Anda di halaman 1dari 49

Perencanaan Torsi

1
Contoh Torsi pada Struktur

Struktur Beton SI-3112 2


Contoh Torsi pada Struktur

3
Contoh Torsi pada Struktur

Struktur Beton SI-3112 4


Dasar Perencanaan

SNI Beton ’92 : Teori Lentur Melintir


(ACI 318-83 & ACI 318-89)

SNI Beton ’03 : Analogi Rangka Ruang pada


Tabung Berdinding Tipis
(ACI 318-95 & 318-02)

5
Deformasi Batang akibat Puntir
• Berdasarkan observasi, sudut puntir batang
proporsional terhadap puntir yang bekerja dan
panjang batang.
 T
L
• Untuk batang bundar (solid ataupun berongga)
yang dikenai puntir, setiap irisan penampang
akan tetap datar dan tanpa distorsi (Hal ini
dikarenakan penampang bundar bersifat
Axisymmetry)

• Untuk penampang yang tidak bundar


(tidak-axisymmetric), batang akan
terdistorsi bila dikenai torsi.
Struktur Beton SI-3112 6
Geser Puntir pada Tabung Berdinding Tipis
• Keseimbangan gaya arah -x pada AB,
 Fx  0   A  t Ax    B  t B x 
 At A  Bt B   t  q  shear flow

Teg. geser berbanding terbalik dgn


ketebalan
• Hitung torsi dari integral momen yang
dihasilkan oleh tegangan geser
dM 0  p dF  p  t ds   q pds  2q dA
T   dM 0   2q dA  2qA …..(1)
T

2tA sehingga q= tt = T/(2A) ...(2)
• Sudut puntir (twist)
TL ds
 
4 A2G t

7
Thin-Walled Tube Analogy
3Acp 2A cp
A  Ao 
tc  3
4pcp
T.p cp
 2
A cp

A0

Bagian inti penampang solid diabaikan

8
Pengertian Acp dan pcp

(bw+2h w )<(bw+ 8 hf )
b bw
hf hf

h
hw hw

(lw=hw<4hf ) bw

9
Space Truss Analogy

10
Freebody Diagram for Vertical
Equilibrium

(as ke as sengkang)

11
Torsi Nominal

V2= At fyv (y0 Cot )/s ................................. (3)


Padahal:
V2 = q y0 = (T Y0)/2A0 .................................. (4)

Substitusi V2 dari pers (3) ke pers (4) didapat:

2 𝐴0𝐴𝑡 𝑓𝑦𝑣
T=Tn= cot  
𝑠

12
Keseimbangan arah Horisontal

Di = Gaya tekan diagonal beton


Vi= Gaya geser akibat torsi
Ni= Gaya aksial tarik pada tulangan longitudinal

13
Keseimbangan arah Horisontal

Ni= Vi Cot 
∑Ali fyl = Al fyl= ∑ Vi Cot  = ∑q yi Cot 
𝑇
  ∑ yi Cot 
2𝐴0
𝑇
  
2𝐴0
 Cot ∑ yi atau

Tn = (2A0Alfyl)/ [(2 (x0+y0) Cot 


Dimana ∑yi = 2 (x0 + yo) = keliling daerah tulangan

14
Torsi yang Ditahan Beton Saja
Bila Tu < Tcr/4 dimana Tcr adalah torsi pada saat beton tepat retak, maka
Tu dapat diabaikan. Tcr dapat dihitung sbb:
Tcr = 2 q A0= 2 (tcr cr) A0
√𝑓𝑐 ′
=2( )(3Acp/4pcp)(2Acp/3)
3
4√𝑓𝑐 ′
= (Acp)2/pcp
3
√𝑓𝑐 ′
= [(Acp)2/pcp] ................................. (7)
3

√𝑓𝑐 ′
Tu = Tcr/4 =  [(Acp)2/pcp] ................... (8)
12

Bila Tu ≥ Tcr/4 maka torsi diperhitungkan dengan penambahan tulangan

torsi.

