Anda di halaman 1dari 7

KONSTRUKSI JEMBATAN

Hubungan Perencanaan Dengan Masa Pemeliharaan

Oleh:

Mazaya Btari Gina


4114010017
S1 Terapan Perancangan Jalan dan Jembatan

Teknik Sipil
Politeknik Negeri Jakarta
2017
Tahapan Proyek

1. Tahap perencanaan (planning)

2. Tahap perancangan (design)

3. Tahap pengadaan/pelelangan

4. Tahap pelaksanaan (construction)

Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk mewujudkan bangunan yang


dibutuhkan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang oleh Konsuktan Perencana
dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan kualitas yang
telah disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua operasional di lapangan.

Perencanaan dan pengendalian proyek secara umum meliputi :

Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan

Perencanaan dan pengendalian organisasai lapangan

Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja

Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material

Sedangkan koordinasi seluruh operasi di lapangan meliputi :

Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pembangunan, baik untuk bangunan


sementara maupun bangunan permanen, serta semua fasilitas dan perlengkapan
yang terpasanag.

Mengkoordinasikan para Sub-Kontraktor

Penyeliaan umum.

Pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk gedung berbeda dengan pekerjaan


konstruksi jalan atau konstruksi bendungan, pelabuhan dsb. Pada pekerjaan
konstruksi, 4 target yang harus dicapai kontraktor :
Selesai dengan mutu/kualitas paling tidak sama dengan yang ditentukan dalam
spec/perencanaan

Selesai dengan waktu lebih kecil atau sama dengan waktu perencanaan

Selesai dengan biaya paling tidak sama dengan biaya yang direncanakan

Selesai dengan tidak menimbulkan dampak lingkungan (sosial, fisik, dan


administratif)

Pemeriksaan lab/testing

Penyerahan pertama

Masa pemeliharaan

Penyerahan kedua.

Quality Control and Quality Assurance


Unsur dari "Program" dalam QA, yang dilakukan, terdiri dari:

1. Semua personel, terutama personil QC, harus mengetahui dan memahami


kegiatan pelaksanaan pembangunan sebelum mulai bekerja

2. Mengontrol secara "bersama-sama" tanpa kecuali terhadap semua bahan


bangunan yang di bawah masuk ke lokasi proyek sebelum penerimaannya
Work Request (Pembahasan Persiapan Kerja)

3. Mengontrol secara rutin agar semua prosedur pelaksanaan pembangunan


dilakukan sesuai persyaratan spesifikasi dengan menerapkan SOP Work
Request (Pembahasan Metode Kerja)

4. Membuat "instruksi tertulis" secara bersinambungan kepada pihak kontraktor,


sebelum, selama dan setelah masa pelaksanaana terhadap penyimpangan
yang belum/ akan dan telah terjadi sekecil apapun masalahnya (Site
Instruction)

5. Membukukan semua "catatan hasil-hasil pengujian" di lapangan,


laboratorium dan hasil-hasil kontrol langsung di lapangan. Tujuan utamanya
bila terjadi penyimpangan dapat segera dicarikan jalan keluar

6. Dengan tahapan-tahapan pekerjaan dipersiapkan dengan baik, dipandu


dengan prosedur pelaksanaan, kontrol berkesinambungan, dan evaluasi
yang tak pernah putus, membuat pelaksana kegiatan berharap dapat mampu
mencapai titik tertinggi kualitas yang diharapkan.
Rencana Mutu minimal harus memenuhi hal-hal berikut :

1. Rencana Mutu harus sesuai dengan Sasaran Mutu (quality objective) dan
sejalan dengan persyaratan proses lain dari sistem manajemen mutu
pekerjaan.

2. Rencana Mutu harus berisikan persyaratan teknis, administrasi, keuangan


maupun ketentuan lain seperti yang dipersyaratkan.

3. Rencana Mutu harus mencakup kebutuhan sumber daya manusia dan


sumber daya lainnya dalam rangka memenuhi mutu pekerjaan yang
diinginkan.

4. Rencana Mutu harus mencakup kebutuhan dokumen sistem manajemen


mutu (meliputi: Pedoman Mutu, Manual Mutu, Prosedur Mutu, petunjuk
teknis, instruksi kerja, dan daftar periksa/simak) dalam rangka mencapai
kesesuaian mutu yang diinginkan.

5. Rencana Mutu harus mencakup aktivitas verifikasi, validasi, pemantauan,


inspeksi dan pengujian yang diperlukan beserta kriteria penerimaannya.

6. Rencana Mutu harus mencakup Catatan Mutu (quality records) yang


dibutuhkan untuk menunjukkan bukti bahwa pelaksanaan kegiatan
memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan.

Rencana Mutu Proyek (RMP) minimal mencakup:

1. Kebijakan Satker;

2. Informasi Satker;

3. Struktur Organisasi Satker;


4. Lingkup kegiatan Satker;
5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan;
6. Daftar Peralatan Kerja;
7. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan;
8. Sistem Manajemen Mutu Proyek;
9. Daftar Simak
Masa Pemeliharaan dan Jaminan Konstruksi

Anda mungkin juga menyukai