Anda di halaman 1dari 18

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
Skema Sertifikasi : Pelaksana Konstruksi
Bangunan Unit Distribusi SPAM–
Level 4
Kualifikasi : Teknisi/Analis Jenjang 4
Nama Asesi : Ridoi Peringatan Situmorang
FOTO ASESI
NIK Asesi : 1211010605810001
Tgl. Asesmen : 20 Juli 2023
TUK : Sumatera Utara
Nama Asesor : Sarto Banjarnahor dan Sayed
Fazian Reza, ST
PETUNJUK / INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman anda dalam
melaksanakan pekerjaan di Proyek Konstruksi sebagai Pelaksana
Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi – Level 4
• Materi yang disampaikan singkat dan padat
• Lampirkan foto/dokumen/gambar dalam slide presentasi ini sebagai
pendukung dalam presentasi anda
• Waktu untuk presentasi di hadapan Asesor ± 15 Menit
• Asesor akan menggali Kompetensi Asesi melalui pertanyaan untuk
Mendukung Tugas Praktik Demonstrasi
SUBSTANSI PRESENTASI
• Substansi yang harus disampaikan antara lain:
• Penerapan SMK3-L dan Komunikasi di tempat kerja
• Melaksanakan survei lapangan
• Melaksanakan pengukuran, pematokan
• Melaksanakan pekerjaan galian tanah
• Melaksanakan pekerjaan pemasangan pipa
• Melaksanakan pengendalia Biaya, Mutu dan Waktu (BMW)
• Melaksanakan Uji Coba Aliran (Running Test)
• Melaksanakan pekerjaan akhir Saluran Pipa
Paket Pekerjaan : Perbaikan/ Pembangunan Pipa Di Kec. Sumbul
Lokasi : Kab. Dairi
RAB
TIME SCHEDULE
Penerapan SMK3-L dan Komunikasi di tempat kerja

Definisi SMK3
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari
sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif (PP No.50 Tahun 2012). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Perusahaan atau organisasi yang akan ataupun telah menerapkan SMK3 diharapkan
dapat meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi, kemudian dapat mencegah dan
mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen dan pekerja, dan juga perusahaan dapat menciptakan tempat kerja yang
aman, nyaman dan efisien untuk mendorong produktivitas.
Tujuan SMK3

Tujuan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3:

1.Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang


terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;
2.Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat
buruh;
3.Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas;
4.Memberikan image baik kepada perusahaan dari pandangan pihak eksternal
seperti masyarakat, pemerintah, klien dll;
5.Sebagai bentuk pemenuhan persyaratan bisnis dari pihak klien.
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
1. Perlindungan karyawan
Tujuan inti penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 adalah memberi
perlindungan kepada pekerja. Bagaimanapun, pekerja adalah asset perusahaan yang harus dipelihara
dan dijaga keselamatannya. Pengaruh positif terbesar yang dapat diraih adalah mengurangi angka
kecelakaan kerja.
2. Mengurangi biaya
Dengan menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau K3, kita dapat
mencegah terjadinya kecelakaan, kerusakan atau sakit akibat kerja. Dengan demikian kita tidak perlu
mengeluarkan biaya yang ditimbulkan akibat kejadian tesebut.Salah satu biaya yang dapat dikurangi
dengan penerapan sistem manajemen K3 adalah biaya premi asuransi.
3. Membuat sistem manajemen yang efektif
Salah satu bentuk nyata yang bisa kita lihat dari penerapan sistem manajemen K3 adalah adanya
prosedur terdokumentasi. Dengan adanya prosedur, maka segala aktivitas dan kegiatan yang terjadi
akan terorganisir, terarah dan berada dalam koridor yang teratur. Rekaman-rekaman sebagai bukti
penerapan sistem disimpan untuk memudahkan pembuktian dan identifikasi akar masalah ketidak
sesuaian.
Foto Pemeriksaan Penggunaan Alat Pelindung Diri Di lokasi Proyek
Melaksanakan survey lapangan

Pada awal pelaksanaan proyek, pengukuran awal yang baik termasuk survey lokasi
dan pematokan awal menentukan kelancaran pelaksanaan pekerjaan berikutnya.
Hal-hal yang sebaiknya diperhatikan dalam pengukuran awal, survey lokasi
dan pematokan awal antara lain:
1. Pemeriksaan dan pematokan batas lahan
2. Pemeriksaan level dan kontur tanah
3. Gambar Situasi dan Potongan
4. Pengamatan kondisi lapangan
Melaksanakan pengukuran, pematokan dan Penggalian Lahan Untuk Pipa

• Syarat pembuatan Penggalian Pipa


1.Penggalian hendaklah ditetapkan pada jarak yang cukup dari posisi penanaman
pipa.
2.Penggalian harus mampu menunjukkan titik titik batas pada bangunan.
3.Sisi bagian atas bowplank mestinya ada di satu bidang dengan papan bowplank
jika di lihat horizontal (sejajar).
4.Letak bouwplank harus selalu sama dan seragam agar arah hadapnya tertuju ke
dalam batas bangunan.
Foto Pengukuran, pematokan dan pekerjaan galian

Pengukuran menggunakan Pemasangan Patok Pekerjaan Galian


Teodolite
Melaksanakan pekerjaan saluran
1. Pekerjaan pasangan Pipa
Pekerjaan pemasangan pipa :
a. Tebas tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi dari tanaman/ tumbuhan <= 15 CM
b. Pekerjaan galian tanah biasa
c. Pemasangan Pipa PVC
d. Pemasangan Tee untuk sambungan ke rumah warga
e. Pemeriksaan dan Pengujian
f. Penutupan kembalia galian urug
Proses pasangan Pipa
Proses Penggalian Pipa Pemasangan Pipa
Melaksanakan pekerjaan akhir Saluran Irigasi

Melaksanakan pekerjaan akhir sebelum serah terima pekerjaan wajib


dilakukan oleh penyedia jasa seperti :
1. Pembersihan lokasi kerja dari sisa material
2. Pembersihan lokasi pekerjaan dari sampah
3. Melakukan pengukuran ulang/opname
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai