P
W
P W
(sin .cos)
(cos .sin)
sin tan.cos
sin.cos sin.cos
P W
P W sin
cos tan.sin
cos.cos sin.sin
cos
Jadi P = W.tan ( + )
Jadi torsi yang diperlukan untuk mengatasi gesekan antara screw dan
mur (nut) adalah:
T1 P
d
d
T1 W tan( )
2
2
Karena beban aksial juga diterima oleh penahan (collar) lihat gambar,
maka torsi yang diperlukan untuk mengatasi gesekan pada penahan
adalah:
R13 R 23
2
T2 1W
2
2
3
R1 R 2
R1 R 2
T2 1.W
1.W.R untuk asumsi kondisi keausan merata
2
Torsi yang diperlukan untuk menurunkan beban pada ulir segi empat.
Bila beban diturunkan, maka gaya gesek (F = .RN)
akan mengarah ke atas.
Penyelesaian gaya-gaya sepanjang bidang miring.
P.cos = .RN W.sin .(1)
Penyelesaian gaya - gaya yang tegak lurus bidang.
RN = W.cos - P.sin .. (2)
Substitusikan Persamaan (2) ke (1), maka:
P. cos (W . cos P. sin ) W . sin .W. cos .P. sin - W.sin atau
P.cos .P.sin .W.cos - W.sin
P (cos .sin ) W ( .cos - sin )
P W
.cos sin
..........
....(
3)
cos .sin
Jadi torsi yang diperlukan untuk mengatasi gesekan antara screw dan mur
adalah :
T1 P.
d
d
W. tan .
2
2
gayaideal P0
W. tan
tan
gayaaktual P
W. tan( ) tan( )
Catatan:
Pada persamaan efisiensi diatas, hanya gesekan pada screw yang
dipertimbangkan. Jika gesekan screw dan collar dimasukkan dalam
pertimbangan perhitungan, maka:
P0.
d
2
T0
T P. d .W.R
1
2
........(
1)
sin
tan(
)
cos.sin
cos
atau
1 1
sin. cos( )
cos. sin sin. cos
cos. sin( )
cos. sin
mak
0
sin90 sin 1 sin
Contoh:
Sebuah screw vertikal dengan ulir segi empat berdiameter rata-rata 5 cm
dan pitch 1 cm menaikkan beban 550 Kg dengan hand wheel . Beban
aksial juga ditahan oleh thrust collar yang berdiameter rata-rata 6,5 cm.
Jika koefisien gesek screw 0,15 dan koefisien gesek collar 0,18 dan
gaya tangensial yang bekerja pada tiap hand wheel adalah 14 kg,
tentukan diameter hand wheel yang sesuai.
Penyelesaian:
Diameter screw, d = 5cm;
Pitch screw, p = 1 cm;
Beban yang diangkat, W= 550 Kg;
Diameter rata-rata collar, D = 6,5 cm (R=3,25 cm);
Koefisien gesek screw, = tan = 0,15
Koefisien gesek collar, 1= 0,18
Gaya tangensial, P = 14 kg;
tan = p / .d = 1 / .5 = 0,064
550
119 kg
1 0,064.0,15
1 tan . tan
Contoh:
Sebuah screw ulir segi empat dengan diameter rata-rata 10 cm dan pitch
4 cm menyangga beban vertical 1810 kg. Beban aksial ditahan juga oleh
collar dengan diameter luar 25 cm dan diameter dalam 10 cm. Tentukan
besarnya gaya yang diperlukan pada ujung lengan yang memiliki
panjang 40 cm, untuk mengangkat dan menurunkan beban. Koefisien
gesek pada screw 0,15 dan pada collar 0,2.
Penyelesaian:
Diameter rata-rata screw, d =10 cm ; pitch screw, p = 4 cm ; beban yang
disangga,W=1810 kg ; diameter luar collar, D1=25 cm; diameter dalam
collar, D2 =10 cm (R= 8,75 cm) ; panjang lengan L = 40 cm; koefisien
gesek screw, = tan = 0,15 ; koefisien gesek collar, = 0,2 ;
tan = p / .d = 4 / .10 = 0,127
1810
511kg
1 0,127.0,15
1 tan. tan
T P.
d
10
1.W.R 511.
0,20.1810
.8,75 5722
,5 kg- cm
2
2
1810
40,86kg
1 0,15.0,127
1 tan. tan
d
10
1.W.R 40,86.
0,2.1810
.8,75 3371
,9 kg- cm
2
2
tan
tan
dan untuk
tan
tan2
2
1 tan
2tan
tan (1- tan2)
tan2
2
2
2tan
1 tan2
Dari persamaan ini kita lihat bahwa efisiensi pada self locking screw
adalah lebih kecil dari atau 50 %. Jika efisiensi lebih dari 50 %, screw
dikatakan dalam kondisi over hauling.
Catatan:
Ini dapat dibuktikan sebagai berikut:
Bila, W = beban yang diangkat; h = jarak dimana beban diangkat.
Jadi output = W.h dan input = output / = W.h / .
W.h
1
W.h W.h 1
Kerja yang hilang dalam gesekan = input output =
Untuk self locking,
W.h
1 W.h
1
1
1
Jadi
atau
atau 50%
2
Koefisien gesek
Koefisien gesek tergantung pada macam-macam faktor seperti bahan
screw dan mur, keterampilan dalam pemotongan screw, kualitas
pelumasan, tekanan permukaan dan kecepatan gesekan. Koefisien
gesek dengan pelumasan yang baik, bisa diasumsi antara 0,10 dan
0,15. Macam-macam koefisien gesek untuk screw dari baja dan mur dari
besi tuang atau perunggu, dalam kondisi yang berbeda, dapat dilihat
pada tabel 5. Bila digunakan collar, nilai koefisien gesek bisa diambil
seperti pada tabel 6.
Ulir trapisium
Kita ketahui bahwa reaksi normal pada screw dengan
ulir segi empat adalah RN = W.cos . Dalam ulir
trapisium, reaksi normal antara screw dan mur
meningkat karena komponen aksial dari reaksi normal
yang sama dengan beban aksial W.
Bila 2 = sudut ulir trapisium, maka: RN = W / cos
dan gaya gesek F = .RN = .W / cos = 1.W
1= / cos koefisien gesek sebenarnya.
Catatan:
Semua persamaan untuk screw ulir segi empat, juga bisa digunakan
untuk screw ulir trapisium.
Jadi untuk ulir trapisium, P = W.tan ( + 1) 1 adalah sudut gesek
sebenarnya, tan 1 = 1
Contoh:
Lead screw suatu mesin bubut memiliki ulir trapisium dengan diameter
luar 50 mm dan pitch 10 mm. Dalam menggerakkan tool carriage screw
mendapat beban aksial 250 kg. Beban aksial juga ditahan oleh collar
dengan diameter luar 10 cm dan diameter dalam 5 cm
Jika lead screw berputar pada 30 rpm, tentukan efisiensi dan daya yang
diperlukan untuk menggerakkan screw. Koefisien gesek untuk screw
0,15 dan untuk collar 0,12.
Penyelesaian.
Diameter luar lead screw, d0 = 50 mm = 5 cm; pitch, p = 10 mm = 1 cm;
gaya tekan aksial W =250 kg; diameter luar collar D1=10 cm; diameter
dalam collar D2= 5 cm.
Radius rata-rata collar R = (D1+D2) /4 = 3,75 cm
Kecepatan lead screw, N = 30 rpm; koefisien gesek screw, 1= tan =
0,15; koefisien gesek collar, 2 = 0,12; diameter rata-rata screw,
d = d0 p/2 = 5 - = 4,5 cm
tan = p / .d = 1/.4,5 =.0,07. Karena sudut ulir trapisium, 2 = 300
= 150. Jadi koefisien gesek sebenarnya,1 = tan 1 = / cos =
0,15 / cos 150 = 0,155. Torsi yang diperlukan untuk mengatasi gesekan
d
d
pada
T1 P.screw:
W.tan( 1) W
2
T1 128kg- cm
tan tan1 d
0,07 0,155 4,5
. 250
tan
.
tan
2
1
0
,
07
.
