Anda di halaman 1dari 9

GEDUNG LEVEL 5

Melaksanakan SMK3-L dan Komunikasi


di Tempat Kerja
• Penerapan SMK3 merupakan salah satu cara untuk menjamin konsistensi dan efektifitas
perusahaan dalam mengendalikan sumber bahaya, dapat meminimalkan resiko,
mengurangi dan mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta memaksimalkan
efisiensi perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas perusahaan,
untuk memacu peningkatan daya saing barang dan jasa.
• Tujuan dari SMK3 adalah untuk menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan
kerja di tempat kerja degan melibatkan usur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan
lingkungan kerja yang terintegrasi, dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan,
dan penyakit kerja, serta tercipta tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
• Komunikasi meliputi komunikasi internal antar bagian maupun sesama bagian dalam
struktur organisasi perusahaan maupun komunikasi eksternal dengan pihak lain seperti
kontraktor, pemasok, pengunjung, tamu dan masyarakat luas maupun pihak ketiga yang
bekerja sama dengan perusahaan berkaitan dengan K3.
Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
• Pekerjaan persiapan terdiri atas penyusunan rencana kebutuhan,
rencana pendanaan dan rencana penyediaan dana.
• Tahap perencanaan teknis meliputi perencanaan teknis baru,
perencanaan teknis dengan prototipe atau purwarupa.
• Metode pekerjaan persiapan meliputi Direksikeet, Pengukuran,
Persiapan alat, persiapan bahan dan persiapan tenaga kerja.
Melaksanakan Pekerjaan Pondasi
• Pemilihan jenis pondasi bergantung pada beban yang harus didukung, kondisi tanah pondasi
dan biaya pembuatan pondasi yang dibandingan terhadap biaya struktur atasnya (Hardiyatmo,
2011).
• Langkah – langkah perancangan pondasi, adalah sebagai berikut (Hardiyatmo, 2011):
1. Menentukan jumlah beban efektif yang akan ditranfer ke tanah di bawah fondasi. Untuk
perancangan tulangan, perlu ditentukan besarnya beban mati dan beban hidup dan beban
– beban tersebut harus dikalikan faktor – faktor pengali tertentu menurut peraturan yang
berlaku.
2. Menentukan nilai kapasitas dukung ijin (qa). Luas dasar pondasi, secara pendekatan
ditentukan dari membagi jumlah beban efektif dengan kapasitas dukung ijin (qa).
3. Didasarkan pada tekanan yang terjadi pada dasar pondasi, dapat dilakukan perancangan
struktur dari pondasinya, yaitu dengan menghitung momen – momen lentur dan gaya –
gaya geser yang terjadi pada pelat pondasi.
Melaksanakan Pekerjaan Pondasi
Melaksanakan Pekerjaan Pondasi
Melaksanakan Pekerjaan Struktur
• Dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan tinggi dikarenakan bobot pekerjaan dan tingginya struktur yang
akan dibangun sehingga berpengaruh pada mobilisasi alat, tenaga kerja, kebutuhan bahan, dan pelaksanaan
pekerjaan, serta faktor K3L (Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan). Maka dari itu pelaksanaan pada
bangunan tinggi perlu dikelola dengan tepat agar bangunan tersebut dapat terselenggara dengan baik.
• Pembesian adalah bagian terpenting dari struktur beton bertulang. Tulangan pada beton berfungsi untuk menahan
gaya tarik yang kemudian dapat menyebabkan retakan pada beton.
• Bekisting (formwork) merupakan struktur sementara yang mendukung beratnya sendiri dan berat beton basah,
serta beban hidup yang ada diatasnya seperti material, alat, tenaga kerja, dan lain-lain. Sehingga harus dipastikan
bahan bekisting yang digunakan memenuhi kekuatan yang direncanakan.
• Pengecoran dilakukan setelah bekisting terpasang sesuai rencana. Pengecoran merupakan pekerjaan memproduksi
beton (campuran agregat halus, agregat kasar, semen portland, air dan / atau puzzoland (additive) dan pouring
(menuang beton) ke cetakan. Setelah usia beton memenuhi, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting.
• Pembongkaran bekisting pada seluruh bagian cetakan yang sudah dapat dibongkar harus dilepas dengan tenaga
statis, tanpa goncangan, getaran atau kerusakan pada beton. Pemasangan Kembali penunjang (reshoring) harus
dilakukan segera setelah pembongkaran cetakan balok dan pelat lantai dan harus tetap ditempat sampai beton
mencapai kriteria kekuatan umur 28 hari dan sampai seluruh pekerjaan pengecoran beton 3 lantai diatasnya selesai
dilaksanakan.
Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur
• Pekerjaan arsitektur meliputi
pengerjaan partisi dengan
memperhatikan kelurusan dan
kesejajaran rangka, pengerjaan
lantai keramik dengan
memperhatikan kondisi real
bangunan, kualitas alat dan
bahan, pengerjaan plafond
dengan memperhatikan
pengukuran rangka hollow dan
pengerjaan pengecatan yang
memperhatikan kualitas dan
kondisi dinding yang akan di cat.
Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan
• Laporan Pelaksanaan pekerjaan biasanya terdiri dari 2 laporan, yaitu
laporan umum dan laporan khusus.
• Laporan umum meliputi evaluasi pelaksanaan pekerjaan dari awal
hingga akhir berupa laporan harian, mingguan, bulanan dan laporan
akhir pekerjaan.
• Laporan Khusus meliputi laporan mengenai kejadian diluar dugaan yang
dapat mempengaruhi terlaksananya pekerjaan dan Langkah yang
diambil dalam mengatasinya.

Anda mungkin juga menyukai