Irigasi: Jaringan,
Jenis, Tujuan,
dan Manfaatnya
Disusun Oleh :
Herianto Siahaan
Daftar
01 Pengertian Saluran Irigasi
Pembahasan
02 Pengertian Jaringan Irigasi
PENGERTIAN Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001, irigasi atau pengelolaan irigasi
adalah segala upaya pemanfaatan air irigasi, termasuk pengoperasian dan
IRIGASI pemeliharaan, pengamanan, pemulihan, dan peningkatan jaringan irigasi.
Dengan undang-undang No.7 Tahun 2004 pasal 41 ayat 1 yang berkaitan dengan
sumber daya air, irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pengeluaran air
untuk menunjang pertanian, termasuk irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air tanah,
irigasi dengan pompa dan irigasi tambak. Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2004, irigasi meliputi penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air untuk menunjang
pertanian.
Pengertian Irigasi dalam UU No. 7 Tahun 2004 bukan lebih dari sekedar upaya
penyediaan air untuk tujuan pertanian saja, tetapi cakupan yang lebih luas termasuk:
• Irigasi, usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang Kegiatan pertanian
dari air permukaan dan air tanah.
• Pengembangan daerah rawa, yaitu kematangan tanah di daerah rawa, antara lain
lagi untuk pertanian.
• Pengendalian banjir dan pengaturan sungai, waduk, dan masih banyak lagi
Untuk mencapai efisiensi irigasi setinggi mungkin, kehilangan air yang terjadi selama
pendistribusian air irigasi harus dibatasi.
PENGERTIAN
JARINGAN IRIGASI
Jaringan irigasi adalah unit
saluran dan struktur yang
diperlukan mengatur air irigasi
mulai dari penyediaan,
PRESENTATION
pengumpulan, pendistribusian,
administrasi dan penggunaan.
ADA DUA JENIS JARINGAN
IRIGASI
Jaringan Jaringan
irigasi utama irigasi level 3
jaringan irigasi yang terletak jaringan irigasi fungsional infrastruktur
sistem irigasi, mulai dari bangunan pasokan air di petak tingkat 3 yang
induk, saluran induk/induk, terdiri dari kanal penyedia layanan
bangunan lampiran, gambar dan disebut saluran tersier, saluran divisi
bangunan tambahan. disebut saluran kuarter dan saluran
evakuasi dan saluran tambahannya,
termasuk jaringan pompa irigasi
dengan area layanan yang luas
berasimilasi dengan areal tersier.
Berdasarkan pemeliharaannya jaringan irigasi dapat dibedakan menjadi
4 (empat) jenis pemeliharaan, yaitu:
Pemeliharaan Pemeliharaan
Perawatan Rutin Perawatan Berkala
Pencegahan Darurat
Menurut Moch Absor, irigasi bagian atas merupakan sistem irigasi yg menyadap air eksklusif pada sungai melalui
bangunan bendung juga melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) lalu air irigasi dialirkan secara gravitasi
melalui saluran hingga ke huma pertanian.
Disini dikenal saluran primer, sekunder & tersier. Pengaturan air ini dilakukan menggunakan pintu air. Prosesnya
merupakan gravitasi, tanah yg tinggi akan menerima air lebih dulu.
• Saluran Prime : Saluran primer atau saluran induk adalah jenis saluran yang berfungsi mengalirkan air
dari jaringan utama ke saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi.
• Saluran Sekunder : Saluran sekunder adalah saluran yang berfungsi untuk mengalirkan air dari saluran
primer ke petak-petak tersier yang berakhir di bangunan sadap terakhir.
• Saluran Tersier: Saluran tersier merupakan jenis saluran yang berfungsi untuk mengalirkan air menuju
saluran kuarter.
• Saluran Kuarter : Saluran irigasi kuater adalah saluran yang berfungsi mengalirkan air melalui bangunan
sadap tersier ke sawah-sawah atau lahan pertanian.
Irigasi pompa air merupakan irigasi dimana air diambil berdasarkan sumur pada dan dinaikkan melalui pompa air, lalu
dialirkan menggunakan banyak sekali cara, contohnya menggunakan pipa atau saluran. Pada demam isu kering
irigasi ini bisa terus mengaliri sawah.
JENIS – JENIS IRIGASI
3. Irigasi Gravitasi
Irigasi gravitasi merupakan irigasi yg memanfaatkan gaya tarik gravitasi buat mengalirkan air berdasarkan asal ke loka
yg membutuhkan, biasanya irigasi ini poly dipakai pada Indonesia. Ada tiga jenis irigasi gravitasi diantaranya:
Irigasi ini merupakan hadiah air menggunakan cara penyemprotan atau menggunakan meniru hujan (sprinkling), air yg
disemprotkan akan misalnya kabut, sebagai akibatnya tumbuhan menerima air berdasarkan atas, daun akan basah
lebih dahulu, lalu menetes ke akar.
Irigasi ini mempunyai yg prinsipnya seperti menggunakan irigasi siraman/penyemprotan tetapi pipa tersiernya dibentuk
melalui jalur pohon & tekanannya lebih mini lantaran hanya menetes saja. Keuntungan sistem ini yaitu nir terdapat
genre bagian atas.
Berdasarkan cara pengukuran debit air dan derajat kelengkapan instalasinya, jaringan irigasi dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu:
JENIS – JENIS IRIGASI
a. Irigasi Sederhana
Jaringan irigasi sederhana seringkali dikelola secara mandiri oleh sekelompok petani yang menggunakan air,
sehingga kelengkapan dan kemampuan mereka untuk mengukur dan mengatur sangat terbatas.
