Anda di halaman 1dari 8

BAB II

DESKRIPSI UMUM PROYEK DAN MANAJEMEN PROYEK

II.1.

Tinjauan Umum
Dalam pembangunan Waduk Gondang ini mencakup beberapa hal yang dilakukan,

adapun lingkup pekerjaan tersebut adalah :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
II.2.

Pekerjaan Persiapan dan Jalan Kerja


Pekerjaan Cofferdam
Pekerjaan Terowongan Pengelak
Pekerjaan Bendung Utama
Pekerjaan Pelimpah/Spillway
Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Pekerjaan Instrumentasi dan Meteorologi
Pekerjaan Bangunan Fasilitas
Pekerjaan Lansekap dan Pembersihan Genangan
Deskripsi Umum Proyek
Pembangunan Waduk Gondang ini di kerjakan oleh PT. Waskita Karya (Persero), Tbk.

sebagai kontraktror utama.


Di dalam menjalankan suatu proyek dibutuhkan beberapa perencanaan proyek secara
umum yang berkaitan dengan pembangunan Waduk Gondang.
Di bawah ini merupakan data proyek :
1. Nama Proyek

: Pembangunan Waduk Gondang Kab. Karanganyar

2. Pengguna Jasa

(Multiyears)
: Kementerian Pekerjaan Umum c/q Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air, Direktorat Sungai dan Pantai, Balai
Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Satuan Kerja Non
Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
Bengawan Solo, PPK Pembangunan Bendung

3. Lokasi

: Desa Ganten dan Gempoalan, Kecamatan Kerjo,

Kabupaten Karanganyar
4. Konsultan Perencana
: PT. Gracia Widyakarsa
5. Kontraktor Utama
: PT. Waskita Karya (Persero), Tbk.
6. Tahun Anggaran
: 2013 S.d. 2017
7. Sumber Dana
: APBN
8. Sifat Kontrak
: Unit Price
9. Nilai Kontrak
: Rp. 617.280.000.000,- (Termasuk PPN 10%)
10. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1.520 hari kalender
365 hari kalender (pemeliharaan)
Gambar Denah Proyek terdapat pada lampiran II.I
II.3.

Fungsi Bangunan
Pembangunan Waduk Gondang difungsikan sebagai :

1. Sebagai suplesi daerah irigasi seluas 4.680 Ha di Kabupaten Karanganyar dan Sragen.
2. Penyedia air baku sebesar 200 lt/det untuk Kabupaten Karanganyar.
3. Daerah konservasi DAS (Ground Water Recharge).
4. Sebagai penampung retensi banjir 2 juta m3.
5. Sebagai tempat pariwisata dan olahraga air.
II.4.

Manajemen Proyek dan Struktur Organisasi


Manajemen adalah suatu ilmu atau proses memimpin suatu organisasi dengan

melaksanakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating),


dan pengendalian (controlling), yang biasa disingkat POAC, dalam memanfaatkan segala sumber
daya untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Dalam pengertian manajemen selalu terkandung adanya suatu tujuan tertentu yang akan
dicapai oleh sekelompok orang atau badan sehingga pelaksanaan proyek akan terkoordinir
dengan baik dan diharapkan pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan tenggang waktu yang
telah disepakati dengan mutu dan kualitas hasil pekerjaan yang dapat dipertanggung jawabkan.

Setiap pelaksanaan pekerjaan memerlukan rencana kerja, jadwal, pelaksanaan dan


rencana anggaran yang realistis, dan pelaksanaan konstruksi dapat berjalan dengan baik apabila
melalui sistem koordinasi serta pengendalian yang terarah.
Fungsi Manajemen Adalah :
1. Perencanaan (Planning), yaitu persiapan teratur dari setiap usaha kearah terwujudnya
tujuan yang telah ditentukan .
Fungsi perencanaan adalah :
a) Menetapkan arah/strategi dalam hal mencapai sasaran yang diinginkan, dimana
tidak pernah lepas dari efisiensi waktu dan biaya.
b) Menentukan titik awal kegiatan.
c) Sebagai acuan dalam hal pelaksanaan pembangunan proyek.
d) Meningkatkan koordinasi
Di dalam proyek perencanaan meliputi :
Gambar rencana
Shop Drawing
As Built Drawing
Gambar Kerja
2. Pengorganisasian (organizing), yaiu kegiatan membagi bagi tugas serta tanggung jawab
kepada tiap perorangan untuk melaksanakan rencana yang telah disepakati sebelumnya.
Pengorganisasian (organizing) merupakan suatu pengelompokan kegiatan berdasarkan
fungsi, keahlian, dan daerah/tempat kerja. Hal ini dapat menghindari terjadinya
pengerjaan tugas yang saling tindih dan tidak ada kepastian siapa yang bertanggung
jawab/berkewajiban pada suatu pekerjaan.
3. Pelaksanaan (actuating), yaitu kegiatan dinamika atau memimpin para anggota organisasi
untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan.
Pelaksanaan (actuating) terbagi atas :
a) Koordinasi (coordination), merupakan kerjasama yang baik antara sesama
manusia, ditinjau dari segi psikologis, antara lain sesuai dengan keahlian,
pengalaman kerja, keterampilan dan kecocokan dalam penyampaian maksud.
b) Pengarahan (direction), merupakan salah satu unsur pokok yang dapat menunjang
kelancaran kerja proyek. Pengarahan berkaitan erat dengan komunikasi dan akan
diperoleh dengan cara penyampaian yang baik dalam setiap kegiatan proyek
secara professional oleh setiap staffnya.

