Anda di halaman 1dari 5

C.

SIKLUS TERMODINAMIKA
a. Pengertian Siklus
Pada aplikasi hukum I termodinamika khususnya untuk proses isotermal, seluruh kalor
yang diberikan kepada sistem dapat diubah menjadi usaha yang besarnya adalah
V
W = nRT ln 2 . Pernyataan ini menunjukkan bahwa untuk dapat melakukan usaha secara
V1
terus menerus tidak mungkin hanya dilakukan dalam suatu proses isotermal karena suatu
proses akan berhenti ketika volume V2 mencapai nilai maksimum. Agar dapat mengubah kalor
menjadi usaha lagi, maka sistem harus dikembalikan ke dalam keadaan semula. Rangkaian
proses yang membuat keadaan akhir kembali ke keadaan awalnya disebut siklus.
Tinjau suatu siklus termodinamika yang melibatkan proses isotermal, proses isobarik,
dan proses isokhorik seperti tampak pada gambar di bawah.
Sistem menjalani proses isotermal dari keadaan A sampai
B, kemudain menjalani proses isobarik untuk mengubah sistem dari
keadaan B ke keadaan C. Akhirnya proses isokhorik membuat
sistem kembali ke keadaan awalnya. Proses dari keadaan A
kembali ke keadaan B kemudian kembali ke keadaan A
menyatakan suatu siklus.
Usaha W yang dilakukan oleh sistem untuk satu siklus
sama dengan luas daerah yang diarsir pada diagram PV. Usaha
bernilai positif jika arah proses dalam siklus searah putaran jarum
jam dan bernilai negatif jika berlawanan arah putaran jarum jam.
Perubahan energi dalam U untuk satu siklus sama dengan nol (U
= 0) karena keadaan awal sama dengan keadaan akhir.

b. Siklus Carnot
Pada tahun 1824, seorang insinyur berkebangsaan Prancis bernama Sadi Carnot (1796-1832)
memperkenalkan metode baru untuk meningkatkan efisiensi suatu mesin berdasarkan silkus
usaha yang selanjutnya dikenal sebagai siklus Carnot. Siklus Carnot ini terdiri dari empat
proses, yaitu dua proses isotermal dan dua proses adiabatik seperti tampak pada gambar

Gambar Siklus Carnot

Keterangan gambar:
1. Proses AB adalah pemuaian isotermal pada suhu T 1. Dalam proses sistem menyerap kalor
Q1 dari reservoir bersuhu T1 dan melakukan usaha WAB
2. Proses BC adalah pemuaian adiabatik. Selama proses ini suhu sistem turun dari T1 sambil
melakukan usaha WBC.
3. Proses CD adalah pemampatan isotermal pada suhu T 2. Dalam proses ini sistem
menerima usaha WCD dan melepas kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah T 2.
4. Proses DA adalah pemampatan adiabatik. Selama proses ini suhu sistem naik dari T 2
menjadi T1 akibat menerima usaha WDA
.
Siklus Carnot merupakan dasar dari mesin ideal, yaitu mesin yang memiliki efisiensi tertinggi
yang selanjutnya disebut mesin Carnot
Usaha total yang dilakukan oleh sistem untuk satu siklus sama dengan luas daerah di
dalam siklus pada diagram PV. Mengingat selama proses siklus Carnot sistem menerima kalor
Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T1 dan melepas kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah T2, maka
usaha yang dilakukan oleh sistem menurut hukum I termodinamika adalah:
Q = U + W
Q1 − Q 2 = 0 + W
W = Q1 − Q 2
Dalam menilai kerja (kinerja) suatu mesin, maka efisiensi merupakan suatu faktor yang penting.
Untuk mesin kalor, efisiensi  ditentukan dari perbandingan usaha yang dilakukan terhadap
kalor masukan yang diberikan, yang secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
W Q1 - Q 2 Q
= = = 1− 2
Q Q1 Q1
Q 2 T2
Untuk siklus Carnot berlaku hubungan = sehingga efisiensi mesin Carnot dapat
Q 1 T1
dinyatakan sebagai:
T
 = 1− 2
T1
Dengan T1 = suhu reservoir bersuhu tinggi (K)
T2 = suhu reservoir bersuhu rendah (K).

B. HUKUM II TERMODINAMIKA
Berdasarkan hukum I Termodinamika kita mengetahui bahwa energi adalah kekal, tidak
dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain.
Apabila kita hanya berpedoman pada hukum I Termodinamika, maka kita dapat mengubah setiap
energi menjadi bentuk energi lain sesuai kehendak kita asalkan memenuhi hukum kekekalan
energi. Akan tetapi kenyataan yang terjadi tidak demikian. Sebagai contoh, ketika kita menjatuhkan
sebuah bola besi dari suatu ketinggian. Pada saat bola besi jatuh, energi potensialnya berubah
menjadi energi kinetik. Ketika bola besi menumbuk tanah, sebagian besar energi kinetiknya
berubah menjadi energi panas dan sebagian kecil berubah menjadi energi bunyi. Sekarang, jika
prosesnya kita balik. Yaitu bola besi kita panaskan sehingga memiliki energi panas sebesar energi
kinetik ketika bola besi menumbuk tanah, mungkinkah energi panas ini akan berubah menjadi
energi kinetik dan kemudian berubah menjadi energi potensial sehingga bola besi dapat naik?
Peristiwa ini tidak mungkin terjadi walau bola besi kita panaskan sampai meleleh sekalipun. Hukum
II Termodinamika membatasi perubahan energi mana dapat terjadi dan mana yang tidak dapat
terjadi. Pembatasan ini dapat dinyatakan dengan berbagai cara, antara lain:
(1) Hukum II Termodinamika dalam pernyataan aliran kalor;
Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak
mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya.
(2) Hukum II Termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor;
Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-
mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi usaha luar.
(3) Hukum III Termodinamika dalam pernyataan energi
Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reservoir terjadi dan bertambah ketika
proses irreversible terjadi.

Pengertian Entropi
Entropi adalah besaran termodinamika yang menyertai
perubahan setiap keadaan dari keadaan awal sampai keadaan
akhir sistem. Entropi menyatakan ukuran ketidakteraturn suatu
sistem. Suatu sistem yang memiliki entropi tinggi berarti sistem
tersebut makin teratur. Sebagai contoh, jika gas dipanaskan
maka molekul-molekul gas akan bergerak secara acak
(entropinya tinggi) tetapi jika suhunya diturunkan gerak
molekulnya menjadi lebih teratur (entropinya rendah).
Perubahan entropi suatu sistem hanya tergantung pada
keadaan awal dan keadaan akhir. Proses reversible tidak
mengubah total entropi dari semesta, tetapi setiap proses
ireversible selalu menaikkan entropi semesta.

Ukuran penampilan sebuah mesin pendingin dinyatakan dengan koefisien daya guna
(koefisien performansi) yang diberi simbol KP.
Q Q2 T2
KP = = =
W Q1 − Q 2 T1 − T2
Dengan KP = koefisien daya guna
Q1 = kalor yang diberikan pada reservoir suhu tinggi (J)
Q2 = kalor yang diserap pada reservoir suhu rendah (J)
W = usaha yang diperlukan (J)
T1 = suhu reservoir suhu tinggi (K)
T2 = suhu reservoir suhu rendah (K)

Secara umum, kulkas dan pendingin ruangan memiliki koefisien daya guna dalam jangkauan 2
sampai dengan 6. Semakin tinggi nilai KP berarti semakin baik penampilan mesin tersebut.

Contoh-contoh Soal!
1) Sejumlah 0,0963 mol gas ideal mengalami proses seperti
pada gambar dengan proses BC adalah isotermal.
(a) Tentukan suhu gas pada keadaan A dan B
(b) Jika kapasitas kalor molar gas CV =15 Jmol-1K-1,
tentukan kalor yang diserap gas selama proses AB.
(c) Tentukan QCA dan usaha per siklus dengan
menggunakan hukum I termodinamika. (R= 8,31 J/mol.K).
Penyelesaian:
(a) Pada keadaan A, besaran yang diketahui adalah:
n = 0,0963 mol
PA = 100kPa = 105 Pa
VA = 2L = 2 x10-3 m3
Suhu gas pada keadaan A dihitung dengan persamaan keadaan gas ideal.
PA V A = nRT
PA VA
TA =
nR
(10 5 )(2x10 -3 )
= = 250 K
(0,0963 )(8,31)

Pada keadaan B, besaran yang diketahui:


n = 0,0963 mol
PB = 400 kPa = 4x105 Pa
VB = 2L = 2x10-3 m3
Dengan cara yang sama diperoleh
P V
TB = B B
nR
(4x10 5 )(2x10 −3 )
= = 1000 K
(0,0963 )(8,31)

(b) Proses AB adalah proses isokhorik, CV = 15 J/mol K


Q AB = nC V (TB − TA )
= (0,0963)(15)(1000 - 250) = 1083,4 joule

(c) Proses CA dan ABCA


U AB = Q AB = = 1083,4 joule (proses isokhorik)
UBC = 0 (proses isotermal)
Dalam suatu siklus berlaku U = 0
UAB + UBC + UCA = 0
1083,4 + 0 + UCA = 0
UCA = -1083,4 joule
Usaha yang diterima sistem pada proses CA dapat ditentukan dari luar daerah di bawah
kurva pada diagram PV (trapesium).
1
W CA = − (10 5 + 2x10 5 )(4 x10 −3 − 2x10 −3 )
2
= - 300 joule
Berdasarkan hukum I termodinamika diperoleh
QCA = UCA + WCA
= -1083,4 + (-300) = -1383,4 joule
Pada Proses BC (isotermal),
V
WBC = nRTB ln C
VB
4
= (0,0963)(8,31)(1000) ln = 555 joule
2
Jadi, usaha per siklus adalah
W ABCA = WAB + WBC + WCA
= 0 + 555 + (-300) = 255 joule

2) Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi 727C mempunyai efisiensi
30%. Tentukan suhu dari reservoir suhu rendahnya!
Penyelesaian:
Besaran yang diketahui:
T1 = 727 + 273 = 1000 K
 = 30% = 0,3
Suhu reservoir suhu rendahnya dapat ditentukan dengan rumus:
T
 = 1− 2
T1
T2 = (1 - )T1
T 2 = (1 - 0,3)(1000) = 700 K
t 2 = 700 - 273 = 427 C
3) Sebuah mesin kalor yang bekerja antara reservoir kalor bersuhu rendah 27C dan reservoir
kalor bersuhu tinggi T1, ditingkatkan efisiensi maksimumnya dari 25% hingga menjadi 50%
dengan menaikkan suhu T1 menjadi T’1. Tentukan nilai T1 dan T’1.
Penyelesaian:
Besaran yang diketahui:
T2 = 27 + 273 = 300 K
 = 25% = 0,25
’ = 50% = 0,5
Dari rumus efisiensi mesin diperoleh
T
 = 1- 2
T1
T2 300
T1 = = = 400 K
(1 - ) (1 − 0,25)
t1 = 400 - 273 = 127C
Peningkatan efisiensi dilakukan dengan menaikkan T 1 menjadi T’1, maka:
T
' = 1 - 2
T1 '
T2 300
T1 ' =
= = 600 K atau t1’ = 600 – 273 = 327C
1 - ' (1 - 0,5)
4) Suhu di dalam sebuah lemari es adalah -3C. Fluida yang dimampatkan di dalamnya
mengembun pada suhu 27C. Tentukanlah koefisien daya guna lemari es tersebut?
Penyelesaian:
Besaran yang diketahui:
T2 = -3 + 273 = 270 K
T1 = 27 + 273 = 300 K
Koefisien daya guna lemari es dihitung dengan rumus:
T2 270
KP = = =9
T1 - T2 300 − 270

Soal Latihan 3
1) Sebuah mesin turbin memakai uap dengan suhu awal 550 dan membuangnya pada suhu
35C. Tentukan efisiensi maksimum mesin turbin tersebut?
Jawab:
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
2) Sebuah mesin Carnot bekerja di antara dua reservoir panas 487C dan reservoir 107C. Jika
mesin tersebut menyerap kalor 800 joule dari reservoir panas, tentukanlah jumlah kalor yang
dibuang dari mesin?
Jawab:
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
3) Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi bersuhu 800 K mempunyai
efisiensi sebesar 40%. Berapa suhu reservoir suhu tinggi harus dinaikkan agar efisiensi naik
menjadi 50%.
Jawab:
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
4) Sebuah kulkas 500 watt dengan KP = 2,0 memindahkan kalor dari suatu kamar penyimpanan
-20C dan mengeluarkannya pada suhu 40C.
a. Berapa Kp dari sebuah kulkas ideal yang bekerja di antara dua suhu yang sama seperti di
atas?
b. Berapa joule per jam yang dapat dipindahkan kulkas dari kamar penyimpanan?
Jawab:
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai