Anda di halaman 1dari 23

DASAR PERENCANAAN KUAT GESER

φ .Vn ≥ Vu

dengan :
Vu adalah gaya-geser-terfaktor pada penampang yang ditinjau.
(dari gambar SFD)
φ adalah faktor reduksi kekuatan untuk geser.
Vn adalah kuat geser nominal dari penampang beton bertulang,
yang dihitung dari :

Vn = Vc + Vs

dengan
Vc adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton.
Vs adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh
tulangan geser (sengkang).
KUAT GESER NOMINAL YANG DISUMBANGKAN OLEH
BETON (UNTUK KOMPONEN NON PRATEGANG) , Vc

Untuk struktur yang hanya


𝑉𝑉𝑐𝑐 = 0,17. 𝜆𝜆 𝑓𝑓𝑓𝑐𝑐 . 𝑏𝑏𝑤𝑤 . 𝑑𝑑
dibebani oleh Lentur dan Geser

Keterangan :
 Nilai λ :
o beton normal, λ=1
o beton ringan pasir, λ=0,85
o beton ringan secara umum, λ=0,75
 bw adalah lebar balok
 d adalah tinggi efektif balok
 Satuan gaya (kuat geser) Vc dalam Newton
 Satuan panjang dalam mm

 Nilai harus ef’c ≤ 8,3 MPa


 Satuan f’c dalam MPa
Rumus yang lebih rinci untuk struktur yang
hanya dibebani oleh Lentur dan Geser

𝑉𝑉𝑈𝑈 . 𝑑𝑑
𝑉𝑉𝑐𝑐 = 0,16. 𝜆𝜆 𝑓𝑓′𝑐𝑐 + 17. 𝜌𝜌𝑤𝑤 . . 𝑏𝑏𝑤𝑤 . 𝑑𝑑
𝑀𝑀𝑈𝑈

Keterangan :
Nilai Vc dalam rumus di atas tidak boleh melebihi 0,29. 𝜆𝜆 𝑓𝑓𝑓𝑐𝑐 . 𝑏𝑏𝑤𝑤 . 𝑑𝑑

𝑉𝑉𝑈𝑈 . 𝑑𝑑
Nilai tidak boleh melebihi 1,0
𝑀𝑀𝑈𝑈
Vu = gaya geser terfaktor
Mu = momen lentur terfaktor
Untuk struktur yang dibebani oleh Aksial Tekan

𝑁𝑁𝑈𝑈
𝑉𝑉𝑐𝑐 = 0,17 1 + 𝜆𝜆 𝑓𝑓𝑓𝑐𝑐 𝑏𝑏𝑤𝑤 . 𝑑𝑑
14. 𝐴𝐴𝑔𝑔
dengan syarat : besaran Nu/Ag harus dinyatakan dalam MPa

Untuk struktur yang dibebani oleh Aksial Tarik (yang cukup besar)
→ Vc = 0, kecuali bila menggunakan analisis lebih rinci sbb

0,29𝑁𝑁𝑈𝑈
𝑉𝑉𝑐𝑐 = 0,17 1 + 𝜆𝜆 𝑓𝑓𝑓𝑐𝑐 𝑏𝑏𝑤𝑤 . 𝑑𝑑
𝐴𝐴𝑔𝑔
dengan syarat :
Vc > 0
Nu adalah negatif
besaran Nu/Ag harus dinyatakan dalam MPa
Nilai Vu yang dipakai untuk perencanaan geser

Untuk komponen struktur non-prategang, penampang dengan


jarak < d dari muka tumpuan, boleh direncanakan terhadap
nilai Vu pada jarak d tersebut (bukan Vu maksimum pada as
tumpuan).

Cara tersebut boleh dilakukan asal :


 Reaksi tumpuan (pada arah kerja gaya geser) menimbulkan
tekan pada daerah ujung struktur, dan
 Beban bekerja pada atau dekat permukaan atas komponen
struktur.
 Tidak ada beban terpusat yang bekerja di antara muka
tumpuan dan lokasi penampang kritis.
Lokasi Gaya Geser Vu untuk Perencanaan
(Lokasi Penampang Kritis)
TULANGAN GESER (SENGKANG)

Arah tegangan tarik


Arah retak

Pola retak akibat geser dan lenturan


pada “simple beam”

Tipe tulangan geser :


 Sengkang tegak lurus terhadap sumbu komponen
struktur.
 Tulangan kawat baja las yang ditempatkan tegak lurus
komponen struktur.
 Spiral, pengikat bulau atau sengkang tertutup.
Alternatif tipe tulangan geser :
 Sengkang membuat sudut 45o atau lebih dengan tulangan
tarik longitudinal.
 Tulangan longitudinal dengan bagian yang dibengkokkan
membuat sudut 30o atau lebih dengan tulangan tarik
longtudinal.
 Kombinasi sengkang dan tulangan longitudinal yang
dibengkokkan.

Persyaratan mutu tulangan


 Kuat tarik tulangan sengkang fy,s tidak boleh melebihi 420
MPa.
FUNGSI TULANGAN GESER
 Menerima gaya geser kelebihan yang tidak mampu didukung
oleh kuat geser beton.
 Mencegah berkembangnya retak miring dan ikut memelihara
lekatan antara agregat atau perpindahan geser antara muka
retak.
 Mengikat tulangan memanjang balok agar tetap ditempatnya
dan memperbesar kapasitas pasak.
 Aksi pasak pada tulangan geser dapat memindahkan suatu
gaya kecil menyeberangi retak.
KUAT GESER NOMINAL YANG DISUMBANGKAN
OLEH TULANGAN GESER, Vs

Av . f y .d
d Vs =
s
Sengkang Vertikal
s s bw

Av . f y (sin α + cos α ).d


α
Vs =
s

s s
Tulangan Miring

dengan Av adalah luas tulangan geser yang


1
berada dalam rentang s. Contoh untuk Av = 2 × .π .∅ s
2

sengkang diameter ∅s tipe 2 tampang : 4


KRITERIA BATAS KEBUTUHAN TULANGAN GESER
Kondisi (nilai Vu) Kebutuhan Tulangan Geser
[1] Vu < 0,5 φ Vc tidak diperlukan tulangan geser

[2] 0,5 φ Vc < Vu < φ Vc Hanya perlu tulangan geser minimum


Av > (1/3).(bw.s / fys)
s max ≤ d/2 ≤ 600 mm
[3] φ Vc < Vu ≤ 3 φ Vc Perlu tulangan geser
φ Vs, perlu = Vu - φ Vc
Vs, ada = (Av.fys.d) / s
s max ≤ d/2 ≤ 600 mm
[4] 3 φ Vc < Vu ≤ 5 φ Vc Perlu tulangan geser
φ Vs, perlu = Vu - φ Vc
Vs, ada = (Av.fys.d) / s
s max ≤ d/4 ≤ 300 mm
[5] Vu > 5 φ Vc Penampang beton harus diperbesar
Tulangan geser mutlak diperlukan
φ Vs perlu = Vu – φ Vc

Tanpa Tul. Geser penampang balok


Tul. Geser Minimum s max ≤ d/2 ≤ 600 mm s max ≤ d/4 ≤ 300 mm diperbesar

Vu

0 0,5 φ Vc φ Vc 3 φ Vc 5 φ Vc
Contoh Soal (balok dengan momen lentur positif sepanjang bentang)

PL = 3 t
qD = 2,5 t/m;
qL =1,0 t/m

h = 700 mm

0,30 m 0,30 m Gb. Tampang lintang balok


b = 300 mm
L=8m

Diketahui :
Struktur “simple beam”, beban mati qD, beban hidup qL dan PL.(di tengah
bentang), Ø tulangan lentur = 22 mm, Ø sengkang = 8 mm,
fy tulangan lentur = 400 MPa, fy sengkang = 240 MPa, fc’ = 20 MPa

Rencanakan :
 Tulangan lentur
 Tulangan geser
 Gambar penulangan
Hitungan gaya-dalam terfaktor (kombinasi beban) :

PU = 4,8 t
qU = 4,6 t/m
qU = 1,2 qD + 1,6 qL = 4,6 t/m
PU = 1,6 PL = 4,8 ton
L=8m VU = ½ (qU.L + PU) = 20,8 ton
MU = 1/8 qU.L2 + 1/4 PU.L = 46,4 ton.m

20,8 + 2,4
SFD, untuk data
Vu, max (ton) 2,4 - perencanaan tulangan geser
20,8

BMD, untuk data


+ perencanaan tulangan lentur

Mu, max 46,4


(ton.meter)
Perencanaan Tulangan Lentur

A’s Data yang diperlukan :


