LAPORAN
ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR
PEMBANGUNAN BUNKER UNTUK PERALATAN LINAC
RSUP Dr. M DJAMIL PADANG
PADANG
2022
DESAIN STRUKTUR
Analisis struktur dilakukan dengan menggunakan SAP2000 yang dimulai dari penentuan
titik-titik koordinat setiap joint sampai kepada mendesain struktur. Setiap langkah-langkah
diuraikan secara detail sebagai berikut:
3. Mendefinisikan beban
Beban yang diperhitungkan adalah beban mati dan beban hidup. Beban yang diberikan
sesuai dengan peraturan pembebanan Indonesia untuk gedung perkantoran.
a. Beban mati (D)
Beban mati diperoleh dari berat sendiri struktur dan beban lainnya. Berat sendiri
struktur dihitung secara otomatis oleh SAP2000.
Beban tambahan = Berat mesin 5 ton
b. Beban hidup (L)
Beban hidup pada plat lantai diberikan sesuai PPPURG_1987, sebesar 250kg/m2
4. Kombinasi Beban
Kombinasi beban yang diberikan dalam mendesain struktur adalah sebagai berikut:
- 1,2D + 1,6L
1. Bunker
Pemodelan Bunker menggunakan tipe Pelat berupa plat dinding, lantai, dan plat
atap. Output yang dihasilkan hanya berupa gaya dalam.
Gambar 2. Gaya dalam M22 dan M11 yang bekerja pada plat (KNmm)
2. CT Scan
Pemodelan CT Scan menggunakan tipe Kolom Balok dengan menyesuaikan lebar
tebal dinding. Output yang dihasilkan hanya berupa gaya dalam.
Gambar 2. Gaya dalam M22 dan M11 yang bekerja pada plat (KNmm)
Hasil desain struktur beton pada SAP 2000 didapatkan berupa gaya dalam yang
bekerja yang kemudian diteruskan pada pembebanan pondasi. Dari hasil analisis
diperoleh momen maksimum sebagai berikut :
1. Data Teknis CT Scan (Pelat)
1. KOLOM
Tulangan Utama Tulangan Geser
Luas Luas
Penampang Luas Perlu
Perlu Terpasang Tulangan Luas Perlu Tulangan
(mm)
(cm) (cm)
K1 40X40 4645 46.5 45.6 8 D19 - Ø08-150
2. BALOK
Tulangan Utama Tulangan Geser
Luas Luas
Penampang Luas Perlu Luas
Posisi Perlu Terpasang Tulangan Tulangan
(mm) Perlu
(cm) (cm)
Tumpuan Tarik 175 1.75 2.65 3 D12
- Ø8 - 100
Tekan 175 1.75 2.26 2 D12
B1 20X30
Lapangan Tarik 175 1.75 2.65 3 D12
- Ø8 - 150
Tekan 175 1.75 2.26 2 D12
Tumpuan Tarik 753 7.53 8.50 3 D19
- Ø10 - 100
Tekan 753 7.53 8.50 3 D19
B2 60X40
Lapangan Tarik 753 7.53 8.50 3 D19
- Ø10 - 150
Tekan 753 7.53 8.50 3 D19
8 28 0 0
13 39 29.5228 113.5977
13 38 281.8805 162.9382
13 33 -34.425 -92.3366
13 34 -290.2234 -141.6751
14 41 372.6691 209.8942
14 40 85.6228 448.6225
14 35 32.4365 219.3471
14 3 338.5873 -12.4651
15 25 0 0
15 27 0 0
15 28 0 0
15 26 0 0
16 29 -61.9525 -7.3717
16 11 -62.2662 73.8739
16 30 62.2662 86.8974
16 31 61.9525 5.9853
17 11 1520.8167 292.329
17 15 1534.7173 663.6325
17 32 -1534.7173 129.8534
17 30 -1520.8167 -244.6931
18 5 -9.8186 -158.3605
18 8 74.4995 -18.2543
18 33 -76.2164 197.3792
18 34 -158.024 53.6391
19 8 -111.9752 -133.6735
19 7 66.1018 -9.9394
19 35 267.3727 321.4519
19 33 84.4248 186.4818
20 38 94.2118 675.4239
20 41 288.1958 828.4221
20 3 283.7614 -346.0138
20 33 54.0841 -504.9655
21 1 -76.1414 -144.0019
21 19 3.1009 -24.9734
21 38 78.856 45.7114
21 39 -11.2057 -68.7609
22 21 197.1916 -533.8773
22 2 -179.0212 -1219.6741
22 40 -1713.8091 -602.9106
22 41 -1297.2917 64.5914
23 19 -587.0305 -433.0941
23 21 -946.0335 -1217.5112
23 41 -402.6071 -452.7562
23 38 -48.6172 330.387
24 2 41.2429 -120.1062
24 15 34.4044 -6.5531
24 32 -34.4044 71.9752
24 40 -41.2429 -46.8251
25 1 2.4274 59.9377
25 5 -16.3583 -129.592
25 34 43.4131 53.0146
25 39 57.4906 218.0088
1. Fc’ = 25 MPa
2. Fy = 320 MPa
3. h = 1100 mm (tebal pelat)
4. s = 40 mm (selimut beton)
5. D = 25 mm (diameter tulangan rencana)
D
d = h−s− = 1100 − 40 − 12.5 = 1047 mm
2
Mu 320
Mn = = = 400 diambil 500 kN. m
φ 0,8
Mn 500 x 106
Rn = = = 0.456
b x d2 1000 x 10472
fy 320
m= ′ = = 15
0,85 x fc 0,85 x 25
1,4
ρmin = = 0,0044
fy
Jarak Sengkang
π b 3,14 1000
s= x D2 x = x 252 x = 106,49 mm ~ 100 mm
4 As 4 4607
π b 3,14 1000
As pakai = x D2 x = x 252 x = 4906 mm2
4 s 4 100
1. Fc’ = 25 MPa
2. Fy = 320 MPa
3. h = 1800 mm (tebal pelat)
4. s = 40 mm (selimut beton)
5. D = 32 mm (diameter tulangan rencana)
D
d = h−s− = 1800 − 40 − 16 = 1744 mm
2
Mu 101
Mn = = = 126 kN. m
φ 0,8
Mn 126 x 106
Rn = = = 0.04
b x d2 1000 x 17442
fy 320
m= ′ = = 15
0,85 x fc 0,85 x 25
1,4
ρmin = = 0,0044
fy
Jarak Sengkang
π b 3,14 1000
s= x D2 x = x 322 x = 104 mm ~ 100 mm
4 As 4 7673
π b 3,14 1000
As pakai = x D2 x = x 322 x = 8038 mm2
4 s 4 100
3. PONDASI
a. Pondasi Bunker
Permodelan dan penomoran pada SAP 2000 v23, bisa kita lihat pada gambar
dibawah ini berupa join reaction pada perhitungan SAP 2000 :
Gambar
Join Reaction
B. Sondir Titik. 2
Pada titik sondir 2 ini dilaksanakan pengujian hingga kedalaman 19,40 meter
dari elevasi titik sondir 2, dengan data sebagai berikut :
- 0.00 – 17.20 meter, merupakan Lapisan tanah sangat lembek hingga
sangat kenyal.
- 17.20 – 19.40 meter, merupakan Lapisan tanah keras.
C. Sondir Titik. 3
Pada titik sondir 3 ini dilaksanakan pengujian hingga kedalaman 19,40 meter
dari elevasi titik sondir 3, dengan data sebagai berikut :
- 0.00 – 17.00 meter, merupakan Lapisan tanah sangat lembek hingga
sangat kenyal.
17.00 – 19.40 meter, merupakan Lapisan tanah keras.
Maka didapat hasil perhitungan dan rekomendasi oleh tim geoteknik sebagai
berikut:
Jika melihat hasil perhitungan Analisa daya dukung, Maka type tiang pancang yang akan
digunakan menyesuaikan dengan titik join reaction kedalaman 20 meter.
Hasil perhitungan dari permodelan SAP 2000, diperoleh gaya pada join reactions pada tiap
titik join dan diakumulasikan menggunakan pile D60 Prestressed Concrete Pretension
Spun Piles Specification, Concrete Compressive Strength fc' = 52 MPa (Cube 600 kg/cm2)
maka didapat jumlah pile yang akan digunakan sebagai berikut :
374.1878 1.539867
1080.4656 4.44636
927.0889 3.815181
241.8497 0.995266
62.8776 0.258756
60.5898 0.249341
64.1978 0.264188
66.4856 0.273603
40.5852 0.167017
40.5852 0.167017
38.2974 0.157602
38.2974 0.157602
b. Pondasi CT Scan
A. DATA FONDASI
DATA TANAH
Kedalaman fondasi, Df = 1.20 m
Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir), qc = 60.0 kg/cm2
DIMENSI FONDASI
Lebar fondasi arah x, Bx = 2.00 m
Lebar fondasi arah y, By = 2.00 m
Tebal fondasi, h= 0.60 m
Lebar kolom arah x, bx = 0.40 m
Lebar kolom arah y, by = 0.40 m
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) as = 40
BAHAN KONSTRUKSI
Kuat tekan beton, f c' = 20.0 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 320 MPa
gc =
3
Berat beton bertulang, 24 kN/m
BEBAN RENCANA FONDASI
Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 439.000 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor, Mux = 122.000 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor, Muy = 39.000 kNm
E. PEMBESIAN FOOTPLAT
3. TULANGAN SUSUT
Jadi untuk kebutuhan pondasi pada bangunan CT Scan, digunakan pondasi pilecap
dengan ukuran 2x2 meter kedalaman 1.2m dengan pancang ukuran D30 kedalaman
15 meter.