Air yang tersedia umumnya melimpah dan memiliki kemiringan sedang hingga curam, memudahkan drainase
dan pembagian air. Jaringan irigasi mudah diatur karena melibatkan pengguna air dari latar belakang sosial yang
sama.
Namun jaringan ini masih memiliki beberapa kelemahan, diantaranya pemborosan air terjadi karena banyaknya
air yang terbuang, air yang terbuang tidak selalu mencapai tanah yang lebih subur di bawahnya, pekerjaan
cekungan bersifat sementara sehingga tidak bertahan lama.
Jaringan irigasi semi teknis memiliki struktur cekungan permanen atau semi permanen. Gedung pemotretan
biasanya dilengkapi dengan struktur tangkap dan ukur. Jaringan saluran sudah memiliki beberapa bangunan
permanen, namun sistem distribusinya belum sepenuhnya mampu mengatur dan mengukur.
Karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengukur dengan baik, sistem organisasi
seringkali lebih kompleks. Sistem distribusi air mirip dengan jaringan sederhana, di mana sumber air digunakan
untuk mengairi area yang lebih luas daripada hanya area yang dilayani oleh jaringan.
JENIS – JENIS IRIGASI
c. Irigasi Teknis
Jaringan teknis irigasi memiliki struktur eksploitasi yang tetap. Klik pada bangunan dan struktur dapat
menyesuaikan dan mengukur. Selain itu, ada pemisahan antara saluran pembuang dan pemberi.
Penjajaran dan pengukuran dilakukan mulai dari bangunan resapan hingga tapak tersier. Plot Level 3 memainkan
peran sentral dalam jaringan teknik irigasi. Untuk memperlancar sistem pelayanan irigasi bagi lahan pertanian,
telah dibentuk organisasi peta yang meliputi petak primer, petak sekunder, petak tersier, petak berharga dan
sawah sebagai unit kecil.
5. Irigasi Mikro
Sistem irigasi hanya mengalirkan air di sekitar akar. Beberapa jenis sistem ini adalah drip, micro spray dan mini
sprinkler. Sistem irigasi ini menawarkan beberapa keuntungan seperti hemat air, laju aliran yang lebih rendah, dapat
dilakukan dengan pemupukan dan dapat diterapkan pada topografi tanah yang berbeda.
a. rigasi Pemerintah : jaringan irigasi yang dibuat dan dikelola oleh pemerintah pusat atau daerah. Alat
penyiram ini biasanya berukuran besar.
b. Irigasi Desa : Sistem irigasi dibangun dan dikelola oleh masyarakat desa. Skala sistem irigasi ini dari
100 hingga 500 hektar dengan jaringan yang lebih sederhana.
JENIS – JENIS IRIGASI
c. Irigasi Teknis
Jaringan teknis irigasi memiliki struktur eksploitasi yang tetap. Klik pada bangunan dan struktur dapat menyesuaikan
dan mengukur. Selain itu, ada pemisahan antara saluran pembuang dan pemberi.
Penjajaran dan pengukuran dilakukan mulai dari bangunan resapan hingga tapak tersier. Plot Level 3 memainkan peran
sentral dalam jaringan teknik irigasi. Untuk memperlancar sistem pelayanan irigasi bagi lahan pertanian, telah dibentuk
organisasi peta yang meliputi petak primer, petak sekunder, petak tersier, petak berharga dan sawah sebagai unit kecil.
5. Irigasi Mikro
Sistem irigasi hanya mengalirkan air di sekitar akar. Beberapa jenis sistem ini adalah drip, micro spray dan mini sprinkler.
Sistem irigasi ini menawarkan beberapa keuntungan seperti hemat air, laju aliran yang lebih rendah, dapat dilakukan dengan
pemupukan dan dapat diterapkan pada topografi tanah yang berbeda.
a. rigasi Pemerintah : jaringan irigasi yang dibuat dan dikelola oleh pemerintah pusat atau daerah. Alat
penyiram ini biasanya berukuran besar.
b. Irigasi Desa : Sistem irigasi dibangun dan dikelola oleh masyarakat desa. Skala sistem irigasi ini dari
100 hingga 500 hektar dengan jaringan yang lebih sederhana.
c. Irigasi Pribadi : jaringan irigasi yang dibangun dan dikelola oleh perorangan atau perorangan untuk
keperluan sendiri. Misalnya, ketika seseorang membuka usaha pertanian, untuk mengelola
kebun, ia membangun sistem irigasi.
TUJUAN IRIGASI
Membasahi tanaman Bersihkan tanah atau singkirkan hama
Melembabkan tanah menggunakan air Tujuan pengairan juga untuk
irigasi mengatasi kekurangan air di membunuh serangga yang bersarang
daerah pertanian yang curah hujannya di tanah dan merusak tanaman,
sedikit atau tidak ada sama sekali. Hal sehingga pada musim kemarau perlu
ini penting karena kekurangan air yang ditambahkan air ke sawah agar padi
dibutuhkan untuk pertumbuhan dapat kehilangan salinitasnya.
mempengaruhi hasil tanaman.
Menyuburkan Menyumbat
Menyuburkan adalah untuk Menyumbat atau yang bisa disebut
menyediakan banyak air, yang tujuannya Kolmatase Diairi dengan tujuan untuk
selain untuk membasahi, juga memperbaiki/mengangkat
menyediakan zat-zat yang berguna bagi permukaan tanah.
tanaman itu sendiri.