Anda di halaman 1dari 9

UJI KOMPETENSI

TUK GATENSI ACEH

Skema Sertifikasi : Pelaksana Lapangan Pekerjaan


Jalan Madya
Jenjang :5
Nama Asesi : RAZALI, A.Md
NIK Asesi : 1173020208820004
Tgl. Asesmen : 07 Oktober 2023
TUK : GATENSI ACEH
Nama Asesor : 1. GUNAWAN SALIM
2. ZAKIE MUNANDA
Struktur Perkerasan Jalan Aspal (flexible pavement)

Pada contoh gambar di atas menggunakan susunan struktur perkerasan jalan aspal dengan ketebalan yang
berbeda. Perlu diingat bahwa tebal lapisan struktur tergantung dari perencanaan struktur dari konsultan.
Setiap lokasi proyek mungkin ada yang berbeda lapisan struktur jalannya. Ada yang menggunakan Ac-
Base, ada yang hanya menggunakan Ac-Bc saja tanpa Ac-Wc dan sebagainya.
➢Tanah asli/subgrade adalah tanah eksisting yang ada di lokasi proyek. Tanah dasar
ini pun harus memiliki spesifikasi mutu. Biasanya CBR min 6%. Apabila hasil
pengujian tanah dasar mencapai 6% menggunakan DCP maka sudah layak untuk
ditimbun.

➢Selected embankment adalah tanah timbunan dengan material pilihan seperti


bebatuan lunak. FYI. Penggunaan selected ini belum tentu digunakan. Ada yang
ditimbun dengan common embankment atau tanah timbunan biasa. Jadi semua
tergantung perencanaan.
➢ LPB (Lapis pondasi bawah) adalah lapisan struktur yang menggunakan aggregate kelas B.
Aggregate kelas B adalah campuran gradasi material batu pecah dengan sirtu atau selected. Batu
pecah tersebut terdiri dari beberapa fraksi ukuran yang berbeda. Diperlukan sebuah Job Mix
Formula untuk mendapatkan mutu yang diinginkan sesuai dengan mutu kelas B. Syarat minimal
CBR pada LPB adalah 60%. Apabila CBR sudah memenuhi 60% dengan cara tes sandcone di
lapangan maka bisa dilanjutkan dengan lapisan struktur selanjutnya.

➢LPA (Lapis pondasi atas) adalah lapisan struktur pondasi yang berhubungan langsung dengan
aspal karena tepat di bawah aspal. Struktur ini menggunakan aggregat kelas A yang tersusun
campuran material batu pecah dengan abu batu yang diatur sedemikian rupa sehingga bisa
dikatakan sebagai kelas A. Batu pecah yang digunakan terdiri dari beberapa fraksi ukuran yang
berbeda. Pembuatan aggregat A harus menggunakan Job Mix Formula yang disetujui oleh
konsultan.
Syarat minimal CBR untuk LPA adalah 90%. Pengujian yang dilakukan adalah sandcone.
➢AC-BC (Asphalt concrete Binder Coarse) adalah beton aspal yang terletak tepat di atas LPA.
Campuran beton aspal ini terdiri dari beberapa fraksi aggregat batu pecah dengan ukuran yang
berbeda, abu batu dan kadar aspal tertentu. Yang membedakan dengan AC-WC adalah ukuran
fraksi aggregat dan kadar aspal pada AC-BC yang lebih rendah.

➢AC-WC (Asphalt concrete Wearing Coarse) adalah beton aspal yang terletak paling atas dan
menerima beban langsung kendaraan dan menentukan nyaman tidaknya. Campuran beton aspal ini
hampir sama dengan AC-BC hanya berbeda di ukuran fraksi aggregat. Kadar aspal pada AC-WC
biasanya lebih tinggi karena lapis permukaan jalan harus kedap dengan air.
Bahu jalan atau dikenal dengan nama shoulder ini mempunyai fungsi sebagai pengaku perkerasan aspal
pada badan jalan agar aspal tidak mudah rusak. Bahu jalan tidak langsung mendapatkan beban lalu lintas
kecuali dalam keadaan darurat. Sehingga susunan struktur bahu jalan tidak seperti pada badan jalan.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.

Material pada bahu jalan terdiri dari lapisan paling bawah adalah aggregate kelas B (LPB), kemudian
diatasnya adalah aggregat kelas S. Aggregat kelas S mempunyai syarat minimum CBR 50%. Aggregat S
terdiri dari material campuran batu pecah dengan tanah liat.
Note : Yang perlu diperhatikan adalah perencanaan struktur perkerasan jalan aspal ini sangat
tergantung dari kondisi tanah dasar ataupun eksisting serta jenis penangangannya.
Demikian artikel tentang struktur perkerasan jalan aspal (flexible pavement) semoga bermanfaat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai