II.1.
Tinjauan Umum
Dalam pembangunan Waduk Gondang ini mencakup beberapa hal yang dilakukan,
2. Pengguna Jasa
(Multiyears)
: Kementerian Pekerjaan Umum c/q Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air, Direktorat Sungai dan Pantai, Balai
Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Satuan Kerja Non
Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
Bengawan Solo, PPK Pembangunan Bendung
3. Lokasi
Kabupaten Karanganyar
4. Konsultan Perencana
: PT. Gracia Widyakarsa
5. Kontraktor Utama
: PT. Waskita Karya (Persero), Tbk.
6. Tahun Anggaran
: 2013 S.d. 2017
7. Sumber Dana
: APBN
8. Sifat Kontrak
: Unit Price
9. Nilai Kontrak
: Rp. 617.280.000.000,- (Termasuk PPN 10%)
10. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1.520 hari kalender
365 hari kalender (pemeliharaan)
Gambar Denah Proyek terdapat pada lampiran II.I
II.3.
Fungsi Bangunan
Pembangunan Waduk Gondang difungsikan sebagai :
1. Sebagai suplesi daerah irigasi seluas 4.680 Ha di Kabupaten Karanganyar dan Sragen.
2. Penyedia air baku sebesar 200 lt/det untuk Kabupaten Karanganyar.
3. Daerah konservasi DAS (Ground Water Recharge).
4. Sebagai penampung retensi banjir 2 juta m3.
5. Sebagai tempat pariwisata dan olahraga air.
II.4.
- metode, sistem sistem, dan alat alat yang telah disempurnakan dalam
pemakaiannya.
Kegiatan pengendalian dalam proyek ini meliputi hal hal sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
II.5.
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, segala sesuatu yang
ada hubungannya dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam daftar daftar isian
(formulir formulir) pengendalian, yang mengacu pada jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
berupa barchart.
Program utama yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut, di lapangan dijabarkan
lagi secara lebih terinci. Dibuat program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan daftar
daftar isian (formulir formulir) laporan kegiatan pekerjaan.
Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dibuat metoda kerja yang rinciannya
dilengkapi dengan gambar gambar pelaksanaan (shop drawing) yang mudah dibaca dan
dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat di dalam pelaksanaan pekerjaan. Dengan sarana
sarana tersebut, ,maka sasaran kerja akan dapat dicapai seperti yang diharapkan.
Dalam proyek konstruksi, ada 3 unsur yang selalu harus dikendalikan dan diukur, yaitu :
II.5.1.1.
Laporan Harian
Laporan harian merupakan laporan mengenai seluruh pekerjaan dalam satu hari
kerja meliputi pekerjaan fisik, catatan, atau perintah perintah yang disusun oleh pelaksana
dengan persetujuan konsultan/manajemen konstruksi. Biasanya dibuat pada akhir jam kerja.
Dalam laporan harian memuat antara lain :
Laporan Mingguan
Laporan mingguan berisi laporan tentang kegiatan yang dilakukan selama satu
minggu, meliputi catatan prestasi kerja dalam satu minggu, jumlah tenaga kerja, peralatan dan
bahan yang digunakan disusun oleh bagian teknik/administrasi kontraktor dengan persetujuan
konsultan/manajemen konstruksi. Adapun gambaran mengenai laporan mingguan sebagai berikut
:
1. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan sampai dengan satu minggu yang berlalu, jenis
pekerjaan beserta jumlahnya, jumlah tenaga kerja, dan material yang digunakan beserta
volumenya.
2. Besar biaya proyek yang dikeluarkan selama satu minggu dan perencanaan biaya yang
akan dikeluarkan untuk minggu berikutnya.
3. Jumlah pemakaian dan pemasukan bahan.
4. Catatan permasalahan yang ada selama satu minggu pelaksanaan.
5. Hambatan hambatan yang timbul mengenai tenaga kerja, bahan dan peralatan serta cara
menanganinya.
