Anda di halaman 1dari 32

HUKUM TERMODINAMIKA

KE-II

KELOMPOK 9 :
Maharani Putri Rahayu (A1C120002)
Windi Permata Sari (A1C120006)
Rinda Dui Fangera (A1C120008)
Termodinamik Therme kalor

a kemampuan benda
panas
Dynamics  menghasilkan
perubahan usaha/kerja

Hukum termodinamika II
● Pernyataan celsius
Tidak mungkin suatu proses dapat terjadi dengan sendirinya sehingga kalor
diangkut dari tandon kalor suhu rendah ketando suhu tinggi tanpa perubahan lain.
● Pernyataan Kelvin-Plank
Tidak mungkin seluruh kalor yang diserap oleh suatu sistim, seluruhnya diubah
menjadi usaha/kerja.
PENGANTAR

Hukum pertama termodinamika

ΔU = ΔQ - W
Hukum kedua akan lebih jauh menerangkan
mengenai arah alami dan arah yang tidak alami
dari suatu reaksi kimia.
Sifat sistem yang menentukan ini adalah entropi.
U  Q  W

W Q U

Isokhorik 0
nCV T nC V T

Isobarik
p(Vf  Vi ) nC P T nC V T

Isothermis Vf Vf 0
nRT ln nRT ln
V1 V1
1
Adiabatik pi Vi  p f Vf  0 nC V T
1 
SIKLUS CARNOT

Siklus adalah suatu rangkaian proses


yang berjalan sedemikian rupa sehingga
pada akhirnya kembali kepada keadaan
semula.
Siklus Carnot terdiri dari empat langkah
reversibel. Sistem mengalami perubahan
keadaan yang reversibel yang terus
menerus:

Sadi Carnot
● Langkah 1. (B-C) P B
Ekspansi isotermal
C
● Langkah 2. (C-D) T1
Ekspansi adiabatik.
● Langkah 3. (D-A) D
Kompresi isotermal. A T2
● Langkah 4. (A-D) V
Kompresi adiabatik.
Pada gambar di samping:
● proses AB isokorik,
● proses BC isotermik,
● proses CA isobarik.

Proses itu membentuk satu siklus


ABCA.
Siklus ABCA

Mesin Carnot bekerja secara reversibel (dapat bekerja


bolak-balik) yang idealnya bekerja dengan dua proses
isotermik dan dua proses adiabatik.
Untuk memahami paroses siklus Carnot
tersebut, perhatikan gambar berikut!

a. Proses a – b

Gas mula-mula berada pada


keadaan (P1, V1, T1),
ditempatkan pada wadah
(reservoir) bersuhu T1. Gas
dikembangkan (diekspan
sikan) secara isotermis
hingga mencapai keadaan (P2,
V3, T1). Pada proses ini, gas
menyerap kalor Q1. Skema mesin kalor. Mesin menerima
kalor Q1 untuk melakukan usaha W, sisa
kalor Q2 dilepas.
b. Proses b – c

Gas mengembang secara


adiabatis sampai pada
keadaan (P4, V4, T2). Pada
proses ini, gas melakukan
usaha hingga suhunya turun
menjadi T2.
T1  T2
Sehingga Q = 0
Hukum I termodinamika : U = Q – W
U = 0 – W Skema mesin kalor. Mesin menerima
U = -W kalor Q1 untuk melakukan usaha W, sisa
kalor Q2 dilepas.
c. Proses c – d

Gas berada pada wadah


(reservoir) yang lebih dingin T2
kemudian ditekan hingga berada
pada keadaan (P4, V4, T2) secara
isotermis. Selama proses ini,
gas melepaskan panas (kalor)
Q2 .
.
Skema mesin kalor. Mesin menerima
kalor Q1 untuk melakukan usaha W, sisa
kalor Q2 dilepas.
d. Proses d – a

Gas kembali pada keadaan semula


(P1, V1, T1) melalui proses adiabatis.
gas dikenai usaha. Usaha total W
dinyatakan sebagai luas kurva
abcda. Jumlah kalor yang diterima
adalah Q1 – Q2.
Proses telah terjadi perubahan energi
kalor menjadi usaha.
T1  T2
Sehingga Q = 0
Hukum I termodinamika : U = Q – W
U = 0 – W
U = -W Skema mesin kalor. Mesin
menerima kalor Q1 untuk melakukan
usaha W, sisa kalor Q2 dilepas.
8.1 Keadaan awal dan akhir serta aplikasi dari hukum pertama
Tabel
pada setiap langkah pada siklus Carnot
Langkah Keadaan awal Keadaan akhir Keadaan hukum pertama

1 T1, P1, V1 T1, P2, V3 U1 = Q1 – W1

2 T1, P2, V3 T2, P4, V4 U2 = – W2

3 T2, P4, V4 T2, P3, V2 U3 = Q2 – W3

4 T2, P3, V2 T1, P1, V1 U4 = – W4


● Turunan ● Rumus

 Wcy = Qcy (8.1)


 U1  U2  U3  U4 = 0
 (Q1 – W1 )  ( – W2)  ( Q2 – W3)  ( – W4) = 0
 Wcy = W1 + W2 + W3 + W4 (8.2)
 Wcy = Qcy.= Q1 + Q2.  Qcy = Q1 + Q2. (8.3)
 Q1 + Q2 – W1 – W2 – W3 – W4 = 0  Wcy = Q1 + Q2. (8.4)
 Q1 + Q2 = W1 + W2 + W3 +W4
Menggabungkan pers. (8.1) dan
(8.3),
 Wcy = Qcy. (8.1) dan Qcy = Q1 + Q2
(8.3)
 Wcy = Qcy.
● = Q1 + Q2
HUKUM KEDUA TERMODINAMIK

Hal penting mengenai pers. (8.4) adalah bahwa Wcy merupakan penjumlahan
dari kedua suku, yang berhubungan dengan temperatur berbeda. siklik yang
rumit yang melibatkan banyak reservoir kalor pada temperatur berbeda; untuk
kasus seperti ini

Wcy = Q1 + Q2 + Q3 +Q4 + …, (8.4)

dimana Q1 merupakan kalor yang diserap dari reservoir pada T1, Q2 merupakan
kalor yang diserap dari reservoir pada T2, dan selanjutnya. Beberapa dari nilai
Q akan memiliki tanda positif, beberapa akan bertanda negatif; perubahan
keseluruhan merupakan penjumlahan aljabar dari semmua nilai Q.
Olehkarenanya, jika
Wcy = Q1,
Dimana Q merupakan kalor yang diserap dari reservoir kalor
tunggal pada temperatur yang seragam, maka Wcy haruslah
bernilai negatif atau paling bagus nol; maka,
Wcy ≤ 0.
Eksperimen ini membuktikan hukum kedua termodinamik.
Tidaklah mungkin untuk sebuah sistem yang bekerja dalam siklus
dan berhubungan dengan reservoir kalor tunggal untuk
menghasilkan sejumlah kerja positif pada sekeliling.
 Karakteristik Dari Siklus Reversibel

Pada suatu transformasi siklik, disyaratkan adanya reversibilitas , setelah satu siklus penuh keadaan
harus dikembalikan ke awal. Ini berarti bahwa waduk dan massa harus dipulihkan ke kondisi awal
mereka, yang hanya bisa terjadi dicapai jika membalikkan siklus membalikkan tanda W dan Q 1 dan
Q2 'secara terpisah. Besarnya W dan nilai individual Q tidak berubah dengan menjalankan a mesin
terbalik terbalik; hanya tanda-tanda yang berubah. Makanya untuk mesin reversibel kita memiliki:
Siklus ke depan: Wcy, Q 1 , Q2 , Wcy = Q 1 + Q2
Siklus terbalik: - Wcy, - Q1 , - Q2 - Wcy = - Q1 + ( - Q2)
 
Efisiensi mesin kalor

● Q1, panas yang ditarik dari reservoir bersuhu tinggi


● Q2, panas yang dialirkan dari reservoir bersuhu rendah
● Dimana Q1 bernilai (+) dan Q2 bernilai( -)
● (-) berarti bahwa panas tersebut dialirkan dari suhu rendah.
● Efisiensi(e)dari mesin panas didefinisikan sebagai rasio kerja (w) yang dihasilkan terhadap jumlah panas yang
diekstraksi atau dikeluarkan dari reservoir suhu tinggi (Q1) :
● Namun perlu diingat kembali persamaan
W = Q1 + Q2.
Pendingin Carnot

● Mesin yang menyerap kalor dari suhu rendah dan mengalirkannya pada suhu
tinggi dinamakan mesin pendingin (regrigerator).
● Jika suatu mesin kalor reversibel beroperasi untuk menghasilkan kerja
dengan nilai positif pada sekelilingnya, sejumlah kalor bernilai positif
dikeluarkan dari dalam reservoir panas dan kalor dikeluarkan menuju
reservoir dingin.
● Tanda dari jumlah kerja dan kalor dalam kedua jenis operasi ditunjukan pada Tabel 8.4 ( T1
merupakan temperatur yang lebih tinggi).

● Koefisien performa, η, dari pendingin merupakan rasio dari kalor yang dikeluarkan dari
reservoir dengan temperatur rendah terhadap kerja yang dipergunakan:
W T  T2 T
   1  1 2
Q T1 T1
● karena W = Q1 + Q2

Q2 Q2
● Juga karena(Q/ Q ) = -(T 
2 1 2/ T ), kita mendapatkan ,
1
8.23
 W  (Q1  Q2 )

T2
 .
8.24
T1  T2
Pompa Kalor

● Pompa kalor (heat pump) adalah suatu perangkat yang mentransfer panas dari media
suhu rendah ke suhu tinggi.
● Pompa kalor bertujuan menjaga ruangan berada pada suhu yang tinggi (panas).
 Q1 Q1 Q1
8.25  hp    .
 W W Q1  Q 2
● Karena Q2/ Q1 = -T2/ T2,

T1
8.26  hp  .
T1  T2
● Mesin pendingin ruangan memiliki daya 500 watt. Jika suhu ruang -3oC dan
suhu udara luar 27oC, berapakah kalor maksimum yang diserap mesin
pendingin selama 10 menit? (efisiensi mesin ideal).
Penyelesaian:
Diketahui: P = 500 watt (usaha 500 J tiap 1 sekon)
T1= C= 27+ 273 = 300 K
T2= C = -3 + 273 = 270 K
Ditanya: Q2= ... ? (t = 10 menit)
Jawab : Q2 Q2 T2
  
 W  (Q1  Q 2 ) T1  T2

500 J / s  270 K
Q2 
300 K  270 K
Q2 = 4500 J/s
Dalam waktu 10 menit = 600 s maka :
Q2 = 4500 J/s  600 s = 2,7  106 J
● Anggaplah temperatur eksterior adalah 5oC dan interior 20oC. Kemudian jika
– W = 1 kJ jumlah dari kalor yang dipompakan ke dalam rumah adalah
Diketahui: W = 1 KJ
T1= 5 oC = 5 + 273 = 278 K
T2= 20 oC = 20 + 273 = 293 K
Ditanya: Q1= ... ? (t = 10 menit)
Jawab :
.
T1 293K 293K
 Q1  (W )  (1kJ)   20kJ
T1  T2 (293K  2781K) 15 K
3. Sebuah mesin mobil mempunyai efisiensi 25% dan menghasilkan kerja rata-rata
50.000 J. Tentukan berapa kalor yang dibuang dari mesin tersebut.
Penyelesaian:
Q1 = W / effisiensi
= 50.000 / 0,25
= 200.000 J
Qdibuang = (1 – effisiensi / 100) x Q1
= (1 – 0,25) x 200.000
= 0,75 x 200.000
= 150.000 J
4. Kulkas memiliki koefisien performansi 6. Jika suhu ruang dilingkungan 28º C,maka suhu paling rendah
kulkas tersebut adalah
Penyelesaian:
Diketahui: KP = 6
T1 = ( 28 + 273) K = 301 K
Ditanyakan: T2?
Jawab : Kp = T2 : (T1 – T2) dengan T1 adalah suhu tinggi dan T2 adalah suhu rendah.
Dari persamaan tersebut diperoleh :
Kp T1 – Kp T2 = T2
Kp T1 = T2(1+Kp)
T2 = (Kp : (1+Kp)) x T1
= (6 : (1+6)) (301)
= 258 K
= 258 K – 273 K
= -150ºC
Maka, suhu paling rendah pada kulkas adalah -150ºC.
5. Suatu mesin memiliki suhu reservoir tinggi 400ºC dan suhu reservoir rendah 70ºC. Hitunglah effisiensi
mesin tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui T1 = 400ºC = 400+273 = 673K
T2 = 70ºC = 70 + 273 = 343K
Ditanyakan: η ?
Jawab: η = ( 1 - T2/T1) x 100%
= (1 – 343/673) x 100%
= (673/673 – 343/673)

= (330/673) x 100%
= 49%
Jadi, effisiensi mesin tersebut adalah 49%.
 
6. Sebuah mesin mobil memiliki efisiensi 25,0% dan menghasilkan kerja sebesar 2820 J. Hitung jumlah
kalor yang dibuang oleh mesin itu!
Jawab:
kalor panas yang diambil:
μ=
25,0% = 2820/ QH J
0,25 x QH = 2820 J
QH = 11280 J
 
  Menghitung kalor yang dibuang :
Þ W = QH + QC
Þ 2820 J = 11280 J + QC
Þ QC = -8460 J
Maka, jumlah kalor yang dibuang oleh mesin itu adalah -8460J
 

Anda mungkin juga menyukai