Anda di halaman 1dari 62

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VIII

SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL


WILAYAH III PROVINSI BALI
PPK 3.3 PROVINSI BALI

METODE PELAKSANAAN
PAKET :

PEMBANGUNAN JALAN BARU BTS. KOTA SINGARAJA - MENGWITANI


TITIK 7A,7B,7C
DAN
TITIK 8

TAHUN ANGGARAN 2021


1. LOKASI PEKERJAAN
2. RINGKASAN SPESIFIKASI
No Pekerjaan Spesifikasi
1 Drainase
Pasangan Batu dengan Mortar - Batu dari batu alam yang tidak terbelah keras & padat
- Sebelum digunakan batu harus direndam dalam air
- Mortar menggunakan Semen Portland

Selokan U-Ditch - Beton Pracetak mutu fc' 30 Mpa


- Gorong-gorong pipa logam baja yang digalvanisir

2 Galian - Galian Batu Lunak, batuan dg kuat tekan unaksial 6 - 125 Kg/cm2
- Galian Batu, batuan dg kuat tekan unaksial > 125 Kg/cm2
- Galian > 5m dibuat bertangga dg teras 1 m
- Tanah lunak harud dipadatkan sampai dengan CBR > 2,5%

3 Timbunan - Akhir timbunan yang ter ekspos harus rata


- Bahan timbunan tidak ber plastisitas tinggi klasifikasi (A-7-6 SNI -03-6797-2002)
- Timbunan pilihan, nilai CBR > 10%

4 Penebangan Pohon - Pembersihan dan pengupasan lahan mencakup semua pohon diameter < 15 cm
- Pemotongan pohon pilihan adalah semua pohon dngan diameter 15 cm <
5 Geotekstile Stabilisator - Merupakan Geotekstile Woven yang berupa Material Geosynthetics dengan bentuk
Anyaman yang terbuat dari Bahan Baku Material Polypropylene (PP) atau Polyester (PET)
- Kuat Tarik (Tensile Strength) T Ult Min 80 kN/m
- Elongasi 6%
- Tahan terhadap Mikroorganisme
- Tahan terhadap Bahan Kimia
- Tahan terhadap Ultraviolet
- Tahan terhadap Suhu Tinggi
No Pekerjaan Spesifikasi

6 Lapis Pondasi Agregat

- Permukaan Lapis Pondasi Agregat harus rata


No Pekerjaan Spesifikasi
7 Stabilisasi Tanah - Semen yang di pakai Semen Portland Tipe I, PCC, atau PPC
- Air harus tawar dan bebas endapan

8 Struktur - Beton adalah campuran Semen portland Tipe I, II, III, IV, V atau PPC
3. GAMBAR PEKERJAAN
; . POTO NGAN MEMANJANG TRASE 8
ti Ij}'f r-----:i

""
"
1011)'
I
I -�..... .. ,_
•- I•

'"...'
.
. :;% .10.n ,, I I'
. .
.. :-....

.. - I I'
·1
----
......
I <, J ·p.w�
I =�� .. /
....
'J

I I -
"' I . .....
-
.., Ill
-=
I
"' I I
", , ,'
.. l!Z!I
"" I

.
... ; I : !l I I i I!
• • �
. • II
. .
.
;,;
REFEA£NCEOATIM
i ! I


19)(.1,t
I�

• � I� � I� I! i f i � I�

• I

� � �

II ! ' ; t ! x ii i • i I
• I
' I I
i
§
• i S( & Ii II
' �
• i
GROUND TOPOGRAFI

CHAINAGE
;; � • Ii
• ii I ii ii E I II ii I s ii I Ii! I I II i ii i

.
! ! ! ! ! ! ! ! !
il � � � � �
m
'
@ @ I I

6 I I I I ii
.
PROJECT ELEVATION
� � • if,_../ • •
� :,

r-��·-
ii ;
I i I ii Ii I i i

i ! ii E E 5 I i I ii i ii II ii i

r----_ ·-

VERTICAL ALIGNMENT
I'-.._'-./ i..----
" �

HORIZONTAL ALIGNMENT
� �
,,,.,,.,.
�� =·� lf•all �

1•···· /
.
SUPERELEVATION ----r ! , \!; a� I
' �I H 11--- H i i ::::::::: i I:-- ii i i �

·
- ·-
:: ·�
. ..
'" ' ·.·.-. , � .,

1010
.... .. ·, :-: ':::� '! :
.
'"..'. .. t

...
'
...... - rz- � . .
"'
"'
�--
,1J.1 .H

"..". II
v
<,
-" ilDfo_
JI <,

REFERENCEOAl\J,lllllOC&I
... LI ' _,.-

CHAINAGE

. � � � �
• ii
� I
• •
� �
I I II I
.. M
. ..
i I t
!
II II ii i i f t I I
GROUND TOPOGRAFI I a � � s§
.•
I Ii ii I ii
.!
PROJECT ELEVATION ! ! � m ii a • � s
ri
I
!!
i 0 I fi 2 ! a • 51
Ii
I
� � II
! G 51 51

'
VERTICAL ALIGNMENT

� - ���
....u
v--
·- ---..
"- �-�
'-
HORIZONTAL ALIGNMENT
"-..
� ... .
r-:----.. t
SUPERELEVATION
t k::::::::::1 �
i ; !! ! I ' i i I
!

ii
• ii ii ;: i i
• i a ii § ii a a • e ii e ii . .. • § ii §
POTONGAN MEMANJANG
JEMBATAN - 1 (BENTANG
100 M)

- LOW '1"STA: �.37

....
LOW PT CLtv· l20S.OS
PVISTAfh·llOJIO
,vi

LYC..,o.oo
- - HIGH l'T STA: 2• 74.00
HIGHPTCI.LV·974.04
l'YI SfA.0.320.00
MCUV:972.20
IC:21.00
LYCS2 00
31000 •2100 ]1000

·
IGIROCR,l•JO,iM IGIROCIII,, L• «J,IIM IGIIIOCR,l•l0,.6M

"""'
&AIU.ING

::

-
BOAC ,n.c • 100cm
2d•t0oes,
L•25m

'M
u_,. :i

DAI\J� 853.00
!r ��-y---
(L[VASI RENCANA

ELEVASI TANAH ASU .,


0,200 Ot ?25 Ot?50 Ot300 "' Ot350
S T A----�--
_..e,1.2!1. 0t3?5
4. DOKUMENTASI EKSISTING
`
5. GENERAL FLOWCHART

PERSIAPAN & MOBILISASI


MULAI
PEKERJAAN PERSIAPAN
PENGUKURAN DOKUMENTASI AKSES JALAN MASUK PERSIAPAN & UJI TEMPORARY FACILITY

Pengukuran lokasi Pengambilan dokumentasi • Galian Tanah • Perijinan


• Pembuangan • Boring & Sondir, DCP, Sand Cone
Sisa Galian • Test material dan Approval :
✓ Material Alam
GAMBAR PELAKSANAAN ✓ Material Pabrikan
✓ Job Mix Formula

MOBILISASI SUMBER DAYA

JALAN PERKERASAN JEMBATAN JALAN PERKERASAN


LENTUR KAKU
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
PEMOTONGAN POHON PEKERJAAN PEMBERSIHAN

PELAKSANAAN & FINISHING


PEKERJAAN JALAN KERJA PEKERJAAN JALAN KERJA PEKERJAAN JALAN KERJA

PEK. DINDING PENAHAN TANAH PEK. DINDING PENAHAN TANAH


GALIIAN TANAH

PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH


JEMBATAN 1 SC 8 JEMBATAN 2 SC 8
PEMASANGAN GETEKSTILE PEMASANGAN GETEKSTILE &
BORE PILE GALIAN BORE PILE GALIAN GEOGRID
PERSIAPAN TANAH DASAR PERSIAPAN TANAH DASAR
STRUKTUR PILE STRUKTUR PILE
PEK. LPA & LAPIS DRAINASE PEK. LPA & LAPIS DRAINASE
CAP CAP
LAPIS PONDASI AC-BASE LAPIS PONDASI AC-BASE
KOLOM PIER / ABUTMENT KOLOM PIER / ABUTMENT
PEKERJAAN PERKERASAN LENTUR PEKERJAAN PERKERASAN LENTUR
PIER HEAD PIER HEAD

GIRDER ERCTION / BEARING GIRDER ERCTION / BEARING

LANTAI & EXPANTION JOINT LANTAI & EXPANTION JOINT

PARAPET PARAPET

PERLENGKAPAN JALAN

MARKA JALAN, RAMBU JALAN,

LAMPU PJU, REL PENGAMAN,

SELESAI
6. LAYOUT PEKERJAAN

Jalan Eksisting

Batching Plant

Jalan Eksisting

Jalan Eksisting
Jalan Eksisting

Jalan Eksisting
Jalan Eksisting

Jalan Eksisting
Jalan Eksisting

1. POS JAGA
2. DIREKSI KEET
3. MUSHOLLA
4. KANTOR KONTRAKTOR
5. STOCKYARD PRECAST
6. GUDANG SEMEN
7. GUDANG
8. AREA PABRIKASI BESI
Stok Girder & BEKISTING
7. JARAK LOKASI PROYEK KE SUMBER BAHAN
8. METODE PEKERJAAN
DAFTAR ISI :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

II. PEKERJAAN JALAN DENGAN PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT)

- PEKERJAAN GALIAN TANAH

- PEKERJAAN DINDING PENAHAN TANAH DAN TIMBUNAN

- PEKERJAAN DRAINASE

- PEKERJAAN PERKERASAN LENTUR

III. PEKERJAAN JEMBATAN DENGAN KONSTRUKSI PCI-GIRDER


I. PEKERJAAN PERSIAPAN MULAI

PERSIAPAN ALAT

• SURVEY DAN PENGUKURAN


PENENTUAN AS & ELEVASI

Menentukan titik jarak dan elevasi di lapangan mencakup pengukuran, pengecekan, dan pemasangan
marking/bouwplank sesuai dengan gambar dan spesifikasi PENGUKURAN

TAHAP PELAKSANAAN
PENGOLAHAN DATA UKUR
a. Persiapan peralatan dan personil lapangan sesuai kebutuhan
b. Sebelum melaksanakan pengukuran, dilakukan koordinasi dan survey bersama dengan Konsultan
GAMBAR KERJA
Pengawas untuk menentukan titik acuan awal atau bench mark (BM) yang ada di sekitar lokasi
pekerjaan PEMASANGAN BOUWPLANK

c. Penentuan garis as dan elevasi dengan mengacu pada titik BM


d. Pengukuran dilakukan ke arah memanjang dan melintang
SELESAI
e. Pengukuran menggunakan alat ukur dengan presisi tinggi dan memadai, misal total station,
theodolite atau waterpass
f. Semua hasil pengukuran situasi, memanjang dan buku ukur diajukan kepada Direksi/Konsultan
Pengawas dalam bentuk data ukur untuk mendapatkan persetujuan
g. Setelah mendapat persetujuan dan maka data ukur dituangkan ke dalam gambar kerja

h. Pemasangan bowplank sebagai acuan kerja lapangan sesuai yang sudah tertuang di gambar kerja
• FASILITAS SEMENTARA
1. Kantor Proyek Sementara untuk direksi dan kontraktor
Kantor Proyek untuk kontraktor dan direksi, yang dilengkapi dengan perlengkapan kantor, toilet,
pantry, penerangan,air bersih dan kelengkapan K3 (APAR,APD,Rambu-rambu K3,dll)
2. Listrik
Untuk listrik kantor menggunakan sambungan dari PLN, sedangkan untuk listrik kerja dan penerangan
selama pelaksanaan proyek menggunakan Genset. Jam kerja normal mulai 08.00 sampai 17.00 dan 7
hari dalam seminggu, dilaksanakan lembur jika diperlukan.
3. Air Bersih
Untuk kebutuhan air bersih proyek akan disuplai menggunakan truk tangki . Untuk air kantor dengan
menggunakan tandon air, sedangkan untuk air kerja ditampung pada tandon air.
4. Gudang
Untuk tempat penyimpanan alat dan material.
5. Fasilitas sementara lainnya
6. Selain fasilitas di atas juga diperlukan fasilitas lain sesuai kebutuhan, misalnya: pagar proyek, batching
plant, area penumpukan material, barak pekerja, dll.
• MOBILISASI ALAT, MATERIAL & PERSONIL

Alat-alat berat yang diperlukan dimobilsasi serta ditempatkan pada lokasi yang ditentukan, juga
meliputi mobilIsasi di dalam lokasi proyek. Mencakup mobilisasi semua peralatan dan personil yang
dibutuhkan ke lokasi untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan.
TAHAP PELAKSANAAN MULAI

1. Penyedia Jasa melakukan rapat persiapan pelaksanaan untuk membahas


PERSIAPAN MOBILISASI

semua hal (Rencana Kontrak) baik yang teknis maupun non teknis dalam
RENCANA KERJA &
kegiatan ini, JADWAL MOBILISASI

2. Setelah rapat persiapan pelaksanaan, Penyedia Jasa menyerahkan


Rencana MOBILISASI MOBILISASI MATERIAL MOBILISASI PERSONIL
PERALATAN

Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan,


3. Rencana kerja menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi yang
PELAKSANAAN
PEKERJAAN PROYEK
di syaratkan dan harus mencakup semua informasi mengenai pelaksanaan
pekerjaan.
DEMOBILISASI
4. Pelaksanaan mobilisasi Personil, Peralatan dan Material PERALATAN & PERSONIL

SELESAI
MOBILISASI ALAT, MATERIAL & PERSONIL
Peralatan yang dimobilisasi pada tahap awal, adalah peralatan yang diperlukan untuk membangun fasilitasfasilitas proyek, seperti : Kantor
Proyek,
Gudang dan bangunan-bangunan sementara lainnya. Pada tahap ini, peralatan yang dibutuhkan masih terbatas pada peralatan-peralatan
ringan, seperti alat-alat untuk pengukuran, genset untuk penerangan dan lainnya.

1. Kendaraan parkir di depan pintu masuk 2. Petugas jaga melapor ke petugas gudang, 3. Setelah diperiksa bersama dengan petugas 4. Material/alat diperiksa dengan buku pesanan,
proyek, kemudian salah satu personil kemudian petugas gudang klarifikasi pengiriman gudang, kendaraan material/alat masuk lokasi apabila sesuai spesifikasi, maka dizinkan untuk
material/alat diturunkan. Apabila tidak sesuai maka petugas
kendaraan material/alat melapor ke petugas jaga
berhak menolak material/alat tersebut

5. Material/alat diturunkan sesuai pada 6. Setelah material/alat selesai diturunkan, surat 7. Sebelum kendaraan material meninggalkan 8. Kendaraan meninggalkan lokasi, petugas jaga
tempatnya, petugas gudang mengatur kerapian jalan ditandatangani oleh petugas gudang lokasi, petugas gudang lapor ke petugas jaga membuat laporan keluar masuk kendaraan
dan metode penurunan memastikan kendaraan telah kosong
• PEKERJAAN GALIAN TANAH
1. LINGKUP PEKERJAAN GALIAN TANAH
• PENYIAPAN DISPOSAL AREA
• PENYIAPAN JALAN AKSES GALIAN
• PENGUKURAN LOKASI GALIAN
• GALIAN TANAH LUNAK , BIASA ,
PADAS, BATUAN
• PEMBUANGAN TANAH HASIL
GALIAN
• PEMBENTUKAN SLOPING LERENG
PROFIL MEMANJANG PEKERJAAN GALIAN
Galian Tanah Layer 1
Keterangan :
1. Pekerjaan galian tanah pada dengan kontur terjal menggunakan alat excavator, sekaligus merapikan/finishing
slope pada layer tersebut.
2. Pekerjaan pemotongan lapisan tanah pada daerah yang cukup datar serta mendorong tanah hasil galian
disposal sementara dengan bulldozer.
3. Tanah hasil galian dinaikkan ke dump truck dengan excavator dan dibuang ke dispossal area.

JALAN AKSES

DUMP TRUCK
1
EXCAVATOR
2

3
bulldozer

JALAN KERJA
Galian Tanah Pada Layer 2 :
Keterangan :
4. Pekerjaan galian tanah pada layer 2 dengan kontur terjal menggunakan alat excavator, sekaligus
merapikan/finishing slope pada layer tersebut.
5. Pekerjaan pemotongan lapisan tanah pada daerah yang cukup datar serta mendorong tanah hasil galian
disposal sementara dengan bulldozer.
- Tanah hasil galian layer 2 dinaikkan ke dump truck dengan excavator dan dibuang ke dispossal area.
GALIAN BATU LUNAK
• Galian Batu Lunak dikerjakan pada lokasi-lokasi sebagaimana gambar kerja. Mencakup galian pada batuan
yang mempunyai tekan uniaksial 0,6 – 12,5 Mpa (6 – 125 kg/cm2) yang diuji sesuai dengan SNI 2825:2008.
Dan menurut pendapat direksi pekerjaan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan excavator bucket
biasa, namun tidak memerlukan pemboran (drilling) atau peledakan seperti halnya galian batu, dan cukup
menggunakan excavator bucket yang dilengkapi dengan kuku baja khusus jenis penetration plus tip dengan
kuat leleh 10.200 kg/cm2.

URAIAN PEKERJAAN
1) Mobilisasi Peralatan

a) Melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap alat yang akan di mobilisasi ke lokasi pekerjaan
untuk menghindari tidak berfungsinya alat pada saat di pergunakan.

b) Melibatkan instansi setempat terkait Surat Izin Laik Operasi (SILO)

2) Persiapan Galian Batu Lunak

a. Mengumpulkan beberapa data seperti kondisi alat, Fungsi accecoris (lampu power supply ON-OFF,
Lampu patrol ON-OFF, Engine Stop dan Engine Start, dll) dan kondisi lokasi untuk sesuai dengan analisa
dari engineer.
b. Memastikan operator kompeten, dan mempunyai SIO (Surat izin Operator) yang masih berlaku.
c. Menyiapkan alat komunikasi (HT) dan Alat Pelindung Diri (APD) yang akan digunakan.
d. Menyiapkan area kerja aman untuk bekerja, dan agar pada saat pekerjaan terhindar dari bahaya yang
dapat saja terjadi sekaligus menjaga agar pengoprasian mesin dapat berjalan dengan lancar sesuai
rencana yang telah ditetapkan.
3) Peralatan Selama Beroperasi
a. Melakukan survey pesiapan sebelum melakukan pekerjaan Galian Batu Lunak
b. Alat Excavator melakukan pengalian pada lokasi pekerjaan serta menaikan hasil galian kedalam Dump
Truck untuk dibuang ke lokasi disposal
c. Mesin bergerak lebih lanjut setelah mendapat aba-aba aman dari kru pemberi aba-aba yang berdiri pada
posisi aman dan terlihat oleh operator.
d. Memperhatikan jarak antara alat dengan kendaraan lainnya, agar tidak terjadi bahaya terutama pada
waktu berselisih jalan.
e. Melakukan kontrol kecepatan pengoprasian alat untuk berada pada kapasitasnya.
f. Kemudian dilakukan pekerjaan finishing elevasi permukaan galian menggunakan Motor Grader.
4) Penyelesaian pekerjaan / house keeping
a. Setelah selesai beroprasi, matikan mesin, turunkan hendel menuju STOP, dan cabut Kunci. Patikan roda
telah diganjal dengan balok kayu. Cabut dan simpan kunci dan steer di tempat yang aman.
b. Mengamankan mesin agar tidak bergelinding dan dioperasikan secara sembarangan dengan memasang
penghalang pada roda dan mengunsi pintu operasi.

TAHAPAN PEKERJAAN

Mulai

Mobilisasi

Persiapan dan Survey Pengukuran

Pengupasan Lapisan Permukaan

Penyelesaian Pekerjaan

Selesai
Volume Pekerjaan

NO URAIAN VOL SATUAN KETERANGAN


1 Galian Batu Lunak 169.327,62 M3

Peralatan

NO URAIAN VOL SATUAN KETERANGAN


1 Excavator 10 Unit
2 Dump Truck 40 Unit
3 Motor Greader 2 Unit
GALIAN BATU
Galian Batu harus mencakup galian bongkahan batu yang mempunyai kuat tekan uniaksial > 12.5 Mpa (>123
kg/cm2) yang diuji sesuai dengan SNI 2825:2008 dengan volume 1 meter kubik atau lebih dan seluruh batu
atau bahan lainnya yang menurut Direksi Pekerjaan adalah tidak praktis menggali tanpa penggunaan alat
bertekanan udara atau pemboran (drilling), dan peledakan. Galian ini tidak termasuk galian yang menurut
Direksi Pekerjaan dapat dibongkar dengan penggaru (ripper) tunggal yang ditarik oleh traktor dengan berat
maksimum 15 ton dan daya netto maksimum sebesar 180 PK (Tenaga Kuda)

URAIAN PEKERJAAN
1. Mobilisasi Peralatan

Melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap alat yang akan di mobilisasi ke lokasi pekerjaan
untuk menghindari tidak berfungsinya alat pada saat di pergunakan.

Melibatkan instansi setempat terkait Surat Izin Laik Operasi (SILO)

2. Persiapan Galian Batu

Mengumpulkan beberapa data seperti kondisi alat, Fungsi accecoris (lampu power supply ON-OFF,
Lampu patrol ON-OFF, Engine Stop dan Engine Start, dll) dan kondisi lokasi untuk sesuai dengan analisa
dari engineer.
Memastikan operator kompeten, dan mempunyai SIO (Surat izin Operator) yang masih berlaku.
Menyiapkan alat komunikasi (HT) dan Alat Pelindung Diri (APD) yang akan digunakan.
Menyiapkan area kerja aman untuk bekerja, dan agar pada saat pekerjaan terhindar dari bahaya yang
dapat saja terjadi sekaligus menjaga agar pengoprasian mesin dapat berjalan dengan lancar sesuai
rencana yang telah ditetapkan.
3. Peralatan Selama Beroperasi
Melakukan survey pesiapan sebelum melakukan pekerjaan Galian Batu
Alat Rock Drill Breaker melakukan pekerjaan galian batu dan pemecahan pada lokasi pekerjaan
,kemudian hasil galian dinaikan hasil galian kedalam Dump Truck menggunakan Excavator untuk dibuang
ke lokasi disposal
Mesin bergerak lebih lanjut setelah mendapat aba-aba aman dari kru pemberi aba-aba yang berdiri pada
posisi aman dan terlihat oleh operator.
Memperhatikan jarak antara alat dengan kendaraan lainnya, agar tidak terjadi bahaya terutama pada
waktu berselisih jalan.
Melakukan kontrol kecepatan pengoprasian alat untuk berada pada
kapasitasnya.
4 Penyelesaian pekerjaan / house keeping
Setelah selesai beroprasi, matikan mesin, turunkan hendel menuju STOP, dan cabut Kunci. Patikan roda
telah diganjal dengan balok kayu. Cabut dan simpan kunci dan steer di tempat yang aman.
Mengamankan mesin agar tidak bergelinding dan dioperasikan secara sembarangan dengan memasang
penghalang pada roda dan mengunsi pintu operasi.

TAHAPAN PEKERJAAN

Mulai

Mobilisasi

Persiapan dan Survey Pengukuran

Pengupasan Lapisan Permukaan

Penyelesaian Pekerjaan

Selesai
Volume Pekerjaan

NO URAIAN VOL SATUAN KETERANGAN


1 Galian Batu 147.451,75 M3 Spek Tek

Peralatan

NO URAIAN VOL SATUAN KETERANGAN


1 Rock Drill Breacker 2 Unit
2 Excavator 10 Unit
3 Dump Truck 40 Unit

Toleransi Dimensi
a. Pemotongan permukaan lereng yang telah selesai tidak berbeda dari garis profil yang disyaratkan.
b. Permukaan galian tanah maupun batu yang telah selesai dan terbuka terhadap aliran air permukaan cukup
rata dan memiliki cukup kemiringan untuk menjamin pengaliran air yang bebas dari permukaan itu tanpa
terjadi genangan.
Pengajuan Kesiapan Kerja dan Pencatatan
a. Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar, sebelum memulai pekerjaan, Penyedia jasa akan menyerahkan
kepada Direksi Pekerjaan ( gambar detil penampang melintang yang menunjukkan elevasi tanah asli sebelum
operasi pembersihan, memasang patok - patok batas galian, dan penggalian yang akan dilaksanakan.
b. Penyedia jasa akan menyerahkan kepada 0ireksi Pekerjaan metode kerja dan gambar detil seluruh struktur
sementara yang diusulkan atau yang diperintahkan untuk digunakan, seperti penyokong (shoring), pengaku
(bracing), cofferdam, dan dinding penahan rembesan (cutoff wall), dan gambar-gambar tersebut memperoleh
persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan galian yang akan dilindungi oleh struktur
sementara yang diusulkan.
Tahapan Konstruksi
• PEKERJAAN TIMBUNAN TINGGI No. Item Pekerjaan
Interval
waktu
Tinggi
Timbunan
Tingg i
Galian FK
Hari m m
1 Galian Tahap 1 1 1
(Sta. 1+325 SC 8) 2 Timbunan Tahap 1 5 1
3 Waktu Tunggu Thp 1 1
4 Galian Tahap 2 1 2
5 Timbunan Tahap 2 5 2
6 Waktu Tunggu Thp 2 1
7 GallianTahap 3 1 3
8 Timbunan Thp 3 5 3
9 Waktu Tunggu Thp 3 1
10 GallianTahap 4 1 4
11 Timbunan Thp 4 5 4
12 Waktu Tunggu Thp 4 1
13 GallianTahap5 1 7
14 Timbunan Thp 5 7 5.5
15 Waktu Tunggu Thp 5 1
16 Timbunan Thp6 5 6.5
17 Waktu Tunggu Thp 6 1
18 Timbunan Thp 7 5 7.5
19 Waktu Tunggu Thp 7 1
20 Timbunan Thp 8 5 8.5
21 Waktu Tunggu thp 8 1
22 Timbunan Thp 9 5 9.5
23 Waktu Tunggu Thp 9 1
24 Timbunan Thp 10 5 10.5
25 Waktu Tunggu Thp 10 10 3.5
Timbunan Thp 11 Dengan
5 11.5
26 Geotextile
27 Waktu Tunggu Thp 11 1
Timbunan Thp 12 Dengan
5 12.5
28 Geotextile
29 Waktu Tunggu Thp 12 1
Timbunan Thp 13 Dengan
5 13.5
30 Geotextile
31 Waktu Tunggu Thp 13 1
Timbunan Thp 14 Dengan
5 14.5
32 Geotextile
33 Waktu Tunggu Thp 14 1
32 Timbunan Thp 15 5 15.5
33 Waktu Tunggu Thp 15 10 2.69
34 Perkerasan 29
35 Pembebanan 7 2.47
lah Waktu Konstruksi 151
34 Konsolidasi 1 Thn 365 2.88
35 Konsolidasi 2 Thn 730 2.49
36 Konsolidasi 5 Thn 1825 2.49
37 Konsolidasi 10 Thn 3650 2.49
38 Konsolidasi 20 Thn 7300 2.49
39 Pembebanan Gempa 1.2
• PEKERJAAN DRAINASE U-DITCH (PRECAST)

FLOW CHART PERKERJAAN DRAINASE


❖ Peyedia Jasa menyiapkan Cetakan u Ditch baja Tulangan sesuai dengan ukuran dalam gambar rencana di lanjutkan
dengen pengecoran u Ditch
❖ Pencampuran beton u Ditch menggunakan alat Batching Plan dengan campuran mutu yang disyaratkan pada rencana
pekerjaan
❖ Proses pencampuran beton u Ditch menggunakan peralatan Wheel Loader dan Batching plan
❖ U ditch yang sudah cukup umur di angkutan dari base camp ke lokasi pekerjaan menggunakan Flat Bad Truck dan di
turunkan dengan Crane On Track

❖ Galian Tanah :
1. Galian tanah untuk saluran berbentuk U menggunakan Excavator
2. Lebar dan elevasi galian disesuaikan dengan gambar rencana
3. Selanjutnya Excavator menuangkan hasil galian ke dump truk
4. Dump Truk membuang hasil galian ke lokasi disposal
5. Tenaga kerja merapikan hasil galian
❖ Pemasangan Saluran Berbentuk U-Ditch :
1. Timbunan Pasir (sand Beding) diratakan dan dipadatkan dengan disiram air
2. Pemasangan Saluran Berbentuk U dengan menggunakan Excavator
3. Sambungan antar Saluran ditambal dengan menggunakan Mortar
❖ Timbunan Pasir disamping Saluran :
1. Pasir urug diangkut dengan menggunakan dump truk sesuai keperluan
2. Dilakukan pengurugan dengan tenaga
3. Dipadatkan dengan melakukan penyiraman

Volume Pekerjaan

NO URAIAN VOL SATUAN KETERANGAN


1 S aluran berbentuk U Tipe DS 4 3.699,40 M1

Peralatan

NO URAIAN VOL SATUAN KETERANGAN


1 Batching Plant 1 Unit
2 Excavator 10 Unit
3 Dump Truck 40 Unit
4 Wheel Loader 4 Unit
5 Flat Bed Truck 2 Unit
6 Crane on track 4 Unit
• PEKERJAAN BAJA TULANGAN SIRIP MULAI

➢ Kelas Baja Tulangan : BjTS 420A MOBILISASI BAJA DARI PABRIK KE STOCK YARD

- Kuat Leleh fy 420 Mpa


- Kuat Tarik fu Min 525 MPa PENURUNAN MATERIAL DARI TRUCK

➢ Pekerjaan Baja Tulangan Sirip meliputi :


FABRIKASI BAJA
- Abutmen dan Pilar Jembatan
- Plat Lantai Jembatan YA
TIDAK

- Pier Head dan Pile cap SESUAI

- Wing Wall dan Plat Injak


- Dinding penahan Tanah
MOBILIASASI KE LOKASI

INSTALASI BAJA

MULAI
- Besi Beton diturunkan dari - Besi dipotong dan dibengkok - Besi hasil pabrikasi ditumpuk sesuai
truk sesuai dengan kebutuhan dengan jenisnya
- Besi ditumpuk diberi ganjal - Tempat pabrikasi di beri atap - Besi tetap dijaga dari kelembaban
untuk menghindari besi agar pekerjaan tidak terganngu dengan memberi ganjal
berkarat oleh cuaca - Untuk mempermudah pengaturan,
masing-masing jenis dan kelompok
diberi penomoran
Fabrikasi dari baja tulangan yaitu memotong dan membengkokkan dapat dilakukan di lokasi workshop, setelah
siap tinggal diangkat ke lokasi

Memotong besi menggunakan bar cutter Membengkokkan besi menggunakan bar bending
Metode Pabrikasi Baja Tulangan Sirip
Baja Tulangan Polos BJTS 420 A
Tulangan beton yang digunakan adalah tulangan sirip BJTS 420 A dengan ukuran tulangan pokok dan jarak tulangan bagi
sesuai dengan gambar rencana
Pemasangan baja tulangan BJTS 420 A pada pekerjaan ini dipasang bersamaan dengan baja tulangan BJTP 280. Seluruh
posisi perletakan baik arah memanjang maupun melintang dipasang sesuai posisi dan jarak baja tulang yang telah
ditentukan dalam gambar renana
Proses pemotongan dan pembengkokan baja tulangan sebaiknya dilakukan dilokasi pekerjaan agar memudahkan dalam
melakukan pengecekan terhadap panjang tulangan, dan setelah seluruh baja tulangan selesai dipotong dan
dibengkokkan, maka baja tulangan dapat dirakit dan diperkuat dengan cara diikat dengan menggunakan kawat ikat beton
Tulangan dirakit/dipasang diatas acuan beton dan diberi ganjal dengan tahu beton setebal selimut beton yang telah
ditentukan dalam gambar atau petunjuk langsung dari direksi.
Pemotongan, pembengkokan dan perakitan baja tulangan dilakukan dengan cara
manual.

Volume Pekerjaan

NO URAIAN VOL SATUAN KETERANGAN


1 Baja Tulangan sirip BJTS 420 A 676.669,78 kg
Tahapan – Tahapan Pelaksanaan pekerjaanya adalah sebagai berikut :
1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pembesian terlebih dahulu dilakukan uji kuat tarik
sesuai yang disyaratkan
2. Dibuat beugelstaat untuk acuan potongan – potongan besinya
3. Dalam pemotongan harus diperhatikan pula bentuk dan panjang potongannya
4. Besi yang telah dipotong sesuai ukuran yang ada dalam gambar,
kemudian dirangkai sehingga terbentuk rangkaian sesuai yang dimaksud dalam
gambar
5. Pengikat antar tulangan menggunakan kawat bendrat yang dikat kuat sehingga
tidak mudah bergeser atau lepas
6. Setelah pemasangan besi selesai dilanjutkan dengan pemasangan beton decking
yang nantinya merupakan ukuran ketebalan selimut beton
Alat yang dipakai :
1. Bar Bending
2. Bar cuter
3. Gegep / Catut
Bahan :
1. Baja Tulangan U-39
2. Kawat Bendrat
Ilustrasi Pekerjaan Pembesian :

2. FOOTING ABUTMENT SETELAH


1. PENULANGAN FOOTING PENGECORAN DLAKUKAN 3. PENULANGAN DAN
ABUTMENT PENGURUGAN TANAH PEMASANGAN BEKISTING BADAN

ABUTMENT

5. PENULANGAN KEPALA
4. PENULANGAN WING WALL 6. PEMBONGKARAN BEKISTING
ABUTMENT
ABUTMENT ABUTMENT

Anda mungkin juga menyukai