Dalam kehidupan sehari – hari manusia tidak dapat dipisahkan dengan air. Banyak
pekerjaan yang dilakukan manusia berhubungan dengan air. Salah satu bidang pekerjaan yang
memerlukan air sebagai komponen utama adalah pertanian. Dalam perencanaan pertanian
para ahli harus memikirakan faktor air yang menjadi penunjang. Kebutuhan air untuk tanaman
harus selalu dikontrol secara berkala. Tanaman harus mendapatkan suplai air yang sesuai
dengan kebutuhan untuk dapat tumbuh dengan baik sehingga air tidak boleh melampaui batas
kebutuhan atau malah kurang dari kebutuhan.
Kebutuhan akan air yang sesuai membuat para ahli berfikir untuk membentuk suatu sistem
pengairan yang dapat mengatur kebutuhan tanaman terutama untuk areal pertanian yang
cukup luas. Sistem yang dibuat itu dimaksudkan agar seluruh areal pertanian mendapatkan
suplai air yang cukup sehingga tidak ada areal pertanian yang tidak mendapatkan air. Selain itu
juga sistem yang dibentuk itu dimaksudkan untuk dapat menyalurkan jumlah air yang tersedia
untuk selanjutnya dibagikan secara merata ke seluruh areal pertanian.
B. Pengertian Irigasi
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk memenuhi kebutuhan pertanian
dan disamping itu air irigasi bisa juga digunakan untuk keperluan lain seperti untuk air baku,
penyediaan air minum, pembangkit tenaga listrik, keperluan industri, perikanan, untuk
pengegelontoran roil – roil di dalam kota (Teknik Penyehatan) dan lain –lain.
Sumber air yang digunakan untuk irigasi adalah :
Air yang dipermukaan tanah : sungai, danau, waduk, dan mata air.
Air hujan yang ditampung dengan waduk lapangan (Embung)
Air tanah (Ground Water)
Menurut UU No. 7 Tahun 2004 pasal 41 ayat 1 tentang Sumber Daya Air, irigasi adalah
usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya
meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi
tambak. Berdasarkan UU No.7 Tahun 2004, irigasi meliputi usaha penyediaan, pengaturan dan
pembuangan air dengan tujuan untuk menunjang pertanian.
Menurut Suhardjono (1994), irigasi adalah sejumlah air yang pada umumnya diambil
dari sungai atau bendung yang dialirkan melalui sistem jaringan irigasi untuk menjaga
keseimbangan jumlah air di dalam tanah.
Menurut Hansen, dkk (1990), irigasi adalah penggunaan air pada tanah untuk keperluan
penyediaan cairan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanam-tanaman.
Menurut Sosrodarsono dan Takeda (1987), irigasi adalah menyalurkan air yang perlu
untuk pertumbuhan tanaman ke tanah yang diolah dan mendistribusikannya secara
sistematis.
Menurut Standar Perencanaan Irigasi KP-01 irigasi adalah sistem pemberian air ketanah-tanah
pertanian guna mencukupi kebutuhan tanaman agar tanaman tersebut tumbuh dengan baik.
Adapun tujuan irigasi adalah sebagai berikut:
1. Membasahi tanaman. Membasahi tanah dengan menggunakan air irigasi bertujuan
memenuhi kekurangan air di daerah pertanian pada saat air hujan kurang atau tidak
ada. Hal ini penting sekali karena kekurangan air yang di perlukan untuk tumbuh dapat
mempengaruhi hasil panen tanaman tersebut.
2. Merabuk. Merabuk adalah pemberian air yang tujuannya selain membasahi juga
memberi zat-zat yang berguna bagi tanaman itu sendiri.
1. Menambahkan air ke dalam tanah untuk menyediakan cairan yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman.
3. Untuk mendinginkan tanah dan atmosfer, sehingga menimbulkan lingkungan yang baik
untuk pertumbuhan tanamam.
Menurut Standar Perencanaan Irigasi KP-01 terdapat empat jenis irigasi, yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan cara pengaturan pengukuran aliran air dan lengkapnya fasilitas, jaringan
irigasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Irigasi Teknis
Jaringan irigasi teknis mempunyai bangunan sadap yang permanen. Bangunan sadap
serta bangunan bagi mampu mengatur dan mengukur. Di samping itu terdapat
pemisahan antara saluran pemberi dan pembuang. Pengaturan dan pengukuran
dilakukan dari bangunan penyadap sampai ke petak tersier. Petak tersier menduduki
fungsi sentral dalam jaringan irigasi teknis. Untuk memudahkan sistem pelayanan irigasi
kepada lahan pertanian, disusun suatu organisasi petak yang terdiri dari petak primer,
petak sekunder, petak tersier, petak kuarter dan petak sawah sebagai satuan terkecil.
a. Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri atas bangunan
utama, saluran induk/primer, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-
sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
b. Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri atas saluran
sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi sadap, bangunan
sadap, dan bangunan pelengkapnya.
c. Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana
pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri atas saluran tersier, saluran kuarter
dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter, serta bangunan pelengkapnya.