Bangunan
Resume UAS Semester 5
Penilai PBB 2009
Cahyo Aji
Materi UAS Semester V Penilai
Bab I
Perencanaan dan Pendanaan Pemeliharaan Bangunan
Kontrol
Biaya
Penganggaran
Pemeliharaan
Perencanaan
Page 2 of 38
Pemeliharaan Banugnan
5. Biaya dan metode pendanaan, dengan keputusan yang didukung oleh analisa
keuntungan biaya dimana telah mempertimbangkan keempat faktor sebelumnya (1
- 4).
Page 3 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
G. Struktur biaya
Biaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Bedrock Costs, diadakan untuk merawat aset sehingga berada dalam kondisi dapat
digunakan, tanpa memperhatikan apakah property tersebut digunakan secara
produktif.
2. Programme Costs, diadakan melalui keputusan manajemen yang spesifik dengan
memandang peningkatan level aktifitas, teknologi operasional, kualitas lingkungan
dan citra hubungan masyarakat.
3. Operating Costs, diadakan melalui keputusan manajemen untuk memenuhi aturan
operasional suatu perusahaan.
4. Commited Costs, kelanjutan dari keputusan sebelumnya, dimana manajemen saat
ini sedikit atau tidak melakukan kontrol terhadap biaya tersebut.
5. Engineered Costs, biaya untuk pengukuran jumlah pekerjaan optimum dan aktifitas
di masa mendatang.
J. Pengawasa biaya
Proses pengawasan yang dilakukan manajemen harus mencangkup hal berikut :
1. Menetapkan standard kinerja pada level yang sesuai untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
2. Mengukur kinerja aktual dan membandingkannya dengan standard.
3. Mengambil tindakan untuk mengatasi perbedaan antara aktual dengan standard.
Untuk mencapai pengawasan total biaya, kriteria berikut harus diperhatikan :
1. Pengetahuan akan hubungan anggaran dengan keuangan.
2. Adanya uraian anggaran dalam kapital dan revenue.
3. Diketahui faktor yang akan berpengaruh pada anggaran, termasuk rencana
pemeliharaan bangunan.
4. Metode perhitungan penggunaan dan penggunaan analisa DCFdari pengeluaran-
pengeluaran.
5. Evaluasi akibat dari pekerjaan-pekerjaan non pemeliharaan bangunan.
6. Pengawasan anggaran, termasuk rencana lengkap waktu pelaksanaan.
7. Penggunaan teknik costing yang paling kuat.
Page 5 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
K. Planned maintenance
Dalam konteks bangunan, kegiatan inspeksi merupakan yang terpenting dan treatment
perbaikan akan dilaksanakan apabila kerusakan ditemukan. Sementara itu kegiatan
rutin pemeliharaan tetap dilaksanakan pada tingkat yang minimal dibutuhkan.
Planned maintenance terbagi menjadi :
1. Preventive running maintenance, dilaksanakan jika komponen masih bekerja.
2. Corrective shutdown maintenance, dilaksanakan jika komponen sudah tidak
bekerja.
3. Corrective break down maintenance, dilaksanakan jika komponen sudah rusak.
Planned maintenance terdiri dari 2 komponen yang harus dilaksanakan secara
berimbang, diawasi dan dibuat catatannya; yaitu planned preventive maintenance dan
planned corrective maintenance.
Pada planned preventive maintenance, setiap item diidentifikasi sebelum terjadi
kerusakan atau kondisi sudah menurun dari standard. Sementara planned corrective
maintenance harus dilaksanakan dengan ketersediaan dana.
Program pemeliharaan seharusnya dilaksanakan secara preventif didasarkan pada
inspeksi regular dalam suatu interval waktu untuk mencegah kerusakan menjadi besar
karena terbengkalai / tidak ditangani.
L. Siklus inspeksi
Siklus inspeksi merupakan suatu komponen penting syarat suatu pemeliharaan
bangunan yang efektif. Pada umumnya supplier memberikan persyaratan siklus
inspeksi bagi setiap item elemen untuk suatu jangka waktu usianya.
Tujuan inspeksi adalah untuk mendeteksi kondisi kerusakan yang akan terjadi dari laju
kerusakan.
