Anda di halaman 1dari 16

Beton Pratekan

Desain Kekuatan Torsi

Oleh
Ridho Bayuaji
Program Studi D III dan DIV Teknik Sipil
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2016
Review

1. Apa itu Torsi/Puntir?


2. Apa saja yang
menyebabkan gaya
Torsi?
3. Ada berapa jenis tipe
Torsi?
4. Bagaimana
merumuskannya pada
elemen Balok
Pratekan?
Definisi Torsi
Torsi atau momen puntir adalah momen yang bekerja pada sumbu
longitudinal (memanjang), arah berputar/berotasi mengelilingi sisi
penampang.
Penyebab: eksentresitas beban, kantilever, balok lengkung,
Jenis Torsi:
a. Torsi keseimbangan = momen torsi yang timbul karena
dibutuhkan untuk keseimbangan struktur, seperti terlihat pada
gambar berikut dari gambar (a) sampai gambar (d), tidak boleh
direduksi
b. Torsi kompatibilitas (penyesuaian) = momen torsi yang timbul
karena kompatabilitas deformasi antara elemen-elemen struktur
yang bertemu pada sambungan, seperti gambar e dibawah.
Torsi jarang terjadi pada struktur beton tanpa disertai oleh
lentur dan geser.

(e) Sambungan balok anak ke balok induk


Desain Torsi tidak boleh direduksi

Desain Torsi boleh direduksi


Tahanan Torsi
Tahanan torsi nominal total meliputi tahanan torsi nominal
beton polos dan tahanan torsi penulangan dengan rumus:
Tn = Tc + Ts
Dimana:
Tn = Tahanan Torsi nominal total
Tc = Tahanan torsi nominal dari beton polos
Ts = Tahanan Torsi penulangan

Kegagalan struktur akibat Torsi murni pada balok


bertulang

Kegagalan struktur akibat Torsi murni pada balok


tanpa tulangan
Retak akibat torsi
Keseimbangan longitudinal.
Komponen longitudinal dari
tekan diagonal
Alur aliran geser
T=2A0q

Aliran geser, q per


panjang satuan di Keseimbangan di
seluruh keliling p0 sudut
Prasyarat Perhitungan Tulangan Torsi
Tulangan Torsi boleh diabaikan jika Tu yang terjadi lebih kecil nilai berikut:

f c Acp2 f pc  Syarat Tu minimum


f 1+ 3
12 pcp f c
Dimana:
f’c = mutu beton (MPa)
Acp = luas penampang beton (x0 y0), lihat slide berikutnya
Pcp = keliling luar penampang beton Acp = 2(x0+y0)
fpc = tegangan tekan rata-rata di beton akibat prategang efektif
f = 0,75

Bila Tu melebihi torsi terkecil yang terdeteksi, maka desain penampang harus
berdasarkan fTn ≥ Tu
Dimensi geometrik penampang balok yang mengalami Torsi
Kekuatan Momen Torsi
Dimensi geometri kekuatan momen torsi Untuk beton prategang dengan gaya
pada beton pratekan dibatasi oleh prategang efektif tidak kurang dari 40% kuat
perumusan-perumusan sebagaimana tarik tulangan lentur (fpe  0,4fpu)
tercantum berikut ini
  f c V d 
2
 Vu   Tu p h 
2
 Vc 2 f c  Vc =  +5 u bw d
  +   f  +   20 M u 
2 
 bw d   1,7 Aoh   bw d 3  

Vd
Dimana: u
 1,0
Vu = gaya geser akibat beban Mu
bw = lebar balok
1
d = tinggi efektif  f c 'bw .d  Vc  0,4 f c 'bw .d
Tu = Gaya torsi keseimbangan atau kompatibilitas 6
Ph = keliling as tulangan torsional transversal
tertutup paling luar
A0h = luas yang ditutupi oleh as tulangan torsioanl
transversal tertutup paling luar
 = 1,0 untuk beton bobot-normal; 0,85 untuk
beton bobot-ringan pasir; 0,75 untuk beton bobot
ringan-semua.
Tulangan Torsi Badan
Kekuatan torsi tambahan dipenuhi baik tulangan transversal (At) atau sengkang
maupun tulangan longitudinal (Al).
Bila Tu melebihi torsi terkecil yang terdeteksi, maka desain penampang harus
berdasarkan fTn ≥ Tu
Tn harus dihitung sebagai berikut

2 A0 At f yv
Tn = cot
s
dimana :
A0 = luas bruto yang dibatasi oleh lintasan aliran geser, mm2
At = luasan satu kaki sengkang yang menahan torsi sejarak s, mm2
fyv = kekuatan leleh tulangan torsi transversal tertutup < 420 MPa (SNI 2847-2013) 11.5.3.4
 = 37,5o untuk dengan gaya prategang efektif > 40% fpu

Tulangan longitudinal tambahan untuk torsi haruslah tidak kurang dari


At  f yv  2
Al = ph cot  Al = luasan total baja torsi longitudinal dalam irisan penampang.
s  
 f yl 
Tulangan Torsi Minimum

0,062 f cbw s
Av + 2 At =
f yv

namun tidak boleh kurang dari 0,35(bws/fyv)

Spasi maksimum harus tidak melebihi yang lebih kecil dari ph/8 atau 300 mm.
Luasan total minimum tulangan torsi longitudinal tambahan harus ditentukan
dengan

0,42 f c Acp  At  f yv
Al ,min = −   ph
f yl  s  f yl

dimana At/s haruslah tidak diambil kurang dari (1/6)bw/fyv.


Tulangan Torsi Minimum
❑ Tulangan longitudinal tambahan yang diperlukan untuk torsi harus
didistribusikan di sekeliling sengkang tertutup dengan spasi maksimum sebesar
300 mm.
❑ Batang atau tendon longitudinal harus ditempatkan di dalam sengkang tertutup,
dengan paling sedikit sebuah batang atau tendon longitudinal pada setiap sudut
sengkang tersebut.
❑ Diameter batang harus paling sedikit 1/24 spasi sengkang, tetapi tidak kurang
dari batang D-10 (diameter 10 mm).
❑ Demikian juga, tulangan torsi harus menerus untuk jarak minimum sebesar (bt
+ d) di luar titik yang secara teoritis diperlukan untuk torsi, karena retak-retak
diagonal torsi terjadi dalam bentuk melingkar yang memanjang melebihi retak-
retak akibat geser dan lentur. bt adalah lebar bagian irisan-penampang yang
mengandung sengkang penahan torsi.
❑ Penampang kritis pada balok adalah di jarak d dari muka pendukung untuk
elemen beton bertulang dan di h/2 untuk elemen beton prategang, d merupakan
kedalaman efektif dan h kedalaman total penampang
PROSEDUR DISAIN KOMBINASI TORSI DAN GESER (1)

1. Mengklasifikasi jenis torsi terapan, torsi kesetimbangan atau kompatibilitas.


2. Mentukan penampang kritisnya, diambil sebesar h/2 pada balok beton
prategang.
3. Menghitung momen torsi berfaktor Tu.
4. Mengecheck apakah Tu lebih kecil dari nilai persamaan berikut, jika ya maka
penampang cukup aman terhadap Torsi/Puntir

f c Acp2 f pc
f 1+ 3
12 pcp f c
5. Jika Tu lebih besar dari nilai persamaan no 4, Tu dibatasi dengan persamaan
sebagai berikut:

f c Acp2 f pc
f 1+ 3
3 pcp f c
PROSEDUR DISAIN KOMBINASI TORSI DAN GESER (2)

6. Memproporsikan penampang balok dengan persamaan:

 Vc 2 f c 
2 2
 Vu   Tu p h   
  +  2 
 f +
 bw d   1,7 Aoh   bw d 3 
 

7. Memilih penulangan Torsi yang terdiri sengkang tertutup untuk digunakan


sebagai tulangan transversal dan tulangan longitudinal tambahan.
At Tn
=
s 2 A0 f yv cot 

At  f yv  2
Al = ph cot 
s  
 f yl 
PROSEDUR DISAIN KOMBINASI TORSI DAN GESER (3)

8. Menghitung tulangan geser perlu Av per satuan spasi dalam penampang


transversal. Vu adalah gaya geser eksternal berfaktor pada penampang kritis, Vc
adalah tahanan geser nominal beton dalam web, dan Vs adalah gaya geser yang
ditahan oleh sengkang Vs = Vn – Vc :

Av Vs   f c 
= Vc = 
 20
+5
Vu d bw d

s f yv d  M u 

untuk beton prategang jika fpe  0,4fpu, Batas-batas Vc untuk balok prategang adalah

(1 6) f cbw d  Vc  0,4 f cbw d

Vu d
 1,0
Mu
Harga Vn harus paling sedikit sama dengan Vu/f berfaktor
PROSEDUR DISAIN KOMBINASI TORSI DAN GESER (4)

8. Menghitung Avt total, luasan sengkang tertutup untuk torsi dan geser, dan disain
sengkang sehingga

f c bw s
Avt = Av + 2 At =
16 f yv
namun tidak boleh kurang dari (1/3)(bws/fyv).

Anda mungkin juga menyukai