0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
79 tayangan6 halaman
Analisis dan perancangan tulangan geser kolom bertujuan untuk menambah daya pikul kolom dengan menyediakan tulangan baja. Tulangan geser diperlukan untuk menahan tulangan utama agar tidak menekuk keluar saat dicor dan merusak penutup beton. Perhitungan kuat geser beton dan besi dilakukan untuk menentukan jumlah dan jarak tulangan geser yang dibutuhkan sesuai gaya geser kolom hasil analisis struktur.
Analisis dan perancangan tulangan geser kolom bertujuan untuk menambah daya pikul kolom dengan menyediakan tulangan baja. Tulangan geser diperlukan untuk menahan tulangan utama agar tidak menekuk keluar saat dicor dan merusak penutup beton. Perhitungan kuat geser beton dan besi dilakukan untuk menentukan jumlah dan jarak tulangan geser yang dibutuhkan sesuai gaya geser kolom hasil analisis struktur.
Analisis dan perancangan tulangan geser kolom bertujuan untuk menambah daya pikul kolom dengan menyediakan tulangan baja. Tulangan geser diperlukan untuk menahan tulangan utama agar tidak menekuk keluar saat dicor dan merusak penutup beton. Perhitungan kuat geser beton dan besi dilakukan untuk menentukan jumlah dan jarak tulangan geser yang dibutuhkan sesuai gaya geser kolom hasil analisis struktur.
Analisis penulangan geser kolom ini dimaksudkan untuk
menyediakan sejumlah tulangan baja agar mampu menambah daya pikul kolom, memegang tulangan utama di dalam cetakan saat dicor serta mencegah tulangan utama yang langsing dan bertegangan tinggi supaya tidak menekuk keluar dan menghancurkan penutup beton yang tipis (Winter dan Nilson, 1993). Dasar perhitungan tulangan geser balok sebagai berikut: Vn = Vc + Vs Vu . Vn ; = 0,75 Nu f 'c Vc 1 . bw . d 14 . A 6 gr Nu / g dinyatakan dalam Mpa Vu Vc Vs = Av fy d Vs = s Langkah-langkah perancangan tulangan geser kolom sebagai berikut : a. Menentukan gaya geser kolom (Vu, k) : Mkap, b = o . Mnak, b ; O = 1,25 untuk fy 400 MPa Mu k , a Mu k ,b Vu k lu k dengan batasan gaya geser kolom sebesar : Vuk > Vu hasil analisa struktur b. Menghitung kuat geser beton (Vc) : Nu 1 Vc 1 . f ' c . bw . d 14 . A 6 gr
Vu ½..Vc ; tidak perlu tulangan geser
½..Vc Vu .Vc ; tulangan geser minimum .Vc Vu (.Vc+2/3.f’c.bw.d) ; tulangan geser sebesar Vs Vu (.Vc+2/3.f ’c.bw.d) ; dimensi kolom diperbesar c. Menentukan “s” pada daerah sendi plastis ( LO dari sendi kolom) Vc = 0 Vu Vs = Vc Vs 2/3.. bw . D Av . fy.d s= Vs dengan spasi maksimum sebagai berikut : s 0,25 . b atau 0,25 . h (yang terkecil) s 6 . db ; db = diameter tulangan longitudinal 150 mm s 100 mm setelah didapat jarak tulangan geser kemudian dikontrol dengan : Kontrol luas tulangan : Av Av b . S min 3. fy Kontrol kekuatan gaya geser : n . Av . fy . d Vs Vu r Vs Vc . Vu s d. Menentukan “s” pada daerah sendi plastis ( LO dari sendi kolom) : Nu 1 Vc 1 . f ' c . bw . d 14 . A 6 gr Vu Vs = Vc Av. fy.d s= Vs
dengan spasi maksimum sebagai berikut :
s 6 db : db = diameter tulangan longitudinal s 600 mm Bila Vs 1/3 . f ’c . bw . d maka jarak spasi maksimum adalah : s 0,25.d: d = jarak tulangan ke serat tekan balok s 300 mm Hasil tulangan yang dipilih dikontrol sebagaimana tulangan di daerah sendi plastis.