Anda di halaman 1dari 12

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
Skema Sertifikasi : Pelaksana Lapangan Pekerjaan
Gedung Level 5
Kualifikasi : Teknisi/Analis Jenjang 5
Nama Asesi : RAHMAT DEDDY
KURNIAWAN
FOTO ASESI
NIK Asesi : 6471051511830005
Tgl. Asesmen : 07 September 2023
TUK : P3SM Kalbar
Nama Asesor : Mawardi
Rene Natalis Parsaoran Sianturi
PETUNJUK / INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman anda dalam
melaksanakan pekerjaan di Proyek Konstruksi sebagai Pelaksana
Lapangan Pekerjaan Gedung Level 5
• Materi yang disampaikan singkat dan padat
• Lampirkan foto/dokumen/gambar dalam slide presentasi ini sebagai
pendukung dalam presentasi anda
• Waktu untuk presentasi di hadapan Asesor ± 15 Menit
• Asesor akan menggali Kompetensi Asesi melalui pertanyaan untuk
Mendukung Tugas Praktik Demonstrasi
SUBSTANSI PRESENTASI
• Substansi yang harus disampaikan antara lain:
• Melaksanakan SMK3-L dan Komunikasi di Tempat Kerja
• Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
• Melaksanakan Pekerjaan Pondasi
• Melaksanakan Pekerjaan Struktur
• Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur
• Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung

Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung adalah seorang tenaga ahli yang


bertanggung jawab dalam mengawasi dan memimpin pelaksanaan
pekerjaan konstruksi gedung. Tugas utama dari Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Gedung adalah memastikan bahwa konstruksi gedung
dilakukan sesuai dengan rencana dan spesifikasi yang telah ditetapkan,
serta memastikan keselamatan kerja selama pelaksanaan pekerjaan.
Melaksanakan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dan Lingkungan (K3L) di Tempat Kerja
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melaksanakan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) di Tempat Kerja:
• Membuat Pedoman K3L
Membuat pedoman K3L yang disesuaikan dengan jenis dan karakteristik pekerjaan di tempat kerja. Pedoman ini dapat berupa prosedur
kerja, SOP (Standard Operating Procedure), serta aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan.
• Melakukan Identifikasi Risiko
Melakukan identifikasi risiko dan bahaya yang mungkin terjadi di tempat kerja. Dalam identifikasi ini harus diperhatikan faktor-faktor
seperti kondisi lingkungan, peralatan kerja, dan perilaku pekerja.
• Menetapkan Pengendalian Risiko
Menetapkan pengendalian risiko untuk meminimalkan risiko dan bahaya yang telah diidentifikasi. Pengendalian risiko bisa berupa
penggunaan peralatan yang aman, penempatan label bahaya di area tertentu, pelatihan dan sosialisasi tentang K3L, serta penggunaan
alat pelindung diri (APD).
• Melakukan Pelatihan dan Sosialisasi
Melakukan pelatihan dan sosialisasi tentang K3L kepada seluruh karyawan. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan
pemahaman karyawan tentang pentingnya K3L di tempat kerja.
• Menetapkan Pengawasan dan Pemantauan
Menetapkan pengawasan dan pemantauan terhadap penerapan K3L di tempat kerja. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh
karyawan mematuhi pedoman K3L yang telah ditetapkan.
• Melakukan Evaluasi dan Pembaruan
Melakukan evaluasi dan pembaruan terhadap program K3L yang telah dilaksanakan. Evaluasi dan pembaruan ini bertujuan untuk
menilai keefektifan program K3L yang telah dilakukan dan menyesuaikan dengan perubahan kondisi di tempat kerja.
Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Melakukan komunikasi di tempat kerja adalah proses pertukaran informasi dan ide
antara individu atau kelompok di lingkungan kerja. Tujuan utama dari komunikasi
di tempat kerja adalah untuk memastikan informasi yang diperlukan dalam
menjalankan tugas dan pekerjaan dapat disampaikan dengan efektif dan efisien.
Melakukan komunikasi di tempat kerja dapat dilakukan secara lisan atau tulisan,
tergantung pada kebutuhan informasi dan situasi kerja yang ada. Beberapa bentuk
komunikasi di tempat kerja antara lain:
• Komunikasi antar individu
• Komunikasi antar kelompok
• Komunikasi melalui media tertulis
• Komunikasi nonverbal
Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
Beberapa tindakan yang termasuk dalam pekerjaan persiapan pelaksana lapangan
diantaranya:
Pemeriksaan lapangan → Melakukan pemeriksaan lapangan untuk mengetahui kondisi
tanah, lokasi, aksesibilitas, dan lingkungan sekitar lokasi pembangunan gedung.
Persiapan alat dan bahan → Melakukan persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan pembangunan gedung. Persiapan ini meliputi pemilihan alat dan
bahan yang tepat, pengadaan, penyimpanan, dan pengelolaan.
Pemasangan marka bangunan →Melakukan pemasangan marka bangunan, seperti paku
penanda, kawat penanda, dan papan penanda, untuk menandai batas-batas bangunan.
Pelaksanaan galian pondasi → Melakukan galian pondasi dan pemasangan bekisting dan
besi tulangan yang dibutuhkan.
Pengujian bahan dan peralatan → Melakukan pengujian bahan dan peralatan yang
digunakan dalam pembangunan gedung untuk memastikan kualitasnya sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
Pembuatan jalan masuk →Membuat jalan masuk ke lokasi pembangunan gedung untuk Gambar 1.
memudahkan akses alat dan bahan yang dibutuhkan. Pek. Galian Pondasi
Melaksanakan Pekerjaan Fondasi
Melaksanakan pekerjaan fondasi adalah serangkaian tindakan yang dilakukan dalam
pembangunan gedung untuk membangun struktur pendukung bangunan yang kuat dan
stabil. Fondasi adalah bagian penting dalam konstruksi gedung, karena berfungsi
untuk menahan beban bangunan dan mendistribusikan beban tersebut ke tanah di
bawahnya.
Beberapa tindakan yang termasuk dalam pekerjaan fondasi diantaranya:
Pemasangan bekisting fondasi → Melakukan pemasangan bekisting fondasi, yaitu
struktur sementara yang digunakan untuk menahan beton selama proses pengecoran
fondasi
Pemasangan besi tulangan → Melakukan pemasangan besi tulangan pada bekisting
fondasi sebelum pengecoran beton dilakukan. Besi tulangan ini berfungsi untuk
menambah kekuatan fondasi dan mencegah keretakan pada struktur beton.
Pengecoran beton fondasi → Melakukan pengecoran beton pada bekisting fondasi
setelah pemasangan besi tulangan selesai dilakukan. Pengecoran ini dilakukan
dengan memastikan bahwa beton yang digunakan memiliki mutu yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan.
Pengujian kekuatan beton →Melakukan pengujian kekuatan beton pada fondasi
Gambar 2.
untuk memastikan bahwa beton memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan
beban bangunan yang akan dibangun di atasnya. Pelaksanaan Pekerjaan
Pengecoran Pondasi
Melaksanakan Pekerjaan Struktur
Berikut adalah tahapan-tahapan dalam melaksanakan pekerjaan struktur
gedung:
Pemasangan Bekisting Struktur Gedung → Bekisting digunakan sebagai
kerangka yang akan menahan beton selama pengecoran. Bekisting ini
harus dipasang dengan benar dan sesuai dengan desain agar struktur
bangunan memiliki bentuk dan dimensi yang tepat.
Pemasangan Tulangan Struktur Gedung → Tulangan berfungsi sebagai
pengikat beton yang akan memberikan kekuatan dan stabilitas pada
struktur bangunan. Tulangan harus dipasang dengan benar dan sesuai
dengan desain untuk memastikan kekuatan dan stabilitas struktur.
Pengecoran Beton Struktur Gedung → Setelah bekisting dan tulangan
dipasang, tahap selanjutnya adalah pengecoran beton. Beton harus dicor
dengan benar dan sesuai dengan desain agar struktur bangunan memiliki
kekuatan dan ketahanan yang cukup.
Pemasangan Bantalan Struktur Gedung → Setelah beton dikeringkan,
tahap selanjutnya adalah pemasangan bantalan. Bantalan akan
meratakan beban pada bangunan dan mencegah terjadinya keretakan
pada struktur beton
Gambar 3.
Pengujian Kekuatan Struktur Gedung → Setelah seluruh struktur selesai Pelaksanaan Pekerjaan
dibangun, tahap selanjutnya adalah pengujian kekuatan struktur. Pemasangan Tulang Struktur
Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur
Tahap ini meliputi proses konstruksi atau pembangunan bangunan atau struktur lainnya
berdasarkan rencana dan spesifikasi yang telah ditetapkan. dalam melaksanakan pekerjaan
arsitektur antara lain:
• Menjalin komunikasi yang baik dengan tim konstruksi dan kontraktor yang terlibat dalam
proses pembangunan.
• Memastikan bahwa material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah
ditetapkan.
• Memantau progres konstruksi dan memastikan bahwa pekerjaan berjalan sesuai jadwal yang
telah ditetapkan.
• Mengatasi masalah yang muncul selama proses pembangunan dan menawarkan solusi yang
tepat.
• Memastikan bahwa bangunan atau struktur yang dibangun memenuhi persyaratan regulasi
yang berlaku, seperti peraturan zonasi, peraturan bangunan, dan persyaratan lingkungan.
Membuat Laporan Pelaksanaan
Membuat laporan pelaksanaan bangunan gedung merujuk pada penyusunan dokumen yang menjelaskan proses
pelaksanaan pembangunan gedung secara rinci. Laporan pelaksanaan bangunan gedung dapat mencakup informasi
tentang berbagai tahap pelaksanaan proyek, Informasi tersebut meliputi deskripsi dan dokumentasi visual mengenai
kondisi dan progres pekerjaan di lapangan, termasuk anggaran biaya dan jadwal yang telah disepakati.
Beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam pembuatan laporan pelaksanaan bangunan gedung antara lain:
• Deskripsi lengkap tentang progres pekerjaan dan hasil yang telah dicapai pada setiap tahap pelaksanaan proyek.
• Evaluasi terhadap masalah atau kendala yang muncul selama proses pembangunan dan langkah-langkah yang
diambil untuk mengatasinya.
• Analisis biaya dan waktu yang dibutuhkan selama proses pembangunan dan perbandingan terhadap perkiraan awal.
• Evaluasi terhadap kualitas hasil pekerjaan dan kesesuaian dengan spesifikasi dan rencana asli.
• Penjelasan tentang proses pemeriksaan dan pengujian yang telah dilakukan untuk memastikan keselamatan
bangunan gedung.
• Kesimpulan dan rekomendasi untuk tindakan atau perbaikan selanjutnya yang perlu dilakukan.
SELESAI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai