Anda di halaman 1dari 19

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Ahli Madya Geoteknik


Kualifikasi/Jenjang : 8
Nama Asesi :
NIK Asesi :
Tgl. Asesmen :
TUK :
Nama Asesor :
Menerapkan Ketentuan Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK), Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Lingkungan Kerja dan Mutu

Menerapkan ketentuan UUJK di Tempat kerja


UUJK adalah undang-undang yang mengatur tata cara pelaksanaan jasa konstruksi di Indonesia.
Undang-undang ini menetapkan persyaratan dan kewajiban bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
proyek konstruksi, termasuk pemberi tugas (pemilik proyek), penyedia jasa konstruksi, dan pekerja
konstruksi. UUJK juga mengatur mengenai prosedur pengadaan, pelaksanaan, serta penyelesaian
proyek konstruksi.
Menerapkan ketentuan K3 ditempat kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3): K3 adalah upaya untuk melindungi keselamatan dan kesehatan
para pekerja di tempat kerja. Dalam konteks konstruksi, K3 sangat penting mengingat lingkungan kerja
yang berpotensi berbahaya, seperti penggunaan peralatan berat, pekerjaan di ketinggian, atau kontak
dengan bahan kimia berbahaya. UU K3 dan peraturan pelaksanaannya mengatur tentang persyaratan K3
yang harus dipenuhi di lokasi proyek konstruksi, termasuk penerapan langkah-langkah pencegahan
kecelakaan kerja, penggunaan alat pelindung diri (APD), pelatihan K3, dan sistem manajemen K3.
Menerapkan ketentuan lingkungan di tempat pekerjaan
Identifikasi potensi pencemaran lingkungan dan evaluasi dampak lingkungan

Melaksanakan ketentuan rencana kelola lingkungan (RKL) dan rencana


pemantauan lingkungan (RPL)

Menerapkan ketentuan Sistem Manajemen Mutu


Sistem Manajemen Mutu meliputi standar spesifikasi teknis, pengujian material, dan
prosedur pelaksanaan. Penerapan ketentuan mutu bertujuan untuk memastikan bahwa
proyek konstruksi memenuhi standar yang ditetapkan, sehingga dapat menghasilkan
bangunan atau infrastruktur yang aman, tahan lama, dan sesuai dengan kebutuhan
pemberi tugas serta peraturan yang berlaku.
Melakukan Identifikasi dan Intepretasi Spesifikasi Pekerjaan, Peta Lokasi Daerah
Penyelidikan dan Risalah Penjelasan Pekerjaan

Melakukan Identifikasi dan Intepretasi Spesifikasi Pekerjaan, Peta Lokasi


Daerah Penyelidikan dan Risalah Penjelasan Pekerjaan
• Melakukan Identifikasi dan intepretasi spesifikasi pekerjaan
• Menyiapkan, mengidentifikasi dan mencatat tentang spesifikasi umum, teknik, dan
khusus
• Melakukan Identifikasi dan intepretasi peta lokasi daerah penyelidikanMenyiapkan
Peta Topografi dan Morfologi
• Peta topografi sangat berguna dalam perencanaan konstruksi, eksplorasi sumber daya
alam, pemetaan hidrologi, dan kegiatan lain yang melibatkan analisis ketinggian dan
bentuk permukaan.
• Peta morfologi membantu dalam memahami proses geologis, morfologi lahan, dan
pola aliran air di suatu wilayah. Peta ini penting dalam perencanaan tata guna lahan,
konservasi sumber …
Melakukan Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan

 Tugas-tugas yang harus dilakukan

1. Menyiapkan sumber daya (personil, peralatan, perlengkapan) yang diperlukan


2. Mengurus perizinan, menentukan base camp dan melakukan mobilisasi
3. Menentukan dan memberi tanda lokasi titik-titik penyelidikan dengan berkoordinasi
pihak lain terkait untuk mengambil contoh tanah/batuan
4. Mencatat persiapan pelaksanaan pekerjaan
Melakukan Penyelidikan Dilapangan
Mengendalikan pengeboran tanah di lapangan
1) Standar pengujian tanah di lapangan diuraikan sesuai dengan prosedur.
2) Metode kerja pengeboran manual (auger boring) diuraikan sesuai dengan standar.
3) Metode kerja pengeboran rotari bilas (rotary wash boring) diuraikan sesuai dengan standar.
4) Metode kerja pengeboran inti (core drilling) diuraikan sesuai dengan standar.
5) Pengeboran tanah di lapangan dilaksanakan sesuai dengan standar.
6) Deskripsi tanah hasil pengeboran disiapkan sesuai dengan standar.
7) Laporan hasil pengeboran tanah disiapkan sesuai dengan standar.
Mengendalikan pembuatan lubang uji (test pit)
1) Prosedur pembuatan lubang uji diuraikan sesuai dengan standar.
2) Pembuatan lubang uji dilakukan sesuai dengan prosedur.
3) Deskripsi tanah pada dinding lubang uji diuraikan sesuai dengan prosedur.
4) Laporan hasil pembuatan lubang uji disiapkan sesuai standar.
Mengendalikan pengambilan contoh tanah
1) Metode pengambilan contoh tanah dari lubang bor dengan sampler yang sesuai dengan jenis tanah diuraikan sesuai standar.
2) Metode pengambilan contoh tanah dari lubang uji diuraikan sesuai standar.
3) Contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample) dan contoh tanah terganggu (disturbed sample) diuraikan sesuai dengan
prosedur.
Mengendalikan setiap jenis uji lapangan (insitu test)
1) Metode uji penetrasi standar (SPT) diuraikan sesuai dengan prosedur.
2) Metode uji sondir diuraikan sesuai dengan prosedur.
3) Metode uji vane shear diuraikan sesuai dengan prosedur.
4) Metode uji pressuremeter diuraikan sesuai dengan prosedur.
5) Metode uji dilatometer diuraikan sesuai dengan prosedur.
6) Metode uji beban pelat (plate bearing test) diuraikan sesuai dengan prosedur.
7) Uji lapangan setiap jenis dilaksanakan sesuai dengan prosedur.
8) Deskripsi hasil uji lapangan disusun sesuai standar.
9) Laporan hasil uji lapangan disusun sesuai standar.
Mengendalikan pengukuran muka air tanah
1) Pengamatan muka air tanah dalam lubang bor diuraikan sesuai dengan prosedur.
2) Pengamatan muka air tanah dalam pipa observasi (water standpipe) diuraikan sesuai dengan prosedur.
3) Pengamatan muka air tanah dalam piezometer diuraikan sesuai dengan prosedur.
4) Perbedaan pipa observasi dan piezometer diuraikan sesuai dengan prosedur.
5) Pelaksanaan pengamatan air tanah dilaksanakan sesuai dengan prosedur.
6) Hasil pengamatan muka air tanah disusun sesuai standar.
Uji Lapangan
• Untuk menentukan sifat material :
a) Uji penetrasi atau sonder
b) Uji baling-baling
c) Pressiometer dan dilatometer
• Untuk menentukan sifat massa tanah :
a) Uji pembebanan pelat
b) Uji geser untuk bidang yang tidak diskontinu
c) Pengukuran permaebilitas
• Instrumentasi lapangan :
d) Pengukuran tegangan air
e) Pengukuran tegangan lapangan (Pengukuran tegangan di
lapangan merupakan persoalan yang rumit karena
pemasangan alat ukur itu sendiri dapat menimbulkan
gangguan terhadap lingkungan sekitarnya)
f) Pengukuran perubahan bentuk (deformasi) dan
perpindahan.
UJI PENETRASI KONUS
(ConePenetration Test)
• Apa kegunaannya ?
• Mengukur dan mengevaluasi karakteristik tanah yang meliputi :
a. Stratifikasi tanah
b. Tipe tanah
c. Kerapatan/kepadatan tanah relatif dan kondisi tekanan
d. Parameter kekuatan geser
Uji penetrasi statis/Sonder (CPT)
 Terdiri dari 2 :
a. CPT-Mekanis
b. CPT- Elektris
 CPT dapat digunakan di tanah batuan lunak di lepas pantai

