Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 5

^MANAJEMEN PROYEK
KONSTRUKSI^

Dosen : Dr. Rifana S.S.I Kawet,


ST,MT
ANGGOTA KELOMPOK 5:

Meis D Bangco (17209001) Inri Pandero (19209046)

Elvira S S Olii (17209036) Rionly I. Gimon (17209042)

Memey Karu (17209032) Toufan Matindas (17209011)

Yustinus ()
Vebrianti Mandak (17209046)

Andika Saputra ()
Merta Maga (17209030)

PROGRAM STUDY TEKNIK SIPIL


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2020
Materi
“PENGENDALIAN MUTU, WAKTU DAN BIAYA”
BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP


LATAR BELAKANG
Pengendalian merupakan salah satu fungsi dari manajemen proyek yang bertujuan agar pekerjaan-
pekerjaan dapat berjalan mencapai sasaran tanpa banyak penyimpangan.

Pengendalian proyek adalah suatu usaha sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan
sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis

kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dengan standar, mengambil tindakan pembentulan yang

diperlukan agar sumber daya yang digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.
Perencanaan dan pengendalian biaya dan waktu merupakan bagian dari manajemen proyek konstruksi secara
keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas atau mutu, prestasi suatu proyek dapat pula dinilai dari segi biaya da
n waktu. Biaya yang telah dikeluarkan dan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan harus diuku
r

secara kontinyu penyimpangannya terhadap rencana. Oleh karena itu, manajemen proyek konstruksi selalu

mengaitkan ketiga poin tersebut menjadi poin yang sangat penting, karena meskipun kedua poin tertata dengan baik
dari 3 point yang tertera namun ada 1 point saja yang tidak tertata dengan baik maka hal tersebut dapat berakibat
sangat fatal.
PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU

• Kegiatan manajemen pengelolaan dan pengendalian proyek


• Pengendalian biaya pelaksanaan diproyek
• Pengendalian waktu
• Pengendalian mutu

Pengendalian biaya, mutu dan waktu merupakan bagian yang utama agar suatu proyek
dapat diselesaikan dengan waktu yang tepat, biaya yang kompetitif dengan mutu yang
dapat dipertanggungjawabkan memenuhi persyaratan pelanggan.
 
Kegiatan manajemen pengelolaan dan pengendalian  kegiatan tersebut
merupakan suatu ukuran keberhasilan apabila mutu produk akhir dicapai
sesuai dengan perencanaan teknis dan sesuai koridor waktu yang telah
disepakati sejak diterapkannya spmk sampai fho  tahapan dari kegiatan
tersebut meliputi :
 
  1. Persiapan dokumen
2. Rencana pelaksanaan proyek
3. Persiapan fisik lapangan
4. Proses pembayaran
5. Penyesuaian/ perubahan biaya
6. Perselisihan
7. Serah terima
 
Pengertian Pengendalian Mutu , Waktu dan Biaya
A. Pengendalian Mutu
Dalam manajemen proyek, kontrol mutu membutuhkan seorang manajer proyek dan tim proyek
untuk memeriksa pekerjaan yang telah dicapai untuk memastikan keselarasan antara pekerjaan
yang telah terselesaikan dengan ruang lingkup proyek. Dalam praktiknya, pekerjaan-pekerjaan
proyek biasanya memiliki tim khusus pada sistem pengendalian mutu yang berfokus pada daerah
ini.
 pengendalian mutu merupakan bagian utama agar proyek dapat diselesaikan dengan mutu yang
dapat dipertanggung jawabkan memenuhi persyaratan pelanggan terdiri dari :
• Prinsip pengendalian mutu
• Prosedur pengendalian mutu

     prinsip penggendalian mutu upaya untuk mewujudkan salah satu dari tiga sasaran utama
manajemen proyek yaitu tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu.
Sebagai usulan pengawasan dan tindak turun tangan terhadap pelaksanaan pekerjaan konstruksi
agar memenuhi persyaratan teknis yang telah ditetapkan didalam dokumen kontrak
 
3 JENIS PENGENDALIAN DAN 3 METODE PENGENDALIAN MUTU
1. Pengendalian mutu bahan baku

2. Pengendalian mutu bahan olahan

3. Pengendalian mutu hasil pekerjaan

Berhasil atau gagalnya sebuah proyek sangat bergantung pada peran pengendalian dan pengawasan. Sebuah proyek yang
sedang berjalan pasti akan mengalami penyimpangan atau perbedaan dari rencana yang sudah ditetapkan. Disinilah dibutuhkan
campur tangan pengendalian dan pengawasan proyek.

3 metode yang sering dipakai dalam pengendalian mutu suatu proyek.

4. Pemeriksaan dan Pengkajian

•Pemeriksaan dan pengkajian dilakukan terhadap gambar konstruksi proyek, rancangan pembelian peralatan dan
perlengkapan, model proyek, dan perhitungan desain.
2. Inspeksi dan Pemeriksaan Peralatan

•Melakukan pemeriksaan dan melakukan uji coba untuk memastikan peralatan-peralatan yang digunakan dalam proyek
bisa berfungsi dengan baik. Pemeriksaan bisa dilakukan saat peralatan baru saja diterima dari hasil pembelian. Pemeriksaan
juga perlu dilakukan ketika instalasi peralatan sedang dikerjakan dan setelah instalasi selesai.
3. Melakukan Pengujian Dengan Sampling

• Pengujian dengan sampling dapat dilakukan untuk memastikan kualitas material sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukanPengujian dengan sampling perlu dilakukan dengan berpegang pada beberapa prinsip yakni tepat waktu, efektif
dan
DOKUMEN-DOKUMEN UNTUK PENGENDALIAN MUTU 

Dalam melaksanakan pekerjaan pengendalian mutu proyek


dibutuhkan beberapa dokumen penting. Dokumen-dokumen ini
menjadi acuan pengerjaan proyek sehingga pelaksanaan proyek dan
hasil akhirnya sesuai dengan perencanaan. Adapun dokumen-dokumen
tersebut meliputi:
1. Spesifikasi teknis
2. Gambar kerja
3. Rencana mutu kontrak
4. Dokumen administrasi
5. Instruksi teknis
PENGENDALIAN LANGSUNG


Pengendalian mutu proyek bukanlah pekerjaan yang hanya dilakukan di belakang meja. Tim
pengendalian mutu juga turun langsung ke lapangan. Metode pengendalian secara langsung di lapangan

terhadap pelaksanaan sebuah proyek dapat diatur dengan tata cara berikut ini.

1. Pemantauan atau monitoring



dilakukan untuk mengamati proses pengerjaan yang sebenarnya terjadi di lapangan. Pengendalian langsung

2. Supervisi
3. Penguatan kapasitas pengerjaan
B. Waktu

Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang
telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya
tidak boleh melewati batas waktu yang telah ditentukan.

Jadwal Pelaksanaan (Jadwal Pelaksanaan (Construction Schedule)


 
Construction Schedule dimaksudkan sebagian dasar bagi pemilik proyek, Kontraktor, dan
Konsultan untuk
• Memantau kemajuan pekerjaan kontraktor di lapangan
• Menjadi rujukan pembayaran Eskalasi / De-Eskalasi harga,
mendukung pegalokasian anggaran biaya
• Memepertimbangkan permintaan tambahan biaya akibat perubahan
pekerjaan
• Mendukung permintaan perpanjangan waktu
 
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat jadwal
pelaksanaan proyek :

1. Kebutuhan dan fungsi proyek tersebut dengan selesainya proyek tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan sesuai
dengan waktu yang sudah ditentukan
2. Keterkaitannya dengan proyek berikutnya ataupun kelanjutan dari proyek sebelumnya.
3. Alasan sosial politik lainnya, apabila proyek tersebut milik pemerintah.
4. Kondisi alam dan lokasi proyek
5. Keterjangkauan lokasi proyek ditinjau dari fasilitas perhubungannya
6. Ketersedian dan keterkaitan sumber daya material, peralatan dan material pelengkap lainnya yang menunjang
terwujudnya proyek yang bersangkutan
7. Kapasitas / daya tampung area kerja proyek terhadap sumber daya yang dipergunakan selama operasional
paelaksanaan berlangsung
8. Produktivitas sumber daya, peralatan proyek, dan tenaga kerja proyek, selama operasional berlangsung dengan
referensi dan perhitungan yang memenuhi aturan teknis
9. Cuaca, musim, debit banjir, skala gempa tahunan, dan lain-lain
10. Referensi hari kerja efektif (pekerjaan) dengan mempertimbangkan hari-hari libur resmi nasional, daerah, dan hari-hari
keagamaan, serta adat setempat dimana proyek berada.
11. Kesiapan sponsor proyek atau sumber daya finansial proyek atau ketersediaan dana proyek yang bersangkutan.
C. Biaya
 
Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak boleh melebihi anggaran. Untuk proyek – proyek yang melibatkan
dana dalam jumlah besar dan jadwal pengerjaan bertahun - tahun, anggaran nya tidak hanya ditentukan dalam total
proyek, tetapi dipecah atas komponen – komponen nya atau per periode tertentu yang jumlahnya disesuaikan dengan
keperluan. Dengan demikian, penyelesaian bagian – bagian proyek harus memenuhi sasaran anggaran per periode.
 
Pengertian dan maksud pengendalian biaya pelaksanaan proyek

Yang dimaksud dengan pengendalian biaya pelaksanaan proyek adalah semua upaya / usaha yang
dilakukan oleh seluruh staf proyek (Manajer Proyek dan Staf) dan perusahaan, agar biaya pelaksanaan proyek
menjadi wajar, murah dan efisien sesuai dengan rencana dan atau hasil evaluasi yang dilakukan.

Pelaksanaan Pengendalian Biaya di proyek


 
Tindakan pengendalian yang lebih tepat disebut sebagai pengendalian operasional pelaksanan proyek. dilaksanakan
sebagai langkah antisipasi dan pencegahan terhadap hal-hal yang secara luas mempengaruhi tercapainya nilai biaya
pekerjaan (proyek) yang wajar, murah dan efisien, dilakukan dengan dua cara;
 
Cara langsung
Dengan melakukan :
• Peninjauan
• Pengawasan
• Pemeriksaan
• Audit
 
Sasaran yang dicapai:
Mengetahui dan mendapat informasi
Evaluasi langsung pada obyek (pekerjaan) dan subyek (pelaksana) proyek
Memberikan alternatif tindakan pencegahan dan perbaikanlangsung atas ketidaksesuaian proses hasil kerja dan
perkiraan kejadiannegatif yang akan timbul.

Cara tidak langsung


1. Dokumen proyek
Melalui Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) proyek sebagai pedoman biaya pelaksanaan
• Termasuk dalam hal metode pelaksanaan pekerjaan yang tepat dan efisien
• Termasuk dalam hal jadwal pelaksanaan proyek yang sesuai dan efektif
• Termasuk dalam hal unit price pekerjaan, material dan alat sesuai rencana yang wajar, murah dan efisien.

2. Melalui Rencana Arus Kas Proyek (Cash Flow)


Sebagai pedoman kerja dalam hal kondisi keuangan, agar selalu tercapai likuiditas proyek yang berada dalam kondisi
balance positif atau surplus.

3. Adanya dokumen kontrak dan tehnical specification, yang dalam hal ini menjadi batasan dan aturan pelaksanaan yang
harus diikuti / dipenuhi Pelanggaran dan penyimpangan yang terjadi akan menimbulkan biaya tambahan (mungkin
pembongkaran, perbaikan atau penalty / klaim dari pemilik proyek), kecuali apabila penyimpangan tersebut sebelumnya telah
direkomendasikan oleh pemilik proyek sebagai langkah khusus dan legal.
 
4. Melalui prosedur kerja dan instruksi kerja yang dibuat dan ditetapkan pada proyek
(perusahaan) yang bersangkutan. Dan apabila pelaksanaanya tidak konsisten prosesnya
pun akan tidak sesuai demikian juga mutunya atau hasil pekerjaanya pun menjadi rentan
terhadap penambahan biaya mungkin untuk kerja ulang, pekerjaan finishing, dan lain-lain
Kecuali bila hal tersebut sudah melalui perhitungan dan evaluasi bahwa halhal yang
dilakukan demikian itu akan menghasilkan kerja dan proses kerja yang baik (keputusan
berada pada Manajer Proyek; alasan teknis harus wajar)

5. Laporan-laporan proyek

• Melalui laporan harian pelaksanaan proyek yang dibuat oleh para pengawas
kepada pelaksana utama atau Site Manajer.
• Melalui laporan mingguan pelaksanaan proyek yang dibuat oleh para koordiantor
pengawas atau pelaksana utama kepada Site Manager atau Project Manager
• Melalui laporan bulanan hasil usaha proyek atau operasional pelaksanaan proyek
yang dibuat oleh Site Manager atau Manajer Proyek kepada perusahaan / Direksi
.
 
KESIMPULAN
 
1. Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individusebagai bagian
dari organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan,mengorganisasikan, menjalankan dan
mengendalikan aktifitas-aktifitas,yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah
ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu.

2. Untuk dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen tersebut sesuaidengan fungsinya


masing-masing, maka diperlukan beberapa keahlianmanajemen(managerial skills) yang
diperlukan oleh setiap orang yangterlibat dalam organsasi.

3. Ilmu untuk mengelola proyek disebut dengan manajemen proyek. Jadimanajemen proyek
adalah suatu aktivitas penerapan pengetahuan,keahlian, metodologi dan teknik memanfaatkan
sumberdaya untukmengelola sebuah proyek untuk memenuhi harapan pihak-pihak yang 
berkepentingan.
 
4. Area pengetahuan (Knowledge area) yang diperlukan dalam mengelolasebuah proyek,
terdapat delapan aspek pengetahuan yaitu manajemenruang lingkup, manajemen kualitas,
manajemen waktu, manajemen biaya, manajemen komunikasi, manajemen sumberdaya 
manusia,manajemen resiko dan manajemen pengadaan.

Anda mungkin juga menyukai