Sasaran Pengajaran :
• menjumlahkan, mengurangi, mengalikan dan membagi satuan
• mengubah satuan-satuan dan fungsi persamaan dalam massa,
panjang, gaya, dll.
• mendefinisikan dan menggunakan faktor konversi Gc
Permasalahan:
Base Unit
Multiple Unit
Derived Unit
• dimensi : satuan yang dinyatakan secara umum dalam
besaran primer contoh : massa(M), panjang(L)
Dimensi ada 3 :
1.Dimensi dasar/pokok
Panjang (Length) [L]
Suhu (Temperature)
Mol (Mole)[N]
Waktu(Time) [T]
2.Dimensi Turunan
3
Volume [L ]
3
Densitas [M / L ] , dll
3.Dimensi Tambahan/Suplemen :
Sudut Bidang,
Sudut Ruang
Contoh soal :
Selesaikanlah perhitungan dibawah ini :
(a) 20 jam + 4 meter =
(b) 2 joule + 50 Btu =
Jawaban :
Pada soal (a) dapat kita lihat bahwa satuan dan dimensi yang
digunakan berbeda, 20 jam berdimensi waktu sedangkan 4 meter
berdimensi panjang, maka operasi tersebut tidak dapat
diselesaikan. Pada soal (b) satuan yang digunakan berbeda
namun dimensinya sama, keduanya sama-sama dimensi energi,
maka operasi dapat dilakukan dengan mengubah satuannya
menjadi sama ( konversi ), baik itu dalam joule atau Btu. karena 1
joule = 9,484.10-4 Btu maka 2 ( 9,484.10-4 ) Btu + 50 Btu =
50,00189 Btu
Dalam contoh soal diatas kita melihat adanya perubahan satuan
dari joule ke Btu hal inilah yang disebut dengan konversi.
Konversi sering dilakukan apabila data yang tersedia dinyatakan
dalam satuan yang berbeda.
Contoh Soal :
Jika sebuah mobil menempuh jarak Jakarta bandung dengan
kecepatan 10m/s dan sebuah bus melaju dengan kecepatan 150%
dari kecepatan mobil tersebut, berapakah kecepatan bus tersebut
dalam kilometer per jam?
Jawaban : kecepatan bus 150% × 10m/s = 15 m
/s
15 meter × 1 kilometer × 3600 sekon = 54 kilometer sekon 1000
meter 1 jam jam
Soal-Soal Latihan
Cp = 20,869 + 5,239.10-2 T
a. MOL
mol adalah hasil bagi massa suatu zat dengan berat
molekulnya.
b. Densitas (ρ)
densitas atau kerapatan adalah massa persatuan volum
f. Konsentrasi
Merupakan jumlah zat tersebut yang terlarut dalam sejumlah
pelarut. Konsentrasi dapat dinyatakan sebagai :
o berat / volum = gram / cm3, gram / liter dll.
o mol / volum = mol / liter, lbmol / ft3
o parts per million (ppm)
contoh :
o 100 ppm CO2 dalam udara berarti terdapat 100 mol
CO2 dalam 106 mol udara
o 20 ppm besi dalam air berarti terdapat 20 gram besi
setiap 106 gram air.
g. Temperatur ( Suhu )
Suhu ditetapkan dari titik tripel air, yaitu 00C atau 273,15 K
Terdapat 4 skala suhu yang biasa dipakai dalam perhitungan,
yaitu :
h. Tekanan
Tekanan merupakan gaya persatuan luas yang tegak lurus gaya
tersebut.
P = gaya / luas = F / A ( Pascal, Psi, Atm, Bar, Torr )
1 atm = 760 mmHg
1 bar = 100 kPa
1 torr = 1 mmHg
1 Psi = 1 lbf / in2
Contoh Soal :
Jawab :
a. ρHg = spesifik gravity × massa jenis air pada suhu 200C
= 13,546 × 62,43 lbm/ft3 = 845,7 lbm/ft3
b. V = 215 kg × 1lbm / 0,454 kg × 1 ft3 / 845,7 lbm = 0,56 ft3
contoh :
N2 + 3 H2 → 2 NH3 ΔHf = - 1230 kj
kualitatif kuantitatif reaktan N2 & H2 1 mol N2 bereaksi dengan 3
mol H2 produk NH3 menghasilkan 2 mol NH3 reaksi eksotermis
Reaksi kimia adalah perubahan yang terjadi saat satu atau lebih
zat terkonversi menjadi zat lain, dinyatakan dengan persamaan
reaksi yang menunjukkan hubungan molar antara reaktan dan
produk.
Ca 2 + + COOH 2 + 2 → CaCO 3 + 2 H +
+
2 OH 22 → 2 OH 2 Artinya
2 mol hidrogen bereaksi dengan 1
mol oksigen menghasilkan 2 mol air.
contoh
soal :
Eva/Bayu/Sisil
9
NME
2003
berhubungan dengan
reaksi:
➢ Reaktan pembatas (limitting
reactant) :
ada proses
teoritis untuk pembakaran sempurna p
pembakaran
➢ Selektivitas
(selectivity) :
➢
Yield :
berat atau mol produk % Yield = X 100% berat atau mol reaktan
awal
MACAM-MACAM LAJU ALIR
1. Point linear velocity ( Laju alir linear titik): laju alir ditinjau pada
satu titik.
V [=] l t[=] detm , det
ft , m
jam, dan lain sebagainya.
2. Average linear velocity ( Laju alir linear rata-rata) : laju alir linear
rata-rata pada
seluruh penampang
v
Q
=
A= debit luas
l 3
][ =
l
t l 2= t][= m
det, det
ft
=A
⋅ v = l 3
=m
t ][ 3 menit , gallon
menit
, liter
detik
= massa
waktu
t][ = menit
][ = m
kg , ton
jam
detik
, lb
, dan lain sebagainya
5. Molal flow rate ( laju alir molal) : sejumlah mol yang mengalir
per satuan waktu
= waktu
mol ][ = m
/ BM t][ = gmol
menit
, ton
jammol , lbmol
detik
Eva/Bayu/Sisil
11
NME 2003
?
Rx : Sb2S3 + 3Fe → 2 Sb + 3 FeS
a & b. Menentukan reaktan pembatas dan berlebih:
untuk bereaksi dengan 1,77 mol Sb2S3 membutuhkan 3 X 1,77
mol = 5,31 mol Fe sedangkan Fe yang tersedia hanyalah 4,48
mol. Disini terlihat bahwa Fe
stiokiometrik terkecil jumlahnya maka Fe merupakan reaktan
pembatas, dan
Sb2S3 adalah reaktan berlebih.
c. Walaupun Fe adalah reaktan pembatas tetapi tidak semua Fe
habis bereaksi,
jika dilihat dari produk Sb yang dihasilkan hanya 1,64 mol ini
berarti Fe yang bereaksi sebanyak:
3 mol Fe
X 1,64 mol Sb = 2,46 mol Fe 2 mol Sb
maka tingkat kesempurnaan reaksi Fe menjadi FeS = 77.1
Eva/Bayu/Sisil
14
101.9
0,554 x 480
98.1
0,777 x 1200
83,7505,9 − X 100% = 21,39 %
b. Menghitung reaktan berlebih yang terpakai :
Produk Al2(SO4)3 2,338 kgmol ini memerlukan:
2,338 kgmol Al2(SO4)3 X
1
kgmolAl
3
kgmolH 2
014,7
% H2SO4 terpakai = 505,9kgmol kgmol
X 100% = 73,79%
c. Tingkat kesempunaan reaksi : (dipandang atas dasar Al2O3
333,2
yang bereaksi) 61,2X 100% = 89%
d. Yield =
Alkg 2
)(SO 3 4 Alkg
32
O = 800
480
Soal-soal
Latihan
yang dihasilkan
b. berat larutan asam sulfat (98% berat) yang
dibutuhkan
a. tentukan reaktan
pembatas
b. berapa % excess
reaktan
pembat
as
Rx : 2 Bi + 3 S → Bi2S3 a.
reaktan pembatas
b. % excess
reaktan
KESETIMBANGAN MATERI
M Gula 1000lb/jam
pengkristal
L Air F Tebu
Gula 16% Air 25% K Gula 40% Pulp 59%
penggiling penyaring evaporator
E H J Gula 13% Gula 15% Air Pulp 14% D G Bagasse Padatan berisi Pulp
80% pulp 95%
Gambar di atas adalah lembar alir sederhana untuk pabrik gula.
