KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA Skema Sertifikasi : Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Level 5 Kualifikasi : Teknisi/Analis Jenjang 5 Nama Asesi : RAHMAT DEDDY KURNIAWAN FOTO ASESI NIK Asesi : 6471051511830005 Tgl. Asesmen : 07 September 2023 TUK : P3SM Kalbar Nama Asesor : Mawardi Rene Natalis Parsaoran Sianturi PETUNJUK / INSTRUKSI • Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman anda dalam melaksanakan pekerjaan di Proyek Konstruksi sebagai Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Level 5 • Materi yang disampaikan singkat dan padat • Lampirkan foto/dokumen/gambar dalam slide presentasi ini sebagai pendukung dalam presentasi anda • Waktu untuk presentasi di hadapan Asesor ± 15 Menit • Asesor akan menggali Kompetensi Asesi melalui pertanyaan untuk Mendukung Tugas Praktik Demonstrasi SUBSTANSI PRESENTASI • Substansi yang harus disampaikan antara lain: • Melaksanakan SMK3-L dan Komunikasi di Tempat Kerja • Melaksanakan Pekerjaan Persiapan • Melaksanakan Pekerjaan Pondasi • Melaksanakan Pekerjaan Struktur • Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur • Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung adalah seorang tenaga ahli yang
bertanggung jawab dalam mengawasi dan memimpin pelaksanaan pekerjaan konstruksi gedung. Tugas utama dari Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung adalah memastikan bahwa konstruksi gedung dilakukan sesuai dengan rencana dan spesifikasi yang telah ditetapkan, serta memastikan keselamatan kerja selama pelaksanaan pekerjaan. Melaksanakan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di Tempat Kerja Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melaksanakan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di Tempat Kerja: • Membuat Pedoman K3L Membuat pedoman K3L yang disesuaikan dengan jenis dan karakteristik pekerjaan di tempat kerja. Pedoman ini dapat berupa prosedur kerja, SOP (Standard Operating Procedure), serta aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan. • Melakukan Identifikasi Risiko Melakukan identifikasi risiko dan bahaya yang mungkin terjadi di tempat kerja. Dalam identifikasi ini harus diperhatikan faktor-faktor seperti kondisi lingkungan, peralatan kerja, dan perilaku pekerja. • Menetapkan Pengendalian Risiko Menetapkan pengendalian risiko untuk meminimalkan risiko dan bahaya yang telah diidentifikasi. Pengendalian risiko bisa berupa penggunaan peralatan yang aman, penempatan label bahaya di area tertentu, pelatihan dan sosialisasi tentang K3L, serta penggunaan alat pelindung diri (APD). • Melakukan Pelatihan dan Sosialisasi Melakukan pelatihan dan sosialisasi tentang K3L kepada seluruh karyawan. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman karyawan tentang pentingnya K3L di tempat kerja. • Menetapkan Pengawasan dan Pemantauan Menetapkan pengawasan dan pemantauan terhadap penerapan K3L di tempat kerja. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh karyawan mematuhi pedoman K3L yang telah ditetapkan. • Melakukan Evaluasi dan Pembaruan Melakukan evaluasi dan pembaruan terhadap program K3L yang telah dilaksanakan. Evaluasi dan pembaruan ini bertujuan untuk menilai keefektifan program K3L yang telah dilakukan dan menyesuaikan dengan perubahan kondisi di tempat kerja. Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja Melakukan komunikasi di tempat kerja adalah proses pertukaran informasi dan ide antara individu atau kelompok di lingkungan kerja. Tujuan utama dari komunikasi di tempat kerja adalah untuk memastikan informasi yang diperlukan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan dapat disampaikan dengan efektif dan efisien. Melakukan komunikasi di tempat kerja dapat dilakukan secara lisan atau tulisan, tergantung pada kebutuhan informasi dan situasi kerja yang ada. Beberapa bentuk komunikasi di tempat kerja antara lain: • Komunikasi antar individu • Komunikasi antar kelompok • Komunikasi melalui media tertulis • Komunikasi nonverbal Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Beberapa tindakan yang termasuk dalam pekerjaan persiapan pelaksana lapangan diantaranya: Pemeriksaan lapangan → Melakukan pemeriksaan lapangan untuk mengetahui kondisi tanah, lokasi, aksesibilitas, dan lingkungan sekitar lokasi pembangunan gedung. Persiapan alat dan bahan → Melakukan persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan gedung. Persiapan ini meliputi pemilihan alat dan bahan yang tepat, pengadaan, penyimpanan, dan pengelolaan. Pemasangan marka bangunan →Melakukan pemasangan marka bangunan, seperti paku penanda, kawat penanda, dan papan penanda, untuk menandai batas-batas bangunan. Pelaksanaan galian pondasi → Melakukan galian pondasi dan pemasangan bekisting dan besi tulangan yang dibutuhkan. Pengujian bahan dan peralatan → Melakukan pengujian bahan dan peralatan yang digunakan dalam pembangunan gedung untuk memastikan kualitasnya sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pembuatan jalan masuk →Membuat jalan masuk ke lokasi pembangunan gedung untuk Gambar 1. memudahkan akses alat dan bahan yang dibutuhkan. Pek. Galian Pondasi Melaksanakan Pekerjaan Fondasi Melaksanakan pekerjaan fondasi adalah serangkaian tindakan yang dilakukan dalam pembangunan gedung untuk membangun struktur pendukung bangunan yang kuat dan stabil. Fondasi adalah bagian penting dalam konstruksi gedung, karena berfungsi untuk menahan beban bangunan dan mendistribusikan beban tersebut ke tanah di bawahnya. Beberapa tindakan yang termasuk dalam pekerjaan fondasi diantaranya: Pemasangan bekisting fondasi → Melakukan pemasangan bekisting fondasi, yaitu struktur sementara yang digunakan untuk menahan beton selama proses pengecoran fondasi Pemasangan besi tulangan → Melakukan pemasangan besi tulangan pada bekisting fondasi sebelum pengecoran beton dilakukan. Besi tulangan ini berfungsi untuk menambah kekuatan fondasi dan mencegah keretakan pada struktur beton. Pengecoran beton fondasi → Melakukan pengecoran beton pada bekisting fondasi setelah pemasangan besi tulangan selesai dilakukan. Pengecoran ini dilakukan dengan memastikan bahwa beton yang digunakan memiliki mutu yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pengujian kekuatan beton →Melakukan pengujian kekuatan beton pada fondasi Gambar 2. untuk memastikan bahwa beton memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban bangunan yang akan dibangun di atasnya. Pelaksanaan Pekerjaan Pengecoran Pondasi Melaksanakan Pekerjaan Struktur Berikut adalah tahapan-tahapan dalam melaksanakan pekerjaan struktur gedung: Pemasangan Bekisting Struktur Gedung → Bekisting digunakan sebagai kerangka yang akan menahan beton selama pengecoran. Bekisting ini harus dipasang dengan benar dan sesuai dengan desain agar struktur bangunan memiliki bentuk dan dimensi yang tepat. Pemasangan Tulangan Struktur Gedung → Tulangan berfungsi sebagai pengikat beton yang akan memberikan kekuatan dan stabilitas pada struktur bangunan. Tulangan harus dipasang dengan benar dan sesuai dengan desain untuk memastikan kekuatan dan stabilitas struktur. Pengecoran Beton Struktur Gedung → Setelah bekisting dan tulangan dipasang, tahap selanjutnya adalah pengecoran beton. Beton harus dicor dengan benar dan sesuai dengan desain agar struktur bangunan memiliki kekuatan dan ketahanan yang cukup. Pemasangan Bantalan Struktur Gedung → Setelah beton dikeringkan, tahap selanjutnya adalah pemasangan bantalan. Bantalan akan meratakan beban pada bangunan dan mencegah terjadinya keretakan pada struktur beton Gambar 3. Pengujian Kekuatan Struktur Gedung → Setelah seluruh struktur selesai Pelaksanaan Pekerjaan dibangun, tahap selanjutnya adalah pengujian kekuatan struktur. Pemasangan Tulang Struktur Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur Tahap ini meliputi proses konstruksi atau pembangunan bangunan atau struktur lainnya berdasarkan rencana dan spesifikasi yang telah ditetapkan. dalam melaksanakan pekerjaan arsitektur antara lain: • Menjalin komunikasi yang baik dengan tim konstruksi dan kontraktor yang terlibat dalam proses pembangunan. • Memastikan bahwa material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan. • Memantau progres konstruksi dan memastikan bahwa pekerjaan berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. • Mengatasi masalah yang muncul selama proses pembangunan dan menawarkan solusi yang tepat. • Memastikan bahwa bangunan atau struktur yang dibangun memenuhi persyaratan regulasi yang berlaku, seperti peraturan zonasi, peraturan bangunan, dan persyaratan lingkungan. Membuat Laporan Pelaksanaan Membuat laporan pelaksanaan bangunan gedung merujuk pada penyusunan dokumen yang menjelaskan proses pelaksanaan pembangunan gedung secara rinci. Laporan pelaksanaan bangunan gedung dapat mencakup informasi tentang berbagai tahap pelaksanaan proyek, Informasi tersebut meliputi deskripsi dan dokumentasi visual mengenai kondisi dan progres pekerjaan di lapangan, termasuk anggaran biaya dan jadwal yang telah disepakati. Beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam pembuatan laporan pelaksanaan bangunan gedung antara lain: • Deskripsi lengkap tentang progres pekerjaan dan hasil yang telah dicapai pada setiap tahap pelaksanaan proyek. • Evaluasi terhadap masalah atau kendala yang muncul selama proses pembangunan dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya. • Analisis biaya dan waktu yang dibutuhkan selama proses pembangunan dan perbandingan terhadap perkiraan awal. • Evaluasi terhadap kualitas hasil pekerjaan dan kesesuaian dengan spesifikasi dan rencana asli. • Penjelasan tentang proses pemeriksaan dan pengujian yang telah dilakukan untuk memastikan keselamatan bangunan gedung. • Kesimpulan dan rekomendasi untuk tindakan atau perbaikan selanjutnya yang perlu dilakukan. SELESAI TERIMA KASIH