0
,
155
2
1
d
4,5
250.0,07.
39,38kg- cm
2
2
Efisiensi screw,
T0 39,38
0,163 16,3 %
T
240,5
2..N.T 2..30.2,405
0,0108hp
4500
4500
fy
W
1
WCr AC .fy 1
fC
2
2
4.C. .E
fy
Ac
L
1
2
4
.
C
.
.
E
k
Dimana:
Wcr = beban kritis; fy = yield stress (tegangan luluh); L = panjang screw;
k = radius girasi terkecil; C = koefisien kondisi ujung (end fixity
coefficient); E = modulus elastisitas bahan; fc = tegangan yang terjadi
akibat beban W.
Catatan:
Dalam prakteknya diameter minor pertama kali diperoleh dengan
meninjau screw dibawah beban tekan biasa dan kemudian dicek
terhadap beban kritis/buckling untuk stabilitas screw.
2. Tegangan geser akibat torsi.
Karena screw mendapat momen puntir, maka akan timbul tegangan
geser. Tegangan geser ini didapat dengan meninjau pada penampang
minimum screw. Torsi yang ditransmisikan oleh screw: T = /16.fs.dc3.
Jika screw mendapat tegangan langsung dan tegangan geser akibat
torsi, maka perancangan harus didasarkan pada teori tegangan geser
maksimum, yaitu:
1
fs(mak)
2
ft.atau.fc 2 4.fs2
W
.n.dc .t
W
.n.d0.t
4. Tekanan permukaan
Untuk mengurangi keausan screw dan mur, tekanan permukaan
(bearing pressure) pada ulir harus dibatasi. Diasumsi beban
terdistribusi secara merata pada ulir yang saling kontak, maka tekanan
permukaan pada ulir adalah:
Pb
(d02 dc 2 ).n
4
W
.d.t.n
d02 dc 2 d0 dc d0 dc
p
.
d. d.t
4
2
2
2
tinggi
mur h
pitch
ulir p
Dari persamaan diatas dapat diperoleh tinggi mur atau panjang ulir
yang berkait antara screw dan mur.
Batas harga tekanan permukaan dapat dilihat pada tabel 7.
Contoh:
Screw seperti gambar mendapat beban 3000 kg. Screw dengan ulir segi
empat dengan diameter 7,5 cm dan pitch 6 mm. Tentukan:
1. Gaya yang diperlukan pada hand wheel yang berdiameter 30 cm.
Diasumsi koefisien gesek ulir 0,12.
2. Tegangan tekan maksimum pada screw, tekanan permukaan pada ulir
dan tegangan geser pada ulir.
3. Efisiensi.
Penyelesaian:
Beban tekan pada screw, W = 3000 kg
Diameter luar screw, d0 = 7,5 cm
Pitch screw, p = 6 mm = 0,6 cm
Diameter inti screw, dc = d0 p = 7,5-0,6 = 6,9 cm
d0 dc 7,5 6,9
7,2 cm
2
2
d
d
tan tan d
0,028 0,12 7,2
W. tan . W
. 3000
1600kg- cm
.
2
2
1
tan
.
tan
2
1
0
,
028
.
0
,
12
2
2
73,6 kg/cm
tekan
maksimum
Ac
2. Tegangan
pada screw:
dc 2
6,92
4
h 15
n
25ulir
p
0
,
6
Tekanan permukaan,
p 0,6
0,3 cm
2 2
W
3000
2
17,7 kg/cm
.d.t.n .7,2.0,3.25
T
1600
2
24,8 kg/cm
Tegangan geser pada ulir, fs
dc3
6,93
16
16
Pb
3. Efisiensi:
d
7,2
3000
.0,028.
302,4 kg- cm
2
2
T
302,4
0
0,189 18,9 %
T
1600
T0 W. tan.
Contoh:
Sebuah pintu air seberat 1,8 ton dinaikkan dan diturunkan dengan
screw ulir segi empat seperti gambar. Tahanan gesek yang diberikan
oleh tekanan air ketika pintu air diturunkan adalah 400 kg.
Diameter luar screw 6 cm dan pitch 1 cm. Diameter luar dan dalam
ring adalah 15 cm dan 5 cm. Koefisien gesek antara screw dan mur
adalah 0,1 dan untuk ring dan dudukannya adalah 0,12.
Tentukan:
1. Gaya maksimum yang diberikan pada ujung tuas
untuk menaikkan dan menurunkan pintu air.
2. Efisiensinya
3. Jumlah ulir dan tinggi mur, untuk tekanan
permukaan 70 kg/cm2.
Penyelesaian:
Berat pintu air, W= 1,8 ton = 1800 kg
Tahanan gesek yang diberikan oleh tekanan air, F = 400 kg
Diameter luar screw, d0 = 6 cm; pitch, p = 1 cm; diameter inti screw,
dc=d0 p = 6 -1= 5 cm; diameter luar ring, D1 =15 cm; diameter dalam
ring, D2 = 5 cm; radius rata-rata ring, R = (D1 + D2) / 4 = 5 cm; koefisien
gesek antara screw dan mur, = tan = 0,1; koefisien gesek untuk
ring, 1= 0,12 ; tekanan permukaan, pb = 70 kg/cm2.
d dc 6 5
d 0
5,5 cm
Kita ketahuipbahwa
diameter
rata-rata
ulir,
2
2
1
0,058
dan tan =.d .5,5
ke bawah.
Jadi beban total yang bekerja pada screw, W = W1+F = 1800+
d
d
tan tan d
0,058 0,1 5,5
W2200
.tan kg
W
2200
2
2
1
tan
.
tan
2
1
0
,
058
.
0
,
1
Jadi
torsi yang diperlukan untuk mengatasi gesekan pada screw:
T1 980kg- cm
T1 P.
400 =
d
d
tan tan d
0,1 0,058 5,5
W. tan W
1400
2
2
1
tan
.
tan
2
1
0
,
1
.
0
,
058
T1 161,7kg- cm.
T1 P
d
5,5
2200
.0,058.
350
,9 kg- cm
2
2
Jadi efisiensinya,
T0 350
,9
0,152
T
2300
atau 15,2 %
W
2200
70
n 3,6 atau4 ulir
.d.t.n
.5,5.0,5.n
W fc .Ac fc . dc 2
4
fs
16.T1
.dc3
fc
W
/ 4. dc 2
fc(maks)
1
fc fc 2 4fs2
fs(maks)
1
fc 2 4fs2
2
Tegangan tegangan ini harus lebih kecil dari tegangan yang diijinkan.
4. Mencari tinggi mur (h), dengan meninjau tekanan permukaan pada
mur, yaitu:
Pb
(d02 dc 2 ).n
4
W
dan fs(mur)
.n.d0.t
didapat D1
didapat D2
W (D22 D12)fc
4
Peninjauan terhadap shearing pada mur collar:
W .D1.t1.fs
didapat t1
T2 1.W.
2
2
3
R3 R 4
R R4
T2 1.W. 3
1.W.R
2
fb.D3
32
fb = ft atau fc
11. Tinggi head (H) biasanya diambil dua kali diameter lengan, yaitu
H = 2.D
12. Cek screw terhadap beban buckling.
Panjang efektif atau panjang screw yang tidak didukung:
L = lift of screw + height of nut
fy
L
Beban buckling atau beban kritis: Wcr Ac .fy 1
2
4
.
C
.
.
E
k
fy = yield stress
C = end fixity coefficient. Untuk kondisi satu ujung di fixed dan yang
lain bebas seperti kondisi screw pada dongkrak ini, maka C = 0,25
k = radius girasi = 0,25.de. Beban buckling yang diperoleh dari
persamaan diatas harus lebih tinggi dari beban pada screw.
1. Merancang screw.
Karena screw dibawah tekan, maka :
f
2500
W dc 2. ec 10000 dc 2.
FS,diambil
2
4
FS
4
2
dc = 3,194 3,2 cm = 32 mm
Untuk ulir segi empat seri normal (tabel 2), diperoleh dimensi screw
sebagai berikut:
Diameter inti = 38 mm = 3,8 cm; diameter nominal atau diameter luar
atau diameter spindle, d0 = 46 mm = 4,6 cm; pitch ulir p = 8 mm = 0,8
cm.
Sekarang kita cek tegangan-tegangan utama:
Diameter rata-rata screw,d
p
0,8
tan
0.06
.d .4,2
d0 dc 3,8 4,6
4,2 cm dan
2
2
d
tan tan
0,06 0,14 4,2
W. tan( ).d/ 2 W
d
/
2
10000
1 0,06.0,14 2
2
1 tan.tan
T1 4257kg- cm.
T1 P.
882,2 kg/cm
2
Ac
dc
3,82
4
4
2
Tegangan geser akibat torsi, fs = 16.T31 16.4257
kg/cm
395
,
31
.3,83
.dc
fc
fc
1
fc 2 4fs2 882,2 882,22 4.395,312 1033
,41
kg/cm2
2. Merancang mur.
Diasumsi beban terdistribusi merata pada seluruh luas penampang
mur, maka tekanan permukaan adalah,
pb
(d02 dc 2 ).n
4
(d02 dc 2).pb
4
10,5 12ulir
W
10000
p
2
174,5 kg/cm
t
.n.dc .t .12.3,8.0,4
2
W
10000
2
144,1kg/cm
.n.d0.t .12.4,6.0,4
1250
(D12 d02)ft W (D12 4,62 )
10000 D1 6,6 cm
4
4
2
1150
(D22 D12)fc W (D22 6,62)
10000 D2 8,2 cm
4
4
2
1050
.D1.t1.fs W .6,6.t1.
10000 t1 0,909 1cm
2
3. Perancangan handle dan cup.
Diameter head (D3) biasanya diambil 1,75 kali diameter luar screw,
yaitu: D3 = 1,75.d0 = 1,75.4,6 = 8,05 atau 8,2 cm.
Ukuran cup dapat diambil sebagai berikut:
Tinggi cup = 5 cm; tebal cup = 1 cm; diameter cup bagian atas = 16 cm.
Kita cari torsi yang diperlukan (T2) untuk mengatasi gesekan pada
bagian atas screw, yaitu :
8,2
R 33 R 43
2
2
2
T2 1.W.
.
0
,
14
.
10000
2
2
8,2
3
3
R3 R 4
2
2
2
2
2
3690kg- cm
1250kg/cm
tegangan bending, b t
2
Kita ketahui bahwa, M .fb. D3 8100 1250.D3 D 4,04cm 4,2 cm
32
32
fy
L
Wcr Ac .fy 1
2
4
.
C
.
.
E
k
2500
29,2
2
Wcr 3,8 .2500 1
2
6
4
0
,
95
4.0,25.
.
2
,
1
.
10
(1 0,12) 24860
kg
11,3.2500
Karena beban kritis lebih besar dari pada beban yang bekerja pada
screw (10000 kg), maka tidak terjadi buckling pada screw.
4. Perancangan body.
Ukuran-ukuran body dapat diambil sebagai berikut:
Diameter body bagian atas, D5 = 1,5.D2 = 1,5. 8,2 = 12,3 cm
Tebal body, t3 = 0,25.d 0= 0,25. 4,6 = 1,15 atau 1,2 cm.
Diameter dalam pada bagian bawah, D6 = 2,25.D2 = 2,25.8,2 = 18,5 cm
1140
0,144 atau 14,4 %.
7947
Contoh:
Sebuah dongkrak seperti gambar dirancang untuk mengangkat beban 4
kN. Jika dongkrak dalam posisi paling tinggi, jarak antara garis
pusat/sumbu mur 50 mm dan dalam posisi paling rendah 215 mm.
Delapan link dengan panjang 110 mm terpasang secara simetris pada
dongkrak. Pin pada link bagian bawah dipasang pada jarak 30 mm. Link,
pin, dan screw dibuat dari mild steel dengan tegangan yang diijinkan 100
N/mm2 dalam tarik dan 20 N/mm2 dalam geser. Tekanan permukaan pada
pin dibatasi 30 N/mm2. Diasumsi pitch ulir segi empat 6 mm dan koefisien
gesek antara ulir 0,20.
Penyelesaian:
Beban, W = 4 kN = 4000 N; Jarak antara sumbu mur dalam posisi tinggi
= 50 mm; jarak antara sumbu mur dalam posisi rendah 215 mm; panjang
link, =110 mm; jarak antara pin pada link bagian bawah = 30 mm;
tegangan tarik ijin, ft =100 N/mm2; tegangan geser ijin, fs = 50 N/mm2;
tekanan permukaan, pb =20 N/mm2; pitch ulir segi empat, p = 6 mm;
koefisien gesek antara ulir, = tan = 0,2
(a)
(b)
W
W
4000
2845N
2tan 2tan350 2.0,7028
Karena beban tarik yang sama juga bekerja pada mur yang lain, maka
total beban tarik pada batang ulir segi empat, W1= 2F = 5690 N. Bila de
adalah diameter inti screw, maka:
W1
de.ft de
4
W1.4
.ft
5690
,4
8,5 mmatau10mm
.100
0,1122
Kita ketahui,
.d .17
tan tan
0,1122 0,2
5690
1818N
1
tan
.
tan
0
,
1122
.
0
,
2
F W1 tan( ) W1
dc 3
16
15400
28,6 N/mm dan tegangan tarik
3
14
16
W1
5690
2
37N/mm
2 2
dc
14
4
4
ft 1 2
37 1
2
ft 4fs2
1 2
1
2
ft 4.fs2
372 4.28,62 32,8 N/mm
2
2
2.Perancangan mur.
Diasumsi beban W1 terdistribusi secara merata pada seluruh luas
penampang
pb
W1
d02 dc 2 .n
4
W1
d02 dc 2 pb
4
5690
202 142 20
4
1,775 4
T
15440
51
,46
oleh
tiap orang
pada
2.150 300
F 2. .d12.fs d1
4
mur)
4.F
2..fs
4.2845
10,62 12mm (diameter
2..50
pin pada
kepala
pin = 1,5.d1= 18 mm dan tebalnya = 4mm.
4. Diameter
Perancangan
link.
Akibat beban, link bisa melengkung (buckle) dalam dua bidang.
Untuk buckling dalam bidang vertikal ( yaitu dalam bidang link), link
dianggap sebagai engsel pada kedua ujungnya dan untuk buckling
dalam bidang yang tegak lurus pada bidang vertical, link dianggap
fixed pada kedua ujungnya.
Kita ketahui bahwa beban pada link = F/2 = 2845/2 =1422,5 N.
Diasumsi faktor keamanan = 5, maka link harus dirancang untuk
beban buckling berikut: Wcr = 1422,5 . 5 = 7112,5 N
Bila t1 = tebal link; b1= lebar link; luas penampang link A = t1.b1. Bila lebar
link diambil tiga kali tebalnya, maka A = t1.3t1 = 3t12
Momen inersia penampang link, I
1
1
t1b13
t1.3t12 2,25.t14
12
12
I 2,25.t14
0,75.t12 k = radius girasi
Kita ketahui bahwa I =A.k2 . k2 = A
2
3.t1
Karena untuk buckling pada link dalam bidang vertikal, ujung-ujung link
fc .A
L
1 a
100.3t12
,5
t1 5,08 5,1mm
7112
1 1102
1
75000,75t12
b1 = 3.t1=3.5,1= 15,3 mm
Sekarang kita tinjau buckling pada link dalam bidang yang tegak lurus
pada bidang vertikal.
Dalam kondisi ini diasumsi ujung-ujung link adalah fixed, maka panjang
ekivalen link L = / 2 = 55 cm.
Kembali gunakan hubungan berikut:
Wcr
fc .A
L
1 a
100.3t12
300.t12
0,54
1
552
1
1
t12
75000,75t12
300.5,12
7600N
bila dimasukkan t1 = 5,1 mm, maka: Wcr
0,54
1
5,12
Karena beban buckling ini lebih besar dari beban yang dihitung (yaitu
7112,5 N) maka link aman untuk buckling dalam bidang yang tegak
lurus pada bidang vertical. Jadi kita ambil ukuran t1 = 5,1 mm dan
b1= 15,3 mm.
Tabel.2