Tebu
dimasukan ke dalam sebuah penggilingan dengan sirup diperas
keluar dan
“bagase” yang dihasilkan mengandung 80% pulp. Sirup E yang
mengandung
potongan-potongan halus pulp dimasukan kedalam saringan
yang
menghilangkan semua pulp dan menghasilkan sirup jernih pada
aliran H yang
mengandung 5% gula dan 85% air. Evaporator membuat sirup
kental dan
kristalizer menghasilkan 1000 lb/jam kristal gula.
Dari keterangan yang diberikan ini dapatkah anda mencari:
Berapa banyak air yang dihilangkan didalam evaporator (lb/jam)
Berapa besar fraksi massa komponen-komponen dalam arus
buangan G
Berapa besar laju masukan tebu kedalam unit (lb/jam) ???????
Eva/Bayu/Sisil
17
NME
2003
NERACA
BAHAN
JENIS-JENIS
PROSES
A. Proses
Batch :
tertentu/ tidak
terusmenerus.
Contoh: - Proses memasak didalam sebuah panci (panci
menjadi alat proses)
B. Proses
Kontinyu:
Eva/Bayu/Sisil
18
NME 2003
B. Proses Unsteady
Dalam proses unsteady terjadi perubahan dalam sistem terhadap
waktu. Baik
berupa perubahan laju, komposisi, massa maupun suhu. Karena
adanya
perubahan laju maka terdapat perubahan akumulasi di dalam
sistem sehingga
akumulasi massa harus diperhitungkan.
inEva/Bayu/Sisil 19
SISTEM
out
out
NME
2003
PENYUSUNAN PERSAMAAN
NERACA BAHAN
ditentukan
batasnya.
tempatn
ya.
➢ Tentukan jenis
proses
stoikiomet
rik.
berik
ut.
Eva/Bayu/Sisil
20
NME 2003
Contoh soal 1
Suatu bahan dengan kandungan air 60% dikeringkan sampai
75% airnya
menguap. Hitunglah :
a) Jumlah air yang diuapkan tiap kg bahan basah
b) Komposisi bahan akhir
jawab:
Pertama buatlah diagram alir dan tulis hal-hal yang diketahui
(besaran kualitas
dan kuantitas)
feed uap air
air 60% padat 40% produk (air dan padat)
Kemudian tentukan basis
basis: 100 kg bahan basah
air dalam bahan basah: 0,6 x 100 = 60 kg
air yang menguap : 0,75 x 60 = 45 kg
padatan yang terdapat dalam bahan basah = 0,4 x 100 = 40kg
Buatlah persamaan neraca bahan:
air yang tersisa dalam bahan : air dalam bahan – air yang
menguap
= 60 kg – 45 kg = 15 kg
a. jumlah air yang diuapkan tiap kg bahan basah = 100
45 = 0,45 kg
akumulasi
hal ini karena tidak adanya pembentukan zat ataupun reaksi kimia
yang
menggunakan zat
tersebut,
Contoh
soal 2
bahan juga keluar dari kolom. Aliran keluar kolom dibagi menjadi
dua yaitu aliran
distilat (D) dan aliran dasar (B = bottom) Aliran distilat keluar dari
puncak kolom
terseb
ut.
Jawa
b:
Destilat
(D)
B = 100 mol/jam
–D
Eva/Bayu/Sisil
22
NME
2003
40 = 0,95D + (100-D) .
