Anda di halaman 1dari 4

Kesetimbangan Partikel dalam Ruang 3D

(Sumber: Mekanika untuk Insinyur: STATIKA, Ferdinand P. Beer, Penerbit Erlangga, 1989)

Keseimbangan sebuah Partikel dalam Ruang.

Definisi sebuah partikel A dalam keadaan seimbang adalah jika resultan semua gaya yang
beraksi pada A adalah nol. Komponen resultan 𝑅𝑥 , 𝑅𝑌 , 𝑅𝑧 sama dengan nol:

∑ 𝐹𝑧 = 0 ∑ 𝐹𝑦 = 0 ∑ 𝐹𝑧 = 0 (1)

Persamaan (1) merupakan syarat perlu dan cukup untuk keseimbangan sebuah partikel
dalam ruang. Persamaan itu dapat dipakai untuk memecahkan persoalan mengenai
keseimbangan sebuah partikel yang menyangkut tidak lebih dari tiga besaran yang tak
diketahui.

Untuk memecahkan persoalan seperti itu, mula-mula kita harus menggambarkan


diagram bendabebas yang menyatakan partikel dalam keadaan seimbang dan semua
gaya yang beraksi padanya. Kemudian kita bisa menuliskan persamaan keseimbangan (1)
dan mencari tiga besaran yang tak ketahui. Dalam persoalan yang biasa muncul, besaran
tak diketahui itu menyatakan (1) ketiga komponen suatu gaya atau (2) besar tiga gaya
yang arahnya sudah diketahui.

Suatu gaya F dalam ruang tiga-dimensi dapat diuraikan menjadi komponen-


komponen persegi panjang 𝐹𝑥 , 𝐹𝑌 , 𝑑𝑎𝑛 𝐹𝑧 dengan menandai sudut-sudut anatara F dan
sumbu x, y, dan z berturut-turut sebagai 𝜃𝑥 , 𝜃𝑌 , 𝑑𝑎𝑛 𝜃𝑧 (Gambar 2.37), kita dapatkan

𝐹𝑥 = 𝐹 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑥 𝐹𝑦 = 𝐹 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑦 𝐹𝑧 = 𝐹 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑧 (2)


Kosinus 𝜃𝑥 , 𝜃𝑌 , 𝜃𝑧 disebut sebagai kosinus dari gaya F dan harus memenuhi hubungan

𝑐𝑜𝑠 2 𝜃𝑥 + 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃𝑦 + 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃𝑧 = 1 (3)

Bila komponen-komponen persegi panjang 𝐹𝑥 , 𝐹𝑌 , 𝐹𝑧 dari suatu gaya F diketahui, maka


besarnya F dari gaya tersebut dapat diketahui dari

𝐹 = √𝐹𝑥2 + 𝐹𝑦2 + 𝐹𝑧2 (4)

dari kosinus arah dari F dapat diperoleh dari Persamaan (2). kita dapatkan
𝐹𝑥 𝐹𝑦 𝐹𝑧
cos 𝜃𝑥 = cos 𝜃𝑦 = cos 𝜃𝑧 = (5)
𝐹 𝐹 𝐹

Bila suatu gaya F didefinisikan dalam ruang tiga dimensi oleh besarnya F nya dan dua titik
M dan N pada garis kerjanya, maka komponen-komponen 𝐹𝑥 , 𝐹𝑌 , 𝐹𝑧 nya dapat di peroleh
dari hubungan

𝐹𝑥 𝐹𝑦 𝐹 𝐹
= 𝑑 = 𝑑𝑧 = 𝑑 (6)
𝑑𝑥 𝑦 𝑧

Dimana 𝑑, 𝑑𝑥 , 𝑑𝑌 , 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑧 berturut-turut


menyatakan besar dan komponen-komponen
vektor MN yang menghubungkan titik M
(Gambar 2.38)

bila dua atau lebih gaya bekerja pada


suatu partikel dalam ruang tiga-dimensi,
komponen-komponen persegi panjang dari
resultan R bisa diperoleh dengan cara
menjumlahkan secara aljabar komponen-
komponen yang bersesuaian dari gaya-gaya
yang diberikan. kita peroleh

𝑅𝑥 = ∑ 𝐹𝑥 𝑅𝑦 = ∑ 𝐹𝑦 𝑅𝑧 = ∑ 𝐹𝑧 (7)
KESIMPULAN

Dalam bab ini kita telah mempelajari pengaruh gaya-gaya pada partikel, yaitu pada
benda-benda yang bentuk dan ukurannya sedemikian rupa sehingga semua gaya yang
bekerja padanya bisa dianggap bekerja di titik yang sama.

Gaya adalah besaran vekto; gaya diidentifikasikan oleh titik kerja, besar, dan arahnya, serta
dijumlahkan menurut hukum jajaran genjang (Gambar 2.34). besar dan arah resultan R
dari dua gaya P dan Q bisa ditentukan secara grafis atau trigonometri, dengan memakai
hukum kosinus dan sinus secara berurutan [Contoh Soal 2.1].

Setiap gaya tertentu yang bekerja pada suatu partikel dapat di uraikan menjadi
dua komponen atau lebih, yakni dapat digantikan oleh dua gaya ataulebih yang memiliki
pengaruh yang sama terhadap partikel tersebut. Suatu gaya F dapat dipecah menjadi dua
komponen P dan Q dengan cara menggambar suatu jajaran genjang dimana F sebagai
diagonalnya; maka komponen-komponen P dan Q digambarkan oleh kedua sisi jajaran
genjang tersebut (Gambar 2.35) dan dapat ditentukan sceara grafis ataupun dengan
trigonometri.

Suatu gaya F dikatakan telah diuraikan menjadi dua komponen prsegi panjang bila
komponen-komponen 𝐹𝑥 dan 𝐹𝑦 nya tegak lurus satu sama lain sepanjang sumbu x dan y
berturt-turut (Gamabar 2.36). dengan menandai sudut anatara F dan sumbu x sebagai θ,
maka dapat kita tuliskan

𝐹𝑥 = 𝐹 cos 𝜃 𝐹𝑌 = 𝐹 cos 𝜃 (1)

dimana komponen-komponen 𝐹𝑥 dan 𝐹𝑦 skalar bisa positif atau negatif.

Bila komponen-komponen persegi panjang 𝐹𝑥 dan 𝐹𝑦 dari suatu gaya F telah


diketahui, maka sudut θ yang menentukan arah gaya tersebut dapat dipeoleh dengan
menuliskan
𝐹𝑦
tan 𝜃 = (2)
𝐹𝑥
Besarnya F dari gaya tersebut kemudian dapat diperoleh dengan menyelesaikan salah
satu dari Persaman (1) untuk F atau dengan menggunakan teorema Pythagoras dan
menuliskan

𝐹 = √𝐹𝑥2 + 𝐹𝑦2 (3)

Apabila tiga atau lebih gaya sebidang bekerja pada suatu partikel, komponen-
komponen persegi dari resultan F nya dpat diperoleh dengan menambahkan secara
aljabar komponen-komponen bersesuaian dari gaya-gaya yang diberikan. kita peroleh

𝑅𝑥 = ∑ 𝐹𝑥 𝑅𝑦 = ∑ 𝐹𝑦 (4)

Suatu partikel dikatakan berada dalam keseimbangan bila resultan semua gaya yang
bekerja padanya nol. maka partikel tersebut akan tetap diam (bila pada mulanya
memang diam) atau bergerak dnegan kecepatan konstan dalam suatu garis lurus (bila
pada mulanya memangbergerak).

Untuk memcahkan soal yang mencakup suatu partikel dalam keseimbangan, pertama-
tama kita harus menggambarkan suatu diagram benda-bebas dari partikel tersebut yang
menunjukkan semua gaya yang bekerja padanya. bila hanya tiga gaya sebidang yang
bekerja pada partikel tersebut, suatu segitiga gaya dapat digambar guna menyatakan
bahwa partikel itu berada dalam keseimbangan. Segitiga ini dapat diuraikan secara grafis
atau dengan trigonometri bila yang takdiketahui (unknown) tidak lebih dari dua. bila
terdapat lebih dari tiga gaya sebidang, maka persamaan keseimbangan

∑ 𝐹𝑥 = 0 ∑ 𝐹𝑦 = 0 (5)

Harus digunakan dan diselesaikan bila bilangan yang tak diketahui tidak lebih dari dua.

Apablia suatu partikel berada dalam keseimbangan dalam ruang tiga-dimensi, maka
ketiga persamaan keseimbangan

∑ 𝐹𝑥 = 0 ∑ 𝐹𝑦 = 0 ∑ 𝐹𝑧 = 0 (6)

Harus digunakan dan diselesaikan bila bilangan yang tak-diketahui tidak lebih dari tiga.

Anda mungkin juga menyukai