Pekerjaan Gedung Level 5 Kualifikasi : Teknisi/Analis Jenjang 5 Nama Asesi : ANITA TOU NIK Asesi : Tgl. Asesmen : 19 Januari 2024 TUK : Nama Asesor : 1. Melaksanakan SMK3-L dan Komunikasi di Tempat Kerja • Penerapan SMK3 merupakan salah satu cara untuk menjamin konsistensi dan efektifitas perusahaan dalam mengendalikan sumber bahaya, dapat meminimalkan resiko, mengurangi dan mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta memaksimalkan efisiensi perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas perusahaan, untuk memacu peningkatan daya saing barang dan jasa. • Tujuan dari SMK3 adalah untuk menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja degan melibatkan usur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi, dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan, dan penyakit kerja, serta tercipta tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. • Komunikasi meliputi komunikasi internal antar bagian maupun sesama bagian dalam struktur organisasi perusahaan maupun komunikasi eksternal dengan pihak lain seperti kontraktor, pemasok, pengunjung, tamu dan masyarakat luas maupun pihak ketiga yang bekerja sama dengan perusahaan berkaitan dengan K3. Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
• Pekerjaan persiapan terdiri atas penyusunan rencana kebutuhan, rencana
pendanaan dan rencana penyediaan dana. • Tahap perencanaan teknis meliputi perencanaan teknis baru, perencanaan teknis dengan prototipe atau purwarupa. • Metode pekerjaan persiapan meliputi Direksikeet, Pengukuran, Persiapan alat, persiapan bahan dan persiapan tenaga kerja. Melaksanakan Pekerjaan Pondasi • Pemilihan jenis pondasi bergantung pada beban yang harus didukung, kondisi tanah pondasi dan biaya pembuatan pondasi yang dibandingan terhadap biaya struktur atasnya (Hardiyatmo, 2011). • Langkah – langkah perancangan pondasi, adalah sebagai berikut (Hardiyatmo, 2011): 1. Menentukan jumlah beban efektif yang akan ditranfer ke tanah di bawah fondasi. Untuk perancangan tulangan, perlu ditentukan besarnya beban mati dan beban hidup dan beban – beban tersebut harus dikalikan faktor – faktor pengali tertentu menurut peraturan yang berlaku. 2. Menentukan nilai kapasitas dukung ijin (qa). Luas dasar pondasi, secara pendekatan ditentukan dari membagi jumlah beban efektif dengan kapasitas dukung ijin (qa). 3. Didasarkan pada tekanan yang terjadi pada dasar pondasi, dapat dilakukan perancangan struktur dari pondasinya, yaitu dengan menghitung momen – momen lentur dan gaya – gaya geser yang terjadi pada pelat pondasi. Melaksanakan Pekerjaan Pondasi Melaksanakan Pekerjaan Pondasi Melaksanakan Pekerjaan Pondasi Melaksanakan Pekerjaan Struktur • Dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan tinggi dikarenakan bobot pekerjaan dan tingginya struktur yang akan dibangun sehingga berpengaruh pada mobilisasi alat, tenaga kerja, kebutuhan bahan, dan pelaksanaan pekerjaan, serta faktor K3L (Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan). Maka dari itu pelaksanaan pada bangunan tinggi perlu dikelola dengan tepat agar bangunan tersebut dapat terselenggara dengan baik. • Pembesian adalah bagian terpenting dari struktur beton bertulang. Tulangan pada beton berfungsi untuk menahan gaya tarik yang kemudian dapat menyebabkan retakan pada beton. • Bekisting (formwork) merupakan struktur sementara yang mendukung beratnya sendiri dan berat beton basah, serta beban hidup yang ada diatasnya seperti material, alat, tenaga kerja, dan lain-lain. Sehingga harus dipastikan bahan bekisting yang digunakan memenuhi kekuatan yang direncanakan. • Pengecoran dilakukan setelah bekisting terpasang sesuai rencana. Pengecoran merupakan pekerjaan memproduksi beton (campuran agregat halus, agregat kasar, semen portland, air dan / atau puzzoland (additive) dan pouring (menuang beton) ke cetakan. Setelah usia beton memenuhi, maka dapat dilakukan pembongkaran bekisting. • Pembongkaran bekisting pada seluruh bagian cetakan yang sudah dapat dibongkar harus dilepas dengan tenaga statis, tanpa goncangan, getaran atau kerusakan pada beton. Pemasangan Kembali penunjang (reshoring) harus dilakukan segera setelah pembongkaran cetakan balok dan pelat lantai dan harus tetap ditempat sampai beton mencapai kriteria kekuatan umur 28 hari dan sampai seluruh pekerjaan pengecoran beton 3 lantai diatasnya selesai dilaksanakan. Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur • Pekerjaan arsitektur meliputi pengerjaan partisi dengan memperhatikan kelurusan dan kesejajaran rangka, pengerjaan lantai keramik dengan memperhatikan kondisi real bangunan, kualitas alat dan bahan, pengerjaan plafond dengan memperhatikan pengukuran rangka hollow dan pengerjaan pengecatan yang memperhatikan kualitas dan kondisi dinding yang akan di cat. Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan • Laporan Pelaksanaan pekerjaan biasanya terdiri dari 2 laporan, yaitu laporan umum dan laporan khusus. • Laporan umum meliputi evaluasi pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga akhir berupa laporan harian, mingguan, bulanan dan laporan akhir pekerjaan. • Laporan Khusus meliputi laporan mengenai kejadian diluar dugaan yang dapat mempengaruhi terlaksananya pekerjaan dan Langkah yang diambil dalam mengatasinya.