15
Kuat Torsi ( f Tn)

Syarat kuat torsi adalah  Tn ≥ Tu dimana Tn didapat dari persamaan (5)


atau:
2 𝐴0𝐴𝑡 𝑓𝑦𝑣
Tn= cot 
𝑠

 = sudut retak terhadap sumbu balok


= 45o untuk beton bertulang
= 37,5o untuk beton prategang
 = 0,75 (Faktor reduksi torsi)

16
Kuat Torsi ( f Tn)

A0 dapat diambil = 0,85 Aoh dan Aoh ditentukan sebagai berikut:

17
Kuat Torsi ( f Tn)
Substitusi persamaan (5) ke pers (6) dan
2(x0+y0) digantidengan ph (keliling garis
tulangan torsi terluar) maka tulangan
longitudinal torsi (Al) adalah sbb:

2 𝐴0𝐴𝑡 𝑓𝑦𝑣
cot (2A0Alfyl)/ [(2 (x0+y0) Cot 
𝑠


𝐴 𝑓𝑦𝑣
Al = ( 𝑡 ) ph ( ) cot (9)
𝑠 𝑓 𝑦𝑙

18
Kombinasi Geser Lentur dan Torsi
Penampang Berongga:

 Vu   Tu ph   Vc 2 f c' 
    
b d 
 2

 
 bw d


 w   1,7 Aoh   3 
Jika tebal dinding kurang daripada Aoh/ph, maka nilai suku
 Tu 
kedua pada 
 1,7 A t 

 oh 

persamaan di atas harus diambil sebesar


dengan t adalah tebal dinding penampang berongga pada
lokasi dimana tegangannya sedang diperiksa.

19
Kombinasi Geser Lentur dan Torsi

Penampang Solid:

2 2
 Vu   Tu ph   Vc 2 f c' 
    2 
    
 bw d   1,7 Aoh   3 
 bw d

20
Prosedur Desain
Pengaruh puntir dapat diabaikan bila momen puntir terfaktor Tu
kurang daripada:
•untuk komponen struktur non-
prategang: '
 2   fc  Acp 
12  pcp 
•untuk komponen struktur prategang:
 fc'  Acp 
2
 1  3f pc
12  pcp 
fc
'
 
• untuk komponen struktur non-prategang yang dibebani
gaya tarik atau tekan aksial:

 fc'  Acp 
2
 1  3Nu
12  pcp 
A f
'
  g c

21
Prosedur Desain

q = sudut retak terhadap sumbu balok


= 45o untuk beton bertulang
= 37.5o untuk beton prategang
Φ = 0,75 (Faktor reduksi torsi)

22
Prosedur Desain
Kapasitas Puntir  Beban Puntir Terfaktor

Tn  Tu
Tu
Tn 

At Tn

s 2 Aoh f yv cot 
At  f yv 
A  ph cot  2
s  f 
 y 
 A v  t  Av At
Total   2
s Beton
Struktur s
 SI-3112 s 23
Prosedur Desain

Detail Tulangan Torsi:

6db

X= Jarak as ke pinggir rongga sebelah dalam


minimum = 0,5 Aoh/ ph

24
Tulangan Torsi Minimum

75 f c' bw s 1 bw s
 Av  2 At  min  
1200 f yv 3 f yv
5 f c' Acp At fYv
A,min   ph
12 fY s fY
At bw
dimana tidak kurang dari
s 6 fyv

25
Algoritma Perhitungan Puntir
ANALISIS STRUKTUR
Tu, Vu, Mu

Berdasarkan geometri
penampang hitung
Acp, Pcp, Ao, Aoh, Ph

2
1 A cp Check Ya Tidak perlu
Tcr  f '
c T
Tu  cr penulangan torsi
3 p cp 4

Tidak

Check Kompatibilitas
jenis torsi Tu =  . Tcr

Keseimbangan

Tu = 100% Tu
At Tu

s 2Aoh f yv cot 
Hitung tulangan transversal yang
Vu
 Vc dibutuhkan untuk menahan
Av  torsi dan geser
Struktur Beton SI-3112 26

s f yv d Continue
Continue

Check tulangan Tidak Set


75 f' c bw s transversal Av + 2At = (Av + 2At)min
Av  2 At  Minimum ?
1200 f yv
Ok !
1 bw s
namun tidak boleh kurang dari 3 f yv
Check Runtuh Perbesar
2
 Vu   Tu ph 
2
 Vc Keruntuhan strut Re-analisis
2 '  penampang
        f c  tekan ?
 w   1.7A oh 
b d b d
2
 w 3 
Tidak

A f  Hitung kebutuhan
Al  t ph  yv  cot 2  tulangan torsi
s  f yl  longitudinal

Check
Tul. Minimum torsi
Tidak Set Set
Al=Al,min
' A  A , min
5 f c Acp A  f longitudinal?
Al,min    t  ph yv
12 f ye  s  f yl
Ok

Detail
penulangan 27
Lokasi Torsi Maksimum pada
Perencanaan Balok
Elemen non-prestressed:
Bila tidak ada beban puntir terpusat dalam
rentang jarak d dari muka tumpuan maka
penampang berjarak kurang daripada d dari
muka tumpuan boleh direncanakan untuk torsi,
Tu, seperti yang dihitung pada jarak d.
Bila terdapat beban puntir terpusat dalam
rentang jarak d dari muka tumpuan maka
penampang kritis haruslah diambil di muka
tumpuan
28
Catatan
• Spasi tulangan sengkang puntir tidak boleh melebihi nilai
terkecil antara ph /8 atau 300 mm.
• Tulangan longitudinal yang dibutuhkan untuk menahan
puntir harus didistribusikan di sekeliling perimeter
sengkang tertutup dengan spasi tidak melebihi 300 mm.
• Diameter batang tulangan longitudinal tsb haruslah
minimal sama dengan 1/24 spasi sengkang, tetapi tidak
kurang daripada 10 mm.
• Tulangan puntir harus dipasang melebihi jarak minimal
(bt + d) di luar daerah dimana tulangan puntir dibutuhkan
secara teoritis (bt adalah lebar penampang yang dibatasi
oleh sengkang penahan puntir)

29
Contoh Desain Torsi

(400 x 400)

(18,0 m)

(9,0 m)

30
Contoh Desain Torsi
0,275 m

0,40m

Balok Pre-Cast

0,80 m

0,2m

0,15 m

31
Contoh Desain Torsi
Contoh:
Diketahui balok pre-cast dengan beban vertikal = 3,10 kPa (kN/m2) dan
beban hidup = 1,45 kPa. fc’= 35,0 kPa dan fy= 400 MPa. Balok precast
menumpu pada balok induk. Balok induk tersebut mengalami momen torsi
dan momen lentur seperti pada gambar dibawah ini.
Pembebanan:
1) Beban mati:
a. Balok pre-cast = 3,1 x 9 = 27,90 kN/m
b. Berat sendiri balok induk (tebal plat= 0,15m)
=(0,8x0,4x24) + (0,2x0,15x24) = 8,40 kN/m
------------------------------------------------------------- +
Jumlah = 36,30 kN/m

2) Beban Hidup = 1,45x9,0 = 13,05 kN/m


3) Beban terfaktor (ultimate) lentur =
(1,2x36,3) + (1,6x13,05) = 64,44 kN/m (qu)

4) Gaya geser ultimate (Vu) = ½ qu l


= 1/2x64,44x9,0
= 289,98 kN

32
5) Beban Ultimate Torsi: qut = (1,2x27,9)+(1,6x13,05)
= 54,36 kN/m (b.s balok tidak
termasuk)
6) Torsi Ultimate per meter panjang (t u) = qutxe
= 54,36x0,275
= 14,95 kN/m
7) Momen Torsi (Tu) = ½ tu l= 1/2x14,95x9
db= 0,95 hb = 67,28 kNm
200 mm Balok Induk

hb=800 mm

d kritis
(desain)

9,00 m

d = jarak kritis dari as kolom = (0,95x800)+ 200= 960 mm


Jarak kritis dari tengah bentang = 4500 mm – 960 mm = 3540 mm

8) Tu dan Vu pada bidang kritis:


Vu= 289,98x (3540/4500) = 228,12 kN
Tu= 67,28x(3540/4500) = 52,93 kNm

33
Check apakah torsi dapat diabaikan: 400

𝑇𝑐𝑟
Tu ≤  ; 
4
2
1 A cp 800 150
Tcr  '
fc
3 p cp
200

Acp = (800x400) +(150x200) = 350x 103 mm2


Pcp = 2x(800+400) + (2x150) = 2700 mm
ξ 35
Tcr = [(350x103)2/2700] x 10-6 = 89,47 kNm
3
𝜙 𝑇𝑐𝑟 (0,75𝑥89,47)
= = 16,77 < 52,93 kNm; jadi momen torsi harus
4 4
diperhitungkan.

34
Desain Tulangan Torsi
320

Garis berat
sengkang
600
720

150
120

470

Tn ≥ Tu
2 𝐴0𝐴𝑡 𝑓𝑦𝑣
dimana : Tn= 𝑠
cot 

   0h
= 0,85x[ (720x320) + (150x120)]
= 211,14 x 103 mm2
ϴ = 450 untuk beton bertulang, sehingga persamaan Tn dapat ditulis:
𝐴𝑡 𝑇𝑢 𝑇𝑢 52,93𝑥 10 6
= = = = 0,418
𝑠 2ø𝐴𝑜𝑓𝑦𝑣 2ø𝐴𝑜𝑓𝑦𝑣 2𝑥0,75𝑥211,140𝑥400𝑥10 3
mm2/mm/kaki
35
Hitung sengkang untuk gaya geser:

ඥ𝑓𝑐 ′ ξ 35
Vc = x bw d = x 400x760x 10-3 = 299,75 kN
6 6
𝑉𝑢 228 ,12
Vs = – Vc = -299,75 = 4,41 kN
𝜙 0,75

𝐴𝑣 𝑉𝑠 4,41 𝑥 10 3
= = = 0,0145 mm2/mm/2 kaki
𝑠 𝑓 𝑦𝑣 𝑑 400 𝑥760

Hitung sengkang kombinasi geser dan torsi per kaki:

𝐴𝑡𝑜𝑡 𝐴𝑡 𝐴𝑣 0,0145
= + = 0,418 + = 0,447 mm2/mm/ kaki
𝑠 𝑠 2𝑠 2

Pakai diameter 10 mm dengan As = 78,5 mm 2


𝐴𝑡𝑜𝑡
( ) x s = As
𝑠
0,447 x s = 78,5
s = 175,6 mm digunakan jarak antar sengkang tertutup, s = 150
mm.

36
Check jarak maksimum antar sengkang:

s max = ph/8 atau 300 mm


𝑝ℎ
=[ 2x(720+320) + 2x150 ]/8= 297,5 mm
8
Desain s max = 250 mm

Untuk sengkang geser:


𝑑
s≤ atau 300 mm
2

𝑑 760
= = 320 mm
2 2
Desain jarak sengkang, s:
s = 150 mm didaerah Torsi maksimum
𝑇𝑐𝑟
s = 250 mm didaerah dimana Tu ≤ 
4

37
Check luas sengkang minimum

75 f' c b w s
Minimum luas sengkang = A v  2A t 
1200 f yv

75 ξ 35 400𝑥150
= x = 55,46 mm2
1200 400

Namun tidak kurang dari


1 bws 400𝑥150
3 f yv = 3𝑥400 = 50 mm
2

Luas terpasang = 2 kaki diameter 10 mm = 2x78,5 = 157 mm2; jadi sengkang


terpasang memenuhi syarat.

38
Daerah diluar torsi desain:
4460
40
1080 (diabaikan)
67,28

16,77

4500

3380 1120

(bt+d) = 320+760 = 1080 mm


Daerah yang harus ditulangi torsi diukur dari as kolom = 3380+ 1080 = 4460
mm.
Daerah 1080 mm seperti pada gambar diatas dapat menggunakan sengkang
dengan s max = 250 mm. Disebabkan sisa jarak tanpa tulangan torsi tinggal
sedikit (= 40 mm) maka daerah diluar jarak 3380 mm dari as kolom semuanya
ditulangi dengan sengkang dengan jarak s = 250 mm.

39
Check syarat batas dimana tidak terjadi keruntuhan tekan pada beton:

2 2
 Vu   Tu p h   Vc 2 ' 
    2 
    f c 
 b w d   1.7A oh   bwd 3 

228,12𝑥10 3 2 52,93𝑥2380 𝑥10 6 2 0,5


{[ ] +[ ]} = 1,327
400𝑥760 1,7𝑥(248,4𝑥10 3 )2

299,75𝑥10 3 2 ξ 35
0,75x[
400𝑥760
+ 3
] = 3,7

1,327 < 3,70 jadi tidak terjadi keruntuhan tekan pada beton.

40
Jadi desain tulangan longitudinal untuk torsi A l = 1162 mm2, direncanakan
menggunakan 10 buah tulangan disebar merata di sekeliling penampang.
Luas 1(satu) buah tulangan longitudinal yang diperlukan=1162,0/10 = 116,2
mm2.
𝛱𝑑 2
= 116,2 atau d = 12,16 mm, digunakan diameter 16 mm
4

Sketch tulangan:

Sengkang tertutup
D10-150 2(3 D 16)

Desain Khusus dengan


4 D 16 syarat balok konsol

Catatan: Tulangan diatas khusus untuk desain torsi, tulangan harus


ditambah dengan tulangan longitudinal akibat momen lentur

41
Torsi Kompatibilitas
Pada struktur statis tak tentu (torsi kompatibilitas) momen puntir terfaktor maksimum
Tu dapat dikurangi menjadi:
• untuk komponen struktur non-prategang:

f c '  Acp
2



3  pcp 

• untuk komponen struktur prategang:

f
'
 Acp2  3f
 c   1  pc
3 p  '
 cp  fc
• untuk komponen struktur non-prategang yang dibebani gaya aksial tarik atau tekan:

f
'
 Acp2 
 c   1  3N u
3 p  '
 cp  Ag f c

42
Jenis-jenis Beban Torsi

Torsi kompatibilitas

Torsi keseimbangan

43
Torsi Kompatibilitas
Pada struktur statis tak tentu terutama portal, momen torsi yang terjadi dapat
dibatasi pada momen torsi ultimate dengan nilai tertentu (Tu) yang disebut
dengan istilah Torsi Kompatibilitas. Hal ini dimungkinkan karena portal
beton mempunyai kemampuan untuk me redistribusikan momen sehingga
nilai momen torsi ultimate tidak dilampaui dan kelebihan momen torsi di
distribusikan menjadi momen lentur pada balok lentur yang terletak tegak
lurus pada balok torsi.

Momen Torsi (T)

Tu
(torsi
kompatibilitas)

Rotasi Torsi (Twist)

Besarnya Tu Kompatibilitas adalah sbb:


√𝑓𝑐 ′
Tu =  Tcr =  [(Acp)2/pcp]
3

44
Torsi Kompatibilitas
Contoh:
Pelat satu arah dengan balok torsi pada balok pinggir (balok 1 dan 3) seperti
pada gambar dibawah ini. Labar balok b=300 mm dan d=380 mm; h= 460mm
dan fc’=20 MPa. Beban qu pada balok torsi= 14,40 kN/m2. Desain balok torsi
tsb. dengan torsi kompatibilitas.

125

7,5 m
460

300 300
4,5 m
7,5 m

4,5 m 4,5m

45
Analisis per meter pelat:

tu (Tu/m) pada balok torsi = qu ln2/24 = 14,4x (4,5-(2x0,15))2= 10,6 kNm/m.


Torsi keseimbangan (Tu)= ½ tu ln = ½ x 10,6 x 6,7 = 35,51 kNm
Torsi Kompatibilitas:

130
460

300 3 hf=390

Acp = (300x460) + ( 130x390)= 188.700 mm 2


pcp = 2x (460+300) +( 2x390 ) = 2300 mm
𝐴𝑐𝑝 2
𝑝𝑐𝑝
= 15,482 x 106

√𝑓𝑐 ′ ξ 20
Tu =  Tcr =  [(Acp)2/pcp] = 0,75 [ x 15,482x 106 ] x 10-6 = 17,31 kNm
3 3

𝑇𝑢 17,31𝑥2
tu = 6,70 = = 5,17 kNm/m
6,7
2

46
Torsi Equilibrium
0,38 m

14,4 kN/m 36,98 kN


35,51 3,35

10,60

35,51 3,35 31,2 kNm


10,6 kNm/m 4,5 m
15,54kNm
27,82 kN

10,6 kNm/m
31,2 kNm

47
Torsi Kompatibilitas

14,4 kN/m
38,78 kN

17,31 3,35
5,17
kNm/m
17,31 4,5 m 33,9
3,35 kNm/m
16,92 kN/m
5,17 kNm/m Ru= 26,02 kN

5,17
kNm/m 33,9
kNm/m

48
(a) Tu turun dari 35,51 kNm menjadi 17,31 kNm
(b) Distribusi torsi tu turun dari 10,6 kNm/m menjadi 5,17 kNm/m
(c) Memenn Lentur positif dan negatif pelat naik sbb:
 Mu+ dari 15,4 kNm menjadi 16,92 kNm
 Mu- dari 31,2 kNm menjadi 33,9 kNm
(d) Kenaikan kedu momen lentur pada butir (c) tidak siknifikan
dibandingkan dengan penurunan Momen Torsi Tu dari 35,51 kNm
menjadi 17,31 kNm.

49

Anda mungkin juga menyukai