Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN KOLOM PENDEK

DENGAN MENGGUNAKAN GRAFIK/DIAGRAM INTERAKSI

Penentuan luasan tulangan kolom dapat di cari dengan menggunakan grafik diagram
interaksi kolom jika data –data seperti dimensi penampang kolom, beban aksial,momen
telah diketahui.

Penulangan kolom dapat direncanakan simetris pada kedua sisi penampang kolom yang
tegak lurus terhadap arah lentur, Ast = As + As’, As=As’ atau terbagi sama rata pada
keempat sisi penampang kolom.

Perencanaan kolom untuk penulangan pada kedua sisi disarankan untuk kondisi
dimana momen lentur yg bekerja relatif besar dan aksial relatif kecil. Sedangkan untuk
kondisi beban aksial yg relatif besar dan momen lentur yg realtif kecil disarankan
direncanakan dengan penulangan kolom pada keempat sisinya

As As
Aska
h h Aski
As’ As’

b b
Penulangan kolom pd 2 sisi Penulangan kolom pd 4 sisi

1
Mulai

Data-data :
Panjang bentangan (ln), mutu bahan (fc’ dan fy)

Desain penampang kolom


SNI 03-2847-2002 (Pasal 25.3.1)

Hitung beban ( Pu,Mu)

Hitung nilai eksentrisitas (e = Mu/Pu

Hitung nilai e/h dan ds/h

Pada sumbu vertikal : Pada sumbu horisontal :


Pu Pu e
×
φ . A gr . 0,85 . f c φ . A gr . 0,85 . f c h

Nilai β
Dari grafik diperoleh nilai jari-jari (r)
Hitung nilai ρ = r x β fc’ β
15 0,6
20 0,8
Luas tulangan (Ast,u) : 25 1,0
Ast,u = ρ x Agr 30 1,2
35 1,33

Penentuan jumlah tulangan


(n)
Ast
n=
tidak 1 2
. π .D
4

Kontrol luas tulangan


terpasang (Ast> Ast,u)

Selesai

Diagram Alir Proses Perhitungan Tulangan Longitudinal Kolom

2
Setiap model penampang kolom mempunyai grafik diagram interaksi yang berbeda,
perbedaan grafik adalah pada letak penulangan, apakah pada kedua sisi atau keempat
sisi penampang, bentuk penampang,apakah persegi atau bulat, tegangan leleh fy 240
Mpa atau 400 Mpa , perbandingan nilai d’/h apakah 0.1 , 0,15 atau 0,2

Contoh Grafik diagram interaksi kolom

Grafik diagram interaksi kolom untuk penulangan pd 4 sisi

3
Grafik diagram interaksi kolom untuk penulangan pd 2 sisi

4
CONTOH SOAL PERENCANAAN KOLOM DENGAN GRAFIK/DIAGRAM
( SUMBER BUKU : GRAFIK DAN TABEL PERHITUNGAN BETON BERTULANG,
W.C.Vis & Gideon Kusuma)

Data-data :
Mutu beton (fc’) : 20 MPa
Mutu baja (fy) : 400 MPa
Dimensi kolom : 30/30 cm
ds : 40 mm
ØTulangan pokok : 14 mm
Pu : 343,72 kN
Mu : 75,39 kNm

A. Perhitungan tulangan longitudinal

Direncanakan penulangan pada keempat sisi kolom

d = h – ds’
= 300 mm – 40 mm
= 260 mm
Hitung nilai eksentrisitas (e) :
M 75 , 39 .10 6 kNm
e= u = =219 ,33 mm
Pu 343,72 .10 3 kN
e 219,33
= = 0,73
h 300
ds 40
= = 0,13
h 300
Agr =luas penampang bruto (mm2)=b x h =300 x 300 = 90000mm2
Penentuan nilai koefisien reduksi () :
0,10.fc’.b.h = 0,10 . 20 MPa . 300 mm . 300 mm
= 180000 N = 180 kN< Pu = 343,72 KN maka nilai  = 0,65

Pada sumbu vertikal :


Pu 343,72 .103
= = 0,34
φ . A gr . 0,85 . f c 0,65 .90000 . 0,85 . 20

Pada sumbu horisontal :

5
Pu e
× = 0,34 . 0,73 = 0,25
φ . A gr . 0,85 . f c h

Dari grafik dan tabel perhitungan beton bertulang oleh W. C. Vis dan Gideon
Kusuma halaman 93, diperoleh:

0,34

0,25

Gambar 4.33 Grafik perhitungan tulangan longitudinal kolom lantai 1


r = 0,028 ; β = 0,85 ;
ρ=rxβ

6
= 0,028 x 0,85 = 0,0238

Luas tulangan (Ast,u) :


Ast,u = ρ x Agr
= 0,0238 x 90000 mm = 2142 mm2
Jumlah tulangan (n) :
Ast 2142mm 2
n= =
1 1
. π . D2 .3,14 . 14 m m2
4 4
¿ 13 , 92 batang → dipakai14 batang
Jadi digunakan tulangan total :
Ast = 14 Ø 14 = 2154,04 mm2> Ast,u = 2142 mm2→ Okey
Jumlah tulangan maksimal perbaris (m) :
h−2. d s 1 300 mm−2. 40 mm
m= +1= +1
D−S n 14 mm+ 40 mm
¿ 4,93 batang →maksimal 5 batang

300 mm 14 Ø 14

300 mm

Gambar 4.34 Hasil perhitungan tulangan longitudinal kolom

7
a) Pemeriksaan Pu terhadap beban pada keadaan seimbang Pnb
600 600.. d 600 .260 mm
cb = xd = =156 mm
600+fy 600+fy 600+ 400 MPa
ab = β1 x cb = 0,85 x 156 mm
= 132,6 mm
0,003 ( 200000 ) (156−40)
fs ’= =446,154 > 400 Mpa
156
maka didalam perhitungan selanjutnya digunakan fs’ = fy
Pnb = 0,85 x f’c x ab x b + As’fy - Asfy
= 0,85 x 20 x 132,6 x 300 x 10-3 KN
= 676,26 KN
фPnb = ф x Pnb
= 0,65 x 676,26 KN
= 439,569KN > Pu = 343,72 KN
Dengan demikian kolom akan mengalami hancur dengan diawali luluhnya
tulangan tarik (keruntuhan tarik).
b) Pemeriksaan kekuatan penampang
Kolom dengan tulangan terpasang 14 Ø 14 mm
As total = 14 x ¼ x π x (14)2
= 2154,04 mm
As total A st ,u
ρ =
Agr ( b . h )
2
2154,04 mm
¿
(300 mm x 300 mm)
¿ 0,0239

Untuk keruntuhan tulangan tarik berlaku rumus:(persamaan Whitney )

{[ ] √[ ] [ ]}
2 '
h−2e h−2e d
Pn = 0,85.f’c. b.d . + + 2mρ . 1−
2. d 2. d d

fy 400
m= = = 23,53
0,85 . f c ' 0,85.20

8
h−2 e 300−( 2 . 219,33 )
. = = 0,27 ( hasil minus)
2.d 2 . 260

[ ][
. 1−
d'
d
= 1−
40
260 ]
= 0,85

{ √[ ] }
2
Pn = 0,85.20. 300.260. 0,27+ 300−( 2 . 219,33 )
+2 .23,53 .0,0239. 0,85. 10−3
2.260

= 718,38 KN
.Pn = 0,65 x 718,38 KN
= 466,95 KN
 Pn = 466,95 KN > Pu = 343,72 KN ………..OK
Dengan demikian penampang kolom memenuhi persyaratan.

9
TUGAS

Soal no. 2

Mutu beton (fc’) : 20 MPa


Mutu baja (fy) : 400 MPa
Dimensi kolom : 30/30 cm
Tebal selimut beton (ds) : 40 mm ( Tabel tebal selimut beton minimum)
Pu : 125 kN
Mu : 57 kNm
Rencana penulangan pada 2 sisi

Soal no. 3
Mutu beton (fc’) : 20 MPa
Mutu baja (fy) : 400 MPa
Dimensi kolom : 40/40 cm
Tebal selimut beton (ds) : 40 mm ( Tabel tebal selimut beton minimum)
Pu : 72 Ton
Mu : 25 Tm
Rencana penulangan pd 4 sisi

10
11

Anda mungkin juga menyukai