Anda di halaman 1dari 42

PENILAIAN TINGKAT KERUSAKAN

BANGUNAN SEKOLAH
IWAN SUPRIJANTO, ST, MT
DIREKTUR PRASARANA STRATEGIS

Jakarta, 11 Juni 2020


Disampaikan dalam Sosialisasi DAK Fisik Bidang Pendidikan TA. 2021

Direktorat Prasarana Strategis


DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Kerusakan bangunan adalah tidak berfungsinya
bangunan atau komponen bangunan akibat
penyusutan/berakhirnya umur bangunan, atau akibat
ulah manusia atau perilaku alam seperti beban fungsi
yang berlebih, kebakaran, gempa bumi, atau sebab lain
yang sejenis.
 Kerusakan Ringan
Kerusakan yang terjadi pada komponen non-struktural, seperti
penutup atap, langit langit, penutup lantai dan dinding pengisi
 Kerusakan Sedang
Kerusakan pada sebagian komponen non struktural, dan atau
komponen struktural seperti struktur atap, lantai, dan lain sebagainya
 Kerusakan Berat
Kerusakan pada sebagian besar komponen bangunan, baik struktural
maupun non-struktural yang apabila setelah diperbaiki masih dapat
berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya
Sumber : Peraturan Menteri PU No.24 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan
Bangunan Gedung
Penilaian Kerusakan Sekolah
 Penilaian tingkat kerusakan
dilakukan terhadap masing-masing
Massa Bangunan;

Massa Bangunan 2
Massa Bangunan 1

 Bila terdapat sekolah yang memiliki massa bangunan lebih dari


satu, maka sekolah tersebut dapat memiliki tingkat kerusakan
lebih dari 1;
 Prosentase kerusakan 1 massa bangunan adalah penjumlahan
(resultante) kerusakan komponen/ element massa bangunan
tersebut;
 Satu massa bangunan dikatakan rusak berat jika jumlah
(resultante) kerusakan komponen/ element massa bangunan lebih
besar 45% atau kerusakan komponen strukturnya lebih besar 30%
Alur Penilaian Tingkat Kerusakan pada Sekolah

MULAI  Angka prosentase yang dihasilkan tidak


berkaitan dengan pembiayaan yang dibutuhkan
PENGECEKAN  Bila kerusakan struktur sudah mencapai rusak
PONDASI
berat, perhitungan tidak perlu dilanjutkan

PONDASI
YA
TURUN RUSAK BERAT
TIDAK
RATA

TIDAK (A)
PENGECEKAN KOLOM,
BALOK, DAN PELAT

KOLOM,
BALOK, YA
DAN PELAT RUSAK BERAT
RUSAK
>30%

TIDAK (B)
PENGECEKAN ATAP
PENGECEKAN
ATAP

ATAP YA
RUSAK RUSAK BERAT
>30%

TIDAK (C)

PENGECEKAN DINDING

DINDING YA
RUSAK RUSAK BERAT
>30%

TIDAK (D)
HITUNG KERUSAKAN KACA,
PINTU DAN KUSEN (E)

HITUNG KERUSAKAN
LANTAI (F)

HITUNG KERUSAKAN
UTILITAS (G)

HITUNG KERUSAKAN TOTAL TINGKAT KERUSAKAN =


FINISHING (H) A+B+C+D+E+F+G+H
Instrument Ms Exel

http://ciptakarya.pu.go.id/psppop/product
PONDASI

 Pondasi adalah komponen struktur utama penopang suatu


massa bangunan, sehingga kerusakan pada pondasi akan
berimplikasi pada komponen lain baik struktur maupun
arsitektur;
 Analisis yang paling mudah dilakukan adalah dengan
pengamatan pada terjadinya retak pada slof, kolom, balok,
sambungan, maupun dinding;
 Karena faktor karakteristik tanah, pondasi dapat mengalami
penurunan merata maupun tidak merata;
 Karena analisis visual masing-masing titik pondasi sulit
dilakukan, maka analisis tingkat kerusakan pondasi dapat
langsung berupa dampak yang terjadi pada elemen
bangunan diatasnya
PONDASI

