Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi bertujuan untuk mewujudkan kemanfaatan air dalam
bidang pertanian. Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Pusat, pemerintah daerah provinsi, atau pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya, bertanggung jawab dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan
sekunder Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi sebagaimana dimaksud di atas, diselenggarakan
secara partisipatif, terpadu, berwawasan lingkungan hidup, transparan, akuntabel, dan berkeadilan
dengan mengutamakan kepentingan dan peran serta masyarakat petani. Partisipasi masyarakat petani,
dapat disalurkan melalui perkumpulan petani pemakai air di wilayah kerjanya. Partisipasi masyarakat
petani sebagaimana dimaksud di atas, dilaksanakan untuk meningkatkan rasa memiliki, rasa tanggung
jawab, serta meningkatkan kemampuan masyarakat petani dalam rangka mewujudkan efisiensi,
efektivitas, dan keberlanjutan sistem irigasi Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi dilaksanakan
dengan pendayagunaan sumber daya air yang didasarkan pada keterkaitan antara air hujan, air
permukaan, dan air tanah secara terpadu dengan mengutamakan pendayagunaan air permukaan.
Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi, dilaksanakan dengan prinsip satu sistem irigasi satu
kesatuan pengembangan dan pengelolaan, dengan memperhatikan kepentingan pemakai air irigasi dan
pengguna jaringan irigasi di bagian hulu, tengah, dan hilir secara selaras
Pengumpulan Data & Perencanaan Pekerjaan Irigasi
Sebelum melaksanakan desain pembangunan dan/atau peningkatan jaringan irigasi primer dan sekunder, penanggung jawab kegiatan
melaksanakan survai penelusuran lapangan baik sendiri maupun bekerja sama dengan masyarakat petani untuk mendapatkan gambaran nyata
mengenai kondisi di lapangan, oleh instansi terkait atau ditunjuk konsultan perencana.
1. Berdasarkan hasil survai penelusuran lapangan, penanggung jawab kegiatan melaksanakan pembuatan desain partisipatif jaringan irigasi baik
sendiri maupun bekerja sama dengan masyarakat petani.
2. Hasil pembuatan desain, disosialisasikan kepada masyarakat petani, baik yang terlibat maupun yang tidak terlibat langsung dalam proses
pembuatan desain jaringan irigasi.
3. Masyarakat petani dapat menyampaikan informasi, saran, dan masukan, baik secara lisan maupun tertulis kepada penanggung jawab
kegiatan terhadap hasil pembuatan desain.
4. Informasi, saran, dan masukan dari masyarakat petani, dituangkan dalam bentuk catatan rapat yang ditandatangani oleh penanggung jawab
kegiatan dan wakil masyarakat petani.
5. Informasi, saran, dan masukan, wajib menjadi pertimbangan dalam upaya penyempurnaan desain jaringan irigasi.
6. Hasil penyempurnaan desain, dituangkan dalam bentuk catatan rapat yang ditandatangani oleh penanggung jawab kegiatan dan wakil
masyarakat petani.
Secara umum masyarakat petani dapat terlibat/berperan serta/berpartisipasi dalam proses pelaksanaan SID ini antara lain :
a. Penelusuran jaringan irigasi
b. Sosialisai/diskusi/pembahasan terhadapa luas layanan/peta daerah irigasi
c. Diskusi/pembahasan draft sistem planning (pemaduan desain)
d. Diskusi/pembahasan draft desain
e. Diskusi/pembahasan draft manual operasi dan pemeliharaan
Pelaksanaan Dan Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Irigasi
Pelaksanaan konstruksi untuk pembangunan dan/atau peningkatan jaringan irigasi primer dan
sekunder dapat dilaksanakan dengan cara swakelola atau kontraktual.
Pengawasan konstruksi untuk pembangunan dan/atau peningkatan jaringan irigasi primer dan
sekunder dapat dilaksanakan oleh instansi terkait atau ditunjuk konsultan pengawas.