Anda di halaman 1dari 3

Bab IV Analisis volume atur Prepared by:

Himsar AMBARITA

Bab IV

ANALISIS VOLUME ATUR

Pada Bab II dan Bab III telah didemonstrasikan bagaimana melakukan analysis termodinamika dengan menerapkan
hukum kekalan energi pada sebuah sistem. Hampir semua sistem yang dibahas tersebut adalah sistem tertutup atau tidak
ada terjadi aliran massa keluar dari sistem. Sementara banyak siklus termodinamika menggunakan komponen-komponen
yang mengijinkan adanya aliran massa masuk dan keluar sistemnya. Sistem seperti ini akan disebut volume atur. Tujuan
utama bab ini adalah menjelaskan analysis hukum kekekalan energi pada sebuah volume atur. Pada bagian awal akan
dijelaskan prinsip-prinsip dasar yang dapat digunakan pada sebuah volume atur. Kemudian pembahasan akan dilajutkan
menjadi bagian yang aplikatif, yaitu penerapan hukum kekekalan energi pada volume atur pada peralatan yang biasa
digunakan pada bidang engineering seperti turbin, pompa, kompresor, kondensor, dan nosel.

I. Hukum kekekalan massa pada volume atur T1=200oC dengan laju 40 kg/s. Pada sisi masuk 2, air cair
pada tekanan p2=7 bar dan T2=40oC dengan luas
Pada suatu volume atur hukum kekekalan massa dapat penampang 25cm2. Cairan saturasi 7 bar keluar dari sisi
didefenisikan dengan: laju kenaikan massa massa pada keluar dengan debit 0,006 m3/s. Tentukan laju aliran massa
sebuah volume atur sama dengan selisih laju massa yang (kg/s) di sisi masuk 2 dan di sisi keluar, dan kecepatan
masuk dengan laju yang keluar. (m/s) di sisi masuk 2.

Contoh 2
Sebuah tong yang mempunyai dimensi tinggi 1m, luas
penampang 0,2 m2 mempunyai lobang di bagian dasar
dengan luas penampang 0,025m2. Tong tersebut diisi dari
bagian atas dengan laju 0,1 kg/s. Buatlah (a) grafik yang
menyatakan hubungan antara tinggi air di dalam tong
dengan waktu dan (b) tinggi maksimum air di dalam tong.

Gambar 1 Volume atur dengan satu sisi masuk dan keluar


II. Hukum kekekalan energi pada volume atur
Dengan menggunakan parameter yang ditampilkan
pada Gambar 1 hukum kekekalan massa dapat dirumuskan Pada Gambar 2 ditampilkan sebuah volume atur yang
menjadi: mempunyai sisi masuk dan sisi keluar masing-masing satu.
dmcv Hukum kekekaan energi pada volume atur ini dapat
= m& i − m& e (1)
dt didefenisikan sebagai laju penambahan energi pada volume
Jika jumlah sisi masuk dan atau sisi keluar lebih dari satu, atur sama dengan selisih energi pada sisi masuk dan keluar
maka persamaan (1) dapat ditulis: serta selisih panas masuk dan kerja yang dilakukan volume
dmcv atur.
= ∑ m& i − ∑ m& e (2)
dt i e
Pada analisis adakalanya bukan laju aliran massa yang 2
Vi
diketahui tetapi kecepatan aliran fluida dan massa jenis. ui + + gh i m& i
2 W&
Jika kecepatan fluida yang tegak lurus penampang Vn
diketahui, maka laju aliran massa menjadi:
m& = ∫ ρVn dA (3)
A
Untuk aliran 1 dimensi, persamaan (3) dapat diganti
menjadi m& = ρAV . Q& Ve
2
ue + + gh e
m& e 2
Contoh 1
Sebuah pengumpan air pemanas mempunyai dua sisi
masuk dan satu sisi keluar. Pada saat steady, pada sisi
masuk 1 uap air masuk pada tekanan p1=7 bar dan Gambar 2 Laju energi pada sebuah volume atur

Sustainable Energy Research Group 27 Mechanical Engineering, USU


Bab IV Analisis volume atur Prepared by:
Himsar AMBARITA

Pada suatu industri proses gas buang hasil pembakaran


Secara matematik hukum kekekalan energi dapat dibuang dengan laju aliran 69,78 kg.s pada temperatur
dituliskan menurut persamaan berikut: 478K dan tekanan 1bar. Sebuah siklus dengan steam
dE & &  V
2
  V
2
 generator diajukan untuk digunakan sebagai heat recovery.
= Q − W + m& i  ui + i + ghi  − m& e  ue + e + ghe  (4) Pada kondisi steady di steam generator, gas buang keluar
dt  2   2 
    pada temperatur 400K 1bar dan aliran air masuk 0,275Mpa,
&
Pada persamaan (4) ini panas Q dan kerja W masih & 38,9oC dengan laju aliran 2,079kg/s. Uap yang dihasilkan
kemuadian masuk turbin. Pada sisi keluar turbin tekanan
merupakan panas total dan kerja total, atau belum
uap 0,07bar dan kualitas 0,93. Gas buang dapat dianggap
merupakan panas dan kerja dari volume atur itu sendiri.
sebagai gas ideal. Tentukanlah:
Jika panas dan kerja yang terbawa bersama fluida masuk
a. Daya keluaran turbin
dan keluar diperkirakan, maka persamaan hukum
b. Temperatur uap masuk turbin.
kekekalan energi dapat dituliskan menjadi:
dE &  V
2

= Qcv − W& cv + m& i  hi + i + ghi 
dt  2 
(5) III. Analysis Transient volume atur
 V
2

− m& e  he + e + ghe 
 2  Pada bagian sebelumnya telah dibahas beberapa
 
masalah yang steady, dimana waktu tidak berpengaruh
pada proses. Adakalanya analysis volume atur harus
Contoh 3
diselesaikan secara transient. Dengan menerapkan
Uap memasuki nozel yang beroperasi pada kondisi steady
beberapa manipulasi matematik, persamaan hukum
dengan kondisi p1=40bar, T1=400oC dan kecepatan 10m/s.
kekekalan massa (persamaan (2)) dapat diubah menjadi:
Uap mengalir di dalam nozel dan perpindahan panas dan
mcv (t ) − mcv (0) = ∑ m& i − ∑ m& e (6)
perubahan energi potensial dapat diabaikan. Pada sisi i e
keluar tekanan dan kecepatan uap adalah p1=15bar dan
Dimana mcv (t ) massa volume atur pada saat t dan
665m/s. Jika laju aliran uap adalah 2 kg/s tentukan luas
penampang pada sisi luar. mcv (0) massa volume atur mula-mula.
Hukum kekekalan energi (persaman(5)) dapat
Contoh 4 dituliskan menjadi:
Uap memasuki turbin dengan laju 4600 kg/jam pada  V
2

kondisi steady. Turbin menghasilkan daya output 1000 kW. E cv (t ) − E cv (0) = Q& cv − W& cv + m& i  hi + i + ghi 
Pada sisi masuk tekanan dan temperatur uap adalah 60 bar  2 
(7)
dan 400oC dan kecepatan 10m/s. Pada sisi keluar tekanan  V
2

0,1bar dan kualitas 0,9 dan kecepatan 50m/s. Tentukan laju − m& e  he + e + ghe 
 2 
perpindahan panas antara turbin dan lingkungan.  
Jika pengaruh energi kinetik dan energi potensial diabaikan
Contoh 5 maka persaman (7) dapat disederhaakan menjadi:
Udara masuk kompressor dalam keadaan steady pada U cv (t ) − U cv (0) = Qcv − Wcv + ∑ mi hi − ∑ me he (8)
tekanan 1 bar, tempertur 290K, dan kecepatan 6m/s dengan i e

luas penampang 0,1m2. Pada sisi keluar tekanan udara


adalah 7bar, temperatur 450K, dan kecepatan 2m/s. Contoh 8
Perpindahan panas dari kompressor ke lingkungan adalah Kompressor digunakan mengisi tangki 0,28m3 yang
180kJ/min. Dengan menerapkan model gas ideal, hitung awalnya berisi udara pada 21oC, 1bar. Udara pengisi ditarik
tenaga masuk kompressor dalam kW. dari udara lingkungan pada 21oC, 1bar. Selama pengisian
hubungan antara tekanan dan volume spesifik di dalam
Contoh 6 tangki adalah pv1,4 = constant. Udara dapat dianggap
Pada sebuah siklus pembangkit tenaga, setelah keluar dari sebagai gas ideal dan perubahan energi kinetik dan
turbin uap masuk kondensor dengan kualitas 0,95. potencial dapat diabaikan. Buat grafik yang yang
Kondensat keluar pada tekanan 0,1bar dan temperatur 45oC.
menggambarkan hubungan antara tekanan dan rasio m m1 ,
Air pendingin memasuki kondensor pada temperatur 20oC
dan keluar pada temperatur 35oC pada tekanan yang sama. dimana m1 adalah massa awal udara didalam tangki dan m
Abaikan kehilangan panas keluar dari kondensor dan adalah massa massa udara di dalam tangki setelah t. Juga
perbedaan energi potensial dan energi kinetik dari aliran. buat grafik yang menyatakan hubungan antara kerja
Pada kondisi steady tentukanlah: compresor terhadap m m1 . Variasikan m m1 mulai dari 1
a. Perbandingan laju aliran massa air pendingin s/d 3.
dengan kondensat
b. Laju perpindahan energi dari tiap kilogram
kondensat ke air pendingin.

Contoh 7

Sustainable Energy Research Group 28 Mechanical Engineering, USU


Bab IV Analisis volume atur Prepared by:
Himsar AMBARITA

Contoh 9
Sebuah tangki berisi 45kg air dengan temperatur 45oC
mempunyai satu sisi masuk dan satu sisi keluar dengan laju
aliran yang sama. Air masuk pada temperatura 45oC
dengan laju aliran 270kg/jam. Sebuah koil direndamkan di
dalam tangki dengan laju pendinginan 7,6 kW. Air diaduk
sehingga temperaturnya dapat dianggap seragam dan kerja
yang digunakan untuk mengaduk adalah 0,6kW. Tekanan,
perubahan energi kinetik, dan potensial pada sisi masuk
dan keluar diabaikan. Buatlah grafik yang menunjukkan
hubungan temperatur air dengan waktu.

Referensi
[1]. M.J. Moran dan H.N. Shapiro, Fundamentals of
Engineering Thermodynamics, John Wiley & Sons Ltd,
Ed 5, West Sussex, 2006.
[2]. Y.A. Cengel dan M.A. Boles, Thermodynamics; An
Engineering Approach, Mcgraw-Hill College, Ed 5,
2005.

Sustainable Energy Research Group 29 Mechanical Engineering, USU

Anda mungkin juga menyukai