Anda di halaman 1dari 16

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Ahli Muda Teknik Bangunan


Gedung
Kualifikasi : Teknisi/Analis Jenjang 7
Nama Asesi : Puput Pradani Citra
FOTO ASESI
NIK Asesi :
Tgl. Asesmen :
TUK :
Nama Asesor :
Menerapkan Peraturan PerUndang-Undangan, Sistem Manajemen Mutu
(SMM) dan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dan
Lingkungan (SMK3L)
• Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.
• Dalam menerapkan Sistem Manajemen K3 (SMK3) ada beberapa tahapan yang harus dilakukan
agar SMK3 tersebut menjadi efektif, karena SMK3 mempunyai elemen- elemen atau persyaratan-
persyaratan tertentu yang harus dibangun didalam suatu organisasi atau perusahaan. Sistem
Manajemen K3 juga harus ditinjau ulang dan ditingkatkan secara terus menerus didalam
pelaksanaanya untuk menjamin bahwa system itu dapat berperan dan berfungsi dengan baik
serat berkontribusi terhadap kemajuan perusahaan
Pengawas harus memeriksa bahwa kontraktor melaksanakan peraturan perundang-undangan,
system manajemen mutu (SMM) dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan (SMK3L) yang diperlukan dalam pengawasan pekerjaan struktur bangunan gedung
Memeriksa Peralatan dan perlengkapan
1 Peralatan : Sepatu keselamatan (safety shoes), Helm pengaman (safety helmet), Masker pelindung
,Body harness, Perlengkapan APD lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
2 Perlengkapan : Perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), Form (borang-borang)
identifikasi bahaya, risiko dan pencegahannya, Baju rompi
• Komunikasi K3 adalah suatu kegiatan yang dilakukan pada suatu perusahaan untuk membangun
tingkat kesadaran keselamatan dan kesehatan kerja untuk karyawan. Kegiatan tersebut dapat
dilakukan dengan membuat rencana dan program yang berkelanjutan.
• Komunikasi keelamatan dan kesehatan kerja (K3) memiliki tujuan yang sangat penting, tujuan
tersebut untuk meningkatkan produktivitas produksi serta mengembangkan kesadaran bagi
pekerja. Selain dari pada itu ada beberapa tujuan lain, yaitu:
1. Komunikasi K3 untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman
2. Memberitahukan kepada seluruh pekerja mengenai potensi bahaya yang ada di Perusahaan
3. Membangun kesadaran karyawan tentang keselamatan kerja
4. Mengajarkan keperdulian terhadap lingkungan
5. Refresh informasi terbaru perihal keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
6. Dapat mengenal unsafe action dan unsafe condition
7. Mengingatkan seluruh karyawan agar selalu bekerja dengan aman
8. Menciptakan pekerjaan yang bebas dari kecelakaan kerja (zero accident)
9. Mematuhi peraturan perundangan terkait K3 yang berlaku di Indonesia
10. Merubah tingkah dan prilaku karyawan untuk bekerja secara aman
11. Nilai jual Perusahaan.
Dari kesebelas tujuan dan manfaat komunikasi K3 tentunya masih banyak lagi yang belum disebutkan. Point pentingnya
yaitu komunikasi keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu program yang di anjurkan pemerintah untuk
diterapkan pada perusahaan, untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja.
• Yang disampaikan dalam komunikasi K3 seperti:
1. Menyampaikan peraturan K3 perusahaan
2. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko
3. Cara atau metode dalam melakukan pengendalian dari risiko yang ada
4. Sosialisasi prosedur, instruksi kerja dan sop lainnya
5. Pelaporan kecelakaan kerja
6. Perubahan dalam penerapan sistem manajemen K3 Perusahaan
7. Kinerja perusahaan maupun kontraktor dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
8. Alat pelindung diri yang diwajibkan
9. Sistem izin kerja atau permit to work
10. Persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja untuk visitor yang akan memasuki lingkungan kerja
11. Rambu keselamatan
12. Hasil dari inspeksi K3 dan pemantauan.
13. Tindak lanjut dari temuan yang terdapat dilapangan
14. Motivasi.
Pengawasan Pekerjaan Bowplank pada Struktur Bangunan
Gedung
• Syarat pembuatan bouwplank
• Posisi bouwplank haruslah tetap utuh meskipun terkena ganggunan cuaca
seperti hujan, jangan sampai rusak karena tertimpa atau tersinggung oleh
pekerja.
• Bouwplank hendaklah diletakkan pada jarak yang cukup dari posisi
penggalian tanah untuk pondasi.
• Bouwplank harus mampu menunjukkan titik titik batas pada
bangunan.
• Sisi bagian atas bowplank mestinya ada di satu bidang dengan papan
bowplank jika di lihat horizontal (sejajar).
• Letak bouwplank harus selalu sama dan seragam agar arah hadapnya
tertuju ke dalam batas bangunan.
Pengawasan Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan
Gedung
• Pekerjaan struktur secara umum dilaksanakan melalui 3 ( tiga ) tahap :
1. Tahap Perencanaan(Planning Phase)
Meliputi pertimbangan terhadap hal-hal yang dibutuhkan dan factorfaktor yang
mempengaruhi rancangan umum serta dimensi struktur yang nantinya menjadi dasar pemilihan
satu atau beberapa alternatif dari jenis struktur. Pertimbangan utama adalah fungsi dari
struktur itu nantinya. Pertimbangan kedua yang biasanya disertakan adalah aspek ekonomi,
social, lingkungan, keuangan, dan factor lainnya.
2. Tahap Disain (Design Phase)
Meliputi pertimbangan secara detail terhadap altenatif struktur yang direncanakan pada
tahap perencanaan yang nantinya menjadi dasar penentuan ukuran yang tepat dari dimensi
dan detail elemen struktur termasuk didalamnya sambungan struktur. Biasanya, sebelum tahap
disain mencapai tahap akhir, telah didapatkan suatu bentuk perencanaan akhir yang akan
dilaksanakan
3. Tahap Pembangunan (Construction Phase)
Meliputi pengadaan material, peralatan, dan tenaga kerja. Pekerjaan bengkel serta transportasi ke lokasi
proyek. Selama pelaksanaan tahap ini, perencanaan ulang akan dibutuhkan jika terdapat masalah seperti
material yang sulit untuk didapatkan atau berbagai alasan lain.