(0,1)
40 = 0,95D + 10 -
0,1D
30 =
0,85D
D = 35,3
mol/jam
B = 64,7
mol/jam
kesetimbangan materi
yaitu:
Eva/Bayu/Sisil
23
NME 2003
Jawab: C = 24kg
REAKTOR
? Sistem: steady, tanpa akumulasi, 600oF
dengan reaksi kimia Udara = 300kg
Neraca massa adalah:
Input - output + generation - consumption = accumulation
0
⇔ input + generation = output + consumption
Neraca yang digunakan:
• Neraca mol total (semua komponen)
• Neraca mol komponen : CO2 dan O2
Basis : 24 kg C dan 300 kg udara
Komponen yang masuk ke reaktor:
O2 (21% dari udara) ⇒ 2
9
300 kg/kmol kg
x 21% = 2,17 kmol O2
N2 (79% dari udara) ⇒ 29
300 kg/kmol kg
x 79% = 8,17 kmol N2
C ⇒ 12
Eva/Bayu/Sisil
24
24 kg kg/kmol = 2kmol C
Reaksi yang terjadi : C + O2 → CO2
Dari stoikiometri diketahui untuk membakar sempurna 2 kmol C
dipakai 2 kmol
O2 jadi masih terdapat sisa O2
Neraca O2 : O 2 input + O2 generate = O2 output + O2 consumption
2,17 kmol + 0 = O2 output + 2 kmol
O2 output = 0,17 kmol
NME 2003
5,5
0,17
N2
230,5
8,17 230,5 8,17 CO2
0
0
88
2
Total 324 12,34 324 10,34
a. Tidak ada karbon keluar dalam bentuk C, tetapi dalam bentuk
CO2 seberat 88 kg dimana dalam CO2 tersebut mengandung C
seberat 24 kg. O2 yang keluar 0,17 kmol, sisanya keluar dalam
bentuk CO2. Berat bahan total yang keluar sama dengan berat
bahan total yang masuk yaitu 324 kg
b. 2 kmol C dan 2,17 kmol O2 yang masuk kedalam reaktor,
sedangkan yang
keluar dari rekator adalah 0 kmol C dan 0,17 kmol O2 c. 2,34 kmol
total masuk ke reaktor dan 10,34 kmol keluar dari reaktor.
Eva/Bayu/Sisil
25
NME 2003
Contoh soal 4:
Dalam suatu proses pembakaran, gas etana dicampur dengan
oksigen dengan
perbandingan 80% etana dan sisanya oksigen campuran ini
dibakar dengan
udara berlebih 200%. Pada pembakaran tersebut ternyata 80%
gas etana
terbakar menjadi CO2, 10% menjadi CO dan 10% tidak terbakar.
Hitung
komposisi gas hasil bakar (dasar basah)
Jawab:
bahan bakar gas hasil pembakaran C2H6 = 80% R EAKTOR
CO2 O2 = 20% CO
C2H6 sisa Udara berlebih 200% O2 sisa
O2 = 21% H2O N2 = 79% N2
Basis : 100 mol bahan bakar
C2H6 = 80% x 100 mol = 80 mol O2 = 20% x 100 mol = 20 mol
Reaksi:
(1) C2H6 + 7 2O2 → 2 CO2 + 3 H2O ......... ....Pembakaran
sempurna
(2) C2H6 + 5 2O2 → 2 CO + 3 H2O ... ........Pembakaran tak
sempurna
(3) Tak bereaksi
Oksigen dari udara yang masuk 200% berlebih berarti 3 x dari
yang dibutuhkan
secara teoritis untuk pembakaran sempurna.
Oksigen teoritis yang dibutuhkan untuk pembakaran sempurna :
3,5 mol O 2 1 mol HC 62
mol = 2934,3
mol Menghitung komposisi produk
(hasil):
Untuk reaksi
(1)
CO : (0,1 x 80 mol) x 2 = 16
mol CO
Ringkasan hasil
hitungan
%
Kompon
komposisi
en
ol) Keluar Baha
% n
komposisi
(mo C
l)
(mo O
l) 16 0,42
dalam
C2H
keluaran
6
dalam
keluaran
dalam
keluaran
bak 8 0,2
ar
8 0,2
C
O2 H2O 216
12
5,
8
6
3,3
2
3,3 N
2 2
Eva/Bayu/Sisil
27
NME
2003
mo
l.
Komposisi gas
kering:
CO2 = 3,51%
O2 = 15,26%
CO = 0,45%
C2H6 = 0,22%
N2 = 80,56%
disimpulk
an:
tidak sama dengan jumlah mol yang keluar. Hal Hal ini
disebabkan oleh adanya
TAU ”key
NERACA BAHAN DENGAN “tie component” A
component”
yang selama proses dari satu aliran ke aliran lain tidak mengalami
perubahan
Eva/Bayu/Sisil
28
NME
2003
inkonsiste
nsi
Contoh 1
menghitung DK
kedua produk
tersebut.
Analisi
s:
@ komposisi ada 6
(a,b & c)
@ aliran ada 1
(d)
Eva/Bayu/Sisil
30
NME
2003
- Jumlah hubungan terkait berupa perolehan di
destilat (80%)
Mak
a:
Komposisi = 6
Aliran = 1
aliran - 1 hub
terkait
DK =
0
Contoh 2
menghitung DK
Eva/Bayu/Sisil
31
NME 2003
Mak
a:
II
P II Feed
III I B
Pada diagram di atas dapat dilihat terdapat beberapa aliran dan
alat, berikut
akan dijelaskan tiap aliran dan alat yang digunakan:
I adalah alat yang disebut dengan separator: alat ini berfungsi
untuk
memisahkan komposisi tertentu dari suatu aliran sehingga
komposisi pada aliran
yang dihasilkan berbeda dengan aliran awal
II adalah alat yang disebut dengan spliter: alat ini berfungsi untuk
memisahkan
aliran tetapi tanpa mengubah komposisi yang terdapat pada
lairan sehingga
komposisi aliran yang dihasilkan sama dengan komposisi aliran
awal.
III adalah alat yang disebut dengan mixer: alat ini berfungsi untuk
mencampurkan aliran.
Untuk separator dan spliter bisa terdapat pada aliran yang akan
di purge, recycle
ataupun yang akan di bypass, tetapi mixer biasanya hanya
terdapat pada aliran
yang akan dicampur.
Aliran R adalah aliran Recycle (Daur ulang), aliran ini berfungsi
untuk
mengembalikan zat-zat, yang masih dibutuhkan, yang masih
terdapat dalam
aliran keluar untuk kembali mengalami proses
Aliran B a dalah aliran Bypass, a
liran ini adalah aliran yang
melewati satu atau
beberapa tahap proses yang langsung menuju pada proses
selanjutnya.
Aliran P adalah aliran Purge aliran ini adalah aliran pembuangan
untuk
mengeluarkan akumulasi dari inert atau materi yang tidak
diinginkan yang jika
tidak dikeluarkan akan tertimbun dalam aliran Recycle
Eva/Bayu/Sisil
34
NME
2003
jenis
yaitu :
siste
m.
Eva/Bayu/Sisil
35
NME 2003
SOAL 1
Asam asetat dapat diproduksi melalui reaksi berikut: 2C2H5OH +
2Na2Cr2O7 + 8H2SO4 → 3CH3COOH + 2Cr2(SO4)3 + 2Na2SO4 +
11H2O Reaksi berlangsung dalam system dengan recycle seperti
digambarkan dalam diagram berikut:
F2 P
H2SO4 CH3COOH Na2Cr2O7 S E P A F H5 OH R
1 C2 eaktor
RAW T O Produk
R
Limbah
Recycle, R H2SO4 C2H5OH
Konversi etanol overall sebesar 90% dicapai jika laju alir recycle
sama dengan laju umpan segar C2H5OH. Laju umpan segar
H2SO4 dan Na2Cr2O7 masing- masing berlebih 20% dan 10%
secara stoikiometrik terhadap jumlah umpan segar C2H5 OH. Jika
aliran recycle mengandung 94% H2SO4 dan sisanya C2H5 OH (%
dalam mol), hitunglah:
a. Laju alir produk (P) b. Laju alir dan komposisi produk limbah
(W) c. Konversi single pass reactor etanol
SOAL 2 Dalam suatu industri minuman, jus jeruk segar
mengandung 12% padatan dan sisanya air; sedangkan produk
jus kental mengandung 42% padatan. Jika proses pengentalan
dilakukan dengan proses evaporasi tunggal, sebagian kandungan
zat-zat volatile ikut teruapkan bersama air dan mengakibatkan
rasa yang hambar. Untuk mengatasi masalah ini, sebagian aliran
jus jeruk segar di bypass untuk kemudian digabungkan dengan
aliran keluaran evaporator. Sementara itu, aliran jus jeruk segar
dikentalkan dalam evaporator hingga kandungan padatan
menjadi 58%.
a. Gambarkan proses yang terjadi! b. Hitunglah julah produk jus
kental yang dihasilkan per 100 kg jus jeruk
segar yang diumpankan ke proses! c. Hitunglah fraksi jus jeruk
segar yang di bypass!
Gunakan notasi-notasi berikut: F = Aliran jus jeruk segar; E =
aliran keluaran evaporator; B = aliran bypass; P = aliran produk
jus kental. Eva/Bayu/Sisil 36
NME
2003
GAS, UAP, CAIRAN DAN
PADATAN
PV=n
RT
Denga
n:
P = tekanan gas V
= volum total gas n
= jumlah mol gas
R = konstanta gas
ideal T = Suhu
dalam kelvin
campur
an.
Sejumlah keadaan standar yang ditentukan secara
sembarang atau
pengembun
an.
Conto
h:
27oC =
300 K
R = 0,008314 kPa
m3/mol K
Eva/Bayu/Sisil
37
NME 2003
ni = YiPi
× Dimana
Yi = Fraksi mol zat i
Contoh soal:
Udara di bumi terdiri dari 21% (%V) oksigen dan 79%
nitrogen.
Tekanan parsial oksigen 21kPa, berapakah tekanan total
udara?
PO2 = 21kPa YO2 =
0,21
2
P total = YOPO
2 =
21
kPa
21,0
= 100 kPa
NME 2003
cair gas
=
n
n cair
=
gas P
totalP
gas
− P gas 4
.3 KEJENUHAN PARSIAL DAN
KELEMBAPAN
Kejenuhan parsial adalah kondisi dimana uap tidak berada
dalam
ekuilibrium dengan fase cair, dan tekanan parsial uap
lebih kecil
daripada tekanan uap cairan pada suhu tertentu.
Ketika uap adalah uap air dan gas adalah udara, berlaku
istilah khusus
kelembapan (humidity) . Untuk gas atau uap lainnya
digunakan istilah
kejenuhan (saturation) .
Kejenuhan relatif (relative saturation) didefinisikan
sebagai
Rs = Puap
Pjenuh kejenuhan
relatif Dengan:
Puap = Tekanan parsial uap dalam campuran gas
Eva/Bayu/Sisil
39
NME 2003
t / V t =
n
jenuh
Eva/Bayu/Sisil
40
n
t
= massa
massa
Kejenuhan molal adalah cara lain untuk menyatakan
konsentrasi uap
dalam gas adalah menggunakan rasio mol uap terhadap
mol gas bebas
uap:
= kejenuhan molal gasbebasua
p i jenuh
n
uap n
untuk suatu sistem biner dimana 1 menunjukan uap dan 2
menunjukkan gas kering:
P1 + P2 = Ptot n1 + n2 = ntot n
=
1
n2
P 1
P2 n
= V 1 =
1 V 2 1
nn tot −
1
=
P 1 PP tot −
1
= −
VV t ot V
1
(
gas kering air)
)( )
n uap )( Mr Mr uap
g as kering ) =
massa
massa gas uap k ering Kejenuhan
(kelembapan)
“Absolut”, Presentase Kejenuhan
(Kelembapan).
Kejenuhan “Absolut” d idefinisikan sebagai rasio mol uap
per mol gas
bebas-uap t erhadap mol uap yang akan ada per mol gas
bebas-uap
jika campuran tersebut jenuh secara sempurna pada suhu
dan tekanan
total yang ada:
NME 2003
“kejenuhan absolut” =
As =
⎛ ⎜ mol
⎜⎝
gas uapmol bebas uap ⎞ ⎟ ⎛ ⎜
⎟Eva/Bayu/Sisil 41
⎠sebenarnya ⎜⎝mol
⎞ ⎟
gas molbebas uap uap ⎟⎠jenuh
Dengan 1 untuk uap dan 2 untuk gas bebas uap
⎛ ⎜
Persen kejenuhan absolut = ⎜⎝⎟( 100