Anda di halaman 1dari 16

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Pelaksana Pemeliharaan


Jalan Madya
Kualifikasi : Teknisi/Analis Jenjang 5
Nama Asesi :
NIK Asesi :
Tgl. Asesmen :
TUK :
Nama Asesor :
• Menerapkan smk3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disebut K3 Konstruksi adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan konstruksi.

perlengkapan K3 apa saja yang dibutuhkan beserta guna serta uraian guna melindungi diri dikala
bekerja.
• Helm Pengaman.
• Kacamata Pengaman (Safety Glass)
• Masker.
• Pelindung Wajah.
• Sarung Tangan ( Safety Gloves )
• Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
Pelaksana Pemeliharaan Jalan Madya

Tujuan pemeliharaan jalan adalah untuk mempertahankan kondisi jalan


mantap sesuai dengan tingkat pelayanan dan kemampuannya pada saat
jalan tersebut selesai dibangun dan dioperasikan sampai dengan
tercapainya umur rencana yang telah ditentukan.
SUBSTANSI PRESENTASI
• Melaksnakan Pekerjaan Drainese
Ditinjau dari fungsi dan tujuannya drainase jalan dibagi menjadi dua, yaitu:
drainase permukaan (surface drainage) dan drainase bawah permukaan (sub-
surface drainage).
• Drainase permukaan Sistem drainase permukaan berfungsi untuk mengendalikan limpasan air
hujan di permukaan jalan dan dari daerah di sekitarnya agar tidak merusak konstruksi jalan
seperti misalnya kerusakan akibat banjir yang melimpas di atas perkerasan jalan atau kerusakan
pada badan jalan akibat er
Pada prinsipnya sistem drainase permukaan jalan
terdiri dari komponenkomponen sebagai berikut:
1. Kemiringan melintang perkerasan dan bahu jalan.
2. Saluran samping (side ditch).
3. Gorong-gorong (culvert).
4. Saluran penangkap (catch ditch).
• Drainase bawah permukaan (sub-surface drainage) Sistem drainase bawah permukaan adalah
sistem drainase yang berkaitan dengan pengendalian air di bawah permukaan tanah (air tanah).
Sama halnya dengan drainase permukaan, tujuan utama drainase bawah permukaan adalah
untuk melindungi konstruksi jalan dari kerusakan akibat pengaruh-pengaruh buruk dari air, hanya
saja kalau drainase permukaan adalah untuk mengendalikan air di atas permukaan tanah maka
drainase bawah permukaan adalah untk mengendalikan air tanah.
cara pengendalian air anah dengan sistem drainase bawah permukaan dapat dibedakan atas:
Bila tekanan hisrostatis relatif kecil dan Bila tekanan hidrostatis cukup besar.
• Bila tekanan hidrostatis relatif kecil.
Dari sketsa seperti pada gambar,
terlihat bahwa apabila aliran air ke atas tidak dihalang-halangi
oleh filter/blanket maka perekerasan jalan akan dirembesi air.
Untuk menghindari hal tersebut maka di bawah lapisan
perkerasan dipasang filter/blanket agar aliran air bawah
permukaan tanah yang naik ke atas akibat tekanan hidrostatis
dapat dibelokkan ke saluran samping (side ditch).
• Bila tekanan hidrostatis cukup besar.
Pada kasus ini aliran air bawah permukaan tanah harus segera dicegat sebelum mencapai daerah bahu jalan
dengan konstruksi seperti terlihat pada gambar dibawah. Terlihat bahwa filter/blanket dipasang di bawah
saluran samping kemudian di dasar lapisan filter tersebut dipasang selokan tambahan berbentuk lingkaran
yang berlubanglubang di bagian atasnya guna memberikan kemungkinan masuknya air dari lapisan filter. Air
pada saluran tambahan itu kemudian dibuang ke luar daerah penguasaan jalan.
• Melaksanakan Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah untuk jalan adalah dapat menyediakan ruang yang dibutuhkan
untuk pergerakan lalu lintas dengan aman dan lancar. Tanah dasar sebagai fondasi
tumpuan badan jalan harus mampu mendukung beban lalu lintas yang disalurkan
melalui perkerasan tanpa terjadi deformasi yang berati. Pekerjaan tanah untuk
konstruksi jalan mencakup konstruksi lereng galian dan lereng timbunan yaitu
menggali tanah permukaan dan menimbun serta memadatkannya.
Pembuatan struktur dinding penahan tanah sebagai struktur tambahan pada
pekerjaan lereng galian atau lereng timbunan yang berfungsi untuk memperkuat
bangunan struktur tanah dan gorong-gorong yang tertimbun dalam tanah untuk
mengalirkan air termasuk dalam lingkup pekerjaan tanah. Tanah dan batuan
sebagai bahan galian, material timbunan atau sebagai fondasi timbunan
mempunyai sifat yang bermacanrmacam dan komplek, maka pekerjaan tanah
sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca seperti karakteristik musiman, cuaca, curah
hujan dan air rembesan dan lainnya.
• Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Berbutir
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Perkerasan berbutir
Pemasangan patok-patok garis ketinggian pekerjaan perkerasan berbutir. Pekerjaan
pengukuran ini dilakukan oleh juru ukur yang sudah berpengalaman. Pelaksana
lapangan hanya melakukan pemeriksaan agar hasil pengukuran dapat dipakai untuk
pedoman pelaksanaan pekerjaan.
Secara umum tahapan pelaksanaan pekerjaan pengukuran dilakukan juru ukur
untuk menghasilkan patok center line, pengukuran situasi, potongan memanjang
dan melintang (cross section dan long section), titik koordinat dan polygonnya
dilanjutkan dengan pemasangan patok-patok.
• Melaksnakan Pekerjaan Perkerasan Aspal
Perkerasan jalan aspal masih sering digunakan pada proyek-proyek jalan antar kota bahkan antar
provinsi. Banyak pertimbangan mengapa menggunakan lapisan aspal pada permukaan salah
satunya adalah tingkat kenyamanan pengguna jalan lebih tinggi dibanding menggunakan beton.
Namun bukan berarti perkerasan beton tidak nyaman. Karena saat ini pun perkerasan beton juga
banyak digunakan proyek-proyek jalan tol. Namun yang jelas daya dukung tanah juga
mempengaruhi pemilihan perkerasan jalan aspal ataupun perkerasan jalan beton.
Perkerasan jalan aspal memiliki beberapa susunan lapis struktur antara lain tanah dasar, tanah
timbunan, LPB, LPA, AC-BC, dan AC-WC seperti pada gambar di bawah ini.

