1. Pasanglah timbangan pada kedua pipa yang telah disediakan dan pastikan
timbangan dalam posisi nol. Langkah pertama timbangan dipasang ke pipa rol
mata pisau dan yang kedua dipasang ke pipa yang telah di ikat ke kerangka mesin.
Kemudian pastikan posisi busur derajat pada posisi 90º dan ujung mata pisau siku
menyentuh kulit kelapa.
2. Kemudian tarik pipa besi pada rol mata pisau yang telah dipasang timbangan
sampai mata pisau tertancap pada sabut kelapa. Setelah mata pisau tertancap,
perhatikan kemiringan pada pipa besi yang ditarik dan ukur kemiringan dengan
menggunakan busur derajat.
30
Gambar 4.2 Pengukuran sudut miring
31
π 3
T= × τ ×d
16
Diketahui bahwa poros yang digunakan adalah jenis mildsteel (ST 37) yang
mempunyai tegangan tarik 370 N/mm² (Putra, 2014).
π 3
T= × τ ×d
16
⇒d=
√
3 16. T
π.τ
d=
√
3 16 ×291.503,1 N . mm
3,14 × 370 N /mm ²
=15,9 mm . ≈ 16 mm .
RA 0,25 m 0,25 m RB
Diketahui berat bidang pengupas dan poros adalah 85 N dan torsi sekitar 291,50
N.m (arah torsi berlawanan dengan jarum jam dianggap positif). Dengan
menganggap titik A adalah sebuah tumpuan maka
↻ ∑
+¿ MA=0 ¿
32
0,5 m . R B +270,25 N . m = 0
270,25 N . m
RB =
0,5 m
= - 540,5 N
RA RB
0,25 m 0,25 m
Gambar 4.5 Diagram bebas beban pada poros setelah analisa
2. Menentukan nilai R A
Gunakan hasil yang didapat R B = 540,50 N pada keseimbangan gaya (2.4)
dengan menganggap bahwa arah ke atas adalah positif, maka.
↑ ∑ F y =0
R A −R B−85 N =0
R A −540,50 N−85 N =0
R A =625,50 N
Karena terdapat gaya yang ditopang oleh bantalan yaitu R B=540,50 N dan
R A =625,5 N , maka dipilihlah nilai maksimum yaitu 625,5 N.
33
Pada skripsi ini, jenis bantalan yang digunakan adalah angular contact ball
bearing dan spesifikasi yang digunakan Single row, berdasarkan tabel Nilai X and
Y untuk bantalan yang dimuat secara dinamis pada lampiran 5 maka
X = 1 dan Y = 0
Karena factor rotasional (V) untuk bantalan ketika bagian dalamnya berputar
bernilai 1 maka :
W =X .V . W R +Y .W A
= 1.1. 740 + 0.625
= 740 N
Pada persamaan 2.13 diketahui tingkat beban dinamis dasar (C) adalah
[ ]
1
L k
C=W ( ∴ k=3 untuk bantalanbola )
106
[ ]
6 1
24 × 10 3
C = 1480
10 6
34
C=4269,06 N
C=4,27 kN
Berdasarkan lampiran 7 Tabel kapasitas statis dan dinamis dasar dari berbagai
jenis bola radial bantalan dipilihlah bantalan dengan nomor 202 dengan nilai C
sebesar 6,3 kN.
Diketahui faktor bentuk gigi untuk gigi pinion adalah sama dengan persamaan
2.36.
35
0,912
y p=0,154− dengan sistem 20º full depth involute maka
Tp
0,912
y p=0,154−
Tp
0,912
y p=0,154− =0,134
45
Dan diketahui faktor bentuk gigi untuk gigi utama G =T G /T P.
0,912
y G =0,154−
TG
0,912
¿ 0,154− =0,134
45
Dengan menggunakan persamaan, yaitu persamaan Lewis 2.37 untuk pinion
maka.
W T =σ ℘ . b . π . m . y p
¿ ( σ op × C v ) . b . π . m. yp
Dengan menganggap lebar gigi b = 14 kali modul, dan roda gigi terbuat dari
bahan besi tuang tingkat sedang dengan σ op=¿ 70 MPa lihat lampiran 14 Tabel
nilai stres statis yang diijinkan.
20085,81
m
=70
3
[
3+0,117 m ]
14 m × π × m × 0,134
20085,81 1237,034 m2
=
m 3+0,117 m
3
60257,43+2350,04 m=1237,034 m
60257,43+2350,04 m−1237,034 m3 =0
36
Dengan menganggap bahwa pelumasan ( K 2) yang digunakan pada mesin ini
adalah pelumasan tetes sehingga K 2= 1 dan lamanya bekerja selama 8 jam
sehingga K 3= 1.
Diketahui bahwa faktor layanan, ( K s ) merupakan hasil perkalian antara faktor
beban ( K 1), faktor pelumasan ( K 2) dan lama bekerja ( K 3), maka.
K S =K 1 . K 2 . K 3
= 1,25 × 1 × 1
= 1,25
Dan besarnya daya rancangan adalah
Daya rancangan = daya terbaca × faktor layanan ( K S )
= 1,526 × 1,25
= 1,907 kW
Dari Tabel Tingkatan daya (in kW) dari roller rantai sederhana pada lampiran 11
terdapat hubungan antara kecepatan 100 rpm dengan daya yang ditransmisikan
pada rantai nomor 12 B yaitu 2,01 kW per baris, sehingga jumlah baris rantai
yang digunakan cukup satu baris.
Berdasarkan tabel karakteristik rantai pada lampiran 8 didapatkan bahwa pitch p =
9,05 mm ; diameter roller, d = 12,07 mm ; lebar roller minimum, w = 11,68 mm ;
beban maksimum , W B= 28 kN = 28 × 103 N.
Berdasarkan persamaan 2.5 diketahui bahwa diameter lingkaran pitch adalah
d= p cosec
[ ]
180
T
=19,05 cosec
[ ]
180
45
mm
d=19,05× 14,33
¿ 273,09 mm=0,27 m
Kecepatan linear pitch menurut persamaan 2.16
πd N
v=
60
π ×0,27 × 50
v=
60
v=0,71 m/s
Sehingga beban pada rantai menurut persamaan 2.26
Nilai gaya
W=
Kecepatan nilai pitch
37
1,526 kW
¿ =2,149 kN =2149 N
M
0,71
S
Dan faktor keamanan berdasarkan persamman 2.20 maka :
WB
Faktor keamanan =
W
28× 103
= = 13,03
2149
Nilai ini lebih besar dari nilai yang diberikan pada lampiran 9 Tabel faktor
keamanan (n) untuk roller bush dan rantai diam pada lampiran 7 adalah sebesar 7.
Menurut persaman 2.20 jarak sumbu minimum antar poros sprocket harus
30 sampai 50 kali nilai pitch, maka
Jarak sumbu antar sprocket adalah = 30 × 19,05 mm = 571,5 mm.
Untuk mengetahui regangan asal pada rantai, nilai jarak sumbu dikurangi
sebesar 2 – 5 mm, sehingga
x = 571,5 - 4 = 567,5 mm
Diketahui jumlah banyaknya rantai sesuai persamaan 2.18
[ ]
2
T + T 2 X T 2 −T 1 p
K= 1 2 + +
2 p 2 x
[ ]
2
45+45 2 ( 567,5 ) 45−45 19,05
K= + +
2 19,05 2 ( 3,14 ) 567,5
¿ 104,58
Panjang rantai menurut persamaan 2.17
L=K . p
¿ 104,58 ×19,05 mm=1992,25 mm
b
h1 73 mm 42 mm
H
38
h t 2 mm
B 77 mm
39
2 ( 55.990,53 ) ( 4 × 42+73 ×2 )
Z¿
4 ( 422 ) + ( 22)
35.162.051 3 −9 4
¿ =4.785 mm =4.785 ×10 m
7.348
Tegangan tekuk yang terjadi (σ )
M
σ=
Z
3
291,5 Nm 291,5× 10 N . mm
σ= −9 3
= 3 =
4785 ×10 M 4785 mm
σ =60,92 N / mm2
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Gunawan dkk (2016), yang meneliti
tentang sifat mekanik mild steel ST 37. Pada laju regangan menengah menyebut
bahwa tegangan tekuk rata-rata ST 37 adalah sebesar 0,25 GP`a = 250 N/mm2 .
40