4. Pengendalian (controlling) atau pengawasan, yaitu observasi, monitoring, pelaporan dan


evaluasi yang menghasilkan petunjuk tindak ke bawah ditambah dengan tindakan koreksi
atau yang disebut juga sebagai tindak turun tangan.
Sedangkan definisi proyek adalah suatu proses pembangunan fisik yang dimulai dari
keputusan pemilik untuk merealisasikan gagasan umum yang dimilikinya dengan memulainya
dari tahap perencanaan (planning) untuk implementasinya. Proyek mempunyai ciri ciri atau
karakter yang khas, misalnya antara lain : unik karena tidak ada proyek yang sama persis sama,
tidak berulang, tingkat kepastiannya rendah, dan memiliki 3 (tiga) pembatas yang kuat, yaitu
batas waktu, batas biaya, dan batas mutu .
Sehingga secara garis besar manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai proses
merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan sumber daya untuk
mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan.
Dalam perkembangan manajemen proyek dapat menggunakan sarana sarana berupa
metode

- metode, sistem sistem, dan alat alat yang telah disempurnakan dalam

pemakaiannya.
Kegiatan pengendalian dalam proyek ini meliputi hal hal sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
II.5.

Pengendalian Waktu dan Biaya


Pengendalian Mutu
Pengendalian Sumber Daya Manusia
Pengendalian Material
Pengendalian K3
Sistem Pengendalian Proyek
Sistem pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin

keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, segala sesuatu yang
ada hubungannya dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam daftar daftar isian
(formulir formulir) pengendalian, yang mengacu pada jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
berupa barchart.

Program utama yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut, di lapangan dijabarkan
lagi secara lebih terinci. Dibuat program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan daftar
daftar isian (formulir formulir) laporan kegiatan pekerjaan.
Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dibuat metoda kerja yang rinciannya
dilengkapi dengan gambar gambar pelaksanaan (shop drawing) yang mudah dibaca dan
dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat di dalam pelaksanaan pekerjaan. Dengan sarana
sarana tersebut, ,maka sasaran kerja akan dapat dicapai seperti yang diharapkan.
Dalam proyek konstruksi, ada 3 unsur yang selalu harus dikendalikan dan diukur, yaitu :

Kemajuan (progress) yang dicapai dibandingkan dengan kesepakatan kontrak.


Pembiayaan terhadap rencana anggaran.
Mutu hasil pekerjaan terhadap spesifikasi teknis.

II.5.1. Pengendalian teknis


Pengendalian teknis di lapangan ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan
permasalahan di proyek melalui laporan kemajuan dan koordinasi proyek. Laporan kemajuan
proyek di buat dalam bentuk laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan untuk
mengetahui sejauh mana kemajuan proyek itu.

II.5.1.1.

Laporan Harian
Laporan harian merupakan laporan mengenai seluruh pekerjaan dalam satu hari

kerja meliputi pekerjaan fisik, catatan, atau perintah perintah yang disusun oleh pelaksana
dengan persetujuan konsultan/manajemen konstruksi. Biasanya dibuat pada akhir jam kerja.
Dalam laporan harian memuat antara lain :

1. Kejadian penting pada hari tersebut (seperti kesepakatan tambah/kurang pekerjaan,


2.
3.
4.
5.

perubahan desain, dan lain lain).


Keadaan cuaca di lokasi proyek.
Situasi dan kondisi yang menyebabkan pekerjaan ditunda atau dihentikan.
Material dan peralatan yang digunakan beserta jumlahnya.
Jumlah tenaga kerja , waktu jam kerja, dan hal hal spesifik lain yang terjadi dilapangan.

Contoh laporan harian terdapat pada lampiran II.2


II.5.1.2.