Pada pelaksanaan inspeksi, informasi berikut harus diperoleh yang juga berfungsi
sebagai awal inspeksi berikutnya, yaitu :
1. Posisi dan identifikasi elemen
2. Jenis pekerjaan yang diperlukan
3. Area yang akan terkena untuk pekerjaan
4. Perkiraan biaya total
5. Perkiraan waktu pekerjaan
Page 6 of 38
Pemeliharaan Banugnan
M. Program pemeliharaan
Untuk mempersiapkan suatu program diperlukan data kondisi umum keseluruhan
bangunan, tingkat pelayanan, dan pekerjaan yang sedang berlangsung, dimana hal
tersebut sebagai bahan perbandingan untuk kriteria yang dipakai.
Sebagai contoh program pemeLiharaan bangunan gedung Shell Center di South Bank
London didasarkan pada program 9 tahunan yang termasuk kebersihan, dekorasi
kembali dan perlengkapan bangunan.
N. Komputerisasi pemeliharaan
Penggunaan komputer adalah untuk pengolahan data dari inspeksi teknis dan
penyelesaian standard inspeksi untuk menghasilkan output kebutuhan pekerjaan
pemeliharaan bangunan untuk setiap spesifikasi item, jika perlu dapat dihubungkan
dengan masalah kontrak dokumen.
Keuntungan penggunaan komputer antara lain :
1. Mengurangi kebutuhan tenaga pegawai administrasi dan biaya manajemen.
2. Mengurangi kesalahan akibat human error.
3. Tersedia daftar periksa untuk masing-masing pekerjaan.
4. Memungkinkan updating yang cepat.
5. Dapat cepat diterapkan pada bangunan yang berbeda.
6. Menghubungkan berbagai fungsi manajerial.
7. Menyediakan berbagai kebutuhan data bagi manajemen.
Beberapa informasi yang dapat disajikan secara cepat oleh komputer adalah :
1. Pekerjaan yang masih berjalan dan telah selesai, untuk menghindarkan duplikasi
pekerjaan.
2. Pekerjaan detil dari kegiatan rutin.
3. Tren dan pola kerusakan.
4. Identifikasi dan pengaturan tugas yang memerlukan pre-inspeksi.
5. Tingkat penyelesaian masing-masing pekerjaan.
6. Updating data biaya secara otomatis, untuk pengawasan biaya dan anggaran.
P. Manual pemeliharaan
Kebanyakan bangunan telah mengalami perkembangan yang semakin kompleks
dewasa ini. Bentuk konstruksi banyak yang sudah memerlukan penanganan khusus
yang berbeda dari cara-cara konvensional.
Untuk memberikan informasi penanganan tersebut diperlukan manual pemeliharaan
yang jelas dan mencangkup seluruh pekerjaan yang dibutuhkan untuk menjaga
bangunan dalam kondisi baik.
1. Fungsi manual pemeliharaan
Manual yang komprehensif harus menyediakan 3 fungsi berikut :
a. Memungkinkan manajer properti untuk mengorganisir pekerjaan perbaikan
secara efektif dan ekonomis.
b. Memungkinkan pengguna bangunan untuk membersihkan dan melakukannya
dengan cara yang benar sehingga akan menghemat waktu.
c. Menciptakan hubungan saling menguntungkan tim desain proyek dan klien.
2. Isi manual pemeliharaan
Manual harus terdiri dari 3 bagian :
a. Catatan fisik bangunan dan lahan secara detail.
b. Jangka waktu dan siklus pemeliharaan untuk setiap elemen lengkap dengan
checklist, jadwal dan daftar sub kontrakor spesialis.
c. Instruksi pemeliharaan bagi pemakai.
3. Kandungan detilnya harus dilengkapi dengan :
a. Aspek legal dan kontrak. Termasuk tim desain, kontraktor, sub kontraktor, isi
kontrak dan garansi (jika ada).
b. Housekeeping. Detail finishing permukaan luar dan dalam, cara dan jadwal
pembersihan.
c. Operasional utilitas. Alat untuk mengopearsikan perkakas mekanikal, elektrikal,
beserta jadwal perawatan rutin dan periodik, alat ukur, katup dan lainnya harus
dicatat.
Page 8 of 38
Pemeliharaan Banugnan
Page 10 of 38
Pemeliharaan Banugnan
Bab II
Langkah-langkah Perencanaan Pemeliharaan Bangunan
Policy Formulation
Budgeting/Costing
Programming
Execution
Supervision/Controlling
Feedback
A. Policy formulation
1. Tujuan Organisasi
2. Standard kebutuhan minimal
3. Persyaratan hukum
4. Pelaksanaan pekerjaan
5. Biaya dan metode pembiayaan
B. Budgeting/Costing
1. Keadaan ekonomi
2. kadar hunian / occupancy rate
3. Biaya pengurusan
4. Tingkat sewa
5. Keberadaan aktifitas lain
Biaya pemeliharaan bangunan
1. Biaya pegawai, yang harus dipertimbangkan : Jumlah pegawai, besar gaji / lembur,
kenaikan gaji, asuransi, perlengkapan / seragam, transportasi / konsumsi, training
Page 11 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
Page 12 of 38
Pemeliharaan Banugnan
a. Keluasan bangunan : keluasan lantai kotor (gross area), lantai umum (common
area), lantai sewa (rentable area), taman, parkir, areal tidak ber-AC.
b. Peralatan yang terpasang : jenis, kapasitas dan jumlahnya.
c. Jenis service yang diberikan
d. Waktu operasi bangunan
e. data lain yang berkaitan
Kelebihan :
a. Cepat dalam penyusunan
b. Murah biaya pekerjaan
Kekurangan :
a. Perlu penyesuaian jika sistem berbeda
b. Tidak memperhatikan perkembangan
C. Perancangan sistematik
Tujuan :
1. Menghasilkan rancangan optimal bagi komponen bangunan
2. Minimalisasi biaya pemeliharaan
3. Sinergi seluruh sumber daya untuk pelaksanaan pekerjaan
4. Perbaikan kerja melalui feedback / umpan balik
Metode : menggunakan peringkat perancangan.
1. Peringkat pertama
a. Inventarisasi komponen terpasang
b. Memberikan kode bagi setiap peralatan
c. Membuat klasifikasi berdasarkan keperluan
d. Mempelajari manual pemeliharaan
e. Membuat catatan daftar ganti komponen
f. Membuat metode pelaksanaan pekerjaan
g. Membuat penjadwalan kerja rutin
h. Membuat daftar belanja komponen
2. Peringkat kedua
a. Merancang tempat penyimpanan dan pengawasannya
b. Menyusun penyesuaian jadwal kerja
c. Membagi tugas antar pekerja
d. Membuat tim-tim tugas
Page 13 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
E. Feedback
Cara :
1. Langsung kepada tim desain
Kesalahan desain, kesalahan pelaksanaan, kesalahan penggunaan material
2. Diskusi intern
Tentang segala hal yang berasal dari berbagai pihak.
Perhitungan :
Biaya perawatan per bulan
Areal sewa = 90% x 60.000 m2 = 54.000 m2
Maintenance charge = 25% x 20 US$ = 7,50 US$/bulan/m2
Maintenance cost = 7,50 US$ x 54.000 m2 = 405.000 US$/bulan
Komposisi biaya :
Pemeliharaan 94% = 380.700 US$ / bulan
Pengelolaan/manaj 6% = 24.300 US$/ bulan
NO. KOMPONEN KOMP HARGA (US$/bln)
94% 380.700
Page 15 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
Bab III
Kontrak dan Tender
A. Definisi kontrak
Kontrak berasal dari bahasa Latin contractum yang artinya mengerjakan bersama.
Kontrak dapat didefinisikan sebagai perjanjian yang melibatkan dua atau lebih pihak,
dimana salah satu pihak melakukan kewajiban tertentu bagi pihak lain atas imbalan
tertentu dari pihak lain tersebut.
Perjanjian akan menjadi kontrak jika :
1. Diikuti dengan adanya tindakan dari pihak-pihak yang membuat perjanjian.
2. Memiliki kekuatan hukum yang mengikat pihak-pihak yang terkait.
3. Memungkinkan dilaksanakan tanpa melanggar hukum.
B. Validitas Kontrak
Sah atau tidak sahnya suatu kontrak jika kondisi berikut dipenuhi :
1. Ada penawaran yang dibuat oleh seseorang (pihak yang menawarkan / offeror) dan
penerima dari tawaran (offeree). Selanjutnya penawaran haruslah pasti / tegas, dan
dibuat dengan maksud untuk membuat kontrak yang mengikat.
2. Kontrak harus memiliki bentuk berupa naskah resmi / dokumen tertulis,
ditandatangani dan distempel. Kontrak seperti ini disebut kontrak formal. Jika tidak
dalam bentuk naskah resmi, harus didukung dengan pertimbangan tertentu, yang
disebut kontrak sederhana.
3. Semua pihak yang terlibat kontrak secara hukum harus memenuhi syarat untuk
melaksanakan kewajiban kontrak.
4. Persetujuan yang diberikan oleh pihak-pihak yang terlibat harus asli, tidak ada
unsur penipuan, salah interprestasi, di bawah paksaan, dll.
5. Subjek kontrak tidak boleh melanggar hukum.
C. Kontrak perTermin
Dilakukan jika terdapat batasan legal / peraturan, sehingga pekerjaan tidak dapat
dilakukan sebagai satu kontrak utuh, sehingga harus dibagi-bagi dalam termin-termin
pekerjaan dengan batasan tipe, waktu dan tarif pekerjaan.
Bentuk termin
Page 16 of 38
Pemeliharaan Banugnan
Terukur
•nilai
nilai kontrak didasarkan pada volume pekerjaan terhadap tarif-tarif.
tarif
•umum
umum dilakukan pada pekerjaan perawatan dan pekerjaa
tambahan baru
Khusus •nilai
nilai kontrak didasarkan pada suatu pekerjaan khusus tertentu,
misalya inspeksi lift
D. Pelanggaran kontrak
Jika terjadi pelanggaran kontrak, maka bentuk penyelesaiannya (secara pengadilan)
dapat berupa :
1. Ganti Rugi
Perintah untuk mengganti rugi (umumnya dalam bentuk uang) yang setara dengan
posisi jika kontrak berlangsung.
2. Membayar hutang
Perintah untuk membayar hutang (menggunakan peraturan tentang hutang).
3. Performansi khusus
Perintah untuk melaksanakan suatu tindakan khusus tertentu (dapat berupa bagian
dari perjanjian).
4. Pelarangan
Perintah untuk membatalkan suatu tindakan yang dinilai merugikan pihak lain.
5. Pembatalan
Perintah untuk membatalkan kontrak, seolah-olah
seolah olah kontrak tidak pernah terjadi.
E. Jenis Kontrak
1. Cost plus contract/Cost Reimbursement/Price Cost
Prinsipnya adalah nilai kontrak keseluruhan ditambah harga tertentu sebagai fee
bagi kontraktor
Page 17 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
Cost plus
Percentage Cntract
• Nilai kontrak = Biaya + % biaya
Page 18 of 38
Pemeliharaan Banugnan
Page 19 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
Tahap Persiapan
Tahap Penggunaan
Konstruksi
Tahap
Kontrak/Tender
Tahap
Perencanaan
Tahap
Briefing
1. Tahap Briefing
a. Klien menjelaskan berbagai hal tentang projek, antara lain : fungsi proyek dan
batas biaya.
b. sarana bagi tim pembangun menafsirkan keinginan proyek
2. Tahap Perancangan
Tim perencana menafsirkan keinginan klien dalam bentuk : rancangan tata letak,
metode konstruksi dan rasionalisasi biaya
3. Tahap Kontrak / Tender
Penunjukan tim kontraktor yang akan melaksanakan konstruksi
4. Tahap Konstruksi
Pelaksanaan konstruksi dalam batasan biaya, waktu dan kualitas yang telah
disepakati
5. Tahap Persiapan Penggunaan
Menjamin bangunan sesuai dokumen kontrak dan semua fasilitas terpasang dan
bekerja normal
Page 20 of 38
Pemeliharaan Banugnan
H. Tahap tender
Adalah tahap menentukan dan menunjuk kontraktor yang bersaing dari beberapa
peserta tender yang lulus pra kualifikasi.
1. Tahap pra kualifikasi :
adalah tahap penyaringan kontraktor yang sesuai dengan kualifikasi proyek,
meliputi :
a. kompetensi
b. pengalaman
c. keuangan, dll
2. Pelaksanaan tender :
a. Iklan (terpilih): tender kompetitif untuk seluruh kontraktor
b. Undangan (terpilih): dengan beberapa kontraktor pilihan
c. Negosiasi (tertutup): dengan suatu kontraktor pilihan
I. Dokumen Kontrak
Merupakan dokumen legal yang mengendalikan tugas dan tanggung jawab
pihak yang terlibat dalam kontrak.
Merupakan dasar utama bagi pengendalian kontrak.
Dokumen kontrak terdiri dari :
1. Naskah Perjanjian
Perjanjian formal antara pihak terlibat.
a. Kontraktor : pembangunan, penyelesaian, dan pemeliharaan
b. Klien : membayar fee kontraktor
2. Persyaratan Kontrak
Mengatur hubungan kerja, pekerjaan yang disetujui, hak dan kewajiban
3. Spesifikasi
Sebagai referensi pelaksanaan pekerjaan. Antara lain : detailing, kualitas bahan,
kualitas pekerjaan, metode konstruksi.