CPT -MEKANIS CPT-ELEKTRIS


• Hambatan konus dan hambatan lekat diukur dengan
• Dilengkapi dengan konus kotak-kotak beban yang ditempatkan didalam .
• Pengukuran dilakukan dengan cara mendesak konus
• Kelebihan :
dengan kecepatan konstan.
• Pengukuran kedalam tanah tidak terputus
• Gaya yang diperlukan untuk ini kita ukur
• Lebih cermat dibandingkan dengan tipe mekanis karena
• Pipa selubung didesak kebawah untuk mengukur
hambatan-lekat diantara pipa selubung dan memungkinan pengulangan yang lebih baik dari hasil yang
dinding didapat

• Kelebihan : • Tidak begitu Tergantung pada kesalahan operator


• Sederhana dalam pemakaian
•Kekurangan :
• Kekurangan :
• Bisa terjadi gangguan jika pada rangkaian
• Memberikan sebuah pengukuran yang tidak
berkesinabungan karena konus selalu harus didesakkan alat bor jika ditambahkan sebuah batang
dimuka pipa selubung dorong berikutnya.
Melakukan Pengambilan Contoh Tanah/Batuan di Lapangan Untuk Pengujian di
Laboratorium

Tugas-tugas yang harus dilakukan

1) Melakukan pengambilan contoh tanah/batuan dan data lapangan dengan alat bor inti
sesuai spesifikasi pekerjaan.
2) Melakukan pengambilan contoh tanah/batuan dan data lapangan dengan alat bor tangan
sesuai spesifikasi pekerjaan.
3) Melakukan uji tanah dan pengambilan data lapangan dengan alat sondir sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan.
4) Melakukan pengambilan contoh tanah/batuan dan data lapangan dengan sumur uji /test pit
sesuai spesifikasi pekerjaan.
5) Melakukan pengambilan contoh tanah/batuan dan data lapangan dengan parit uji sesuai
spesifikasi pekerjaan.
Uji Tanah di Laboratorium UJI KADAR AIR
•Ada banyak metode uji tanah yang dilakukan di • Kadar air tanah ialah perbandingan berat air
laboratorium, diantaranya : yang terkandung dalam tanah dengan berat
kering tanah tersebut. Kadar air tanah dapat
a) Uji Kadar air (Moisture contents) digunakan untuk menghitung parameter sifat-
b) Batas-batas Atterberg (Atterberg limits) sifat tanah.
c) Uji Berat Jenis (Specific gravity) • Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini
d) Uji Berat Isi (Unit weight) antara lain oven, cawan kedap udara,
e) Uji Distribusi Butiran (Grain size timbangan dan desikaior.
distribution) • Tahapan-tahapannya, antara lain:
f) Uji kompaksi (Compaction test), modified • Tempatkan benda uji dalam cawan, lalu
& standard proctor timbang dan catat beratnya.
g) Permeability, constant & falling head
• Keringkan dengan menggunakan oven
h) Uji Konsolidasi (Consolidation test)
ataupun dengan menggunakan kompor.
i) Triaxial test, UU, CU & CD
• Pelaksanaan pengeringan dapat
Membuat Laporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Lapangan

Tugas-tugas yang harus dilakukan

1) Dalam pelaksanaan tugas membuat catatan data-data susunan perlapisan tanah


termasuk sifat fisik atau mekanik.
2) Laporan harian dibuat berdasar kemajuan pekerjaan setiap harinya.
3) Laporan mingguan dibuat berdasar hasil ringkasan kemajuan harian.
4) Laporan bulanan dibuat untuk bahan masukan kemajuan bulanan.

Anda mungkin juga menyukai