Anda di halaman 1dari 6

Jenis Gambar Dan Dokumen Proyek Baja

Konstruksi memiliki arti proses pembangunan, sementara gambar dan dokumen


konstruksi adalah “properti” yang menentukan sukses atau tidaknya proses
pembangunan. Kali ini gambar dan dokumen yang maksud, kita bahas khusus
lingkup pekerjaan konstruksi rangka baja. Mengapa?, karena pekerjaan
konstruksi baja profil termasuk dalam kategori sub pekerjaan struktur namun
spesialis. Mengapa kita sebut spesialis?, sebab hanya sedikit orang yang ahli dan
menguasai teknis pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja. Dan keahlian tersebut
tidak miliki engineering-nya saja, juga termasuk para tukang yang terlibat dalam
pelaksanaan fabrikasi maupun erection.

Bukti lain mengapa pekerjaan konstruksi baja kita sebut spesialis, adalah dari
satuan ukuran pada gambar yang menggunakan Milimeter. Dan tidak semua
tukang terbiasa dengan satuan ini. Misalnya, tukang yang kita percaya untuk
melakukan pengukuran pada bahan, tentu bukan yang bermasalah dengan
penglihatan. Maaf bukan bermaksud mendiskreditkan pribadi tertentu.

Sebelum kita lanjutkan, anda harus memposisikan diri sebagai engineer atau
kontraktor spesialisasi konstruksi baja. Bukan sebagai owner atau konsultan
perencana. Tujuannya, agar memudahkan anda memahami gambar dan
dokumen-dokumen konstruksi, yang dapat menetukan sukses tidak pelaksanaan
pekerjaan konstruksi baja.

Apa Jenis-Jenis Gambar Dan Dokumen


Yang Perlu Pada Pekerjaan Konstruksi
Baja
Sebuah pekerjaan konstruksi baja dapat kita mulai, manakala gambar dan
dokumen-dokumen terkait pelaksanaan sudah nyata lengkap. Gambar dan
dokumen-dokumen tersebut telah mendapat persetujuan dari onwner, konsutan
perencana maupun pengawas pekerjaaan jika ada. Persetujuan tersebut perlu
kita lakukan sebagai validasi, sekaligus antispasi supaya tidak terjadi hal-hal
yang tidak kita inginkan, baik saat pengerjaan berlangsung maupun setelah
pekerjaan selesai dilaksanakan.
1. Gambar DED Konstruksi Baja
DED atau Detail Engineering Dasain konstruksi baja adalah gambar-gambar yang
berisi tentang bagimana sebuah pekerjaan konstruksi baja kita laksanakan, mulai
dari awal hingga selesai. Dalam gambar tersebut jelas secara lengkap bentuk
rangka baja, jenis bahan yang akan kita gunakan serta komponen-komponen
struktur rangka baja lainnya.
Sebuah DED konstruksi baja kita sebut sudah lengkap, jika sudah terdiri dari
unsur-unsur berikut ini:

 Daftar isi, skala dan halaman gambar


 Standar dan Ketentuan pekerjaan konstruksi baja
 Daftar bahan yang kita gunakan beserta kode masing-masing bahan
 Gambar denah           : meliputi denah kolom, denah balok maupun denah rangka atap
 Tampak         : meliputi persfektif, tampak depan, samping dan belakang
 Potongan     : potongan melebar, potongan memanjang dan potongan tiap-tiap as rangka
baja
 Gambar detail : meliputi detail angkur, plat landas, plat lekat, dudukan gording dan
seterusnya.
DED yang lengkap akan memudahkan drafter membuat shop drawing konstruksi
baja. Dari uraian unsur-unsur ini, paling tidak gambar denah, gambar tampak,
gambar potongan dan gambar detail harus ada, sebagai acuan bagi drafter untuk
membuat shop drawing. Dan semua unsur-unsur kita sebutkan diatas, kita
lengakapi dalam bentuk hard copy, serta kita backup dengan soft copy (file),
misalnya gambar-gambar yang kita buat dengan program Autocad.
2. Dokumen Proyek
Setelah memahami DED konstruksi baja seperti yang telah kita sebutkan
sebelumnya, sebuah pekerjaan konstruksi baja juga kita lengkapi dengan
beberapa dokumen, yang disebut dokumen proyek. Dokumen ini lebih lengkap
ada 100 Istilah Penting Dalam Proyek Konstruksi, berisi penjelasan-penjelasan
tertulis yang berhubungan dengan DED, yakni terdiri dari:
 BoQ : yaitu dokumen yang berisi rincian/uraian jenis-jenis pekerjaan,   berat (tonase) baja,
harga satuan pekerjaaan. Serta jumlah total harga yang akan kita keluarkan untuk
membiayai pelaksanaan pekerjaan tersebut.
 Daftar Analisa Harga Satuan : adalah dokumen yang berisi detail perhitungan item-item
biaya. Dari hasil perhitungan terebut, selanjutnya kita ketahui harga satuan pekerjaaan.
Lampiran tambahan  Daftar Analisa Harga Satuan adalah daftar harga bahan, daftar upah
dan alat.
 Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) : adalah dokumen yang menjelaskan langkah-
langkah teknis pelaksanaan pekerjaan. Misalnya cara memotong baja profil, cara
membersihkan bahan, membuat lobang baut dan sebaginya.
 Spesifikasi Teknis (Spek-tek) : adalah dokumen yang berisi keterangan tambahan yang
belum tertera dalam DED. Misalnya keterangan tentang merek bahan, ukuran dan
contoh (sample) bahan yang akan kita gunakan.
 K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) : yaitu dokumen yang berisi tentang perlindungan
dan jaminan keselamatan dan kesehatan, setiap tenaga kerja serta orang lain yang berada
satu tempat kerja tersebut.
Dokumen-dokumen ini kita siapkan pada tahap awal, yakni sebelum pelaksanaan
pekerjaan konstruksi baja kita mulai. Selain dokumen proyek tersebut, masih ada
dokumen lain yang berhubungan dengan administrasi, misalnya Berita Acara
Pemenang Tender, Dokumen Kotrak (Surat Perjanjian Borongan Kerja), Asuransi
kerja, Bank Garansi dan selanjutnya. Namun dokumen ini sifatnya tidak mengikat
dengan DED, itu sebabnya dikategorikan sebagai dokumen administrastif.
Tujuan Memahami Gambar Dan Dokumen
Terkait Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi Baja
Seperti diketahui pelakanaan pekerjaan konstruksi baja, dimulai dari tahap
menentukan kontraktor (pemborong) yang akan melaksanakan pekerjakan
tersebut. Proses ini dapat dilakukan melalui tender atau penunjukan secara
langsung oleh owner. Pada proses inilah seorang engineer memiliki peran
penting, sehingga perlu memahami gambar dan dokumen terkait mengenai
pekerjaan, dengan tujuan sebagai berikut:

1. Gambar Dan Dokumen Yang Lengkap Dapat Memenangkan


Tender Secara Profesional
Memenangkan tender adalah harapan semua kontraktor, tak terkecuali
kontraktor yang bergerak bidang konstruksi baja. Untuk menjadi pemenang
tender, beberapa hal bawah ini dapat anda lakukan oleh yang sudah profesional,
antara lain:

 Menghitung volume pekerjaan secara cermat,


 Membuat penawaran dengan harga yang kompetitif,
 Lampiran contoh/sample (mockup) bahan yang akan kita gunakan,
 Merinci Time Schedulle
 Membuat Metode Kerja

2. Terjalin Komunikasi Yang Baik Selama Pelaksanaan Pekerjaan


Komunikasi yang baik dengan owner dan konsultan perencana wajib kita
lakukan dan tidak hanya terjalin saat proses tender saja. Ini penting. Kasus yang
sering kita temui, yakni kurangnya pemahaman owner tentang konstruksi baja.
Bahkan pada kasus tertentu, justru konsultan perencana pun belum menguasai
metode dan teknis pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja. Kurangnya
pemahaman tersebut dapat mengakibatkan komunikasi tidak terjalin baik, dan
akibatnya selanjutnya berdampak pada proses pelaksanaan pekerjaan. Dalam
situasi ini, keahlian engineer atau kontraktor spesialis konstruksi baja menjadi
mediator sekaligus. Yaitu menjalin komunikasi yang baik dengan tenaga kerja
(tukang), owner dan dengan konsultan perencana.

Gambar diagram alur


komunikasi engineer

Dari gambar diagram diatas terlihat central point-nya adalah engineer dan hot


issues-nya adalah bagiamana agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar. Itu
sebabnya penting memahami gambar dan dokumen terkait pelaksanaan
pekerjaan.
3. Mengenali Potensi Terjadinya Kesulitan Saat Pelaksanaan
Pekerjaan
Mendeteksi lebih awal kesulitan yang akan dihadapi, berguna untuk memberi
pelajaran bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Misalnya konsultan perencana akan introspeksi terhadap desain yang dibuat,
owner mendapat pengalaman baru mengenai konstruksi baja dan tukang
menjadi semakin ahli dibidangnya. Pertanyaannya, apakah si-engineer mampu
memberi solusi terbaik saat kesulitan itu terjadi?, Tentu, harusnya mampu.
Melalui penjelasan diatas, indikator terjadinya kesulitan dan komunikasi yang
tidak baik selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja, dapat diketahui dari
tanda-tanda berikut ini:

 DED tidak lengkap, misalnya detail komponen-komponen struktur rangka baja belum ada
 Dokumen gambar tidak lengkap, misalnya dalam Spesifikasi Teknis (Spek-tek) belum
mencantumkan merek bahan,
 Pengawasan pekerjaan dilakukan oleh owner langsung, sementara owner masih awam
tentang pekerjaan konstruksi baja,
 Tidak ada contoh/sample (mockup) bahan,
 Tidak Time Schedulle dan pelaksanaan pekerjaan tidak melaui Metode Kerja.

Penutup
Sebagai engineer anda bertanggungjawab memastikan pekerjaan berjalan lancar,
sesuai time schedulle serta berkualitas. Hal ini berlaku pada semua jenis
pekerjaan, bukan untuk pekerjaan konstruksi baja saja. Itu sebabnya penting
memahami gambar dan dokumen-dokumen terkait pekerjaan. Jika anda tidak
bisa memahaminya, bagaimana anda bisa memastikan pekerjaan berjalan lancar,
sesuai time schedulle dan berkualitas. Atau, bagaimana komunikasi bisa terjalin
baik dengan tukang, owner atau dengan konsultan perencana?, bagaimana anda
bisa memberi solusi pada kesulitan-kesulitan saat pelaksanaan pekerjaan?. Saya
ragu, anda bukan engineer.

Anda mungkin juga menyukai