Anda di halaman 1dari 28

HUKUM II TERMODINAMIKA

Susanti, M.Si., Apt.


Hukum II Termodinamika

• Berbunyi : “Proses suatu sistem


terisolasi yang disertai dengan
penurunan entropi tidak mungkin
terjadi”
• Dalam setiap proses yang terjadi pada
sistem terisolasi, maka entropi sistem
tersebut selalu naik atau tetap tidak
berubah.
Aliran Kalor / Panas
Kalor mengalir secara spontan dari suatu
benda/zat yang berada pada temperatur yang
lebih tinggi ke suatu benda/zat yang berada
pada temperatur yang lebih rendah dan tidak
dapat mengalir secara spontan dalam arah
kebalikannya.
MESIN KALOR
(Carnot)
Mesin kalor adalah suatu alat yang menggunakan
kalor/panas untuk melakukan usaha/kerja. Mesin kalor
memiliki tiga ciri utama:
1. Kalor dimasukkan ke mesin pada temperatur yang relatif
tinggi dari suatu tempat yang disebut reservoir panas.
2. Sebagian dari kalor input digunakan untuk melakukan kerja
oleh working substance dari mesin, yaitu material dalam
mesin yang secara aktual melakukan kerja ( Contoh:
campuran bensin-udara dalam mesin mobil).
3. Sisa dari kalor input dibuang pada temperatur yang lebih
rendah dari temperatur input ke suatu tempat yang disebut
reservoir dingin.
Skema Mesin Kalor

QH menyatakan besarnya input


kalor, dan H menyatakan hot
reservoir.
QC menyatakan besarnya kalor
yang dibuang, dan C menyatakan
cold reservoir.
W menyatakan kerja yang
dilakukan.
 Untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi, sebuah mesin kalor harus
menghasilkan jumlah kerja yang besar dari sekecil mungkin kalor input.
Oleh karena itu, efisiensi (e) dari suatu mesin kalor didefinisikan sebagai
perbandingan antara kerja yang dilakukan oleh mesin (W) dengan kalor
input QH:
Kerja yg dilakukan W
e 
Input panas QH

(Pers. 1)

 Jika kalor input semuanya dikonversikan menjadi kerja, maka mesin akan
mempunyai efisiensi 1, karena W = QH; dikatakan mesin ini memiliki
efisiensi 100%. Apakah ini mungkin?
• Sebuah mesin, harus mengikuti prinsip konservasi energi.
Sebagian dari kalor input QH diubah menjadi kerja W, dan
sisanya QC dibuang ke cold reservoir.

• Jika tidak ada lagi kehilangan energi dalam mesin, maka


prinsip konservasi energi menghendaki bahwa:
QH = W +(Pers. QC 2)
• Rumus lain untuk efisiensi (e) dari sebuah mesin kalor:
QH  QC QC
e  1
QH QH 3)
(Pers.
Contoh soal

Sebuah mesin mobil memiliki efisiensi 22 % dan menghasilkan


kerja sebesar 2510 J. Hitung jumlah kalor yang dibuang oleh
mesin itu.
Jawab :
Dari persamaan (1) disubstitusikan ke persamaan (2)
Prinsip Mesin Carnot
 Untuk mesin Carnot, perbandingan antara kalor yang dibuang QC
dengan kalor input QH dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
QC TC
 (4)
QH TH
dengan TC dan TH dalam kelvins (K).
 Efisiensi mesin Carnot dapat dituliskan sebgai berikut:
QC TC
e  1  1 (5)
QH TH

Hubungan ini memberikan nilai efisiensi maksimum yang mungkin


dari suatu mesin kalor yang beroperasi antara TC dan TH
Contoh soal

Air dekat permukaan laut tropis mempunyai temperatur


298,2 K (25°C), sementara 700 m di bawah permukaan
mempunyai temperatur 280,2 K (7°C). Diketahui bahwa air
hangat sebagai hot reservoir dan air dingin sebagai cold
reservoir dari suatu mesin kalor.
Tentukan efisiensi maksimum dari mesin ini!
Jawab
`Efisiensi maksimum yang mungkin dari suatu mesin
kalor, adalah mesin Carnot yang beroperasi antara TC
dan TH

Gunakan TH = 298,2 K danTC = 280,2 K ke dalam


persamaan 5, diperoleh:
TC  280,2 K 
e  1  1    0.06(6%)
TH  298,2 K 
Soal-Soal
1. Suatu mesin Carnot, jika reservoir panasnya
bersuhu 400 K akan mempunyai efisiensi 40%.
Jika reservoir panasnya bersuhu 640 K,
berapakah persen efisiensinya?
2. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan
reservoir suhu tinggi bersuhu 800 K,
mempunyai efisiensi sebesar 40%. Agar
efisiensinya naik menjadi 50%, maka berapa
suhu reservoir bersuhu tinggi yang diperlukan?
3. Sebuah mesin Carnot yang bekerja pada suhu
tinggi 627°C memiliki efisiensi 50%. Agar
efisiensi maksimumnya naik menjadi 70% pada
suhu rendah yang tetap, maka suhu tingginya
harus dinaikkan menjadi....?
4. Jika kalor yang diserap reservoir suhu tinggi adalah

1200 joule, tentukan :


a. Efisiensi mesin Carnot
b. Usaha mesin Carnot
c. Perbandingan kalor yang dibuang di suhu
rendah dengan usaha yang dilakukan mesin
Carnot
ENTROPI
• Entropi adalah suatu besaran/derajat
ketidakteraturan (Rudolf Clausius)
• Perubahan alami berlangsung dari entropi
rendah menuju entropi yang lebih tinggi atau
dari keadaan teratur menuju keadaan tidak
teratur.
• Kecenderungan suatu sistem atau reaksi untuk
berproses ke arah tertentu disebut entropi
sistem.
Dalam satu siklus, mesin Carnot mengalami
dua proses isotermal reversibel (pemuaian
isotermal + penekanan isotermal) dan dua
proses adiabatik reversibel (pemuaian
adiabatik dan penekanan adiabatik). Selama
proses pemuaian dan penekanan adiabatik,
tidak ada kalor yang masuk atau keluar dari
sistem (Q = 0). Karena Q = 0 maka perubahan
entropi selama proses adiabatik = 0.
• QH atau Q2 adalah panas yang masuk ke
dalam sistem dan Qc atau Q1 adalah panas
yang keluar sistem
• Selanjutnya Q2 diberi tanda (+), dan Q1 diberi
tanda (-), sehingga
T2 Q2 Q1 Q 2
  0
T1 Q1 T1 T2
Lambang dan Satuan Entropi
• Lambang entropi adalah S
• Lambang perubahan entropi adalah ∆S
• Satuan entropi: Joule/Kelvin (J/K) (J.K-1)
• Besarnya perubahan entropi yang dialami oleh
suatu sistem yang mendapat tambahan kalor
(Q) pada suhu tetap, dinyatakan melalui
persamaan :
Soal Latihan
1. Sejumlah gas dalam sebuah wadah mengalami
pemuaian adiabatik. Berapakah perubahan
entropi gas tersebut ?
2. Sebuah mesin Carnot menerima 2000 J kalor
pada suhu 500 K, melakukan kerja dan
membuang sejumlah kalor pada suhu 350 K.
Tentukan jumlah kalor yang terbuang dan
perubahan entropi total dalam mesin selama
satu siklus.
3. Sebuah mesin kalor menerima kalor (Q)
sebanyak 600 Joule pada suhu 300 K,
melakukan kerja dan membuang sejumlah
kalor pada suhu 100 K. Tentukan jumlah kalor
yang terbuang dan perubahan entropi total
dalam mesin selama satu siklus.
Dari contoh soal nomor 2 dan contoh soal
nomor 3, tampak bahwa perubahan entropi
total untuk proses reversibel = 0. Dengan kata
lain, pada proses reversibel, entropi total
selalu konstan.
Rumus Q yang berhubungan
dengan massa

• Q= Kalor (Joule)
• m= massa zat (Kg)
• l= kalor lebur (J/Kg)
• c = kalor jenis (J/Kg.K)
4. Sebongkah es batu bermassa 2 kg memiliki
suhu 0 oC. Es batu tersebut diletakkan di
dalam sebuah wadah dan dijemur di bawah
sinar matahari. Karena mendapat tambahan
kalor dari udara dan matahari maka es
mencair. Tentukan perubahan entropi es.
(Kalor lebur air = 3,34 x 105 J/Kg)
5. Segelas air bersuhu 34 oC dicampur dengan
segelas air bersuhu 30oC. Jika massa air dalam
gelas = 4 kg, tentukan perubahan entropi air.
Anggap air panas dan air dingin dicampur
dalam wadah tertutup yang terisolasi dengan
baik. Perpindahan kalor termasuk proses
ireversibel. (Kalor jenis air (c) = 4200 J/Kg.K)
Pada proses ireversibel, entropi total sistem
dan lingkungan selalu bertambah.
ENTROPI STANDAR DALAM REAKSI
• Perubahan entropi standar (Entropi molar /
So) untuk reaksi kimia dapat ditentukan dari
data entropi keadaan standar
• Perubahan entropi dalam suatu reaksi sama
dengan selisih entropi total produk dan
entropi total pereaksi.
TABEL ENTROPI STANDAR
Unsur/Senyawa Bentuk J.K-1.mol-1
NaCl Padat 72,1
Hg Cairan 76,0
H2O Cairan 69,9
H2O Gas 188,8
KCl Padat 82,6
CH4 Gas 186,3
Soal Latihan
1. Hitung entropi reaksi keadaan standar untuk
reaksi berikut
Hg (l) → Hg (g)
Diketahui data entropi standar untuk Hg:
Hg (l) = 76 J/K.mol
Hg (g) = 174,96 J/K.mol
2. Hitung entropi reaksi keadaan standar untuk
reaksi berikut
NaCl (s) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
Diketahui data entropi standar :
NaCl (s) : 72,13 J/K.mol
Na+ (aq) : 59,00 J/K.mol
Cl- (aq) : 56,50 J/K.mol

Anda mungkin juga menyukai