Mempelajari gaya-gaya dalam mesin melibatkan dua jenis gaya, yang dapat di-
klasifikasikan sebagai gaya-gaya statik dan gaya-gaya dinamik. Dalam bah berikutnya
nanti akan ditunjukkan bahwa gaya-gaya dinamik dapat ditangani sebagai suatu sistem
gaya statik. Oleh karena itu, akan diberikan suatu pembahasan singkat mengenai prin-
sip-prinsip dasar analisa gaya statik. Anali.sa gr~s gaya-gaya mesin akan digunakan
dalam buku ini karena kesederhanaannya dalam penyelesaian satu persoalan, khususnya
untuk mesin-mesin yang lebih kompleks. Perlu dicatat bahwa analisa grafis mengenai
gaya-gaya merupakan suatu penerapan langsung dari persamaan-persamaan keseim-
bangan.
P~is~
·, t laan-~
. ! rsl a~~ ini adalah persamaan-persamaan Newton untuk kasus khUSU$
sebuah·-bada.rt· alai_i\ ketci~n diam, atau bergerak dengan suatu kecepatan konstan
;; r • < ' J ''\ ,yang
mem'tia..{asi keseimb~rtgah_. ,. /¥.1
Satu alfernatif: dalam
,... ..c t l \
-m~J
"'·
~I l akan hubungan-hubungan yang sama untuk gaya-gaya
dalam bidang yaitu .. ,•!It [. ... ._ IF z = o
IFv =0
IMo = 0 (2)
di rnana komponen-komponen gaya yang saling tegak lurus dalam arah-arah x dan y
dipandang telah menggantikan gaya-gaya resultante.
Masih ada beberapa cara lain dalam menyatakan persamaan-persamaan keseimbang-
an, tetapi bentuk-bentuk yang diberikan di atas akan men1adi satu-satunya cara yang
digunakan dalam buku ini karena dengan rnudah dapat diterapkan ke suatu penyelesaian
grafis.
\
11-2. Gaya Sebagai Vektor
Sebuah gaya adalah suatu besaran vektor dan untuk besaran sernacam ini dapat
ditangani seperti halnya kecepatan dart percepatan ditangani. Sebagai suatu besaran
vektor, terdapat tiga sifat yang tak dapat dipisahkan untuk rnendefinisikart sebuah gaya
secara lengkap, yaitu: (1) harga; (2) satu titik pada garis kerja gaya; dan (3) arah gaya.
11-3. Kopel
Sebuah kopel didefmisikan sebagai dua buah gaya yang sama besar, paralel, d~
berlawanan arah, seperti ditunjukkan dalam Gambar 11-1. Gaya resultantenya ~\
Tetapi, momen dari kedua gaya adalah harga yang konstan, tidak peduli terhad~p nil h
mana momen gaya-gaya diambil, dart sarna dengan hasil kali gaya F dengan 1arak ,a
antara gaya-gaya. lni dapat ditunjukkan dengan mengambil momen dari gaya•g:~ti
terhadap satu titik, o, yang berada pada suatu jarak X dari salah satu gaya, dali
ditunjukk.an dalam Gambar 11 -1. Momen ke arah putaran jam adalah F(h + x ait\l
sr
momen ke arah melawan putaran jam adalah F(x ). Jumlah momen-momennya_, ~ope\
F(h + x) - F(x), ke arah putaran jam dan sama dengan _F(h). Atau mornen dan
Pembahasan Gaya-Gaya Statik dan Statika Gratis 133
tid3:1' bergantung pada pusat momen-momen, karena jarak x tidak muncuJ pada hasil
akhir untuk harga kopel.
:,,
Gambar 11-1. Sebuah kopel yang didefinisikan sebagai dua buah gaya yang~ama :,:
besar, paralel dan berlawanan arah. ,. "< - , -~
V
.: .• • .
(a)
Gambar
11 •2 . Untuk memenuhi persamaan-persamaan keseimbangan , tiga buah
gaya harus memberikan satu poligon gaya tertutup dan harus ber-
potongan pada satu titik bersama.
Oinamika Permesinan
134
Sebagai ilustrasi dari tipe soal yang dijumpai, per~tikan _Gambar l l-3a. Gaya F1
diketahui dalam arah dan besarnya, gaya F 2 hanya diketahu1 arahnya, dan diberikan
satu titik m pada garis kerja gaya F3 . Yang diperlukan adalah menentukan harga F
dan arah maupun harga f 3 • Yang mula-mula diperoleh arah F3 yakni harus melalu~
perpotongan p 1 dan F1 ; atau mula-mula diterapkan sebuah persamaan momen. Poligon
gaya-gaya ditunjukkan dalam Gambar 1l-3b.
Perlu dicatat bahwa terdapat tiga besaran anu yang hams dicari: harga p2 , dan
harga maupun arah F3 • Dalam suatu soal penentuan gaya statik, maka tiga besaran anu
dapat ditentukan, dan hanya tiga. Jadi, suatu penyelesaian grafis atau analitis mengijin-
kan penentuan sejumlah anu yang sama dalam sebuah soal yang diberikan.
OF
F3
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
(a)
"l'J"
I
~.:J
~=¾]
(o} Han ya harga P2 yang
d itentukan di atas
. (/,)
Gambar 114.a, b. Tiga gaya yang belum d iketahui harganya dipero/eh dengan
penerapan secara awal persamaan momen dalam sebuah sis-
tem empat gaya.
otF,H:\
(t)
Resultante
) F2
2 ---------
" .:- •··· ·1I .
Fa
Gambar 11-5. Sebuah sistem empat gaya yang direduksi ke suatu sistem tiga gaya.
rnemilih lagi satu persamaan momen untuk salah satu atau kedua reakSl- Afilb
rnomennya t erhadap suatu titik pada garis kerja F 1 , titik 0 , untuk contoh:
~Mo = 0 = +(P)(a) - (F 2)(b)
p b
atau
Pembahasan Ga a
y ·Gaya Statik dan Statika Grafis
137
Hubungan di atas dapat di ahka
pee n dengan b
Garn bar untuk memberikan hubu d. entuk hubungan segitiga seb
. ngan 1 atas d't
1 . angun.
mana Pd 1tempatkan terskala di F d G UllJukkan dalam Gambar 11 6b d'
2 an ambar d'b . · , 1
an gamb~ akan menunjukkan bahwa bentuk I uat sepert1 ditunjukkan. Pemeriksa-
Arah F2 d1tentukan dengan periksaan hubungan segitiga sebangun dipenuhi
persamaan momen. ·
a---.1
(a)
------ p
p b
F2 =;
}j
01 F2
p
Harga F2 saja
(bJ (c)
Oitentukan de(lgan
segltiga-segitiga sebangun
Gambar 11-6. Persamaan momen diterapkan ke sebuah sistem tiga gaya paralel yang
jawabnya dihasilkan dengan segitiga-segitiga sebangun .
Metode yang kedua, yaitu metode resolusi, untuk penyelesaian gaya-gaya sejajar
akan dijelaskan di sini. Dari suatu titik pada garis kerja gaya yang diketahui, gambarkan
&aris rn dan n yang memotong F 1 dan F 2 , seperti ditunjukkan dalarn Gambar 11 -7a.
Garnbarkan satu poligon gaya, seperti ditunjukkan dalarn Garnbar 11 -7b, dengan gaya
Yang diketahui, P, dan gaya-gaya sejajar ke garis-garis m dan n. Komponen S1 dan S2
:ang sejajar dengan P, masing-masing akan memberikan _g~ya-gaya F1 d~ F2 . ~enting
~tuk dicatat bahwa dua buah gaya yang sama besar, seJaJar dan satu gans keIJa telah
ditarnbahkan secara vektor ke sistem untuk rnendapatkan suatu sistem tak sejajar.
EAJLJ:ag ac;a
I
138 Dinamika Permesinan
\. P"
Sejajar
s1 Sejajar
dengan
(a) (b)
Gambar 11-7. Metode alternatif penyelesaian sebuah sistem tiga gaya sejajar dengan me-
/ _& 1 _ ngetengahkan komponen-komponen yang sating menghilangkan satu
de-
. Jt ~i ; ~ ,! ~ -!'gan lainnya, yaitu komponen-komponen horisontal S 1 dan S 2 .