Struktur Bawah Bangunan (Sub Structure)


Struktur bawah adaiah bagian dari struktur bangunan yang terletak di bawah elevasi muka tanah,
berfungsi mendukung struktur atas dan menghubungkan struktur atas dengan tanah dasar.
Pengawas harus dapat menjamin ketetapan pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana tersebut,
kebijaksanaan dan perintah. Melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan. Mencegah pemborosan dan
penyelewengan.

Maka pengawas wajib memeriksa/ Menginventarisasi peralatan dan perlengkapan untuk pengawasan
pekerjaan struktur : Melakukan peninjauan ke lokasi kerja; Memeriksa contoh material/bahan (mockup)
untuk pekerjaan struktur bangunan gedung yang diajukan pelaksana; dan Membuat program kerja
berdasarkan dokumen kontrak
• Memeriksa Peralatan dan perlengkapan
• Peralatan
Alat pengolah dan pencetak data
Alat komunikasi
Alat ukur
Kamera/dokumentas
i
• Perlengkapan
Bill of quantity ( BQ)
Rencana kerja dan
syarat-syarat (RKS)
Gambar rencana
Alat tulis kantor
pengawas pekerjaan struktur bangunan gedung dalam mengawasi pekerjaan
struktur bawah bangunan gedung dengan tugas meliputi:
a) Memeriksa kesiapan pekerjaan struktur bawah;
b) Memeriksa mutu bahan, peralatan dan ijin kerja yang diajukan pelaksana
untuk pekerjaan struktur bawah bangunan gedung;
c) Mengawasi proses pelaksanaan pondasi dangkal bangunan gedung;
d) Mengawasi proses pekerjaan pondasi tiang pancang bangunan gedung;
e) Mengawasi proses pekerjaan pondasi tiang bor (bore pile);
f) Mengawasi proses pekerjaan footing, balok sloof dan dinding penahan
tanah; dan
g) Mengevaluasi hasil pekerjaan struktur bawah bangunan gedung.
Pengawasan Pekerjaan Struktur Atas Bangunan
Gedung
Pengawas pekerjaan struktur bangunan gedung dalam mengawasi pekerjaan
rangka struktur atas bangunan gedung, dengan tugas meliputi:
• Memeriksa kesiapan pelaksanaan pekerjaan struktur atas bangunan gedung;
• Memeriksa mutu bahan, peralatan dan ijin kerja yang diajukan pelaksana
untuk pekerjaan struktur atas bangunan gedung;
• Mengawasi proses pekerjaan kolom, balok, plat dan tangga yang
menggunakan
material beton;
• Mengawasi proses pekerjaan kolom, balok plat dan tangga yang
menggunakan material baja;
• Mengawasi proses perawatan dan perbaikan pekerjaan kolom, balok, plat dan tangga
dan
• Mengevaluasi hasil pekerjaan struktur atas bangunan gedung
Pengawasan Pekerjaan Rangka Atap Bangunan
Gedung

Pengawas pekerjaan pekerjaan struktur bangunan gedung dalam


mengawasi pekerjaan rangka atap bangunan gedung, dengan tugas
meliputi:
• Memeriksa kesiapan pekerjaan struktur rangka atap;
• Memeriksa material, peralatan, dan perlengkapankerja yang diajukan
pelaksana untuk pekerjaan struktur rangka atap bangunan gedung;
• Mengawasi proses pelaksanaan pekerjaan rangka kuda-kuda,
balok gording, rangka atap dan bresing bangunan gedung; dan
• Mengevaluasi hasil pekerjaan struktur rangka atap.
Membuat Laporan Hasil
Pengawasan
Pengawas pekerjaan struktur bangunan gedung dalam
mengoordinasikan pekerjaan akhir, dengan tugas meliputi:
• Menganalisis kemajuan pelaksanaan pekerjaan (opname);
• Menghitung kemajuan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak; dan
• Menyusun kelengkapan data untuk proses akhir pengawasan. Seperti Laporan
harian, Mingguan dan Bulanan

Anda mungkin juga menyukai