Anda di halaman 1dari 42

ETIKA

ini tak boleh


dilakukan
ETIKA
BUSANA

X

X X
X
ETIKA UJIAN
JANGAN LAKUKAN
ETIKA UJIAN
JANGAN LAKUKAN
ETIKA UJIAN

X
Konsep Efisiensi dalam HukumTermodinamika
Telah menjadi kodrat manusia di dunia ini bila sesuatu tersedia melimpah dan
murah, maka penggunaannya pun cenderung boros/tidak memperhatikan efisiensi.

Konsumtif/Boros Krisis energi


energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah
Hkm. TD I dari satu bentuk ke bentuk yang lain.

Prinsip dasar efisiensi energi adalah menggunakan jumlah energi yang sedikit tetapi
tujuan atau hasil yang didapat sangat maksimal. Dalam upaya efisiensi energi ini, di kaji
pada hukum Termodinamika.

Untuk merancang sebuah perencanaan yang optimal dalam memanfaatkan


energi, berbagai konsep telah dikembangkan, yang salah satunya adalah
dengan analisis energi yang berdasarkan pada hukum Termodinamika.
HK. TERMODINAMIKA II
HEAT ENGINES, ENTROPI, ENERGI BEBAS DAN ARAH
REAKSI DAN PERSAMAAN TERMODINAMIKA
Hukum II Termodinamika
Pada roda yang diputar kencang terjadi
perubahan usaha (energi kinetik) menjadi kalor

Menurut perumusan Kelvin Planck:


Tidak mungkin membuat mesin yang
bekerja dalam satu siklus, menerima
kalor dari sebuah sumber (reservoir)
dan mengubah kalor itu menjadi
energi atau usaha seluruhnya.

Menurut perumusan Clausius.


Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja
dalam suatu siklus,mengambil kalor dari
sumber (reservoir) yang mempunyai suhu
rendah dan memberikannya kepada sumber
yang mempunyai suhu tinggi, tanpa
melibatkan usaha dari luar.
Siklus Carnot

• Nicolas Leonard Sadi Carnot (1824) memperkenalkan


suatu proses sederhana ke dalam teori termodinamika
yg sekarang dikenal sebagai siklus Carnot
• Carnot berusaha menjelaskan asas-asas fisis mendasar
yg menyangkut masalah efisiensi
• Usaha Carnot ini adalah dasar pengetahuan tentang
termodinamika
• Siklus Carnot dapat dilaksanakan dg sistem yg bersifat
apapun (padat, cair, gas, zat paramagnetik)
Siklus Termodinamika
Different Processes

Isobarik Isometrik Isotermal


ΔT = 0 but Q ≠ 0

Adiabatik Siklus (melingkar)


ΔT ≠ 0 but Q = 0 If clockwise – heat engine
If counterclockwise – heat pump
Diagram T-S

• Pada gambar diatas, terlihat siklus Carnot a-b-c-d-a dalam


diagram T-S
• Luas kawasan yg dikelilingi oleh kurva menyatakan siklus
Carnot adalah panas total yg masuk atau keluar sistem
Proses Termodinamika
1. Proses Isobarik

Proses isobarik adalah proses gas dalam


ruang tertutup yang berlangsung pada
tekanan tetap.
V1 V2

T1 T2 Proses isobarik
Gas melakukan usaha sebesar:

- W  P V2  V1 

Grafik tekanan P terhadap volume V


2. Proses Isokorik

Proses isokorik adalah proses gas dalam ruang tertutup yang


berlangsung pada volume tetap.

P1 P2

T1 T2
Dirumuskan: V1= V2 = V
-W = P(V2 – V1) Grafik pada proses isokorik

-W = P(V – V) = 0
Dari hukum I termodinamika ∆U = Q + W
karena W = 0 maka Q = ∆U

Jadi, pada proses isokorik, besarnya kalor


yang diberikan digunakan untuk mengubah
energi dalam.
3. Proses Isotermik

Proses isotermik adalah proses gas dalam ruang tertutup yang


berlangsung pada suhu tetap (dT=0 ) ∆U = n∫CvdT=0 Q=-W

Besarnya usaha adalah

Grafik pada proses isotermik


4. Proses Adiabatik

Proses adiabatik adalah proses gas dalam ruang tertutup yang


PV  Pdengan
ber langsung
1 1 V
2 2 tidak ada panas atau kalor yang masuk
P V
1 2
dan keluar.P  V
1 2

TV
1 1
1
 T V
2 2
1

PV
1 1

 PV
2 2

∂ adalah indeks adiabatik

Usaha Gas pada Proses Adiabatik

Keterangan:
n = jumlah mol
Cv = kapasitas kalor pada volume tetap
Skema mesin kalor :
(a) mesin yang tidak mungkin dibuat dan
(b) mesin yang mungkin dibuat. Skema mesin pendingin
(c) mesin yang tak mungkin dibuat dan
(d) mesin yang mungkin dibuat.
Equivalence of the two statements

(source)

=0

(sink)
Heat Engines
It is easy to produce thermal energy using work,
but how does one produce work using thermal
energy?
This is a heat engine;
mechanical energy can
be obtained from thermal
energy only when heat
can flow from a higher
temperature to a lower
temperature.
© 2014 Pearson Education, Inc.
The Carnot Cycle
• Idealized thermodynamic cycle consisting of four reversible processes (working fluid
can be any substance):
• The four steps for a Carnot Heat Engine are:
 Reversible isothermal expansion (1-2, TH= constant)
 Reversible adiabatic expansion (2-3, Q = 0, THTL)
 Reversible isothermal compression (3-4, TL=constant)
 Reversible adiabatic compression (4-1, Q=0, TLTH)

1-2 2-3 3-4 4-1


Heat Engines

© 2014 Pearson Education, Inc.


MESIN CARNOT
21

qin
P
TA
1  Proses Isotemal
2  12
34
w Proses Adiabatik

4  23
 41
3
qout
TB
V
V1 V4 V2 V3
Untuk memahami proses siklus Carnot tersebut, perhatikan
gambar berikut!
a. Proses a – b

Gas mula-mula berada pada


keadaan (P1, V1, T1), ditempatkan
pada wadah (reservoir) bersuhu
T1. Gas dikembangkan (diekspan
sikan) secara isotermis hingga
mencapai keadaan (P2, V2, T1).
Pada proses ini, gas menyerap
kalor Q1.

Bagan siklus Carnot (a)


isotermis,(b) adiabatis, (c)
isotermis, dan (d) adiabati
b. Proses b – c

Gas mengembang secara


adiabatis sampai pada
keadaan (P3, V3, T2). Pada
proses ini, gas melakukan
usaha hingga suhunya turun
menjadi T2.

Bagan siklus Carnot (a)


isotermis,(b) adiabatis, (c)
isotermis, dan (d) adiabati
c. Proses c – d

Gas berada pada wadah


(reservoir) yang lebih dingin T2
kemudian ditekan hingga
berada pada keadaan (P4, V4,
T2) secara isotermis. Selama
proses ini, gas melepaskan
panas (kalor) Q2.
.

Skema mesin kalor. Mesin menerima


kalor Q1 untuk melakukan usaha W,
sisa kalor Q2 dilepas.
d. Proses d – a

Gas dikembalikan pada keadaan semula


(P1, V1, T1) melalui proses adiabatis.
Selama proses ini gas dikenai usaha. Pada
keempat proses di atas, usaha total W
dinyatakan sebagai luas kurva abcda
(gambar di samping). Jumlah kalor yang
diterima adalah Q1 – Q2.

Skema mesin kalor. Mesin


Pada proses di atas telah terjadi menerima kalor Q1 untuk
melakukan usaha W, sisa kalor
perubahan energi kalor menjadi usaha.
Q2 dilepas.
Mesin yang melakukan proses dengan
mengubah energi panas (kalor) menjadi
usaha disebut mesin panas atau mesin
kalor.
PROSES MELINGKAR CARNOT

QH = - W1 v2
 V2 
W1    P.dV  n.R.T1. ln  
v1  V1 

Kerja pada proses ekspansi adiabatik 2-3


1-2 . Ekspansi isothermal (dQ = 0 ; dW = dU) :
3 T1

2-3. Ekspansi adiabatik W2   dU  n  cv dT  n.cv (T3  T2 )


2 T2

V 
v4

3-4. Kompresi isothermal QH = - W3 W3    P.dV  n.R.T3 . ln  4 


v3  V3 
1 T2

4-1. Kompresi adiabatik W4   dU  n  cv dT  n.cv (T1  T4 ) T3= TL


4 T1
T1= TH T2= T1
T4 = TL
V T w U q
V1V2 qin = - w
I TH -nRTHln V2/V1 0
ekspansi = nRTHln V2/V1
V2V3
A THTL nCV(TL – TH) w 0
ekspansi
V3V4 qout = - w
I TL -nRTLln V4/V3 0
kompresi = nRTLln V4/V3
V4V1
A TLTH nCV(TH – TL) w 0
kompresi
Carnot Cycle
Pressure

• Q1
P=
nRT1
V
b
• T1
Q=0
Q=0 const .
P=
• V
nRT2 d
P=
V Q2 •c T2
Volume
Efesiensi Mesin Kalor (siklus Carnot)

Pada proses ekspansi isothermal 1-2 dan proses


kompresi isothermal 3-4, energi dalam gas ideal
adalah konstan, maka :
 V2 
Q1  n.R.TH . ln  
-W1 = Q1 ; -W3 = Q2  V1 