. 1 1. . : -<1·· .,. \
. . ' .. . ......... ' ... .;'.~ - ,• ... ., :.., . !f~ ~"" .
".~ l....,
....._,. , I' ;
t~· t
~
...~
~ .
f ?tr' ~~~
(• 71.._
11-9. Resulfan; ·_~;;(!g~!:,liJr
Seringkali diin~i 1f u"ntuk mendapatkan resultante dari dua buah gaya yang se-
jajar, P 1 clan P2 , seperti ditunjukkan dalam Gambar 11-Sa. Sebuah gaya resultante
didefinisikan sebagai sebuah gaya yang akan mempunyai efek yang sama seperti efek
komponen-komponennya. Konsekuensinya, jumlah ve~tor di sini adalah jurnlah aljabar
karena gaya-gayanya sejajar, yakni P 1 + P 2 • Gambar 11-8b memperlihatkan di suatu
jarak x yang belum diketahui dari P 1 . Juga, karena gaya resultante akan mempunyai
efek yang sama seperti komponen-komponennya, maka momen dari gaya resultante
terhadap suatu titik akan sama seperti momen dari komponen-komponennya. Hasilnya
adalah persamaan berikut, dengan titilc o dalam Gambar 11-8b yang digunakan sebagai
pusat momen-momen:
b
- ---
P1
P2
+ P2
Selanjutnya diserahkan kepada mahasiswa untuk menunjukkan bahwa gambar
dalam Gambar 11-8c dapat memberikan x.
- - -- b - - --i
P1 ,, , !
I ~-.·
1~ ,
(a)
d h
1-'l ~. ·
r )I:.
'r
0 .........- - - - - t - - - - - 1
I P1 +P2
f---x---J
(c)
= IS"I )
S' s II
Bj
B~
F2
F"
1
Cf=·o,
Fly(=
1
Fl(=o,
F"
2
(a) (b)
Gambar 11-9. Sebuah sistem dua gaya memerlukan gaya-gaya yang san.a besar berla..,
. . . • ..anan
J arah , dan segans keqa untuk memenuha persamaan-persamaan keseimba
ngan.
l
akan dihasilkan sebuah kopel untuk suatu harga dari masing-masing gaya. Agar me.
menuhi persamaan momen, maka perlu F? = Fl = 0.
\ Konsekuensinya, jika hanya ada dua gaya yang bekerja pada sebuah badan kaku
yang seimbang, maka kedua gaya tersebut harus sama besar, berlawanan arah, dan se-
J
garis kerja.
.,
(bJ
(aJ
IJBYS
Gamber 11-10. . h sebual'l
Hubungan seg,t lge 1ebangun dipakai untuk menentukan ara si1 9$\" 11
. d ua bll
yang melalu1 satu tit1k ten entu da n melalui perpoto ngan
d i suat u t it lk di luar kettes .
Pembahasan Gaya-Gaya Statik dan Statika Gratis 141
Kasus 2. Resultante dua gay a yang hampir sejajar. Gambar 11-1 la memperlihatkan
dua buah gaya yang diketahui, yaitu P1 dan P2 , yang hampir sejajar. Diinginkan untuk
mendapatkan resultantenya, dalam harga dan garis kerjanya. Jika dua buah gaya yang
sama besar, berlawanan arah, dan segaris kerja, yaitu S' dan S ", dibayangkan bekerja
pada penghubung, maka tidak akan ada perubahan yang dibuat. Resultante P1 dan S',
dan p 2 dan S " dapat ditentukan. Resultante R akan bekerja melalui titik a, dengan
harga dan arahnya ditentukan oleh diagram gaya seperti ditunjukkan dalam Gambar
11-llb. (1s1 = IS"I]
P.2 ~ S"
(a)
R
(b)
a yang sama besar berlawanan arah , dan segaris kerja
gay
Gambar 11-11 . Penamba h an dua '
kasi dari resultante dua buah gaya yang berpotongan
untuk menen tukan lo . .
. k Prosedur dapat juga diterapkan ke gaya-gaya seJaJar.
dt luar ertas.
SOAL-SOAL
esult ante dari F 1 dan F 2 bekerja melalui titik P. Tentu-
11-1. (Gambar 11-1 ) . (a) R
kan besar dan arah gaya resultante. . ct·
kerJ·a melalui titik p yang meletakkan s1stem yang 1-
(b) Tentukan gaya yang b e
tunjukkan berada dalam keseimbangan .
p
15 cm
12 cm 9 cm
Gambar P-11-1.
142 Dinamika Permesinan
F1= 300 N
----10 cm
Gambar P·11·2.
11•3. (Garnbar 11-3). (a) Untuk sistern yang ditunjukkan , resultante dari p 1, Fl ,
dan F 3 , diketahui bekerja rnelalui titik P . Tentukan besarnya gaya resultante dan besar.
nya F 3 .
(b) Berapa besarnya gay a yang bekerja melalui titik P dan meletakkan sistem dalam
keseimbangan.
H---.i 12,5 cm
90•
100 N F2=200N
t4-- - 1 5 c m - -
1-+-- - - 20cm - --
Gambar P· 11-3.
a dan sebuah
11-4. (Gambar 11-4 ) . Sistem yang ditunjukkan terdiri atas sebuah gayb hwa sisteni
\ kopel. Berapa gaya resultantenya , d an di m a n a dia bekerja? Tunjukkan a
dapat dibuat seimbang oleh satu gaya tunggal.
=400 N
Fa= 400 N
90• 90"
10 c m
15 cm- -~
i
!$Ji
Gambar P-11-4. 3da
J(OPel
dan s uat u J~~
11- 5 . ( a ) Tun j u kkan b ah wa resu lt a nte dari suat u gaya av:J
sebu ah gaya t u nggal. oleh sat 11 g .
·kan
(b) T u njukkan bahwa sebu ah gay a t u n ggal d a pa t digantJ
satu k o pel. -,,t,/'1'
-~ ~ i f,.
Pembahasan Gaya-Gaya Stati k dan Stati ka Graf is 143
11-6. (Gambar 11-6). Tentukan resultante dari dua gaya sejajar yang ditunjukkan
di a dan resultante dari dua gaya sejajar yang ditunjukkan di b.
~ go-
1- 15 cm 15 cm
(a) (b)
Gambar P-11-6.
11-7. (Gambar 11-7). Tentukan resultante dari tiga buah gaya sejajar yang di-
tunjukkan.
11-8. (Gambar 11-8). Tentukan resultante dari empat gaya sejajar yang diperlihat-
kan. Bagaimana agar sistem dapat diletakkan dalam keseimbangan?
10 cm
..,_--18cm---.t
Fs= 1 KN
. -- - - -15 c m - - -- i
i -- - - - - - - 25cm-- - -- ----.
Gambar P-11 -9 .
b 11· 10. (Gam bar 11 -10). Gaya-gaya F dan F2 diketahui tegak lurus ke sum bu
1
a1ok · Tentukan harga F dan harga maupun arah F3 unt uk keseimbangan .
2
144 Dinamika Permesinan
I
y
\F = 1 2,5 KN
--------20cm------~
-----------30cm----------~
Gambar P-11 -10.
F1= 3KN
( lF2= 200N
. bangan-
l l-1 3 . (Gambar 1 1- 13 ) . T ent u kan besarn ya F l dan F 1 untu k keseirn
= 25 K N
15•
Gambar P-1 1 -1 3 .
Pembahasan Gaya-Gaya Statik dan Statika Grafis 145
11-14. (Gambar 11-14). Sebuah gaya F 1 dikenakan ke sebuah badan, seperti di-
tunjukkan . Gantikan gaya F 1 dengan sebuah gaya yang bekerja di titik p dan sebuah
kopel untuk memberikan efek yang sama seperti F 1 .
r 15cm
F1=150N
•p
I