 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Pondasi adalah:

KLASIFIKASI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

Rusak Sangat Ringan  Penurunan merata pada seluruh struktur


0.2 1
bangunan
Rusak Ringan  Penurunan tidak merata, namun
perbedaan penurunan melebihi 1/250 L 0.4 2

Rusak Sedang  Penurunan > 1/250 L sehingga


menimbulkan kerusakan struktur atasnya.
0.6 3
Tanah di sekeliling bangunan naik

Rusak Berat  Bangunan miring secara kasat mata


 Lantai dasar naik / menggelembung 0.8 4
Rusak Sangat Berat  Pondasi patah, bergeser akibat longsor,
struktur atas menjadi rusak 1 5
Penurunan merata pada seluruh struktur bangunan Penurunan tidak merata, namun perbedaan penurunan
melebihi 1/250 L

Contoh-contoh
Kerusakan Pondasi Penurunan > 1/250 L sehingga menimbulkan kerusakan
● Bangunan miring secara kasat mata
● Lantai dasar naik / menggelembung
struktur atasnya. Tanah disekeliling bangunan naik

Pondasi patah
Pondasi patah, bergeser akibat longsor, struktur atas
menjadi rusak

Gambaran penurunan tidak merata


KOLOM – BALOK – PELAT LANTAI
KOLOM
 Prosentase kerusakan kolom pada 1 massa bangunan
adalah penjumlahan (resultante) kerusakan kolom-kolom
bangunan tersebut;
 Prosentase Kerusakan Kolom=
∑ (K1+K4+K6)/∑(K1+K2+K3+K4+K5+K6+K7+K8) * 100%

K3 K K
5 8
K7
K2

K1
K6
K
4
KOLOM
 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Kolom untuk Jenis
Bangunan Beton Bertulang adalah:

KLASIFIKASI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

Rusak Sangat Ringan  Sudut kolom pecah


0.2 1
 Plesteran kolom retak rambut
Rusak Ringan  Retak pada permukaan kolom, lebar retak
0.2 mm- 1.0 mm 0.4 2

Rusak Sedang  Retak pada permukaan kolom, lebar retak


>1.0 mm
 selimut beton gembur, beberapa tulangan 0.6 3
terlihat

Rusak Berat  Tulangan kolom terlihat 4 sisi pada 1 titik


 Selimut beton hancur pada beberapa titik 0.8 4

Rusak Sangat Berat  Beton inti kolom hancur, baja tulangan


tertekuk 1 5
 kolom patah
Sudut kolom pecah
● Plesteran kolom retak rambut

Contoh-contoh
Kerusakan Kolom Retak pada permukaan kolom, lebar retak 0.2 mm- 1.0 mm ● Retak pada permukaan kolom, lebar retak >1.0 mm
● Selimut beton gembur, beberapa tulangan terlihat

● Tulangan kolom terlihat 4 sisi pada 1 titik


● Beton inti kolom hancur, baja tulangan tertekuk x
● Selimut beton hancur pada beberapa titik
● kolom patah
BALOK
 Prosentase kerusakan balok pada 1 massa bangunan adalah
penjumlahan (resultante) kerusakan balok-balok bangunan
tersebut;
 Prosentase Kerusakan Balok=
∑ (B1+B4)/∑(B1+B2+B3+B4+B5+B6+B7+B8) * 100%
B2

B8
B3
B5 B6 B4

B7

B1
BALOK
 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Balok untuk Jenis
Bangunan Beton Bertulang adalah:
KLASIFIKASI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