-W1 = QH ; Q2 = QL  V4 
Q2  n.R.TL . ln  
 V3 
Dengan demikian kerja netto pada proses melingkar
carnot menjadi :

-W = QH + QL -W = Q1 + Q2
Efisiensi termik dari lingkaran carnot adalah :

W TH  Tl
t   t 
Q1 TH

W Q  QL
t   H
Q1 QH

Dari kedua persamaan di atas didapat hubungan :

QL TL

QH TH
Mesin Pendingin
Berdasarkan skema gambar di samping, bahwa
kalor pada reservoir suhu rendah
Q2 (QL) oleh usaha dari luar W dipindahkan ke
reservoir suhu tinggi Q1(QH).

Daya kerja mesin pendingin dapat ditentukan


dari perbandingan kalor
Q2 yang dipindahkan dengan usaha W

Jika koefisien daya kerja mesin


ditulis ηR maka:

Q2 T2
R  R 
Q1  Q2 T1  T2
Refrigerators and Air Conditioners

© 2014 Pearson Education, Inc.


Refrigerators and Air Conditioners
A heat pump can heat a house in the winter:
(15-7)

© 2014 Pearson Education, Inc.


Refrigerator Efficiency
heatout Q2 QL
R   
workin W W

First Law tells us that Q2 + W -Q1 = 0.


Thus, W = Q1 – Q2

Q2
R 
Q1  Q2
For a Carnot refrigerator, the efficiency is:

1 Q1  Q2 Q1 T T T
  1  1 1  1 2
R c Q2 Q2 T2 T2
Efficiency is usually >1!
T2
Rc  The smaller the T difference, the more efficient is the
T1  T2 refrigerator.
Refrigerators, Air Conditioners
Refrigerator performance is measured by the
coefficient of performance (COP):

Substituting:
Engines and Refrigerators
HEAT ENGINE REFRIGERATOR

TH TH

QH QH
system

W W
QC QC

TC TC

 system taken in closed cycle  Usystem = 0


 therefore, net heat absorbed = work done
QH - QC = W (engine)
QC - QH = -W (refrigerator)
energy into blue blob = energy leaving blue blob
Motor Bensin

Motor bensin menggunakan sistem empat


langkah dalam satu siklus yang biasa
disebut empat tak. Misal, pada posisi
piston di puncak (top), lalu bergerak turun,
campuran udara dan bensin masuk ke
dalam silinder karena katup masuk
terbuka dan katup pembuangan tertutup.
Langkah piston menurun ini disebut
langkah menghisap.
Motor bahan bakar bensin
Berdasarkan proses langkah
kerjanya, gambar di samping
dapat dijelaskan bahwa garis: ab-
langkah kompresi,
bc- langkah bereksplosi,
cd- langkah usaha, dan langkah
pembuangan.
Siklus Otto (mesin bensin)

V1 pada gambar adalah volume udara maksimum dalam


silinder dan V2 volume udara minimum dalam silinder.
Perbandingan V1/V2 disebut perbandingan kompresi, yang
nilainya untuk motor bakar ± 10.
 
 
 1 
Efisiensi  1  1 
 100%
  V1  
   
 V2  

dengan  = konstanta Laplace.

Jika perbandingan kompresi 10 dan  = 1,4 maka


efisiensinya kurang dari 60%.
Motor Diesel

Pada siklus motor diesel, udara masuk ke dalam silinder saat


langkah menghisap dan ditekan secara adiabatik sampai
suhu naik cukup tinggi. Akibatnya, bahan bakar yang
diinjeksikan pada akhir langkah ini akan terbakar tanpa
memerlukan percikan bunga api.

Mobil berbahan bakar diesel


Perhatikan gambar! Mulai
dari titik a, udara ditekan
secara adiabatik sampai titik b, akibatnya
timbul panas yang menyebabkan terjadi
pemuaian secara isobarik sampai titik c.
Kemudian, memuai secara adiabatik sampai
di titik d. dan menjadi dingin dan terjadi
perubahan tekanan secara isokorik sampai
titik a.

Siklus diesel

Pada mesin diesel, saat langkah kompresi di dalam silinder belum terdapat
bahan bakar sehingga belum terjadi penyalaan dini. Perbandingan kompress
V1/V2 mempunyai nilai jauh lebih besar dibanding dengan perbandingan
kompresi motor bensin yaitu bisa mencapai angka perbandingan 15. Dengan
mengambil  =1,4 maka efisiensi siklus diesel kira-kira 56%.
Comparison of Otto and Diesel Cycles

Work per cycle =


Area inside

combustion
Q=0

Q=0

Anda mungkin juga menyukai