Pada gambar di samping adalah contoh susunan struktur


perkerasan jalan aspal dengan lebar badan jalan 6 m
sedangkan bahu jalan 2,5 m. Struktur perkerasan jalan
pada badan jalan berbeda dengan bahu jalan.
Pada badan jalan menggunakan finish permukaan aspal
sedangkan pada bahu jalan menggunakan agregat S.
• Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Perkerasan kaku atau Rigid pavement adalah jenis perkerasan jalan yang menggunakan beton
sebagai bahan utama perkerasan tersebut merupakan salah satu jenis perkerasan jalan yang
digunakan selain dari perkerasan lentur (asphalt). Perkerasan ini umumnya dipakai pada jalan yang
memiliki kondisi lalu lintas yang cukup padat dan memiliki distribusi beban yang besar, seperti pada
jalanjalan lintas antar provinsi, jembatan layang (fly over), jalan tol, maupun pada jalan pelabuhan.
Jalan-jalan tersebut um
Keunggulan dari perkerasan kaku sendiri dibanding perkerasan lentur (asphalt) adalah bagaimana
distribusi beban disalurkan ke subgrade. Perkerasan kaku karena mempunyai kekakuan (stiffnes),
akan mendistribusikan beban pada daerah yang relatif luas pada tanah dasar (subgrade), beton
sendiri bagian utama yang menanggung beban struktural, sedangkan pada perkerasan lentur karena
dibuat dari material yang kurang kaku, maka persebaran beban yang dilakukan tidak sebaik pada
beton, sehingga memerlukan ketebalan yang lebih besar.umnya menggunakan beton sebagai bahan
perkerasannya.
Jenis Perkerasan Beton Semen (Rigid Pavement)
a. Perkerasan Beton Semen
Perkerasan beton semen ini ada 4 jenis yaitu:
1. Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan.
2. Perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan.
3. Perkerasan beton semen menerus (tanpa sambungan) dengan tulangan.
4. Perkerasan beton semen pra-tegang (pra-tekan).

b. Perkerasan Komposit Perkerasan komposit adalah perkerasan kaku dengan pelat beton sebagai
lapisan pondasi dan beton aspal sebagai lapis permukaan. Lapisan permukaan beton ini
diperhitungkan sebagai bagian yang memikul beban lalu lintas.
Perkerasan kaku dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis menurut ada tidaknya sambungan dan
tulangan plat beton di dalamnya antara lain sebagai berikut: 1. Perkerasan kaku dengan sambungan
tanpa tulangan untuk kendali retak. 2. Perkerasan kaku dengan sambungan dan tulangan untuk
kendali retak, bagian yang berperan sebagai kendali retak yakni wiremesh yang dipasang diantara
siar yang dipakai secara independen terhadap tulangan dowel. 3. Perkerasan kaku dengan tulangan
tanpa sambungan.
• Melaksanakan Pekerjaan Pelengkap Jalan
Bangunan Pelengkap Jalan adalah bangunan untuk mendukung fungsi dan keamanan
konstruksi jalan yang meliputi jembatan, terowongan, ponton, lintas atas (flyover, elevated road),
lintas bawah (underpass), tempat parkir, gorong-gorong, tembok penahan, dan saluran
tepi jalan dibangun sesuai dengan persyaratan teknis.
Jenis-jenis bangunan pelengkap jalan adalah rambu jalan, patok pengarah, patok kilometer, patok
hektometer, pagar pengaman, paku jalan, mata kucing, kerb, lampu pengatur lalu lintas, lampu
penerangan jalan, marka jalan, gorong-gorong, tembok penahan tanah serta jembatan sederhana
dengan bentang kurang dari 6 meter.

Anda mungkin juga menyukai