irigasi secara umum adalah menjamin keberhasilan produksi tanaman dalam
rangka menghadapi kekeringan jangka pendek, mendiginkan tanah sehingga akrab dengan
pertumbuhan tanaman, mengurangi bahaya cekaman kekeringan, mencuci/melarutkan garam
dalam tanah, serta melunakkan lapisan gumpalan-gumpalan tanah.
Tujuan irigasi secara langsung adalah membasahi tanah, agar dicapai suatu kondisi tanah
yang baik untuk pertmbuhan tanaman dalam hubungannya dengan prosentase kandungan air dan
udara diantara butir-butir tanah. Pemberian air dapat juga mempunyai tujuan sebagai pengangkut
bahan-bahan pupuk untuk perbaikan tanah.
 Fungsi Irigasi
Fungsi utama irigasi yaitu memenuhi kebutuhan air tanaman. Adapun manfaat irigasi
adalah mempermudah pekerjaan pengolahan tanah, menekan pertumbuhan gulma, hama, dan
penyakit, mengatur suhu tanah dan iklim mikro, memperbaiki kesuburan tanah, dan menurunkan
kadar garam dalam tanah.
Fungsi spesifik irigasi yaitu:

1. Mengambil air dari sumber (diverting)

2. Membawa/mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian (conveying)

3. Mendistribusikan air kepada tanaman (distributing)

4. Mengatur dan mengukur aliran air (regulating and measuring)

 Macam-Macam Irigasi

Menurut sumber airnya:

1. Air permukaan (sungai, danau, waduk)

Irigasi Permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di


sungai melalui bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free
intake) kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan
pertanian. Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini
dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat
air lebih dulu.

2. Airtanah (Akuifer)

Air tanah merupakan salah satu acuan yang sangat penting dalam pengelolaan air
pada lahan kering baik untuk pemanfaatan aktivitas rumah tangga maupun untuk
pengembangan pertanian. Sampai saat ini, metode atau survei geolistrik merupakan
metode cepat dan penting untuk mempelajari dan menggambarkan kondisi akuifer di
lahan kering. Teknik Vertical Electrical Sounding (VES) dipergunakan untuk
menentukan potensi air tanah melalui dua elektroda arus yang diinjeksikan secara vertikal
ke dalam bumi, dan sangat populer dalam studi air tanah karena tekniknya sederhana.
Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda tertentu, dapat
ditentukan variasi nilai hambatan jenis masingmasing lapisan di bawah titik ukur (titik
sounding). Perbedaan sifat kelistrikan batuan antara lain disebabkan oleh perbedaan
karakteristik batuan (kerapatan, porositas, ukuran pori, bentuk), kandungan air, suhu, dan
sebagainya. air tanah merupakan sumber yang lebih terjamin ketersediaannya, lebih tahan
terhadap bencana kekeringan. Sumberdaya air tanah untuk irigasi seringkali
memunculkan konflik kepentingan yang diakibatkan oleh persaingan dalam penggunaan
air antar berbagai pengguna, alih fungsi lahan, hak penggunaan air yang tidak jelas,
lemahnya koordinasi antar pemangku kepentingan, dan kelemahan dalam kebijakan
pengelolaan sumberdaya air yang berwawasan konservasi.

Menurut cara pengambilan airnya:


1. Pengambilan gravitasi

Pengambilan gravitasi merupakan irigasi yang memanfaatkan gaya tarik gravitasi untuk
mengalirkan air dari sumber ke tempat yang membutuhkan, pada umumnya irigasi ini
banyak digunakan di Indonesia, dan dapat dibagi menjadi: irigasi genangan liar, irigasi
genangan dari saluran, irigasi alur dan gelombang.

2. Pompa

Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian
dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau
irigasi ini dapat terus mengairi sawah.

Bendungan/Intake

Bendungan merupakan bangunan air yang dibangun secara melintang pada sungai, yang
tujuannya agar permukaan air sungai di sekitarnya dapat naik sampai ketinggian tertentu,
dengan demikian air sungai tadi dapat dialirkan melalui pintu sadap ke ke saluran-saluran
pembagi air pengairan ke lahan-lahan pertanian. Bendungan harus dibuat secara kuat agar
tetap tahan untuk jangka waktu panjang/lama, tinggi tepi tembok bendung didasarkan
pada debit maksimum untuk jangka waktu tertentu.

Sember Air Dibawah Permukaan Lahan

Air dibawah permukaan lahan di dalam tanah atau batuan terdapat pada ruang pori antar
butir material penyusun batuan atau rekahan batuan. Keterdaatan air dalam tanah
tergantung beberapafactor Sebenarnya di bawah permukaan lahan terdapat kumpulan air
yang mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan. Penyembuhan atau pengisian
kembali air yang ada dalam tanah itu berlangsung akibat curah hujan, yang sebagian
meresap kedalam tanah, bergantung pada jenis tanah dan batuan yang mengalasi suatu
daerah curah hujan meresap kedalam bumi dalam jumlah besar atau kecil, ada tanah yang
jarang dan ada tanah yang kedap.

AirSaluran Primer

Daerah di sepanjang saluran primer sering tidak dapat dilayani dengan mudah dengan
cara menyadap air dari saluran sekunder. Apabila saluran primer melewati sepanjang
garis tinggi daerah saluran primer yang berdekatan harus dilayani langsung dari saluran
primer.

Saluran Sekunder

Saluran sekunder pada umumnya terletak pada punggung mengairi daerah di sisi kanan
dan kiri saluran tersebut sampai saluran drainase yang membatasinya. Saluran sekunder
juga dapat direncanakan sebagai saluran garis tinggi yang mengairi lereng-lereng medan
yang lebih rendah.

Saluran Tersier

Saluran tersier adalah saluran yang membawa air dari bangunan sadap tersier dari
jaringan utama ke dalam petak tersier saluran kuarter. Saluran kuarter membawa air dari
boks bagi kuarter melalui bangunan sadap tersier atau parit sawah ke petak-petak sawah.

Menurut cara pengalirannya:


1. Saluran terbuka (open channel)
Saluran terbuka yaitu sistem distribusi air yang berpenampang terbuka/open channel.
Dimana penampang terbagi dengan penampang alami.
2. Jaringan pipa (pipe network)
Sesuai namanya sistem mendistribusikan air melalui pipa-pipa yang terhubung dengan
debit tertentu. Irigasi pipa ini juga dipengaruhi oleh gravitasi.
Menurut cara distribusi di lahan:
1. Irigasi permukaan
Irigasi permukaan merupakan metode pemberian air yang paling awal
dikembangkan. Irigasi permukaan merupakan irigasi yang terluas cakupannya di seluruh
dunia terutama di Asia. Sistem irigasi permukaan terjadi dengan menyebarkan air ke
permukaan tanah dan membiarkan air meresap (infiltrasi) ke dalam tanah. Air dibawa
dari sumber ke lahan melalui saluran terbuka baik dengan atau lining maupun melalui
pipa dengan head rendah. Investasi yang diperlukan untuk mengembangkan irigasi
permukan relatif lebih kecil daripada irigasi curah maupun tetes kecuali bila diperlukan
pembentukan lahan, seperti untuk membuat teras. Suatu daerah irigasi permukaan terdiri
dari susunan tanah yang akan diairi secara teratur dan terdiri dari susunan jaringan
saluran air dan bangunan lain untuk mengatur pembagian, pemberian, penyaluran, dan
pembuangan kelebihan air
2. Irigasi curah
Irigasi curah menggunakan tekanan untuk membentuk tetesan air yang mirip
hujan ke permukaan lahan pertanian. Disamping untuk memenuhi kebutuhan air tanaman.
Sistem ini dapat pula digunakan untuk mencegah pembekuan, mengurangi erosi angin,
memberikan pupuk dan lain-lain. Pada irigasi curah air dialirkan dari sumber melalui
jaringan pipa yang disebut mainline dan sub-mainlen dan ke beberapa lateral yang
masing-masing mempunyai beberapa mata pencurah (sprinkler). Sistem irigasi curah
dibagi menjadi dua yaitu set system (alat pencurah memiliki posisi yang tepat),serta
continius system (alat pencurah dapat dipindah-pindahkan).
3. Irigasi tetes
Irigasi tetes adalah suatu sistem pemberian air melalui pipa/ selang berlubang dengan
menggunakan tekanan tertentu, dimana air yang keluar berupa tetesan-tetesan langsung pada
daerah perakaran tanaman. Tujuan dari irigasi tetes adalah untuk memenuhi kebutuhan air
tanaman tanpa harus membasahi keseluruhan lahan, sehingga mereduksi kehilangan air
akibat penguapan yang berlebihan, pewmakaian air lebih efisien, mengurangi limpasan, serta
menekan/mengurangi pertumbuhan gulma. Ciri- ciri irigasi tetes adalah debit air kecil selama
periode waktu tertentu, interval (selang)yang sering, atau frekuensi pemberian air yang tinggi
, air diberikan pada daerah perakaran tanaman, aliran air bertekanan dan efisiensi serta
keseragaman pemberian air lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai