1
Contoh Torsi pada Struktur
3
Contoh Torsi pada Struktur
5
Deformasi Batang akibat Puntir
• Berdasarkan observasi, sudut puntir batang
proporsional terhadap puntir yang bekerja dan
panjang batang.
T
L
• Untuk batang bundar (solid ataupun berongga)
yang dikenai puntir, setiap irisan penampang
akan tetap datar dan tanpa distorsi (Hal ini
dikarenakan penampang bundar bersifat
Axisymmetry)
7
Thin-Walled Tube Analogy
3Acp 2A cp
A Ao
tc 3
4pcp
T.p cp
2
A cp
A0
8
Pengertian Acp dan pcp
(bw+2h w )<(bw+ 8 hf )
b bw
hf hf
h
hw hw
(lw=hw<4hf ) bw
9
Space Truss Analogy
10
Freebody Diagram for Vertical
Equilibrium
(as ke as sengkang)
11
Torsi Nominal
2 𝐴0𝐴𝑡 𝑓𝑦𝑣
T=Tn= cot
𝑠
12
Keseimbangan arah Horisontal
13
Keseimbangan arah Horisontal
Ni= Vi Cot
∑Ali fyl = Al fyl= ∑ Vi Cot = ∑q yi Cot
𝑇
∑ yi Cot
2𝐴0
𝑇
2𝐴0
Cot ∑ yi atau
14
Torsi yang Ditahan Beton Saja
Bila Tu < Tcr/4 dimana Tcr adalah torsi pada saat beton tepat retak, maka
Tu dapat diabaikan. Tcr dapat dihitung sbb:
Tcr = 2 q A0= 2 (tcr cr) A0
√𝑓𝑐 ′
=2( )(3Acp/4pcp)(2Acp/3)
3
4√𝑓𝑐 ′
= (Acp)2/pcp
3
√𝑓𝑐 ′
= [(Acp)2/pcp] ................................. (7)
3
√𝑓𝑐 ′
Tu = Tcr/4 = [(Acp)2/pcp] ................... (8)
12
torsi.
15
Kuat Torsi ( f Tn)
16
Kuat Torsi ( f Tn)
17
Kuat Torsi ( f Tn)
Substitusi persamaan (5) ke pers (6) dan
2(x0+y0) digantidengan ph (keliling garis
tulangan torsi terluar) maka tulangan
longitudinal torsi (Al) adalah sbb:
2 𝐴0𝐴𝑡 𝑓𝑦𝑣
cot (2A0Alfyl)/ [(2 (x0+y0) Cot
𝑠
𝐴 𝑓𝑦𝑣
Al = ( 𝑡 ) ph ( ) cot (9)
𝑠 𝑓 𝑦𝑙
18
Kombinasi Geser Lentur dan Torsi
Penampang Berongga:
Vu Tu ph Vc 2 f c'
b d
2
bw d
w 1,7 Aoh 3
Jika tebal dinding kurang daripada Aoh/ph, maka nilai suku
Tu
kedua pada
1,7 A t
oh
19
Kombinasi Geser Lentur dan Torsi
Penampang Solid:
2 2
Vu Tu ph Vc 2 f c'
2
bw d 1,7 Aoh 3
bw d
20
Prosedur Desain
Pengaruh puntir dapat diabaikan bila momen puntir terfaktor Tu
kurang daripada:
•untuk komponen struktur non-
prategang: '
2 fc Acp
12 pcp
•untuk komponen struktur prategang:
fc' Acp
2
1 3f pc
12 pcp
fc
'
• untuk komponen struktur non-prategang yang dibebani
gaya tarik atau tekan aksial:
fc' Acp
2
1 3Nu
12 pcp
A f
'
g c
21
Prosedur Desain
22
Prosedur Desain
Kapasitas Puntir Beban Puntir Terfaktor
Tn Tu
Tu
Tn
At Tn
s 2 Aoh f yv cot
At f yv
A ph cot 2
s f
y
A v t Av At
Total 2
s Beton
Struktur s
SI-3112 s 23
Prosedur Desain
6db
24
Tulangan Torsi Minimum
75 f c' bw s 1 bw s
Av 2 At min
1200 f yv 3 f yv
5 f c' Acp At fYv
A,min ph
12 fY s fY
At bw
dimana tidak kurang dari
s 6 fyv
25
Algoritma Perhitungan Puntir
ANALISIS STRUKTUR
Tu, Vu, Mu
Berdasarkan geometri
penampang hitung
Acp, Pcp, Ao, Aoh, Ph
2
1 A cp Check Ya Tidak perlu
Tcr f '
c T
Tu cr penulangan torsi
3 p cp 4
Tidak
Check Kompatibilitas
jenis torsi Tu = . Tcr
Keseimbangan
Tu = 100% Tu
At Tu
s 2Aoh f yv cot
Hitung tulangan transversal yang
Vu
Vc dibutuhkan untuk menahan
Av torsi dan geser
Struktur Beton SI-3112 26
s f yv d Continue
Continue
A f Hitung kebutuhan
Al t ph yv cot 2 tulangan torsi
s f yl longitudinal
Check
Tul. Minimum torsi
Tidak Set Set
Al=Al,min
' A A , min
5 f c Acp A f longitudinal?
Al,min t ph yv
12 f ye s f yl
Ok
Detail
penulangan 27
Lokasi Torsi Maksimum pada
Perencanaan Balok
Elemen non-prestressed:
Bila tidak ada beban puntir terpusat dalam
rentang jarak d dari muka tumpuan maka
penampang berjarak kurang daripada d dari
muka tumpuan boleh direncanakan untuk torsi,
Tu, seperti yang dihitung pada jarak d.
Bila terdapat beban puntir terpusat dalam
rentang jarak d dari muka tumpuan maka
penampang kritis haruslah diambil di muka
tumpuan
28
Catatan
• Spasi tulangan sengkang puntir tidak boleh melebihi nilai
terkecil antara ph /8 atau 300 mm.
• Tulangan longitudinal yang dibutuhkan untuk menahan
puntir harus didistribusikan di sekeliling perimeter
sengkang tertutup dengan spasi tidak melebihi 300 mm.
• Diameter batang tulangan longitudinal tsb haruslah
minimal sama dengan 1/24 spasi sengkang, tetapi tidak
kurang daripada 10 mm.
• Tulangan puntir harus dipasang melebihi jarak minimal
(bt + d) di luar daerah dimana tulangan puntir dibutuhkan
secara teoritis (bt adalah lebar penampang yang dibatasi
oleh sengkang penahan puntir)
29
Contoh Desain Torsi
(400 x 400)
(18,0 m)
(9,0 m)
30
Contoh Desain Torsi
0,275 m
0,40m
Balok Pre-Cast
0,80 m
0,2m
0,15 m
31
Contoh Desain Torsi
Contoh:
Diketahui balok pre-cast dengan beban vertikal = 3,10 kPa (kN/m2) dan
beban hidup = 1,45 kPa. fc’= 35,0 kPa dan fy= 400 MPa. Balok precast
menumpu pada balok induk. Balok induk tersebut mengalami momen torsi
dan momen lentur seperti pada gambar dibawah ini.
Pembebanan:
1) Beban mati:
a. Balok pre-cast = 3,1 x 9 = 27,90 kN/m
b. Berat sendiri balok induk (tebal plat= 0,15m)
=(0,8x0,4x24) + (0,2x0,15x24) = 8,40 kN/m
------------------------------------------------------------- +
Jumlah = 36,30 kN/m
32
5) Beban Ultimate Torsi: qut = (1,2x27,9)+(1,6x13,05)
= 54,36 kN/m (b.s balok tidak
termasuk)
6) Torsi Ultimate per meter panjang (t u) = qutxe
= 54,36x0,275
= 14,95 kN/m
7) Momen Torsi (Tu) = ½ tu l= 1/2x14,95x9
db= 0,95 hb = 67,28 kNm
200 mm Balok Induk
hb=800 mm
d kritis
(desain)
9,00 m
33
Check apakah torsi dapat diabaikan: 400
𝑇𝑐𝑟
Tu ≤ ;
4
2
1 A cp 800 150
Tcr '
fc
3 p cp
200
34
Desain Tulangan Torsi
320
Garis berat
sengkang
600
720
150
120
470
Tn ≥ Tu
2 𝐴0𝐴𝑡 𝑓𝑦𝑣
dimana : Tn= 𝑠
cot
0h
= 0,85x[ (720x320) + (150x120)]
= 211,14 x 103 mm2
ϴ = 450 untuk beton bertulang, sehingga persamaan Tn dapat ditulis:
𝐴𝑡 𝑇𝑢 𝑇𝑢 52,93𝑥 10 6
= = = = 0,418
𝑠 2ø𝐴𝑜𝑓𝑦𝑣 2ø𝐴𝑜𝑓𝑦𝑣 2𝑥0,75𝑥211,140𝑥400𝑥10 3
mm2/mm/kaki
35
Hitung sengkang untuk gaya geser:
ඥ𝑓𝑐 ′ ξ 35
Vc = x bw d = x 400x760x 10-3 = 299,75 kN
6 6
𝑉𝑢 228 ,12
Vs = – Vc = -299,75 = 4,41 kN
𝜙 0,75
𝐴𝑣 𝑉𝑠 4,41 𝑥 10 3
= = = 0,0145 mm2/mm/2 kaki
𝑠 𝑓 𝑦𝑣 𝑑 400 𝑥760
𝐴𝑡𝑜𝑡 𝐴𝑡 𝐴𝑣 0,0145
= + = 0,418 + = 0,447 mm2/mm/ kaki
𝑠 𝑠 2𝑠 2
36
Check jarak maksimum antar sengkang:
𝑑 760
= = 320 mm
2 2
Desain jarak sengkang, s:
s = 150 mm didaerah Torsi maksimum
𝑇𝑐𝑟
s = 250 mm didaerah dimana Tu ≤
4
37
Check luas sengkang minimum
75 f' c b w s
Minimum luas sengkang = A v 2A t
1200 f yv
75 ξ 35 400𝑥150
= x = 55,46 mm2
1200 400
38
Daerah diluar torsi desain:
4460
40
1080 (diabaikan)
67,28
16,77
4500
3380 1120
39
Check syarat batas dimana tidak terjadi keruntuhan tekan pada beton:
2 2
Vu Tu p h Vc 2 '
2
f c
b w d 1.7A oh bwd 3
299,75𝑥10 3 2 ξ 35
0,75x[
400𝑥760
+ 3
] = 3,7
1,327 < 3,70 jadi tidak terjadi keruntuhan tekan pada beton.
40
Jadi desain tulangan longitudinal untuk torsi A l = 1162 mm2, direncanakan
menggunakan 10 buah tulangan disebar merata di sekeliling penampang.
Luas 1(satu) buah tulangan longitudinal yang diperlukan=1162,0/10 = 116,2
mm2.
𝛱𝑑 2
= 116,2 atau d = 12,16 mm, digunakan diameter 16 mm
4
Sketch tulangan:
Sengkang tertutup
D10-150 2(3 D 16)
41
Torsi Kompatibilitas
Pada struktur statis tak tentu (torsi kompatibilitas) momen puntir terfaktor maksimum
Tu dapat dikurangi menjadi:
• untuk komponen struktur non-prategang:
f c ' Acp
2
3 pcp
• untuk komponen struktur prategang:
f
'
Acp2 3f
c 1 pc
3 p '
cp fc
• untuk komponen struktur non-prategang yang dibebani gaya aksial tarik atau tekan:
f
'
Acp2
c 1 3N u
3 p '
cp Ag f c
42
Jenis-jenis Beban Torsi
Torsi kompatibilitas
Torsi keseimbangan
43
Torsi Kompatibilitas
Pada struktur statis tak tentu terutama portal, momen torsi yang terjadi dapat
dibatasi pada momen torsi ultimate dengan nilai tertentu (Tu) yang disebut
dengan istilah Torsi Kompatibilitas. Hal ini dimungkinkan karena portal
beton mempunyai kemampuan untuk me redistribusikan momen sehingga
nilai momen torsi ultimate tidak dilampaui dan kelebihan momen torsi di
distribusikan menjadi momen lentur pada balok lentur yang terletak tegak
lurus pada balok torsi.
Tu
(torsi
kompatibilitas)
44
Torsi Kompatibilitas
Contoh:
Pelat satu arah dengan balok torsi pada balok pinggir (balok 1 dan 3) seperti
pada gambar dibawah ini. Labar balok b=300 mm dan d=380 mm; h= 460mm
dan fc’=20 MPa. Beban qu pada balok torsi= 14,40 kN/m2. Desain balok torsi
tsb. dengan torsi kompatibilitas.
125
7,5 m
460
300 300
4,5 m
7,5 m
4,5 m 4,5m
45
Analisis per meter pelat:
130
460
300 3 hf=390
√𝑓𝑐 ′ ξ 20
Tu = Tcr = [(Acp)2/pcp] = 0,75 [ x 15,482x 106 ] x 10-6 = 17,31 kNm
3 3
𝑇𝑢 17,31𝑥2
tu = 6,70 = = 5,17 kNm/m
6,7
2
46
Torsi Equilibrium
0,38 m
10,60
10,6 kNm/m
31,2 kNm
47
Torsi Kompatibilitas
14,4 kN/m
38,78 kN
17,31 3,35
5,17
kNm/m
17,31 4,5 m 33,9
3,35 kNm/m
16,92 kN/m
5,17 kNm/m Ru= 26,02 kN
5,17
kNm/m 33,9
kNm/m
48
(a) Tu turun dari 35,51 kNm menjadi 17,31 kNm
(b) Distribusi torsi tu turun dari 10,6 kNm/m menjadi 5,17 kNm/m
(c) Memenn Lentur positif dan negatif pelat naik sbb:
Mu+ dari 15,4 kNm menjadi 16,92 kNm
Mu- dari 31,2 kNm menjadi 33,9 kNm
(d) Kenaikan kedu momen lentur pada butir (c) tidak siknifikan
dibandingkan dengan penurunan Momen Torsi Tu dari 35,51 kNm
menjadi 17,31 kNm.
49