6. Catatan tentang ada tidaknya pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang dalam pelaksanaan
proyek selama satu minggu.
7. Instruksi, informasi, serta keputusan yang diperlukan kontraktor untuk satu minggu
berikutnya dari pihak pemberi tugas.
Pada laporan mingguan yang terlampir yaitu berisikan catatan catatan prestasi kerja
selama satu minggu penuh. Pada laporan mingguan tersebut juga disebutkan satu persatu uraian
pekerjaan secara rinci dengan besaran satuan yang telah direalisasikan selama satu minggu yang
kemudian dibandingkan dengan satu minggu sebelumnya. Catatan pekerjaan tambah dan kurang
pun terdapat pada laporan mingguan ini. Pekerjaan tambah dan kurang adalah besar pekerjaan
yang tidak sesuai dengan pekerjaan.
II.5.1.3.
Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat dari hasil rekap laporan mingguan dan harus dibuat setiap
bulan. Dalam laporan bulanan yang berisi seluruh kegiatan proyek dan evaluasi kemajuan
pekerjaan terhadap rencana awal, baik pelaksanaan maupun kegiatan kegiatan penunjangnya.
Dalam laporan bulanan terdapathal hal sebagai berikut :
1. Data umum proyek.
2. Master schedule.
3. Monthly progress report (persentase pekerjaan selama satu bulan serta kemajuan proyek
4.
5.
6.
7.
8.
II.5.1.4.
tersebut dilaksanakan. Dimana rapat koordinasi tersebut diadakan setiap seminggu sekali.
Hal hal yang dapat dibicarakan dalam rapat antara lain :
1. Hambatan hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan di lapangan.
2. Rencana kerja seminggu berikutnya dan pemecahan hambatan yang terjadi.
3. Sasaran yang harus dicapai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh risalah rapat terdapat pada lampiran II.4.
II.5.2. Pengendalian Waktu dan Biaya
Pengendalian waktu merupakan suatu kegiatan dari bagian pengelolaan yang berguna
untuk memonitor dan mengukur secara berkala hasil pelaksanaan dari suatu rencana kerja yang
kemudian dibandingkan dengan standar rencananya. Hal ini dijadikan suatu pedoman untuk
menjaga kelangsungan komunitas pekerjaan dengan cara melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan, dan dimungkinkan dengan adanya manajemen konstruksi dapat
mengkoordinir waktu pelaksanaan pekerjaan proyek. Untuk itu maka dibuat suatu sistem
pengendalian waktu dengan sistem diagram batang (bar chart) dan pembuatan kurva S.
II.5.2.1.
Bar Chart
Bar Chart adalah hubungan antara bobot pekerjaan dengan waktu yang
diperlukan. Penyusunan bar chart yang baik akan mempengaruhi peningkatan pekerjaan. Teknik
penjadwalan ini memiliki sifat sifat menguntungkan, yaitu:
1. Dapat digunakan untuk memonitor kemajuan pekerjaan yang akan dilakukan, sehingga
dari schedule tersebut dapat diketahui apakah pelaksanaan proyek tersebut dapat
diketahui apakah pelaksanaan proyek tersebut terlambat atau justru lebih cepat.
2. Memuat semua kegiatan pokok dalam proyek dan juga dapat diketahui kapan kegiatan
kegiatan tersebut dimulai dan diakhiri.
3. Sederhana dan mudah dipahami oleh semua yang melihat didalam proyek.
Cara pembuatan Bar Chart :
1. Data seluruh jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
2. Susun urutan dari masing masing pekerjaan.
3. Hitung volume tiap tiap pekerjaan dari total hari kerja secara keseluruhan.
4. Perkirakan durasi pelaksanaan masing masing pekerjaan.
5. Tentukan jangka waktu penyelesaian dari masing masing pekerjaan.
6. Gambarkan hasil yang didapat dalam diagram batang.