Anda di halaman 1dari 26

Perilaku Struktur Beton Pra-tegang

(SI-4215-3 SKS)
Prof.Dr.Ir.Bambang Budiono, M.E.
Prodi Teknik Sipil-FTSL-ITB
Semester II 2008/2009
Silabus Ringkas
Pada kuliah ini akan diberikan materi-
materi analisis dan desain penampang
beton prategang serta struktur beton
prategang.
Materi yang diberikan meliputi
perencanaan elemen struktur beton
prategang terhadap:
Analisis Serviceability; analisis penampang
untuk tegangan; loss of pre-stress; desain
gaya pra-tegang; lay-out tendon dan
defleksi
Analisis struktur prategang statis tak tentu
LRFD; Analisis penampang ultimate (kondisi
batas)
Perencanaan daerah pengangkuran
(anchorage zone)
Tujuan Instruksional Umum dan
Outcomes
Tujuan Instruksional Umum:
Memberikan pemahaman akan perilaku
elemen struktur beton prategang serta
kemampuan untuk menganalisis dan
merencanakan struktur beton prategang

Outcomes:
Mahasiswa akan memiliki kompetensi dalam
merancang struktur bangunan gedung dan
jembatan yang terbuat dari beton prategang.
Pustaka

Collins & Mitchell Prestressed Concrete


Basics Canadian Prestressed Concrete
Institute, Canada, 1987
Edward G Nawy Prestressed Concrete
Prentice Hall, New Jersey, 1996
Gilbert,R.,I. And Mickleborough, N.,C
Design of Prestressed Concrete Unwin
Hyman, London, 1990
ACI Committee 318 PCA Notes on ACI
318-99, 1999
BSN 2002 Tata Cara Perencanaan
Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2002
Pendahuluan
Seperti pada struktur beton bertulang, struktur
beton prategang harus memenuhi syarat :

Kondisi servis (serviceability)


Kondisi Ultimate

Kondisi Servis

Perbedaan antara beton bertulang dan pra


tegang, antara lain :
1) Beton Pra Tegang mempunyai tegangan awal
(Po) berupa gaya tekan akibat reaksi tegangan
tarik pada kabel pra tegang. Terdapat dua
metoda penarikan kabel yaitu Pre-Tension (Pra-
Tarik) dan Post-Tension (Pasca-Tarik).
Pendahuluan

Sistem Pre-Tension
(Pra-Tarik)
Pendahuluan

Sistem Post-Tension
(Pasca-Tarik)
Pendahuluan
Akibat Po, retak dalam kondisi beban kerja dapat
dihindari, sehingga penampang beton secara untuh
dapat digunakan sehingga dimensi lebih kecil
dibanding beton bertulang. Sebagai perkiraan tinggi
penampang balok beton bertulang 1/12 sampai dengan
1/10 bentang sedangkan balok beton prategang 1/22
sampai dengan 1/20 bentang.
Untuk penampang yang sama deformasi beton
prategang lebih kecil dibandingkan dengan deformasi
beton bertulang. Hal ini disebabkan oleh momen
Inersia beton prategang menggunakan I gross (utuh)
sedangkan momen Inersia beton bertulang
menggunakan I efektif < I gross.
Beton pra tegang harus menggunakan beton dengan
mutu baik fc 30 Mpa
Kabel/Tendon harus dibuat dari baja mutu tinggi fy
1000 Mpa
JACKING AND ANCHORAGE
JACKING AND ANCHORAGE
Pendahuluan
Tendon
Lurus
Pendahuluan
TENDON MEMBENTUK SUDUT
Pendahuluan
TENDON MEMBENTUK SUDUT
Pendahuluan
Tendon Berbentuk Parabola (Banyak Digunakan Dalam Praktis)
Pendahuluan
Tinjau satu unit panjang dari tendon :

wp= R = Psin p= P p (sudut kecil) (6)

wp = Pp (7)
Pendahuluan

Tinjau Free body tengah bentang


Pendahuluan
ANALISIS TEGANGAN ELASTIS PADA BEBAN KERJA
Pendahuluan
Pendahuluan
Analisis Dengan Kopel Internal

e
Pendahuluan
Pendahuluan
Pendahuluan

Penjumlahan tegangan:
Pendahuluan
Pendahuluan
Pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai