MANAJEMEN PROYEK
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pelaksanaan (Actuating)
a. Koordinasi (Coordination)
b. Pengarahan (Directing)
4. Pengendalian (Controling)
man, in the right place). Oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian mutu
tenaga kerja. Jika target proyek direncanakan selesai dengan waktu yang terbatas,
maka juga harus ditambah jumlah tenaganya sesuai kebutuhan. Perlu
diperhatikan juga bahwa belum tentu dengan jumlah tenaga kerja yang banyak,
pekerjaan dapat segera terselesaikan.
Hal ini juga menyebabkan pemborosan dalam pembayaran upah tenaga
kerja. Penentuan jumlah tenaga kerja harus sesuai dengan produktifitas tenaga
kerja itu sendiri. Diperlukan perhitungan yang matang agar diperoleh jumlah
tenaga kerja yang efisien dan optimum agar target pekerjaan dapat terpenuhi.
Pengendalian sumber daya manusia pada Proyek Apartemen Akasa
melalui tahap rekrutmen. Rekrutmen bisa dilakukan oleh mandor yang ditunjuk
langsung oleh kontraktor. Mandor merekrut para pekerja-pekerja proyek sesuai
dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing.
1. Turn Key Project, yaitu : Kontrak dengan resiko minimum bagi pemilik
dan resiko maksimum bagi pelaksana.
2. Charte Contract, yaitu : Kontrak dengan resiko maksimum bagi pemilik
dan resiko minimum bagi pelaksana.
3. Lump Sum Contract, yaitu : Kontrak dengan sistem kerja yang fleksibel
dengan dana kontrak sesuai dengan perjanjian awal.
4. Unit Price Contract, yaitu : Kontrak dengan resiko yang sama bagi
pemilik dan pelaksana.
Pelaksanaan suatu proyek konstruksi sering kali tidak sesuai dengan yang
kita harapkan, seperti timbulnya hambatan hambatan yang sulit diatasi sehingga
Keterangan:
= Garis Perintah
= Garis Koordinasi
Owner adalah orang atau badan hukum atau instansi yang memberi tugas
pada perencana dan pelaksana untuk mewujudkan keinginannya. Selain itu owner
juga bertugas membuat Surat Perintah Kerja (SPK) dan menandatangani surat
perjanjian kontrak serta menyediakan dan membayar biaya perencanaan dan
pembangunan proyek. Owner pada proyek pembangunan Apartemen Akasa ini
adalah PT. BUMI MEGA GRAHA ASRI.
Konsultan pengawas adalah suatu badan hukum atau instansi yang diberi
wewenang oleh owner untuk mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan fisik proyek agar di dapat hasil yang sesuai dengan
kontrak. Pada proyek Apartemen Akasa, PT. BUMI MEGAH GRAHA ASRI
(BMGA) selaku owner juga sekaligus menjadi konsultan pengawas proyek.
II.5.5. Kontraktor
II.5.6. Sub-Kontraktor
Wewenang PM adalah :
Menentukan harga satuan upah kerja.
Mengesahkan bukti bukti pembayaran.
Mengadakan kontrak kerja dengan kontraktor.
Mewakili perusahaan menjalin hubungan dengan kontraktor.
1. Project Architect
2. Civil Engineering
3. Inspector Civil & Finishing
4. MEP Engineer
5. Electronic Inspector
6. M&P Inspector
Wewenang QS adalah :
II.6.6. Inspector
Inspector pada proyek Apartemen Akasa terbagi menjadi 3 bagian:
Inspector Civil & Finishing : (Bpk. Ardian & Bpk. Agus)
Elekctronic Inspector : (Bpk. Adi,& Bpk. Mujiono)
M&P Inspector : (Bpk. Sukarman)
II.6.8. Surveyor
Secara umum pekerjaan surveyor berhubungan dengan pengukuran
bangunan. Tugas ini bisa dikatakan sebagai kunci pembuka dalam pelaksanaan
proyek. Surveyor pada proyek Apartemen Akasa adalah Bpk. Jayadi, Bpk.
Mudasir, dan Bpk. Hardiyanto.