RPL adalah:
Dokumen Keempat yang berisi tentang rekomendasi ANDAL tentang berbagai
alternatif rencana upaya pemantauan lingkungan yang akan dilakukan dalam
rangka melihat efektifitas RKL dan kecenderungan perubahan lingkungan yang
terjadi sekaligus sebagai early warning system.
KEGUNAAN STUDI AMDAL
a. Bagi Pemrakarsa
● Sebagai masukan bagi penyempurnaan desain
teknis rencana kegiatan yang akan dilakukan
oleh perusahaan
● Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL).
● Sebagai salah satu persyaratan bagi
diterbitkannya surat perijinan yang diperlukan.
● Sebagai bukti kesadaran, ketaatan, dan
kepedulian pemrakarsa (perusahaan) terhadap
ketentuan hukum yang berlaku.
b. Bagi Pemerintah :
●Membantu proses pengambilan keputusan
tentang kelayakan lingkungan bagi rencana
penambangan batu bara oleh perusahaan
●Menjadi bahan acuan dalam pengawasan
terutama dalam pelaksanaan Rencana
Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan.
●Menyediakan informasi bagi perencanaan
pembangunan wilayah di Kabupaten/Kota.
c. Bagi Masyarakat :
●Mengetahui informasi lebih dini tentang
adanya rencana kegiatan tersebut, sehingga
dapat mengantisipasi resiko negatip yang akan
dihadapi dengan adanya proyek tsb dan
memanfaatkan peluang-peluang yang ada
sehubungan dengan adanya kegiatan tersebut,
seperti : kesempatan kerja dan peluang
berusaha
●Turut berperan serta dalam mencegah dan
menanggulangi dampak negatif yang
diprakirakan terjadi.
RUANG LINGKUP STUDI
Persiapan
PENYUSUNAN ANDAL,
RKL, RPL
KEPUTUSAN
KELAYAKAN
LINGKUNGAN
TAHAPAN RENCANA KEGIATAN
Contoh PENAMBANGAN BATU BARA
A. Tahap Pra Kontruksi
1.Survei potensi deposit batu bara
2. Sosialisasi dan negoisasi dengan masyarakat
3. Penetapan batas wilayah penambangan
4. Aspek Legal dan Perizinan lokasi penambangan
B. Tahap Kontruksi
1. Penerimaan tenaga kerja
2. Pembangunan Sarana penambangan
(jalan, base camp dsb)
3. Mobilisasi peralatan
4. Pembukaan dan Pembersihan Lahan
TAHAPAN RENCANA KEGIATAN
Contoh PENAMBANGAN BATU BARA
C. Tahap Operasi
1. Penerimaan Tenaga Kerja
2. Pengadaan dan Mobilisasi Peralatan
3. Pengupasan dan penggalian tanah
4. Penimbunan tanah galian
5. Penambangan batu bara
6. Pencucian batubara
7. Pentirisan dan Penimbunan batu bara
8. Pengangkutan batu bara
E. KAMTIBMAS E. KAMTIBMAS
1. Kriminalitas 1. Kriminalitas
2. Kecelakaan Lalin 2. Gangguan Lalu Lintas
3. Gangguan Lalu Lintas
Erosi
Kesempatan kerja
Peningkatan
Peluang usaha
Perekonomian daerah
Peningkatan PAD
Kualitas udara
Kualitas Air
Vegetasi
Penurunan Kualitas
Lingkungan
Banjir/genangan
Erosi
Kesehatan masyarakat
Kualitas Tanah
Kualitas udara
Kualitas Air
Vegetasi
Banjir/genangan
Bentuk wilayah
Kesehatan masyarakat
Keresahan Masyarakat
Kesempatan kerja
Peluang usaha
Peningkatan PAD
Banjir/Genangan
Erosi
METODE STUDI
Vegetasi :
Kepadatan Jenis
Dominasi Relatif
Keragaman Relatif
Indeks Nilai Penting
C. Sosek-bud dan Keslingmas
Konsultasi dan diskusi dgn key-person
Wawancara dgn penduduk ( 45 org responden)
Observasi lapangan
Data sekunder
Analisis statistik deskriptif:
* Peluang kerja
* Peluang berusaha
* Peningkatan PAD
* Persepsi masyarakat
* Peluang insiden penyakit tertentu
D. Kamtibmas (Kriminalitas dan Gangguan Lalin)
Sebelum
penambangan
Sesudah penambangan
Tabel 3.1. Rencana Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Batubara d Kabupaten Lebak
Komp
Smbe Periode Sm
Tah tkena Tolok ukur Tujuan Rencana Lokasi Institusi
r Upaya Pengelolaan pengelolaa ber
apa dmpa dampak Pengelolaan pengelolaan Pengelola
dmpk n dna
n k
Tah a. Kegiat Adanya Agar masyarakat 1.Melakukan sosialisasi secara Desa Kegiatan Pelaksana : Pe
ap komp an ketidakpuasa mengetahui dengan memadai dalam rangka Bojongmanik, sosialisasi PT. mra
Prak onen sosiali n para jelas tentang menjelaskan rencana Desa minimal …………. kars