Rusak Sangat Ringan  Plat lantai bergetar jika da orang berjalan,


retak rambut < 0.2 mm 0.2 1

Rusak Ringan  Retak 0.2 – 1.00 mm, retakan pada


tengah bentang plat 0.4 2

Rusak Sedang  Balok melendut, lebar retak > 1.0 mm


 Retak meluas pada beberapa tempat 0.6 3

Rusak Berat  Balok melendut, selimut beton hancur,


tulangan terlihat 0.8 4

Rusak Sangat Berat  Balok patah/ runtuh


 Plat dan balok lain yang menumpu pada 1 5
balok tersebut ikut rusak
Plat lantai bergetar jika ada orang berjalan, retak rambut < 0.2 Retak 0.2 – 1.00 mm, retakan pada tengah bentang plat
mm

Contoh-contoh
Kerusakan Balok ● Balok melendut, lebar retak > 1.0 mm Balok melendut, selimut beton hancur, tulangan terlihat
● Retak meluas pada beberapa tempat

● Balok patah/ runtuh


● Plat dan balok lain yang menumpu pada balok tersebut ikut rusak
PELAT LANTAI
 Prosentase kerusakan pelat lantai pada 1 massa bangunan
adalah penjumlahan (resultante) kerusakan pelat lantai
bangunan tersebut;
 Prosentase Kerusakan Balok=
∑ (P1)/∑(P1+P2+P3+P4) * 100%

P3 P4

P1 P2
PELAT LANTAI
 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Pelat Lantai untuk
Jenis Bangunan Beton Bertulang adalah:

KLASIFIKASI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

Rusak Sangat Ringan  Retak rambut < 0.2 mm


 Plesteran balok retak
0.2 1
 Retak pada tumpuan atau lapangan

Rusak Ringan  Retak 0.2 – 1.00 mm


 Retakan pada tumpuan atau lapangan 0.4 2

Rusak Sedang  Lantai melendut, retakan 1.0 mm meluas


dari tengah menuju sudut kolom
0.6 3
 Selimut beton hancur di beberapa tempat

Rusak Berat  Lantai melendut, retak tembus, tulangan


0.8 4
terlihat, selimut beton hancur
Rusak Sangat Berat  Lantai hancur
1 5
● Retak rambut < 0.2 mm ● Retak 0.2 – 1.00 mm
● Plesteran balok retak ● Retakan pada tumpuan atau lapangan
● Retak pada tumpuan atau lapangan

Contoh-contoh
Kerusakan Pelat

● Lantai melendut, retakan 1.0 mm meluas dari Lantai melendut, retak tembus, tulangan terlihat,
tengah menuju sudut kolom selimut beton hancur
● Selimut beton hancur di beberapa tempat
ATAP
 Kerusakan atap merupakan penjumlahan kerusakan penutup atap dan
struktur rangka atap termasuk gording
 Prosentase kerusakan atap pada 1 massa bangunan adalah
penjumlahan (resultante) prosentase atap yang mengalami kerusakan
dibandingkan keseluruhan atap pada bangunan tersebut;
 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Atap adalah:
KLASIFIKASI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

Rusak Sangat  Karat rangka mulai terlihat, gording melendut


Ringan  Perubahan warna pada sebagian lapisan warna penutup atap 0.2 1
 Genteng terlepas dari dudukannya
Rusak Ringan  Karat rangka meluas, konstruksi bergetar akibat angin
 Reng rusak, kaso-kaso rusak. Genteng retak dan terdapat
0.4 2
bocoran terbatas
 Perubahan warna pada lapisan cat meluas
Rusak Sedang  Struktur atap melendut, flens profil sobek, retak pada
sambungan las 0.6 3
 Gording/ rangka plafond melendut. Bocoran meluas
Rusak Berat  Baut penyambung dan plat sambungan bengkok, profil
tertekuk, korasi meluas di banyak tempat
0.8 4
 Penutup atap melendut sangat besar dengan kemungkinan
keruntuhan besar
Rusak Sangat  Rangka atap runtuh
Berat  Komponen struktur tertekuk 1 5
 Sambungan putus, profil tertekukl, konstruksi runtuh
Perubahan warna pada lapisan cat meluas perubahan warna pada sebagian penutup atap

Contoh-contoh
Kerusakan Atap korosi meluas pada penutup atap Penutup atap melendut sangat besar

Penutup atap runtuh Konstruksi Runtuh


PLAFOND
 Kerusakan plafond merupakan penjumlahan kerusakan plafond dan
struktur rangka plafond
 Prosentase kerusakan plafond pada 1 massa bangunan adalah
penjumlahan (resultante) prosentase plafond dan rangka plafond yang
mengalami kerusakan dibandingkan keseluruhan plafon dan rangka
plafond pada bangunan tersebut;
 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Plafond adalah:
KLASIFIKASI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

Rusak Sangat  Perubahan warna pada sebagian lapisan warna langit-langit


Ringan atau plafond 0.2 1

Rusak Ringan  Perubahan pada lapisan cat meluas 0.4 2


Rusak Sedang  Penutup bukaan langit-langit terlepas 0.6 3
Rusak Berat  Penutup langit-langit melendut sangat besar dengan
kemungkinan keruntuhan besar 0.8 4

Rusak Sangat  Rangka langit-langit runtuh


1 5
Berat
Perubahan warna pada sebagian lapisan warna langit-langit Perubahan pada lapisan cat meluas

atau plafond

Contoh-contoh
Kerusakan Plafond Penutup bukaan langit-langit terlepas Penutup langit-langit melendut sangat besar dengan
kemungkinan keruntuhan besar

Rangka langit-langit runtuh Rangka langit-langit runtuh


DINDING
 Prosentase kerusakan dinding pada 1 massa bangunan adalah
penjumlahan (resultante) prosentase luas dinding yang mengalami
kerusakan dibandingkan keseluruhan luas dinding pada bangunan
tersebut;
 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Dinding adalah:
KLASIFIKASI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

Rusak Sangat  Retak rambut dipermukaan dinding (lebar retakan < 0.2 mm)
0.2 1
Ringan  Perubahan warna pada sebagian lapisan warna
Rusak Ringan  Retakan permukaan dinding terlihat jelas (lebar retakan kira-
kira 0.2 mm- 1.0 mm) 0.4 2
 Perubahan pada lapisan cat meluas
Rusak Sedang  Dinding retakan meluas (lebar retakan kira-kira 1-2 mm)
 Dinding partisi/ penutu plafond terlepas
0.6 3
 Plesteran retak sebagian dan lapisan cat terkelupas sebagian
 Retakan besar pada dinding
Rusak Berat  Lapisan terkelupas meluas, berlumut dan plesteran terkelupas
0.8 4
meluas
Rusak Sangat  Dinding runtuh
1 5
Berat
Retak rambut dipermukaan dinding (lebar retakan < 0.2 mm) Perubahan warna pada sebagian lapisan warna

Contoh-contoh
Kerusakan Dinding Retakan permukaan dinding terlihat jelas (lebar retakan kira- Perubahan pada lapisan cat meluas
kira 0.2 mm- 1.0 mm)

Dinding retakan meluas (lebar retakan kira-kira 1-2 mm) Dinding partisi terlepas
Plesteran retak sebagian dan lapisan cat terkelupas sebagian Retakan besar pada dinding

Contoh-contoh
Kerusakan Dinding
Lanjutan

Lapisan terkelupas meluas, berlumut dan plesteran Dinding runtuh


terkelupas meluas
JENDELA (KACA), PINTU DAN KUSEN
 Prosentase kerusakan jendela, pintu dan kusen pada 1 massa bangunan
adalah penjumlahan (resultante) jumlah jendela, pintu dan kusen yang
mengalami kerusakan dibandingkan jumlah total jendela, pintu dan
kusen pada bangunan tersebut;
 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Jendela, Pintu dan Kusen adalah:
KLASIFIKASI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

Rusak Sangat  Perubahan warna pada sebagian lapisan warna rangka


Ringan 0.2 1

Rusak Ringan  Penutup bukaan (kaca) retak 0.4 2


Rusak Sedang  Penutup bukaan (kaca) retak lebar 0.6 3
Rusak Berat  Rangka bukaan atau kusen keropos akibat air 0.8 4
Rusak Sangat  Rangka bukaan atau kusen keropos dimakan rayap
Berat 1 5
Kerusakan Kaca

Penutup Kaca Retak Penutup Kaca Retak Lebar

Contoh-contoh
Kerusakan Jendela
(Kaca), Pintu dan
Kusen

Kerusakan Pintu

Sangat Ringan Ringan Sedang Berat Sangat Berat


Perubahan warna pada cat pintu Cat pada pintu terkelupas (kondisi daun Engsel rusak, naun kondisi daun pintu Rusak sebagian besar / Kerusakan Pintu rusak total, keropos dimakan rayap
pintu masih baik) masih baik akibat air (lapuk) pada sebagian dari / hancur / tidak memiliki pintu
pintu
Contoh-contoh
Kerusakan Jendela
(Kaca), Pintu dan Kusen
Lanjutan

Kerusakan Kusen

Sangat Ringan Ringan Sedang Berat Sangat Berat


Perubahan warna pada kusen Cat pada kusen terkelupas (kondisi Kusen rusak sebagian, namun masih Rangka bukaan atau kusen keropos Rangka bukaan atau kusen keropos
kusen masih baik) ada yang bisa digunakan akibat air (lapuk) pada sebagian besar dimakan rayap pada seluruh kusen
kusen
LANTAI
 Prosentase kerusakan lantai pada 1 massa bangunan adalah
penjumlahan (resultante) luas lantai yang mengalami kerusakan
dibandingkan luas total lantai pada bangunan tersebut;
 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Lantai adalah:

KLASIFIKASI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

Rusak Sangat  Penutup lantai gores


Ringan 0.2 1

Rusak Ringan
Rusak Sedang  Penutup lantai sebagian terlepas
0.6 3

Rusak Berat
Rusak Sangat  Lantai meledak, terlepas
Berat 1 5
Penutup lantai hanya mengalami goresan

Contoh-contoh
Kerusakan Penutup Penutup lantai sebagian terlepas ataupun mengalami

Lantai
kerusakan yang signifikan

Penutup lantai rusak, meledak/pecah, terlepas dalam jumlah


yang besar
UTILITAS – INSTALASI LISTRIK
 Prosentase kerusakan instalasi listrik pada 1 massa bangunan
berdasarkan pengamatan visual kerusakan terhadap komponen instalasi
listrik pada massa bangunan tersebut seperti kondisi panel, kabel dan
armatur;
 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Instalasi Listrik adalah:
KLASIFIKASI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

Rusak Sangat Sebagian kecil komponen dari panel-panel LP rusak, ada sedkit jalur
Ringan kabel instalasi shortage, sebagian kecil armature rusak ringan, 0.2 1
sehingga biaya perbaikan kurang dari 5% dari biaya instalasi baru
Rusak Ringan Beberapa komponen dari panel-panel LP rusak, sebagian kecil jalur
kabel instalasi shortage, sehingga armature rusak ringan, sehingga 0.4 2
biaya perbaikan 5-20% dari biaya instalasi baru
Rusak Sedang Beberapa komponen dari panel-panel LP rusak, sebagian kecil jalur
kabel instalasi shortage, sehingga armature rusak berat dan ringan, 0.6 3
sehingga biaya perbaikan 20-50% dari biaya instalasi baru,
Rusak Berat Sebagian besar komponen panel-panel LP rusak, sebagian besar kabel
instalasi shortage, sebagian besar armature rusak, sehingga biaya 0.8 4
perbaikan lebih dari 50 % dari instalasi baru
Rusak Sangat Sebagian besar komponen panel-panel LP rusak, sebagian besar kabel
Berat instalasi shortage, seluruh armature rusak berat, sehingga biaya 1 5
perbaikan lebih dari 50 % dari instalasi baru
UTILITAS – INSTALASI AIR
 Prosentase kerusakan instalasi air pada 1 massa bangunan berdasarkan
pengamatan visual terhadap kerusakan komponen instalasi air pada
massa bangunan tersebut seperti pompa, motor, pipa utama dan kran
air;
 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Instalasi Air adalah:
KLASIFIKASI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

Rusak Sangat Kebocoran pipa terbatas ditempat yang terlihat atau mudah dicapai,
Ringan keran-keran kecil rusak, sehingga biaya perbaikan kurang dari 1 % 0.2 1
biaya instalasi baru
Rusak Ringan Bagian-bagian kecil pemipaan bocor, motor pompa terbakar, keran-
keran kecil rusak, sehingga biaya perbaikan antara 1-10% dari biaya 0.4 2
instalasi baru
Rusak Sedang Pompa, motor, pipa, dan keran rusak apabuila diganti atau diperbaiki
0.6 3
memerlukan biaya antara 10-25 % dari biaya instalasi baru
Rusak Berat Sebagian besar pompa, sebagian besar motor terbakar, pipa utama
bocor namun ditempat terbuka, beberapa keran tidak befungsi, 0.8 4
sehingga biaya perbaikan 25- 50 % dari biaya instalasi baru
Rusak Sangat Pompa –pompa rusak total, motor terbakar, dibanyak tempat
Berat terbuka dan tutup pipa-pipa bocor, keran-keran tidak berfungsi,
sehingga perbaikan instalasi perlu menyeluruh, dengan perkiraan 1 5
biaya lebih dari 50% dari biaya instalasi baru
UTILITAS – DRAINASE LIMBAH
 Prosentase kerusakan drainase limbah pada 1 massa bangunan adalah
penjumlahan (resultante) komponen drainase limbah yang mengalami
kerusakan dibandingkan total kondisi komponen drainase limbah pada
bangunan tersebut;
 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Drainase Limbah adalah:
KLASIFIKASI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

Rusak Sangat Sebagian pipa cabang pecah atau rusak atau tersumbat, sehingga
Ringan roof drain rusak, pipa saluran buang tersumbat, sehingga biaya 0.2 1
perbaikan kurang dari 10% dari biaya instalasi baru
Rusak Ringan
Rusak Sedang Pipa cabang roof drain ke riser patah atau pecah, sehingga roof drain
rusak, pipa keslauran buang tersumbat, sehingga biaya perbaikan 10- 0.6 3
50 % dari biaya instalasi baru
Rusak Berat
Rusak Sangat Pipa riser apatah atau pecah, roof drain sebagian besar rusak, pipa
Berat cabang dari roof drain ke riser patah atau pecah, sump pump rusak
dan motornya terbakar, pipa ke saluran buang tersumbat atau pecah, 1 5
sehingga biaya perbaikan lebih dari 50% dari biaya instalasi baru
Sebagian pipa cabang pecah atau rusak atau tersumbat, Pipa cabang roof drain ke riser patah atau pecah, sehingga
sehingga roof drain rusak, pipa saluran buang tersumbat, roof drain rusak, pipa ke saluran buang tersumbat, sehingga
sehingga biaya perbaikan kurang dari 10% dari biaya instalasi biaya perbaikan 10-50 % dari biaya instalasi baru
baru

Contoh-contoh
Kerusakan Drainase
Limbah

Pipa riser patah atau pecah, roof drain sebagian besar rusak, pipa cabang dari roof drain ke riser patah atau pecah, sump
pump rusak dan motornya terbakar, pipa ke saluran buang tersumbat atau pecah, sehingga biaya perbaikan lebih dari 50% dari
biaya instalasi baru
FINISHING
 Prosentase kerusakan finishing pada 1 massa bangunan adalah
penjumlahan (resultante) finishing yang mengalami kerusakan
dibandingkan total finishing pada bangunan tersebut;
 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Finishing adalah:

