dan
HK.II TERMODINAMIKA
KELOMPOK 2
ANGGOTA
KELOMPOK
AZIA NAZEILA - 04
ERSA DIANA N - 08
GRACELLA S.M - 12
MERINDA DWI S - 18
REVA PUTRI A - 28
SHABRINA SILFANA D - 30
HK II
Termodinamika
Pada diagram di atas, yang diperoleh dari tulisan Sadi Carnot berjudul Pemikiran tentang Daya
Penggerak dari Api (Réflexions sur la Puissance Motrice du Feu), diilustrasikan ada dua benda A dan B,
yang temperaturnya dijaga selalu tetap, dimana A memiliki temperatur lebih tinggi daripada B. Kita
dapat memberikan atau melepaskan kalor pada atau dari kedua benda ini tanpa mengubah suhunya, dan
bertindak sebagai dua reservoir kalor. Carnot menyebut benda A "tungku" dan benda B "kulkas".[2]
Carnot lalu menjelaskan bagaimana kita bisa memperoleh daya penggerak (usaha), dengan cara
memindahkan sejumlah tertentu kalor dari reservoir A ke B.
Pengertian Mesin
Carnot
Mesin Carnot bekerja secara reversibel (dapat bekerja bolak-balik) yang idealnya bekerja dengan
dua proses isotermik dan dua proses adiabatik.
Siklus Mesin Carnot
Proses Siklus Mesin
Carnot
A) Proses AB
Pada proses ini, gas menyerap kalor Q1.
Bagan siklus Carnot (a) isotermis,
(b) adiabatis, (c) isotermis, dan
(d) adiabatic.
Proses Siklus Mesin
Carnot
B) Proses BC
Pada proses ini, gas melakukan usaha hingga
suhunya turun menjadi T2.
C) Proses CD
Proses CD adalah pemampatan isotermal pada
suhu T2. Pada proses ini sistem menerima usaha
WCD dan melepas kalor Q2 ke reservoir bersuhu
rendah T2. Selama proses ini, gas melepaskan
panas (kalor) Q2.
D) Proses DA
Proses DA adalah pemampatan adiabatik.
Selama proses ini suhu sistem naik dari T2
menjadi T1 akibat menerima usaha WDA.
Diketahui:
Efisiensi mesin Carnot: η = 40%
Suhu pada reservoir bersuhu tinggi: T1 = 800 °K
Contoh
Soal
2) Suatu mesin Carnot bekerja di antara suhu
600°K dan 300°K serta menerima kalor sebesar
1.000 joule. Berapakah besar usaha yang
dilakukan mesin dalam satu siklus?
Diketahui:
Kalor yang diterima: Q1 = 1.000 J
Rentang suhu kerja mesin: T1 = 600°K dan T2 =
300°K