Laporan Mingguan
Laporan mingguan berisi laporan tentang kegiatan yang dilakukan selama satu

minggu, meliputi catatan prestasi kerja dalam satu minggu, jumlah tenaga kerja, peralatan dan
bahan yang digunakan disusun oleh bagian teknik/administrasi kontraktor dengan persetujuan
konsultan/manajemen konstruksi. Adapun gambaran mengenai laporan mingguan sebagai berikut
:
1. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan sampai dengan satu minggu yang berlalu, jenis
pekerjaan beserta jumlahnya, jumlah tenaga kerja, dan material yang digunakan beserta
volumenya.
2. Besar biaya proyek yang dikeluarkan selama satu minggu dan perencanaan biaya yang
akan dikeluarkan untuk minggu berikutnya.
3. Jumlah pemakaian dan pemasukan bahan.
4. Catatan permasalahan yang ada selama satu minggu pelaksanaan.
5. Hambatan hambatan yang timbul mengenai tenaga kerja, bahan dan peralatan serta cara
menanganinya.
6. Catatan tentang ada tidaknya pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang dalam pelaksanaan
proyek selama satu minggu.
7. Instruksi, informasi, serta keputusan yang diperlukan kontraktor untuk satu minggu
berikutnya dari pihak pemberi tugas.

Pada laporan mingguan yang terlampir yaitu berisikan catatan catatan prestasi kerja
selama satu minggu penuh. Pada laporan mingguan tersebut juga disebutkan satu persatu uraian
pekerjaan secara rinci dengan besaran satuan yang telah direalisasikan selama satu minggu yang
kemudian dibandingkan dengan satu minggu sebelumnya. Catatan pekerjaan tambah dan kurang

pun terdapat pada laporan mingguan ini. Pekerjaan tambah dan kurang adalah besar pekerjaan
yang tidak sesuai dengan pekerjaan.
II.5.1.3.

Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat dari hasil rekap laporan mingguan dan harus dibuat setiap

bulan. Dalam laporan bulanan yang berisi seluruh kegiatan proyek dan evaluasi kemajuan
pekerjaan terhadap rencana awal, baik pelaksanaan maupun kegiatan kegiatan penunjangnya.
Dalam laporan bulanan terdapathal hal sebagai berikut :
1. Data umum proyek.
2. Master schedule.
3. Monthly progress report (persentase pekerjaan selama satu bulan serta kemajuan proyek
4.
5.
6.
7.
8.

yang dicapai sampai saat laporan itu dibuat).


Nilai pekerjaan yang telah dilakukan selama satu bulan.
Catatan jenis pekerjaan selama satu bulan.
Permasalahan yang terjadi beserta pemecahannya.
Kondisi cuaca di proyek selama satu bulan lengkap.
Foto dokumentasi yang merupakan tolak ukur realisasi kemajuan pelaksanaan proyek.

Contoh laporan bulanan terdapat pada lampiran II.3.

II.5.1.4.

Rapat Koordinasi (Risalah Rapat)


Rapat koordinasi diadakan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan proyek

tersebut dilaksanakan. Dimana rapat koordinasi tersebut diadakan setiap seminggu sekali.
Hal hal yang dapat dibicarakan dalam rapat antara lain :
1. Hambatan hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan di lapangan.
2. Rencana kerja seminggu berikutnya dan pemecahan hambatan yang terjadi.
3. Sasaran yang harus dicapai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh risalah rapat terdapat pada lampiran II.4.
II.5.2. Pengendalian Waktu dan Biaya

Pengendalian waktu merupakan suatu kegiatan dari bagian pengelolaan yang berguna
untuk memonitor dan mengukur secara berkala hasil pelaksanaan dari suatu rencana kerja yang
kemudian dibandingkan dengan standar rencananya. Hal ini dijadikan suatu pedoman untuk
menjaga kelangsungan komunitas pekerjaan dengan cara melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan, dan dimungkinkan dengan adanya manajemen konstruksi dapat
mengkoordinir waktu pelaksanaan pekerjaan proyek. Untuk itu maka dibuat suatu sistem
pengendalian waktu dengan sistem diagram batang (bar chart) dan pembuatan kurva S.
II.5.2.1.

Bar Chart
Bar Chart adalah hubungan antara bobot pekerjaan dengan waktu yang

diperlukan. Penyusunan bar chart yang baik akan mempengaruhi peningkatan pekerjaan. Teknik
penjadwalan ini memiliki sifat sifat menguntungkan, yaitu:
1. Dapat digunakan untuk memonitor kemajuan pekerjaan yang akan dilakukan, sehingga
dari schedule tersebut dapat diketahui apakah pelaksanaan proyek tersebut dapat
diketahui apakah pelaksanaan proyek tersebut terlambat atau justru lebih cepat.
2. Memuat semua kegiatan pokok dalam proyek dan juga dapat diketahui kapan kegiatan
kegiatan tersebut dimulai dan diakhiri.
3. Sederhana dan mudah dipahami oleh semua yang melihat didalam proyek.
Cara pembuatan Bar Chart :
1. Data seluruh jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
2. Susun urutan dari masing masing pekerjaan.
3. Hitung volume tiap tiap pekerjaan dari total hari kerja secara keseluruhan.
4. Perkirakan durasi pelaksanaan masing masing pekerjaan.
5. Tentukan jangka waktu penyelesaian dari masing masing pekerjaan.
6. Gambarkan hasil yang didapat dalam diagram batang.

Anda mungkin juga menyukai