4. Bill of Quantity
Berisi jadwal pelaksanaan item pekerjaan, kuantitas pekerjaan, biaya / keuntungan.
5. Gambar Kontrak
Berupa gambar-gambar teknis antara lain : site, topografi, drainase. Menggunakan
beberapa skala, antara lain : 1 : 1000, 1 : 200, 1 : 50, dll.
Page 21 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
J. Prosedur tender
Sasaran ideal tender: menjamin terjadinya kompetisi dan evaluasi yang adil
Contoh kegiatan tender:
Page 22 of 38
Pemeliharaan Banugnan
L. Langkah-langkah
langkah dari perencanaan sampai dengan kontrak
(R. Chudly, The Maintenance and Adaptation of Building)
Page 23 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
Bab IV
Organisasi Pemeliharaan Bangunan
Merupakan lingkup kerja Manajemen Properti. Ada 3 model pemeliharaan bangunan yaitu:
1. Internal / in – house / direct labour
2. External / contract – out / indirect labour / contractor
3. Kombinasi kedua di atas
Page 24 of 38
Pemeliharaan Banugnan
2. Contract Out
Pekerjaan Pemeliharaan Bangunan dilakukan oleh kontraktor (perusahaan PB)
yang ditunjuk oleh pemilik melalui proses tender.
Kontraktor PB akan menyediakan : tenaga kerja, material, peralatan
berdasarkan spesifikasi kerja.
Hubungan kerja : pemberi tugas (principal) – agen (agent)
Pekerjaan :
a. Memproses order secara efisien
b. Membina komunikasi dengan owner
c. Manajemen stok barang
d. Penempatan pekerja
Lingkup Kerja:
a. Cleaning f. Electrical
b. Securiti g. Cooling Tower treatment
c. Parking h. Pest Control
d. Building Automation i. System Rectification
e. Lift / Escalator j. Fire Fighting
Page 25 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
B. Pertimbangan penggunaan:
1. Bentuk konstruksi
2. Penggunaan bangunan
3. Kebijaksanaan perawatan
4. Biaya pelaksanaan
5. Ketersediaan tenaga kerja
6. Lokasi bangunan
7. Tipe bangunan
8. jenis / fluktuasi pekerjaan
a. in – house ; emergency, scheduled
b. contract out : seasonal, special, long term
Page 26 of 38
Pemeliharaan Banugnan
menyebabkan perubahan beban kerja yang sangat besar, maka pekerjaan tersebut
perlu dikontrakkan pada kontraktor.
2. Jadwal kerja rutin terhenti.
Selama jadwal kerja rutin terhenti karena sesuatu hal, sangat llumrah apabila kita
menggunakan tenaga kontraktor untuk melanjutkan sementara.
3. ‘Core business philosophy’.
Kebanyakan perusahaan, menganggap maintenance bukanlah core business
mereka, sehingga pekerjaan tersebut dikontrakkan ke pihak lain.
4. Kemampuan tenaga
a kerja.
Untuk pekerjaan pemeliharaan yang khusus sangat tidak mungkin untuk
mentraining pekerja yang kita miliki untuk pekerjaan tersebut karena sangat jarang
kita lakukan, sehingga lebih baik dikontrakkan ke pihak lain.
D. Kebutuhan Biaya:
E. Pendayagunaan In House
1. Mengurangi / membatasi waktu terbuang akibat menunggu material, transportasi
dan perjalanan antar pekerjaan.
2. Monitoring skema pembayaran insentif.
3. Peningkatan kualitas program dan jadwal pekerjaan skala besar.
4. Rasionalisasi temapt kerja, lokasi gudang,
g dan transportasi
5. Review metode kerja untuk memaksimalkan fleksibilitas dan meminimalkan
penggunaan material.
6. Pengaturan area kerja untuk : maksimalisasi pelayanan dan minimalisasi biaya.
Page 27 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
Bab V
Pelaksanaan Pemeliharaan Bangunan
Page 28 of 38
Pemeliharaan Banugnan
Sistem biaya yang teratur serta analisis biaya yang memadai harus dilakukan.
Untuk mendapatkan data bagi sistem biaya, kontraktor mendapatkannya melalui
elemen dasar biaya berikut ini :
i. biaya buruh / tenaga kerja : dari lembar kerja mingguan
ii. biaya material : dari faktur belanja
iii. biaya transportasi : dari lembar kerja pengemudi
iv. ongkos lainnya : dari klaim, voucher, dll
v. upah dan potongan lainnya : seperti air, listirk, dll
Page 29 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
Page 30 of 38
Pemeliharaan Banugnan
Page 31 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
Tujuan untuk mendapatkan nilai maksimum dari uang yang dikeluarkan untuk
pemeliharaan, atau dengan kata lain untuk mendapatkan efisiensi maksimum
dalam pemeliharaan.
Insentif dapat dikatakan sebagai hubungan antara upah pekerja dan hasil
kerjanya; majikan mendapatkan keuntungan dari peningkatan produktifitas
sementara pekerja mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam memformulasikan insentif:
a. Insentif harus adil bagi semua pihak.
b. Bonus yang dibayarkan harus sesuai dengan usaha yang dikeluarkan.
c. Standard performansi yang diinginkan agar mendapatkan bonus harus realistis
dan dapat dicapai oleh kebanyakan pekerja.
d. Bonus tidak boleh dipengaruhi oleh hal-hal diluar kontrol operasional.
e. Pembayaran bonus harus segera dilakukan setelah pekerjaan selesai
dikerjakan.
f. Skema insentif harus permanen.
g. Pihak pekerja harus bisa menghitung bonusnya sendiri.
h. Insentif harus disetujui oleh manajemen, pekerja dan supervisor.
Page 32 of 38
Pemeliharaan Banugnan
Bab VI
Nilai Ekonomis Kualitatif
A. Latar Belakang
B. Kualitas
Totalitas sifat dari suatu bangunan yang memungkinkan bangunan tersebut untuk
memenuhi kebutuhan, termasuk cara dimana masing masing
masing-masing sifat dikaitkan,
diseimbangkan maupun digabungkan dalam keseluruhan bangunan dan keadaan
lingkungannya.
Aspek kualitas:
1. Sifat luar (Pengaruh
Pengaruh timbal balik dengan lingkungan).
2. Sifat penampilan (Beroperasi efisien, kondisi memadai
memadai bagi pemakai).
3. Estetika / kenyamanan (Standard lebih dari hanya memenuhi kebutuhan).
Page 33 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
D. Pengendalian Kualitas
E. Factor Kualitas
1. Market : Perbedaan dari produsen
2. Men : Orang yang tepat pada suatu pekerjaan
3. Money : Uang setara kualitas
4. Management : Penetapan kebijaksanaan kualitas
5. Method : Metode dengan toleransi yang diinginkan
6. Machine : Mesin yang tepat dan efisien
Page 34 of 38
Pemeliharaan Banugnan
F. Standard Kualitas
kKasifikasi
dimensi
lapisan penampilan
penutup
Identifikasi
Kualitas
daya kerja Melalui (BQ)
kekuatan
material stabilitas
Page 35 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
Bab VII
Ekonomi Pemeliharaan Bangunan
First Costs
Adalah seluruh biaya investasi termasuk biaya lahan, instalasi d
dan konstruksi.
Future Costs
Dapat dibagi 2 yaitu : Energy Costs (biaya untuk pemanas, pendingin dan
pencahayaan bangunan) dan Non Energy Costs (biaya perawatan, perbaikan dan
penggantian komponen bangunan).
Salvage Value
Nilai aset pada akhir umur ekonomi
Page 36 of 38
Pemeliharaan Banugnan
D. Permasalahan LCC
1. Estimasi Biaya
Kesulitan untuk mengestimasi lifetime costs. Menentukan initial costs tidak terlalu
susah dibandingkan dengan future maintenance costs dan operation costs. Biaya
perawatan peralatan, mesin dan bangunan dapat dibedakan menjadi biaya
langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung seperti perawatan bangunan
tiap hari sedikit lebih mudah diestimasi dibandingkan biaya tidak langsung seperti
penggantian mesin dan peralatan bangunan.
2. Kesalahan Prediksi
Proses prediksi biaya-biaya dan penghematan penuh dengan kesalahan.
Penyebab utamanya adalah ketidakpastian masa depan. Kesalahan prediksi
secara garis besar dapat dibagi 2 yaitu :
a. Kesalahan pengukuran dan sampling
Kesalahan pengukuran sering terjadi karena perbedaan unit pengukuran,
sedangkan kesalahan sampling terjadi karena sample tidak merepresentasikan
populasinya.
b. kesalahan asumsi
Kesalahan prediksi juga terjadi karena kesalahan mengasumsikan tingkat
bunga, tingkat inflasi, umur bangunan dan umur material, dll.
Page 37 of 38
Materi UAS Semester V Penilai
E. Ilustrasi LCC
Page 38 of 38