onst Sosial sasi pemilik/pengg rencana kegiatan kegiatan penambangan Bojongmanik, dilakukan Pengawas : a
ruks a.1. dan arap lahan penambangan kepada masyarakat, Desa satu kali di Kantor
i Perse peneta atas bentuk batubara beserta khusunya mereka yang akan Mekarmanik setiap desa Lingkungan
psi pan kerjasama dampaknya yang terkena dampak, baik dan Desa selama Hidup dan
masya batas dan dapat terjadi, baik langsung maupun tidak Cempaka dan tahap Kebersihan,
rakat wilaya konpensasi yang positif maupun langsung. Desa prakontruksi Dinas
h yang negatif sehingga 2. Melakukan musyawarah Cempaka, atau Pertambanga
penam ditawarkan masyarakat untuk mencapai mufakat Kecamatan sebelum n dan
banga oleh setempat dapat berkaitan dengan masalah Bojongmanik, dilakukan Energi,
n (KP) pemrakarsa. mengambil kerjasama dan konpensasi Kabupaten kegiatan Dinas Sosial
eksplo Adanya keputusan yang kepada pemilik/penggarap Lebak. penentuan Kab. Lebak,
itasi penolakan terbaik sehubungan lahan dan masyarakat batas-batas Camat
batuba dari dengan rencana setempat sehubungan wilayah KP Bojongmani
ra pemilik/pengg kegiatan tersebut. dengan dampak negative dari di lapangan. k dan
yang arap lahan Agar masyarakat rencana kegiatan. Aparat
menca untuk mengetahui dan 3. Melibatkan berbagai pihak Pelaporan :
kup ditambang memahami batas yang terkait dan disepakati Bupati
bebera sedemikian wilayah rencana oleh para pemilik/penggarap Kabupaten
pa banyaknya penambangan lahan dalam penentuan batas Lebak
desa sehingga batubara yang wilayah penambangan
di merubah diberikan oleh batubara di lapangan.
Keca batas-batas Pemerintah 4. Mempertimbangkan
matan wilayah KP Kabupaten Lebak permintaan masyarakat
Bojong eksploitasi kepada pemrakarsa, tentang dana kompensansi
manik, yang telah sehingga komitmen dan berbagai permintaan
Kabup diajukan oleh dan menghargai lainnya oleh masyarakat
aten pemrakarsa keputusan yang sesuai dengan kemampuan
Lebak. atau merubah diambil sehubungan perusahaan baik dari segi
keputusan dengan rencana finansial maupun segi teknik.
pemrakarsa kegiatan tersebut. 5. Melakukan koordinasi
mengenai dengan Dinas Pertambangan
rencana dan Energi Kabupaten Lebak
penambanga dan instansi terkait lainnya,
Kompo
Ta- -nen Tujuan Lokasi Periode Sumber
Tolok ukur Institusi
ha- kena Sumber dampak Rencana Upaya Pengelolaan pengelo pengelola- penda-
dampak Pengelola
pan dam- Pengelola laan an naan
pak
Ope •Komp Sumber dampak Tolok ukur Tujuan 1. Luas lahan yang Pengelol Selama Pelaksana : Pemrak
rasi onen peningkatan untuk pengelolaa dibuka untuk pit aan tahap PT. arsa PT
Fisik- partikulat (debu) di mengklaim n dampak dibuka secara dilakukan operasi, Pengawas :
kimia udara selama tahap bahwa telah peningkata bertahap pada pit, sejak lahan Kantor
Penuru operasi terjadi n debu 2. Lakukan jalan mulai Lingkungan
nan penambangan peningkatan adalah penyiraman secara tambang ditambang Hidup dan
Kualita batubara di kadar debu di untuk periodik atau setiap dan jalan dan pada Kebersihan,
s Kecamatan udara selain meminimal hari terhadap lahan- angkutan saat Dinas
Udara Bojongmanik visual juga isasi lahan gundul hasil pengangkut Pertambangan
adalah debu tanah adalah baku peningkata kupasan dan jalan an batu dan Energi,
akibat adanya mutu yang n kadar pengangkutan batu bara dari Kab. Lebak,
pwnimbunan tanah, digunakan debu di bara dari mulai tambang Camat
penumpukan sebagai tolok udara tambang hingga hingga Bojongmanik
batubara hasil ukur dampak hingga stock pile stock pile dan Aparat
olahan untuk adalah SK berada 3. Posisi lahan pit Desa
dipasarkan), dan Gubernur dibawa tambang Pelaporan :
pembukaan lahan Jawa Barat baku mutu memperhatikan arah Bupati
batubara untuk pit No. kualitas angin yang dominan Kabupaten
tambang. Selain itu 660.31/694- udara. di Kecamatan Lebak
penyebaran debu BKPMD/82 Bojongmanik.
juga dapat berasal tahun 2000, 4. Posisi lahan yang
dari kendaraan tentang baku segera dibuka
yang melewati mutu udara disesuaikan dengan
jalan-jalan yang ambient dan pemukiman
belum mengalami penduduk, lahan-
pengaspalan serta lahan kebun milik
gas buang dari masyarakat
kendaaran terutama yang
angkutan batu bara. masih produktif.
5. Mempercepat
proses reklamasi
setelah tambang
selesai
dimanfaatkan
6. Menutup bak
angkutan batu bara
dengan terpal,
sehingga debu batu
bara yang diangkut
Tabel 3.1. Rencana Pemantauan Lingkungan Pertambangan Batubara di Kabupaten Lebak
Kom
pone Perio
Tujuan Upaya Lokasi Sumb
n Sumber Tolok ukur dePe Institusi
Taha Rencana Pemantau Pemanta er
kena dampak dampak mant Pengelola
pan Pemantauan an uan dana
dmpa auan
k
Taha a. Kegiata Adanya Mengetahui Melakuk Desa Kegia Pelaksana : Pemra
p komp n ketidakpuasan jumlah atau an Bojongm tan PT. ….. karsa .
Prak onen sosialis para proporsi wawanca anik, pema Pengawas :
onst Sosia asi dan pemilik/penggar penduduk ra Mekarma ntaua DinasLingku
ap lahan atas pemilik/pengg dengan
ruks l penetap nik dan n ngan Hidup
bentuk arap lahan penduduk
i a.1. an Cempaka minim dan
kerjasama dan dan pemilik/p
Perse batas konpensasi masyarakat enggarap dan al Kebersihan,
psi wilayah yang yang menolak lahan dan sekitarny dilaku Dinas
masy penamb ditawarkan oleh rencana masyarak a, kan Pertambangan
arakat angan pemrakarsa. penambangan at Kecamat satu dan Energi,
(KP) Adanya batubara oleh setempat. an Bayat, kali di Dinas Sosial
eksploit penolakan dari pemrakarsa Melakuk Kabupate setiap Kab. Lebak,
asi pemilik/penggar Mengetahui an n Lebak. desa Camat
batubar ap lahan untuk jenis tuntutan wawanca selam Bojongmanik
a yang ditambang kompensasi ra a dan Aparat
sedemikian yang diajukan dengan
mencak tahap Pelaporan :
banyaknya oleh penanggu
up prako Bupati
sehingga masyarakat ngjawab
beberap merubah batas- setempat dan dan ntruks Kabupaten
a desa batas wilayah konpensasi pelaksan i atau Lebak
di KP eksploitasi yang dipenuhi a sebel
Kecama yang telah oleh kegiatan um
tan diajukan oleh pemrakarsa penamba dilaku
Bojong pemrakarsa Mengetahui ngan kan
manik, atau merubah kesungguhan batubara kegiat
Kabupat keputusan respon (pihak an
en pemrakarsa pemrakarsa pemrakar penen
mengenai dan sa dan
Tambang Batu Bara Rakyat di Kabupaten
Lebak
Terima kasih
Referensi AMDAL:
1. Otto Soemarwoto - AMDAL
2. F.Gunarwan Suratmo – AMDAL
3. Pedoman Penyusunan AMDAL
4. Wisnu AW – Dampak Pencemaran
Lingkungan
5. Referensi lain tentang AMDAL