Anda di halaman 1dari 21

STRUKTUR BETON 1

Pertemuan ke 6 - 7

Telly Rosdiyani ST.,MT


(tellyrosdiyani04@gmail.com)
TULANGAN GESER BALOK
 Gaya geser umumnya tidak bekerja sendiri, tetapi
tejadi bersamaan dengan gaya lentur/momen,
torsi atau normal/aksial.

 Besar gaya geser pada balok atau kolom umumnya


bervariasi sepanjang bentang, sehingga banyaknya
tulangan geser pun bervariasi sepanjang bentang
 Jika balok ditumpu secara sederhana (yaitu
dengan tumpuan sendi pada ujung yang satu dan
tumpuan rol pada ujung lainnya) kemudian diatas
balok tersebut diberi beban cukup berat maka
akan terjadi 2 jenis retakan.
 Tulangan untuk menahan gaya geser dinamakan
tulangan geser .

 Tulangan geser ini diperlukan untuk menahan gaya


tarik arah tegak lurus dari retak yang diakibatkan
oleh gaya geser.

 Ada berbagai macam cara untuk pemasangan


tukangan Geser:
a. Tulangan Geser Vertikal
b. Tulangan geser miring/diagonal
c. Tulangan geser spiral
d. Tulangan lentur yang dibengkokkan
 Retak geser terletak secara diagonal pada badan
balok sehingga perletakan tulang geser yang paling
efektif adalah tulangan geser miring/diagonal
tegak lurus arah retak.

 Tulangan geser spiral meskipun efektif dalam


menahan gaya geser tetapi sulit pemasangan dan
sekaligus lebih mahal

 Dalam perencanaan struktur yang paling disukai


adalah tulangan geser vertikal
 Retak Balok akibat gaya geser dapat dijelaskan
sebagai berikut:
 1. Aksi reaksi RA ke atas sehingga permukaan
bidang elemen sebelah kiri terjadi gaya geser
dengan arah ke atas

 2. Karena elemen beton berada pada keadaan


stabil berarti terjadi keseimbangan gaya vertikal
pada elemen beton, sehingga pada permukaan
bidang elemen sebelah kanan timbul gaya geser ke
bawah
 3. Akibat gaya geser ke atas pada permukaan
bidang kiri dan gaya geser kebawah pada
permukaan bidang kanan maka pada elemen beton
timbul momen yang arahnya sesuai dengan arah
putaran jarum jam

 4. Karena elemen beton berada pada keadaan


stabil berarti terjadi keseimbangan momen pada
elemen beton, sehingga momen yang ada harus
dilawan oleh momen lain
 5. Momen lawan yang arahnya berlawanan dengan arah
putaran jarum jam pada item 4 terjadi

 Untuk Gambar C
 1. Gaya geser ke atas pada permukaan bidang kiri dan gaya
geser ke kiri pada permukaan atas
 2. Gaya geser ke bawah pada permukaan bidang kanan dan
gaya geser ke kanan pada permukaan bidang bawah juga
membentuk resultan R yang arahnya miring ke kanan-bawah
 3. Kedua resultan yang terjadi dari item 1 dan item 2
tersebut sama besarnya
 4. Jika elemen beton tidak mampu menahan gaya tarik dari
kedua resultan maka elemen beton retak dengan arah miring
 Mengatasi Retak Geser

 Retak miring pada balok dapat ditahan oleh 4 unsur yaitu

 1. Bentuk dan kekasaran permukaan beton (bentuk agregat


tajam/menyudut dan permukaannya kasar sangat kuat menahan
gaya geser
 2. Retak geser ditahan gaya tarik dan gaya potong dari tulangan
longitudinal
 3. Retak geser ditahan oleh surut beton
 4. Retak geser ditahan oleh gaya tarik tulangan geser baik
berupa tulangan miring maupun tulangan begel
Unsur Penahan Retak Geser Pada Balok
Langkah Perencanaan Tulangan Geser
 1. Pertimbangan Dalam perhitungan tulangan Geser
Vr =ǿ . Vn dan Vn ≥ Vu
Vn = Vc + Vs
dengan:
Vr = Gaya geser rencana KN
Vn = Kuat geser Nominal KN
Vc = Gaya geser yang ditahan oleh beton,
KN
Vs = Gaya geser yang ditahan oleh begel,
KN
ǿ = faktor reduksi geser = 0,75
 2. Vud = Vut + x/y (Vu -Vut)
 Vc = 1/6 √fc.b.d
 Vs = (Vu - ǿ Vc)/ǿ

 4. Pada SNI 2002


Vs harus ≤ 2/3√fc.b.d jika ternyata ≥
maka ukuran balok diperbesar
5. Luas tulangan geser di perhitungkan Avu
a. Avu = Vs.S/fy.d dengan S = panjang
balok 1000 mm
b. Avu = b.S/3.fy dengan S panjang balok
1000 mm
c. Avu = 75√fc.b.s/1200.fy dengan S panjang
balok 1000 mm
 6. Spasi begel
s = n.1/4.π.d². S /Avu

Contoh Soal
Balok 300/450 ds =
ds` = 60 mm
-Tulangan atas 3 D19,
bawah 2D19
-Mutu bahan fc = 20
MPa, fy = 300 Mpa
-Tulangan untuk begel
ǿ 8 dan ǿ 6
-Beban mati qd = 8
KN/m, ql = 6 KN/m
 Penyelesaian

 ds = 60 mm jadi d 450 – 60 = 390 mm = 0,39 m


 qu = 1,2 qd + 1,6 ql

= 1,2 . 8 + 1,6 . 6
= 19,2 KN/m
Gaya geser = Vu = qu.L
ǿ.vc/2
vu = 19,2 . 2,5 = 48 KN =
48000 N
Vud = Vut + x/y(Vu – Vut)
= 0 + (2,11/2,5)48000
= 40512 N
ǾVc = ǿ.1/6.√fc.b.d
= 0,75. 1/6.√20.300.390
= 65404,988 N
 Ǿvc/2 = 65404,988/2
= 32702,494 N

(Vu - ǿVc/2)/x = Vu/2,5


X = 2,5(Vu - ǿvc/2)/Vu
= 2,5 (48000 – 32702,494)/48000
= 0,80 m
Untuk daerah sepanjang x = 0,80 m
Avu = 75√fc.b.S/1200.fy
= 75√20.300.1000)/(1200.300)
= 279,508 mm²
Avu =Avu min = b.S/3.fy = (300.1000)/3.300) =
333,33 mm² yang dipilih
 begel berdiameter 8 mm
Spasi begel s = n.1/4.π. D².S/Avu
= 2 . ¼. 3,14. 8².1000/333,33
= 301,596 mm

s ≤ (d/2 = 390/2 = 195 mm)


s ≤ 600 mm
Dipilih s paling kecil yaitu spasi begel s = 195 mm
jadi di gunakan begel dengan diameter 8 mm
spasi 195 mm

Anda mungkin juga menyukai