Anda di halaman 1dari 21

1

LAPORAN
ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR
PEMBANGUNAN BUNKER UNTUK PERALATAN LINAC
RSUP Dr. M DJAMIL PADANG

PADANG
2022

Analisis dan Desain Struktur


2

DESAIN STRUKTUR
Analisis struktur dilakukan dengan menggunakan SAP2000 yang dimulai dari penentuan
titik-titik koordinat setiap joint sampai kepada mendesain struktur. Setiap langkah-langkah
diuraikan secara detail sebagai berikut:

1. Menentukan koordinat setiap titik.


Titik koordinat ditentukan berdasarkan jarak-jarak atau ukuran penampang yang satu
dengan penampang lainnya. System koordinat yang digunakan adalah system koordinat
global dengan model gambar secara 3D untuk struktur utama dan 2D untuk struktur tangga.

2. Mendefinisikan material dan Penampang


Struktur utama dibuat menggunakan struktur beton bertulang dengan berat 2400 kg/m 3,
modulus elastisitas sebesar 4700*f’c0,5 MPa, dan angka poison 0,2. Kuat tekan beton yang
digunakan f’c = 25 MPa dengan kuat tarik baja tulangan yang digunakan fy = 320 MPa
untuk tulangan utama dan geser.
Sumber SNI 2847:2019 pasal 19, SNI 2847:2019 pasal 19.2.2, SNI 2847:2019 pasal
20.2.1.3

3. Mendefinisikan beban
Beban yang diperhitungkan adalah beban mati dan beban hidup. Beban yang diberikan
sesuai dengan peraturan pembebanan Indonesia untuk gedung perkantoran.
a. Beban mati (D)
Beban mati diperoleh dari berat sendiri struktur dan beban lainnya. Berat sendiri
struktur dihitung secara otomatis oleh SAP2000.
Beban tambahan = Berat mesin 5 ton
b. Beban hidup (L)
Beban hidup pada plat lantai diberikan sesuai PPPURG_1987, sebesar 250kg/m2

Pembebanan berdasarkan aturan PPPURG_1987

Analisis dan Desain Struktur


3

4. Kombinasi Beban

Kombinasi beban yang diberikan dalam mendesain struktur adalah sebagai berikut:

- 1,2D + 1,6L

5. Model struktur pada SAP 2000


Model struktur pada SAP2000 ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Model Struktur pada SAP 2000

II. ANALISIS STRUKTUR


Rencana Permodelan analisis struktur yang diperoleh berupa gaya-gaya dalam
struktur. Hasil analisis tersebut di perlihatkan secara rinci sebagai berikut.

1. Bunker
Pemodelan Bunker menggunakan tipe Pelat berupa plat dinding, lantai, dan plat
atap. Output yang dihasilkan hanya berupa gaya dalam.

Gambar 2. Gaya dalam M22 dan M11 yang bekerja pada plat (KNmm)

Analisis dan Desain Struktur


4

2. CT Scan
Pemodelan CT Scan menggunakan tipe Kolom Balok dengan menyesuaikan lebar
tebal dinding. Output yang dihasilkan hanya berupa gaya dalam.

Gambar 2. Gaya dalam M22 dan M11 yang bekerja pada plat (KNmm)

III. HASIL DESAIN STRUKTUR


Desain struktur dilakukan menggunakan SAP2000 dengan menyamakan
peraturan pada SAP2000 dengan peraturan struktur beton bertulang SNI 2847 – 2019

Hasil desain struktur beton pada SAP 2000 didapatkan berupa gaya dalam yang
bekerja yang kemudian diteruskan pada pembebanan pondasi. Dari hasil analisis
diperoleh momen maksimum sebagai berikut :
1. Data Teknis CT Scan (Pelat)
1. KOLOM
Tulangan Utama Tulangan Geser
Luas Luas
Penampang Luas Perlu
Perlu Terpasang Tulangan Luas Perlu Tulangan
(mm)
(cm) (cm)
K1 40X40 4645 46.5 45.6 8 D19 - Ø08-150

2. BALOK
Tulangan Utama Tulangan Geser
Luas Luas
Penampang Luas Perlu Luas
Posisi Perlu Terpasang Tulangan Tulangan
(mm) Perlu
(cm) (cm)
Tumpuan Tarik 175 1.75 2.65 3 D12
- Ø8 - 100
Tekan 175 1.75 2.26 2 D12
B1 20X30
Lapangan Tarik 175 1.75 2.65 3 D12
- Ø8 - 150
Tekan 175 1.75 2.26 2 D12
Tumpuan Tarik 753 7.53 8.50 3 D19
- Ø10 - 100
Tekan 753 7.53 8.50 3 D19
B2 60X40
Lapangan Tarik 753 7.53 8.50 3 D19
- Ø10 - 150
Tekan 753 7.53 8.50 3 D19

Analisis dan Desain Struktur


5

2. Data Teknis Bunker (Pelat)

Gambar Result Diagram pada Element forces

TABLE: Element Forces - Area Shells


Area Joint M11 M22
Text Text KN-m/m KN-m/m
1 12 0 0
1 13 0 0
1 7 0 0
1 5 0 0
5 1 0 0
5 2 0 0
5 23 0 0
5 24 0 0
7 24 0 0
7 25 0 0
7 26 0 0
7 12 0 0
8 27 0 0
8 23 0 0
8 13 0 0

Analisis dan Desain Struktur


6

8 28 0 0
13 39 29.5228 113.5977
13 38 281.8805 162.9382
13 33 -34.425 -92.3366
13 34 -290.2234 -141.6751
14 41 372.6691 209.8942
14 40 85.6228 448.6225
14 35 32.4365 219.3471
14 3 338.5873 -12.4651
15 25 0 0
15 27 0 0
15 28 0 0
15 26 0 0
16 29 -61.9525 -7.3717
16 11 -62.2662 73.8739
16 30 62.2662 86.8974
16 31 61.9525 5.9853
17 11 1520.8167 292.329
17 15 1534.7173 663.6325
17 32 -1534.7173 129.8534
17 30 -1520.8167 -244.6931
18 5 -9.8186 -158.3605
18 8 74.4995 -18.2543
18 33 -76.2164 197.3792
18 34 -158.024 53.6391
19 8 -111.9752 -133.6735
19 7 66.1018 -9.9394
19 35 267.3727 321.4519
19 33 84.4248 186.4818
20 38 94.2118 675.4239
20 41 288.1958 828.4221
20 3 283.7614 -346.0138
20 33 54.0841 -504.9655
21 1 -76.1414 -144.0019
21 19 3.1009 -24.9734
21 38 78.856 45.7114
21 39 -11.2057 -68.7609
22 21 197.1916 -533.8773
22 2 -179.0212 -1219.6741
22 40 -1713.8091 -602.9106
22 41 -1297.2917 64.5914
23 19 -587.0305 -433.0941
23 21 -946.0335 -1217.5112

Analisis dan Desain Struktur


7

23 41 -402.6071 -452.7562
23 38 -48.6172 330.387
24 2 41.2429 -120.1062
24 15 34.4044 -6.5531
24 32 -34.4044 71.9752
24 40 -41.2429 -46.8251
25 1 2.4274 59.9377
25 5 -16.3583 -129.592
25 34 43.4131 53.0146
25 39 57.4906 218.0088

A. Perhitungan Penulangan (Pelat Tebal 1.1 m area 19 )

1. Fc’ = 25 MPa
2. Fy = 320 MPa
3. h = 1100 mm (tebal pelat)
4. s = 40 mm (selimut beton)
5. D = 25 mm (diameter tulangan rencana)

D
d = h−s− = 1100 − 40 − 12.5 = 1047 mm
2

Mu 320
Mn = = = 400 diambil 500 kN. m
φ 0,8

Mn 500 x 106
Rn = = = 0.456
b x d2 1000 x 10472

fy 320
m= ′ = = 15
0,85 x fc 0,85 x 25

Rasio tulangan yang diperlukan

1 2m. R n 1 2 x 15x 0.456


ρ= (1 − √1 − )= (1 − √1 − ) = 0,0014
m fy 15 320

Rasio tulangan minimun

1,4
ρmin = = 0,0044
fy

Analisis dan Desain Struktur


8

0,85 x β1 x fc ′ 600 0,85 x 0,85 x 25 600


ρb = ( )= ( ) = 0,037
fy 600 + fy 320 600 + 320

ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,037 = 0,027

ρmin > ρ = 0,0044 > 0,0014 … … … . maka dipakai ρmin


Luas tulangan yang diperlukan

As perlu = ρ x b x d = 0,0044 x 1000 x 1047 = 4607 mm2

Jarak Sengkang

π b 3,14 1000
s= x D2 x = x 252 x = 106,49 mm ~ 100 mm
4 As 4 4607

π b 3,14 1000
As pakai = x D2 x = x 252 x = 4906 mm2
4 s 4 100

As pakai > As perlu … … … … … … … . OK!

Digunakan tulangan diameter D 25 – 100 mm

B. Perhitungan Penulangan (Pelat Tebal 1.8 m area 25 )

1. Fc’ = 25 MPa
2. Fy = 320 MPa
3. h = 1800 mm (tebal pelat)
4. s = 40 mm (selimut beton)
5. D = 32 mm (diameter tulangan rencana)

D
d = h−s− = 1800 − 40 − 16 = 1744 mm
2

Mu 101
Mn = = = 126 kN. m
φ 0,8

Mn 126 x 106
Rn = = = 0.04
b x d2 1000 x 17442

fy 320
m= ′ = = 15
0,85 x fc 0,85 x 25

Rasio tulangan yang diperlukan

Analisis dan Desain Struktur


9

1 2m. R n 1 2 x 15x 0.04


ρ= (1 − √1 − )= (1 − √1 − ) = 0,00013
m fy 15 320

Rasio tulangan minimun

1,4
ρmin = = 0,0044
fy

0,85 x β1 x fc ′ 600 0,85 x 0,85 x 25 600


ρb = ( )= ( ) = 0,037
fy 600 + fy 320 600 + 320

ρmax = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,037 = 0,027

ρmin > ρ = 0,0044 > 0,00013 … … … . maka dipakai ρmin

Luas tulangan yang diperlukan

As perlu = ρ x b x d = 0,0044 x 1000 x 1744 = 7673 mm2

Jarak Sengkang

π b 3,14 1000
s= x D2 x = x 322 x = 104 mm ~ 100 mm
4 As 4 7673

π b 3,14 1000
As pakai = x D2 x = x 322 x = 8038 mm2
4 s 4 100

As pakai > As perlu … … … … … … … . OK!

Digunakan tulangan diameter D 32 – 100 mm

Analisis dan Desain Struktur


10

3. PONDASI

a. Pondasi Bunker

Permodelan dan penomoran pada SAP 2000 v23, bisa kita lihat pada gambar
dibawah ini berupa join reaction pada perhitungan SAP 2000 :

Gambar
Join Reaction

TABLE: Joint Reactions


Joint F3 M1 M2 M3
Text Tonf Tonf-m Tonf-m Tonf-m
1 374.1878 -340.55986 -136.60689 98.91113
2 1080.4656 829.46554 75.68888 643.05491
5 927.0889 623.20867 207.48323 -142.54284
7 241.8497 430.34586 138.83675 -28.93381
12 62.8776 0 0 0
13 60.5898 0 0 0
23 64.1978 0 0 0
24 66.4856 0 0 0
25 40.5852 0 0 0
26 40.5852 0 0 0
27 38.2974 0 0 0
28 38.2974 0 0 0
Tabel Join Reaction

TABLE: Groups 3 - Masses and Weights


GroupName SelfMass SelfWeight TotalMassX TotalMassY TotalMassZ
Text Tonf-s2/m Tonf Tonf-s2/m Tonf-s2/m Tonf-s2/m
ALL 241.51 2368.404 241.51 241.51 241.51
Tabel Masses and Weights

Analisis dan Desain Struktur


11

Berdasar hasil pengujian sondir yang dilaksanakan dilapangan, dengan penjelasan


sebagai berikut :
A. Sondir Titik. 1
Pada titik sondir 1 ini dilaksanakan pengujian hingga kedalaman 19,20 meter
dari elevasi titik sondir 1, dengan data sebagai berikut :
- 0.00 – 17.80 meter, merupakan Lapisan tanah sangat lembek hingga
sangat kenyal.
- 17.80 – 19.20 meter, merupakan Lapisan tanah keras.

B. Sondir Titik. 2
Pada titik sondir 2 ini dilaksanakan pengujian hingga kedalaman 19,40 meter
dari elevasi titik sondir 2, dengan data sebagai berikut :
- 0.00 – 17.20 meter, merupakan Lapisan tanah sangat lembek hingga
sangat kenyal.
- 17.20 – 19.40 meter, merupakan Lapisan tanah keras.

C. Sondir Titik. 3
Pada titik sondir 3 ini dilaksanakan pengujian hingga kedalaman 19,40 meter
dari elevasi titik sondir 3, dengan data sebagai berikut :
- 0.00 – 17.00 meter, merupakan Lapisan tanah sangat lembek hingga
sangat kenyal.
17.00 – 19.40 meter, merupakan Lapisan tanah keras.

Maka didapat hasil perhitungan dan rekomendasi oleh tim geoteknik sebagai
berikut:

Analisis dan Desain Struktur


12

Jika melihat hasil perhitungan Analisa daya dukung, Maka type tiang pancang yang akan
digunakan menyesuaikan dengan titik join reaction kedalaman 20 meter.
Hasil perhitungan dari permodelan SAP 2000, diperoleh gaya pada join reactions pada tiap
titik join dan diakumulasikan menggunakan pile D60 Prestressed Concrete Pretension
Spun Piles Specification, Concrete Compressive Strength fc' = 52 MPa (Cube 600 kg/cm2)
maka didapat jumlah pile yang akan digunakan sebagai berikut :

Material bahan pancang

Bearing Capacity 20M Q ton


243
PU

374.1878 1.539867
1080.4656 4.44636
927.0889 3.815181
241.8497 0.995266
62.8776 0.258756
60.5898 0.249341
64.1978 0.264188
66.4856 0.273603
40.5852 0.167017
40.5852 0.167017
38.2974 0.157602
38.2974 0.157602

Kebutuhan Pancang 12.4918

Perhitungan kebutuhan tiang pancang

Analisis dan Desain Struktur


13

b. Pondasi CT Scan

Gambar Join Reaction


PERHITUNGAN FONDASI
BENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG

A. DATA FONDASI

DATA TANAH
Kedalaman fondasi, Df = 1.20 m
Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir), qc = 60.0 kg/cm2
DIMENSI FONDASI
Lebar fondasi arah x, Bx = 2.00 m
Lebar fondasi arah y, By = 2.00 m
Tebal fondasi, h= 0.60 m
Lebar kolom arah x, bx = 0.40 m
Lebar kolom arah y, by = 0.40 m
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) as = 40
BAHAN KONSTRUKSI
Kuat tekan beton, f c' = 20.0 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 320 MPa
gc =
3
Berat beton bertulang, 24 kN/m
BEBAN RENCANA FONDASI
Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 439.000 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor, Mux = 122.000 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor, Muy = 39.000 kNm

Analisis dan Desain Struktur


14

B. KAPASITAS DUKUNG TANAH

1. MENURUT MEYERHOF (1956)

Kapasitas dukung tanah menurut Meyerhof (1956) :


2
qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ]2 * Kd ( dalam kg/cm )
dengan, Kd = 1 + 0.33 * Df / B harus  1.33

qc = tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi ( kg/cm2 )


B = lebar fondasi (m) B = By = 2.00 m
Df = Kedalaman fondasi (m) Df = 1.20 m
Kd = 1 + 0.33 * D f / B = 1.198 < 1.33
→ diambil, Kd = 1.198
Tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi, qc = 60.00 kg/cm2
2
qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ] * Kd = 2.881 kg/cm2
Kapasitas dukung ijin tanah, qa = 288.06 kN/m2

2. KAPASITAS DUKUNG TANAH YANG DIPAKAI

Kapasitas dukung tanah tanah menurut Meyerhof : qa = 288.06 kN/m2


Kapasitas dukung tanah yang dipakai : qa = 288.06 kN/m2

C. KONTROL TEGANGAN TANAH

Luas dasar foot plat, A = Bx * By = 4.0000 m2


Tahanan momen arah x, W x = 1/6 * By * Bx2 = 1.3333 m3
Tahanan momen arah y, W y = 1/6 * Bx * By2
= 1.3333 m3
Tinggi tanah di atas foot plat, z = Df - h = 0.60 m
q = h * gc + z * g =
2
Tekanan akibat berat foot plat dan tanah, 14.400 kN/m
Eksentrisitas pada fondasi :
ex = Mux / Pu = 0.2779 m < Bx / 6 = 0.3333 m (OK)
ey = Muy / Pu = 0.0888 m < By / 6 = 0.3333 m (OK)
Tegangan tanah maksimum yang terjadi pada dasar fondasi :
qmax = Pu / A + Mux / W x + Muy / W y + q = 244.900 kN/m2
qmax < qa → AMAN (OK)
Tegangan tanah minimum yang terjadi pada dasar fondasi :
qmin = Pu / A - Mux / W x - Muy / W y + q = 3.400 kN/m2
qmin > 0 → tak terjadi teg.tarik (OK)

Analisis dan Desain Struktur


15

D. GAYA GESER PADA FOOT PLAT

1. TINJAUAN GESER ARAH X

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.075 m


Tebal efektif foot plat, d = h - d' = 0.525 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar foot plat, ax = ( Bx - bx - d ) / 2 = 0.538 m
Tegangan tanah pada bidang kritis geser arah x,
2
qx = qmin + (Bx - ax) / Bx * (qmax - qmin) = 179.997 kN/m
Gaya geser arah x, Vux = [ qx + ( qmax - qx ) / 2 - q ] * ax * By = 212.902 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah x, b = By = 2000 mm
Tebal efektif footplat, d= 525 mm
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, bc = bx / by = 1.0000
Kuat geser foot plat arah x, diambil nilai terkecil dari Vc yang diperoleh dari pers.sbb. :
Vc = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 2347.871 kN
Vc = [ as * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10-3 = 4891.399 kN
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10-3 = 1565.248 kN
Diambil, kuat geser foot plat, → Vc = 1565.248 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0.75
Kuat geser foot plat, f * Vc = 1173.936 kN
Syarat yang harus dipenuhi,
f * Vc ≥ Vux
1173.936 > 212.902 → AMAN (OK)

Analisis dan Desain Struktur


16

2. TINJAUAN GESER ARAH Y

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.085 m


Tebal efektif foot plat, d = h - d' = 0.515 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar foot plat, ay = ( By - by - d ) / 2 = 0.543 m
Tegangan tanah pada bidang kritis geser arah y,
qy = qmin + (By - ay) / By * (qmax - qmin) = 179.393 kN/m2
Gaya geser arah y, Vuy = [ qy + ( qmax - qy ) / 2 - q ] * ay * Bx = 214.555 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah y, b = Bx = 2000 mm
Tebal efektif footplat, d= 515 mm
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, bc = bx / by = 1.0000
Kuat geser foot plat arah y, diambil nilai terkecil dari Vc yang diperoleh dari pers.sbb. :
Vc = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 2303.150 kN
Vc = [ as * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10-3 = 4721.458 kN
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10-3 = 1535.433 kN
Diambil, kuat geser foot plat, → Vc = 1535.433 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0.75
Kuat geser foot plat, f * Vc = 1151.575 kN
Syarat yang harus dipenuhi,
f * Vc ≥ Vux
1151.575 > 214.555 → AMAN (OK)

Analisis dan Desain Struktur


17

3. TINJAUAN GESER DUA ARAH (PONS)

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.085 m


Tebal efektif foot plat, d = h - d' = 0.52 m
Lebar bidang geser pons arah x, cx = bx + 2 * d = 0.915 m
Lebar bidang geser pons arah y, cy = by + 2 * d = 0.915 m
Gaya geser pons yang terjadi,
Vup = ( Bx * By - cx * cy ) * [ ( qmax + qmin ) / 2 - q ] = 347.115 kN
2
Luas bidang geser pons, Ap = 2 * ( c x + cy ) * d = 1.885 m
Lebar bidang geser pons, bp = 2 * ( cx + cy ) = 3.660 m
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, bc = bx / by = 1.0000
Tegangan geser pons, diambil nilai terkecil dari fp yang diperoleh dari pers.sbb. :
f p = [ 1 + 2 / bc ] * √ f c ' / 6 = 2.236 MPa
fp = [ as * d / bp + 2 ] * √ fc' / 12 = 2.843 MPa
fp = 1 / 3 * √ f c' = 1.491 MPa
Tegangan geser pons yang disyaratkan, fp = 1.491 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser pons, f = 0.75
Kuat geser pons, f * Vnp = f * Ap * fp * 103 = 2107.38 kN
Syarat : f * Vnp ≥ Vup
2107.382 > 347.115 → AMAN (OK)
f * Vnp ≥ Pu
2107.382 > 439.000 → AMAN (OK)

Analisis dan Desain Struktur


18

E. PEMBESIAN FOOTPLAT

1. TULANGAN LENTUR ARAH X

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar foot plat, ax = ( Bx - bx ) / 2 = 0.800 m


Tegangan tanah pada tepi kolom,
qx = qmin + (Bx - ax) / Bx * (qmax - qmin) = 148.300 kN/m2
Momen yang terjadi pada plat fondasi akibat tegangan tanah,
Mux = 1/2 * ax2 * [ qx + 2/3 * ( qmax - qx ) - q ] * By = 126.912 kNm
Lebar plat fondasi yang ditinjau, b = By = 2000 mm
Tebal plat fondasi, h= 600 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 75 mm
Tebal efektif plat, d = h - d' = 525 mm
Kuat tekan beton, f c' = 20 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 320 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05 MPa
Faktor distribusi teg. beton, b1 = 0.85
rb = b1* 0.85 * f c’/ fy * 600 / ( 600 + f y ) = 0.02944973
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0.80
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * f c’ ) ] = 5.599
Mn = Mux / f = 158.640 kNm
Rn = Mn * 106 / ( b * d2 ) = 0.28778
Rn < Rmax → (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan,
r = 0.85 * f c’ / fy * [ 1 -  {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * f c’ ) } ] = 0.0009
Rasio tulangan minimum, rmin = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan, → r= 0.0025
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 2625.00 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D * b / As =
2
101 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan, → s= 101 mm
Digunakan tulangan, D 13 - 100
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D2 * b / s = 2654.65 mm2

Analisis dan Desain Struktur


19

2. TULANGAN LENTUR ARAH Y

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar foot plat, ay = ( By - by ) / 2 = 0.800 m


Tegangan tanah pada tepi kolom,
qy = qmin + (By - ay) / By * (qmax - qmin) = 148.300 kN/m2
Momen yang terjadi pada plat fondasi akibat tegangan tanah,
Muy = 1/2 * ay2 * [ qy + 2/3 * ( qmax - qy ) - q ] * Bx = 126.912 kNm
Lebar plat fondasi yang ditinjau, b = Bx = 2000 mm
Tebal plat fondasi, h= 600 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 85 mm
Tebal efektif plat, d = h - d' = 515 mm
Kuat tekan beton, f c' = 20 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 320 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05 MPa
Faktor distribusi teg. beton, b1 = 0.85
rb = b1* 0.85 * f c’/ fy * 600 / ( 600 + f y ) = 0.02944973
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0.80
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * f c’ ) ] = 5.599
Mn = Muy / f = 158.640 kNm
Rn = Mn * 106 / ( b * d2 ) = 0.29907
Rn < Rmax → (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan,
r = 0.85 * f c’ / fy * [ 1 -  {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * f c’ ) } ] = 0.0009
Rasio tulangan minimum, rmin = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan, → r= 0.0025
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 2575.00 mm2
25.75 cm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D2 * b / As = 103 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan, → s= 103 mm
Digunakan tulangan, D 13 - 100
As = p / 4 * D * b / s = 2654.65
2 2
Luas tulangan terpakai, mm

Analisis dan Desain Struktur


20

3. TULANGAN SUSUT

Rasio tulangan susut minimum, rsmin = 0.0014


Asx = rsmin* d * Bx = 1470.000 mm
2
Luas tulangan susut arah x,
Asy = rsmin* d * By = 1442.000 mm
2
Luas tulangan susut arah y,
2
14.420 cm
Diameter tulangan yang digunakan,  13 mm

Jarak tulangan susut arah x, sx = p / 4 * 2 * By / Asx = 181 mm


Jarak tulangan susut maksimum arah x, sx,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah x yang digunakan, → sx = 181 mm
Jarak tulangan susut arah y, sy = p / 4 * 2 * Bx / Asy = 184 mm
Jarak tulangan susut maksimum arah y, sy,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah y yang digunakan, → sy = 184 mm
Digunakan tulangan susut arah x,  13 - 180
Digunakan tulangan susut arah y,  13 - 180

Material bahan pancang

Jadi untuk kebutuhan pondasi pada bangunan CT Scan, digunakan pondasi pilecap
dengan ukuran 2x2 meter kedalaman 1.2m dengan pancang ukuran D30 kedalaman
15 meter.

Analisis dan Desain Struktur

Anda mungkin juga menyukai