MU = 46,4 t.m = 46,4.107 N.mm
(dipakai Mu di tengah bentang)
h d
b = 300 mm
h = 700 mm
Misal diperkirakan tulangan tarik As dipasang dalam
As 2 lapis, maka :
b
d = h – p – Ø sengkang – Ø tul.lentur – ½ sps
= 700 – 30 – 8 – 22 – ½.30 = 625 mm
f’c = 20 MPa
fy = 400 MPa
Keterangan :
Momen lentur positif → tulangan tarik (As) di bagian bawah
d = titik berat tulangan tarik (As) terhadap sisi beton tekan terluar
p = penutup (selimut) beton = 30 mm
sps = spasi antar lapis tulangan lentur = 30 mm
Mu
M n , perlu = = 515.555.556 N .mm Dipasang :
φlentur
Tulangan tarik, As = 7 D 22 mm
0,85. f c '  600 
ρb = β1 
= 0,02168
 As, ada = 2.661 mm2 > 2.434 mm2
fy  600 + f y 
Tulangan tekan hanya sebagai
1,4
ρ min = = 0,0035 pembentuk, As’ = 2 D 22 mm
fy
fy
m= = 23,52941 Sketsa tulangan lentur
0,85. f c ' As ’
M n , perlu 2 D 22 mm
Rn = 2
= 4,39941
b.d 700
mm
1  2.m.Rn ) 
ρ= 1− 1− = 0,01298 As
m  fy  
7 D 22 mm

ρ max = 0,75.ρ b = 0,01626 300


mm
ρ < ρ max → tulangan tunggal Pemasangan tulangan harus
menjamin adukan beton dapat
ρ > ρ min → As = ρ .b.d = 2.434 mm 2 dicor/dituang dengan sempurna.
Perencanaan Tulangan Geser

Tentukan nilai Vu yang diperlukan untuk perencanaan

SFD setengah bentang (dalam N)


bw = 300 mm (lebar balok)
172.350 d = 625 mm (tinggi efektif balok)
Lebar tumpuan ‘simple beam’ = 300 mm
106.912
208.000 C/L fc’ = 20 MPa, fy sengkang = 240 MPa
Vu,k
φ.VC Vu pada as tumpuan = 208.000 N
24.000
Vu pada penampang kritis (Vu,k) :
Lokasi penampang kritis
d

× (208.000 − 24.000 )
150 mm 625 mm 3225 mm 3.225
Vu, k = 24.000 +
4.000 mm 4.000
= 172.350 N
L1
Pada soal ini akan digunakan Vu,k
Daerah yang perlu diberi Hanya perlu
tulangan geser sesuai tulangan geser
hitungan Vs,perlu minimum
Hitung kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton, Vc

Vc = 0,17. fc'.bw .d = 142.549 N


φ .Vc = (0,75).(142.549) = 106.912 N
3.φ .Vc = 320.736 N

Kontrol batas persyaratan tulangan geser

VU = VU,k = 172.350 N
Kondisi ini masuk kategori φ VC < VU ≤ 3 φ VC
maka diperlukan tulangan geser dengan s max ≤ d/2 ≤ 600 mm

φ .Vs , perlu = Vu − φ .Vc = 172.350 − 106.912 = 65.438 N


65.438
Vs , perlu = = 87.251 N
0,75
Hitung tulangan geser (misal dengan sengkang vertikal 2 tampang)

Av = (2)(0,25)π (8) 2 = 100,53 mm 2


Av . f y .d (100,53).(240).(625)
s= = = 173 mm
Vs , perlu 87.251

batas maksimum, s = d/2 = 312,5 mm, atau 600 mm.


Dipasang sengkang dengan spasi s = 150 mm

 Sengkang dengan spasi 150 mm dipasang pada daerah


sepanjang L1 , yaitu mulai dari lokasi dengan nilai Vu = φVC
hingga nilai Vu maksimum (permukaan tumpuan).
 Pada bagian selain L1 , sengkang dapat dipasang dengan
spasi lebih renggang, misalnya 250 mm
Sketsa Tulangan Lentur dan Tulangan Geser

sengkang sengkang
Ø8 – 150 mm Ø8 – 250 mm simetris
L1
A B 2D22 A

3D22
A B C/L A
4D22
300 mm

L = 8.000 mm

Keterangan :
2D22 2D22
 Pada bagian ujung balok
Ø8 – 150 Ø8 – 250 (potongan A-A), tulangan
700 700
bawah secara teoretis bisa
7D22
7D22 dikurangi, seiring dengan
300 300 berkurangnya momen lentur.

POT. A-A POT. B-B

Anda mungkin juga menyukai