KLASIFIKASI DESKRIPSI KERUSAKAN NILAI KLASIFIKASI

Rusak Sangat  Perubahan warna pada sebagian lapisan warna finishing


Ringan 0.2 1

Rusak Ringan  Perubahan pada lapisan cat meluas 0.4 2


Rusak Sedang  Plesteran retak sebagian dan lapisan cat terkelupas sebagian
0.6 3
Rusak Berat  Lapisan terkelupas meluas, berlumut dan plesteran terkelupas
meluas 0.8 4

Rusak Sangat  Lapisan finishing lepas


Berat 1 5
Perubahan warna cat pada sebagian dinding Perubahan warna pada cat dinding meluas

Contoh-contoh
Kerusakan Finishing
Dinding
Plesteran rusak sebagian dan lapisan finishing lepas Lapisan finishing terkelupas meluas
sebagian

Lapisan finishing lepas


Perubahan warna pada sebagian lapisan warna finishing Perubahan pada lapisan cat meluas

Contoh-contoh
Kerusakan Finishing
Kusen

Lapisan finishing terkelupas meluas Lapisan finishing lepas


Lapisan finishing lepas sebagian
Perubahan warna pada sebagian lapisan warna finishing Perubahan pada lapisan cat meluas

Contoh-contoh
Kerusakan Finishing
Plafon

Lapisan finishing terkelupas meluas Lapisan finishing lepas


Lapisan finishing lepas sebagian
FORMULIR PENILAIAN KERUSAKAN BANGUNAN

:
Nama Sekolah SDN 1 Tegal
NPSN : 20….

Nama Bangunan : Bangunan Kelas 1 -3

NUP (No Urut Perolehan) :

Alamat : Jl. Timur Barat

Kabupaten/Kota : Kabupaten Provinsi : Provinsi

Koordinat :

Luas Bangunan : 100 m2 Jumlah Lantai : 1

KLASIFIKASI KERUSAKAN
NO KOMPONEN SUB KOMPONEN SATUAN JUMLAH TINGKAT KERUSAKAN
1 2 3 4 5

0,20 0,40 0,60 0,80 1,00


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 PONDASI Pondasi estimasi Tidak ada kerusakan 0% Hitung Kerusakan Komponen Lain

2 STRUKTUR Kolom unit 8,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0%

Balok unit 8,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0% 0% Hitung Kerusakan Komponen Lain

Pelat unit 4,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0%

3 ATAP % 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00% Hitung Kerusakan Komponen Lain
4 PLAFOND % 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
5 DINDING Batu bata/Partisi % 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00% 0% Hitung Kerusakan Komponen Lain
Kaca unit 4 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
Pintu unit 2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
Kusen unit 6 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
6 LANTAI Penutup Lantai % 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%

7 UTILITAS Instalasi Listrik estimasi Tidak ada kerusakan 0,00%

Instalasi Air estimasi tidak ada kerusakan 0,00%

Drainase Limbah m1 1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%


8 FINISHING Finishing Langit-langit % 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
Finishing Dinding % 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%
Finishing Kusen/Pintu unit 6 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00%

0,0% Tidak Ada Kerusakan


Tingkat Kerusakan
Ringan : ≤ 30%
SKETSA DENAH BANGUNAN Catatan
Sedang : > 30% - 45%
Berat : > 45%

TIM SURVEI :
Petugas Survey

(.................................................)

MENYETUJUI
Dinas Kebudayaan Pendidikan
Kab/Kota/Provinsi

(.................................................)

MENGETAHUI
Dinas PU Kab/Kota/Provinsi*

(.................................................)

Note :
* : Dinas PU/Dinas yang menangani Bangunan Gedung

Anda mungkin juga menyukai