Anda di halaman 1dari 37

Termodinamika

Johan Pamungkas
johanpamungkas20@gmail.com
IG: johanpamungkas20
No: 085876743291
HUKUM I TERMODINAMIKA

DAN

PROSES TERMODINAMIKA
HUKUM I TERMODINAMIKA

Jika suatu sistem menerima kalor sebesar


Q, maka sistem tersebut akan mengalami
perubahan energi U dan melakukan
usaha W
Q = W + U

Energi dalam tidak lain dari energi total gas seperti yang
sudah dibahas di dalam teori kinetik gas.
U = ½ f NkT = ½ f nRT

Usaha yang dilakukan sistem W ditunjukkan oleh berubahan


volume gas (V).
W =  P dV
HUKUM I TERMODINAMIKA – CONTOH SOAL

Suatu sistem yang berupa 0,005 Mol gas dengan derajad


kebebasan 5 menerima kalor sebesar 20000 J. Akibatnya
suhu sistem berubah dan mampu melakukan usaha sebesar
8000 J. Berapa perubahan energi dalam sistem? Berapa
perubahan suhunya?

Pembahasan
a. Q = U + W
20000 = U + 8000
U = 20000 – 8000 = 12000 J
 
b. U = ½ f N k T = ½ f n R T
12000 = ½ x 5 x 0,005 x 8,31 x 103 x T
T = 115,5 K
PROSES TERMODINAMIKA
Isobaris : proses termodinamika pada tekanan tetap
Isovolum/Isokhoris : proses termodinamika pada volum
tetap
Isotermis : proses termodinamika pada suhu tetap
Adiabatis : proses termodinamika tanpa ada
pertukaran kalor antara sistem dan lingkungan

Rumus Umum Keadaan Gas

 𝑃𝑉  P 1 V 1 P2 V 2
atau
=nR=Nk=konstan =
𝑇 T1 T2
PROSES TERMODINAMIKA
Isobaris : proses termodinamika pada tekanan tetap
1 2 BESARAN KONDISI 1 KONDISI 2 KETERANGAN
Tekanan P0 P0 tetap
Volume V1 V2 berkurang
Suhu T1 T2 berkurang

Pers. Keadaan Gas Usaha Gas

 P 1 V 1 P2 V 2
= W = P V
T1 T2
= P (V2–V1)
 V 1V2
=
T1 T2
PROSES TERMODINAMIKA
Isokhoris/Isovolum : proses termodinamika pada volum tetap

1 2 BESARAN KONDISI 1 KONDISI 2 KETERANGAN


Tekanan P0 P0 bertambah
Volume V1 V1 tetap
Suhu T1 T2 bertambah

Pers. Keadaan Gas Usaha Gas

 P 1 V 1 P2 V 2
= W = P V
T1 T2
= P (0)
 P 1P2
= =0
T1 T 2
PROSES TERMODINAMIKA
PROSES GRAFIK P-V RUMUS Kalor, Usaha, HK. I
KEADAAN Energi Dalam THERMO
GAS
Isobaris
W = P (V2–V1) Q=W+U
P = konstan

Isokhoris
Isokhoris
(Isovolum) W=0 Q = U
Q = U
(Isovolum)
V
V == konstan
konstan
PROSES TERMODINAMIKA
PROSES GRAFIK P-V RUMUS Kalor, Usaha, HK. I
KEADAAN Energi Dalam THERMO
GAS
Isotermis
Q = W

Adiabatis
U = - W
U = - W
=C
SIKLUS TERMODINAMIKA – SOAL 1 V

Sejumlah gas mengalami siklus seperti


gambar. Suhu gas pada keadaan C =
270C. Hitung:
a) Suhu gas pada keadaan A
b) Usaha yang dilakukan gas
SIKLUS TERMODINAMIKA – SOAL 1 V

Sejumlah gas mengalami siklus seperti


gambar. Suhu gas pada keadaan C =
270C. Hitung:
a) Suhu gas pada keadaan A
b) Usaha yang dilakukan gas

Proses C-D (Isobaris)


VC / TC = VD / TD
4 / 300 = 2 / TD  TD = 150 K
Proses D-A (Isovolum)
PA / TA = PD / TD
5 / TA = 2 / 150  TA = 375 K
Usaha yang dilakukan sama dengan luas grafik ABCD
W = (2)(3x105) = 6x105 J
SIKLUS TERMODINAMIKA – SOAL 2 V

Sebanyak 0,2 Mol gas monoatomik melakukan siklus


seperti dilukiskan oleh gambar di samping. Diketahui P1
= 6x105 Pa, P2 = 4x105 Pa, dan V1 = 2 m3.
a. Lengkapi tabel di bawah ini
b. Hitung usaha yang dilakukan gas
c. Hitung perubahan energi dalam gas
d. Hitung kalor yang diterima gas
Titik P (Pa) V (m3) T (K)
(1) 2
(2) 4 x 105
(3)
PV = nRT
T1 = P1 V1 / n R = (6x105 x 2) / (0,2 x 8,31x103) = 722 K
T2 = P2 V2 / n R = (4x105 x 2) / (0,2 x 8,31x103) = 481K
V3 = nRT3 / P3 = (0,2 x 8,31x103 x 722) / 4x105 = 3 m3
SIKLUS TERMODINAMIKA – SOAL 2 V

Sebanyak 0,2 Mol gas monoatomik melakukan siklus


seperti dilukiskan oleh gambar di samping. Diketahui P1
= 6x105 Pa, P2 = 4x105 Pa, dan V1 = 2 m3.
a. Lengkapi tabel di bawah ini
b. Hitung usaha yang dilakukan gas
c. Hitung perubahan energi dalam gas
d. Hitung kalor yang diterima gas
Titik P (Pa) V (m3) T (K)
(1) 6 x 105 2 722
(2) 4 x 105 2 481
(3) 4 x 105 3 722
PV = nRT
T1 = P1 V1 / n R = (6x105 x 2) / (0,2 x 8,31x103) = 722 K
T2 = P2 V2 / n R = (4x105 x 2) / (0,2 x 8,31x103) = 481K
V3 = nRT3 / P3 = (0,2 x 8,31x103 x 722) / 4x105 = 3 m3
Titik P (Pa) V (m3) T (K)
(1) 6 x 105 2 722
(2) 4 x 105 2 481
(3) 4 x 105 3 722
Proses 1-2 (Isokhoris)
a. W1-2 = 0
b. U1-2 = 3/2 nRT1-2 = 3/2x0,2x8,31x103x(481-722) = - 6x105 J
c. Q1-2 = U1-2 + W = -6x105 J
Proses 2-3 (Isobaris)
a. W2-3 = P2 (V3 – V2) = 4x105 x (3-2) = 4x105 J
b. U2-3 = 3/2 nRT2-3 = 3/2x0,2x8,31x103 x (722-481) = 6x105 J
c. Q2-3 = U2-3 + W2-3 = 106 J
Proses 3-1 (Isotermis)
a. W3-1 = nRT1 ln(V1/V3) = (0,2x8,31x103x722)xln(2/3) = -4,86x105 J
b. U3-1= 0
c. Q3-1 = U3-1 + W3-1 = -4,86 x 105 J
Dalam satu siklus:
a. W = W1-2 + W2-3 + W3-1 = 0 + 4x105 +( -4,86x105) = -0,86x105 J
b. U = U1-2 + U2-3 + U3-1 = -6x105 +6x105 + 0 = 0
c. Q = Q1-2+Q2-3+Q3-1 = -6x105+106-4,86x105 = -0,86x105 J
Hukum II Termodinamika
Mesin Carnot
Johan Pamungkas
johanpamungkas20@gmail.com
IG: johanpamungkas20
085876743291
TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat menganalisis Hukum II Termodinamika


pada mesin Carnot dengan jujur, teliti, dan penuh
tanggung jawab.
Hukum II Termodinamika

Perumusan Kelvin-Planck: tidak


mungkin membuat mesin kalor
semata-mata mengambil kalor dari
reservoair panas dan mengubah
seluruhnya menjadi usaha

Perumusan Claussius: tidak mungkin


membuat mesin kalor semata-mata
mengambil kalor dari reservoir dingin
dan membuangnya ke reservoir panas
tanpa memberikan usaha kepadanya
Mesin Kalor
Setiap mesin kalor merubah kalor menjadi usaha (W), dengan mengambil
kalor (Q1) dari reservoir bersuhu tinggi (T1) dan membuang sisanya (Q2)
ke reservoir bersuhu rendah (T2)

𝑄
 
1

𝑄
 
2

 
𝑊 𝑄 1 −𝑄 2 𝑄2
𝑊 =𝑄 1 −𝑄 2 →𝜂= = =1 −
𝑄1 𝑄1 𝑄1
 = Efisiensi mesin kalor (perbandingan W dengan Q1)
Mesin Ideal (Mesin Carnot)
Mesin Ideal (Mesin Carnot)
Mesin Carnot adalah mesin ideal yang memiliki efisiensi
maksimum sebuah mesin kalor. Hal ini dimungkinkan
karena mesin ini bekerja dalam siklus yang terdiri atas 4
proses sbb:
p

p1 a Q1 a - b : pemuaian isotermis, Q1 masuk


b - c : pemuaian adiabatis
c – d : pemampatan isotermis, Q2 keluar
p2 b d – a : pemampatan adiabatis
p4 d
c Efisiensi mesin carnot
p3
Q2
V
V1 V4 V2 V3
Soal
Soal 3
3

Mesin Carnot bekerja pada suhu tinggi 600 K, untuk


menghasilkan kerja mekanik. Jika mesin menyerap kalor
600 J dengan suhu rendah 400 K, maka usaha yang
dihasilkan adalah... J
D1 : T1 = 600 K
T2 = 400 K
Q1 = 600 J
D2 : W 
 D3:  D4:
Soal
Soal 4
4

Suatu mesin Carnot, jika reservoir panasnya bersuhu 400 K


akan mempunyai efisiensi 40%. Jika reservoir panasnya
bersuhu 640 K, efisiensinya.....%
Contoh Soal No. 2
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan siklus mesin kalor yang
disebut mesin kalor Carnot. Mesin ini bekerja pada dua
temperatur TH dan TC. Nyatakan efisiensinya dalam TH dan TC
Jawab :
a  b : Isotermis

c  d : Isotermis
b  c : Adiabatis
d  a : Adiabatis
Efisiensi mesin Carnot
Kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan

1. Hukum II Termodinamika menyatakan bahwa kalor mengalir spontan dari


benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak pernah mengalir
secara spontan dalam arah sebaliknya.
2. Efisiensi sebuah mesin kalor adalah nilai perbandingan antara usaha yang
dilakukan dan kalor yang diserap dari sumber tinggi selama satu siklus.
 
𝑊 𝑄1 − 𝑄2 𝑄2
𝜂= = = 1−
𝑄1 𝑄1 𝑄1
3. Efisiensi dari mesin kalor nyata apapun selalu lebih kecil daripada efisiensi
mesin ideal (mesin Carnot).
4. Efisiensi mesin Carnot
  𝑇2
𝜂=1−
𝑇1
Latihan
Latihan
1. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi bersuhu 800 K
mempunyai efisiensi sebesar 40%. Agar efisiensinya naik menjadi 50%, maka
suhu reservoir suhu tinggi dinaikkan menjadi … K

2. Perhatikan gambar di samping. Dari grafik hubungan


P-V mesin carnot pada grafik di bawah ini, dapat
diketahui bahwa kalor yang diserap mesin pada
setiap siklus adalah … J.

3. Dari empat diagram berikut, manakah yang menurut anda tidak


mematuhi hukum II Termodinamika? Berikan alasan anda!

Catatan: Dikirim dalam bentuk pdf


Format: XI11_Nama_NoAbsen_T2
Telegram Pak Johan (085876743291)
MESIN-MESIN PENDINGIN
Mesin pendingin merupakan kebalikan dari mesin kalor. Ketika kita
memberikan usaha (W) pada mesin, maka ia akan mengambil kalor (Qc)
dari reservoir bersuhu rendah (Tc) dan membuang kalor (QH) ke reservoir
bersuhu tinggi (TH)

  𝑇𝐶
𝐶𝑂 𝑃𝐶 =
𝑇 𝐻 − 𝑇𝐶

  𝑄𝐶 𝑄𝐶 𝑄𝐶
𝑊 =𝑄 𝐻 −𝑄 𝐶 → COP= = = −1
𝑊 𝑄 𝐻 −𝑄 𝐶 𝑄 𝐻
COP = Coefficient Of Performance mesin pendingin
(perbandingan Qc dengan W)
Cara kerja mesin otto 4 tak
http://youtube.com/watch?v=Pu7g3uIG6Zo

Cara kerja mesin otto 2 tak


https://www.youtube.com/watch?v=xNLE8G3pC0k
https://www.youtube.com/watch?v=AgrI3hRQzOA

Cara kerja mesin diesel


https://www.youtube.com/watch?v=fTAUq6G9apg&t=14s
“Disaat kamu bermalas-malasan ada jutaan
pesaingmu sedang belajar hari ini”

Terimakasih
Johan Pamungkas
johanpamungkas20@gmail.com
IG: johanpamungkas20
No: 085876743291

Anda mungkin juga menyukai