STATISTIKA KIMIA
Sofia Anita
1
SILABUS
Pendahuluan
Istilah Statistika dan Statistik
Table of Random Digita
Jenis Galat
Distribusi Frekuensi
Harga Rata-rata dan Simpangan Baku
Distribusi Normal
Uji Hipotesis (uji t, uji F, uji X2)
Korelasi dan regresi
Analisis Variansi (ANOVA)
Peluang
2
DAFTAR PUSTAKA
1. Koopman, L.H. 1987. Introduction to contemporary
Statistical Methods. 2nd ed. PW Publisher, Boston
2. Miller, J.C. dan Miller, J.N., 1991. Statistika untuk Kimia
Analitik, 2nd ed. Penerbit ITB Bandung
3. Snedecor dan Cochran. 1980. Statistical Methods. 7th ed.
The Iowa State University Press. Iowa.
4. Steel, R.G.D. dan Torrie, J.H.1993. Prinsip dan Prosedur
Statistika: Suatu Pendekatan Biometrik. Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
5. Sudjana, M.A., 1989. Metoda Statistika. Edisi Kelima.
Penerbit Tarsito, Bandung
6. Sumantri, B. 1996. Pengantar Statistika Kontemporer, Edisi
2. Jurusan Matematika
7. Bhattacharyya, G.K. and Johnson, R.A. 1977. Staistical
Concepts and Methods. John Wiley and Sons, Singapore
3
Evaluasi
• Kehadiran minimum 85%
• PR 10%
• Quiz (2 kali) 20%
• UTS 30%
• UAS 40%
4
Not allowed
5
Mengapa ya Butuh Statistik
• Di dunia tidak ada yang pasti.
• Ada error/kesalahan, adanya variasi/fluktuasi.
• Butuh sampel dan populasi.
• Ada Dugaan/Estimasi.
• Membutuhkan Pengujian hipotesis dalam eksperimen.
• Ingin mengetahui pola hubungan.
• Ingin mengetahui studi kelayakan.
• Ingin mengetahui kejadian yang akan datang.
• Ingin mengambil kelompok informasi.
• Sebagai Pengambilan Keputusan dlm menentukan kebijakan.
• Ingin mengidentifikasi pola atau bentuk tertentu.
• Menganalisis Standar Kualitas Produksi, kompetensi?
• Dll.
6
Konsep Statistika
STATISTIKA :
Kegiatan untuk :
KEGUNAAN
• mengumpulkan data
• menyajikan data
• menganalisis data dengan metode tertentu ?
• menginterpretasikan hasil analisis
Melalui fase
STATISTIKA DESKRIPTIF :
Berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian sebagian
atau seluruh data (pengamatan) tanpa pengambilan kesimpulan
dan fase
STATISTIKA INFERENSI :
Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan berbagai metode statistik untuk
menganalisis data, dan kemudian dilakukan interpretasi serta diambil kesimpulan.
Statistika inferensi akan menghasilkan generalisasi (jika sampel representatif)
Statistika & Metode Ilmiah
METODE ILMIAH :
Adalah salah satu cara mencari kebenaran yang bila ditinjau dari segi
penerapannya, resiko untuk keliru paling kecil.
5. Mengambil kesimpulan
INSTRUMEN
SAMPEL
SIFAT DATA
PERAN STATISTIKA
VARIABEL
METODE ANALISIS
Dunia Tidak Pasti
• Mati Pasti, kapan saudara mati?.
• Jodoh Takdir, bagaimana dan kapan?.
• Rejeki, Berapa tiap hari rejekinya?.
9
10
Error/Kesalahan Akibat Variasi Data
11
Butuh sample
• Mengapa kalau masak perlu di cicipi?
• Mengapa kalau beli buah boleh di cicipi?
• Mengapa ada ukuran baju S,M,L,XL?
• Mengapa sepatu ada ukuran, 39,40,42 dst.
• Mengapa Quick Count Poling President tepat?
• Mengapa mengukur kualitas lampu tdk di test semua?
• Mengapa Uji Kekuatan BAN tidak semuanya di tusuk paku?
12
Dugaan/Estimasi
• Mengapa akhir-akhir ini harga-harga melambung?
• Mengapa hasil produksinya menurun?
• Mengapa lumpur lapindo bertambah banyak?
• Mengapa banyak semburan baru di tempat lain?
>> Jangan-jangan, jangan-jangan…..???
13
Pengujian Hipotesa
• Untuk membuktikan dugaan eksperimen, benar atau tidak
dugaannya.
• Apakah memang benar susu formula mengandung bakteri
sakazaki???
• Perlu di uji hipotesanya sehingga menyakinkan, berapa
tingkat keyakinannya? Mari kita sepakati.
Susu Formula 40%
ada Bakteri
14
Ada Pola Hubungan
• Karena dompet kosong, malam minggu di rumah
saja,
• Karena……Maka………
15
Keingintahuan akan datang
• Berapa ya kira-kira saya harus jualan besuk?.
• Besok cuacanya hujan, berawan atau cerah?
• Sebaiknya kita siapkan tahun depan anggaran
operasional berapa ya?
16
Butuh studi kelayakan
• Bagaimana nasib korban Lapindo?
• Cukup tidak uang ganti ruginya?
• Apakah perlu adanya relokalisasi?
• Apakah setuju lumpur lapindo korban
nasional?
17
Istilah Statistik
berasal dari kata “Status” (bahasa Yunani yang
berarti “State” = Negara).
18
Statistika dan Statistik
Ilmu statistik sangat berperan dalam metodologi penelitian
Namun, para peneliti/mahasiswa sering merasa “repot” dengan statistika
Walaupun hanya merupakan alat dalam penelitian, jika statistika tidak ‘pas’ diterapkan, hal
ini akan berakibat fatal dalam pengambilan keputusan dalam penelitian. Mis: Pesawat
Ulang-alik Challenger meledak th 1986 akibat tidak diperhitungkannya kinerja pesawat pada
temp rendah (-2C); Th 1954 400.000 anak di vaksin polio, sehingga skrg kasus polio jarang
terjadi.
Yang sering terjadi, ‘tool’ nya yang dicari-cari agar ‘pas’ dengan maksud dan tujuan peneliti
dan memuaskan seperti apa yang peneliti bayangkan sebelumnya atau hasil penelitian
sesuai dengan pesanan.
Yang lebih fatal lagi, para peneliti tidak memahami makna ‘tool’ yang digunakan.
19
Statistik dan Metoda Statistika
Statistik : informasi numerik (hasil olahan data) yang
dipresentasikan dalam bentuk tabel ataupun grafik; mis: Rata-
rata, persentase, median, modus, dsb.
Metoda statistika:
• sebagai metoda ilmiah dalam hal : mengumpulkan data dan
mengorganisasikan data (klasifikasi, rangkum, analisis);
• sebagai landasan penelitian ilmiah
• sebagai landasan dalam pengambilan keputusan.
20
Statistika dan Statistik
Statistika:
1. merupakan bagian dari matematika yang membahas rumus untuk
mengumpulkan, menggambarkan atau menyajikan, menganalisis, dan
menginterpretasikan data kuantitatif (Webster Dictionary]
2. merupakan cabang dari metode ilmiah yang menggunakan data
didapatkan dengan menghitung atau mengukur bagian populasi [Kendall &
Stuart]
3. membahas metode penarikan kesimpulan dari hasil percobaan atau
proses[Fraser]
4. sebagai teknologi metoda ilmiah yang membahas rancangan percobaan
dan investigasi serta inferensia statistika [Mood]
5. membahas rancangan percobaan atau survai sampling untuk mendapatkan
sejumlah informasi tertentu dan penggunaan informasi secara optimal
dalam pembuatan inferensia tentang populasi.
21
Pengelompokan Statistika
deskriptif (perian): memberi gambaran objek yang
diteliti tanpa menarik kesimpulan
Statistika
induktif (inferensial): bertujuan untuk menarik
kesimpulan
(Pendugaan parameter populasi dan
pengujian hipotesis)
Statistika Parametrik:
berdasarkan pada pengukuran dari suatu distribusi normal
(nilai tengah, simpangan baku)
Statistika Nonparametrik:
digunakan pada populasi yang tidak terdistribusi normal
22
Tahap-tahap Kegiatan Statistik
1. Pengumpulan data (collecting the data)
a. Pengumpulan data seluruh populasi (disebut metode sensus atau metode penelitian
populasi)
b. Pengumpulan sampel (sebagian data yang mewakili populasi)
23
Data
“segala keterangan atau informasi yang dpt
memberikan gambaran suatu keadaan”
24
data
diskrit kontinu
(mrpk hasil pembilang) (dr pengukuran)
25
Menampilkan data
Penyajian data dengan grafik/gambar lebih disenangi daripada
tabulasi numerik/untaian kata-kata karena data tsb akan jadi:
1. lebih menarik
2. lebih informatif
3. lebih komunikatif
4. artistik dalam bentuk
26
Penyajian data
Diagram batang Diagram gambar/lambang
27
There is a difference - you
need both
28
Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh obyek yang ingin kita ketahui besaran karakteristiknya.
Sampel adalah sebagian obyek populasi yang mewakili karakteristik populasinya, dan
kemudian diteliti.
Sifat populasi
a. Populasi homogen adalah sumber data yang unsur-unsur atau elemennya memiliki
sifat yang mendekati sama sehingga tidak perlu ditetapkan jumlahnya secara
kuantitatif.
b. Populasi heterogen adalah sumber data yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang
berbeda (bervariasi) sehingga perlu penetapan batas-batasnya secara kuantitatif
29
Prosedur Sampling
Terdiri dari 2 kelompok, yaitu Sampling Probabilitas dan Sampling Non-Probabilitas
30
Random Sampling
a. Simple random sampling
b. Stratified random sampling (sampling bertingkat)
c. Systematic random sampling (s2 < s2 random), diutamakan
untuk rentang waktu yg lama mis; musim
d. Cluster random sampling
31
a. Simple Random Sampling
Sampel acak sederhana satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
Peluang yang dimiliki oleh setiap unit penelitian untuk dipilih sebagai sampel sebesar
n/N, yakni ukuran sampel yang dikehendaki dibagi dengan ukuran populasi.
Syarat yang harus dipenuhi, antara lain (Singarimbun dan Effendy, 1989):
1. Harus tersedia kerangka sampling atau memungkinkan untuk dibuatkan kerangka
samplingnya (tidak boleh ada unsur sampel yang dihitung dua kali atau lebih).
2. Sifat populasinya harus homogen, jika tidak, kemungkinan akan terjadi bias.
3. Ukuran populasinya tidak tak terbatas, artinya harus pasti berapa ukuran
populasinya.
4. Keadaan populasinya tidak terlalu tersebar secara geografis.
32
b. Stratified Random Sampling
Teknik sampling ini digunakan apabila populasinya tidak homogen (heterogen). Untuk
dapat menggambarkan secara tepat tentang sifat-sifat populasi yang heterogen,
maka populasi yang bersangkutan harus dibagi-bagi kedalam lapisan-lapisan
(strata) yang seragam atau homogen, dan dari setiap strata dapat diambil sampel
secara random (acak).
33
c. Random Sistematik (Systematic Random Sampling)
Untuk ukuran populasinya sangat besar,
34
d. Cluster Random Sampling
Untuk ukuran populasi yang tidak diketahui dengan pasti, sehingga tidak
memungkinkan untuk dibuatkan kerangka samplingnya
35
Non Probabilitas Sampling (Tidak Menggunakan Prinsip Random)
Pengambilan sampel didasarkan pada kebijaksanaan peneliti sendiri.
1. Teknik Convenience Sampling
- Sampel diambil berdasarkan kesukaan peneliti, misalnya dengan menghadang pengunjung yang baru
keluar mall.
2. Teknik Accidental Sampling
- Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang kebetulan bertemu dengan peneliti
(cocok untuk survei pemasaran, kepuasan pelanggan, di mana kita tidak tahu dengan jelas jumlah
populasinya.
3. Teknik Judgment/Purposive Sampling
- Didasarkan pada pendapat/pertimbangan pakar.
- Cocok untuk studi kasus, misalnya: Peneliti ingin mengetahui model kurikulum SMA yang cocok. Maka
sampel yang dipilih adalah para guru dan ahli-ahli pendidikan dan manajemen pendidikan.
Kasus bumbu masak yang dinyatakan haram. Peneliti ingin mengetahui penyebabnya dengan cara
mencari sampel (responden) yang ahli di bidang pembuatan bumbu masak, responden dari kalangan
ulama
4. Teknik Quota Sampling
- Penentuan sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan, yang
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti.
5. Teknik Snowball Sampling
Teknik sampling berangkat dari sejumlah sampel (responden) yang kemudian mereka mengajak para
temannya untuk dijadikan sampel dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin besar seperti bola
salju yang menggelinding. Contohnya: akan diteliti siapa dalang pengedar Narkoba di SMP Mekarsari,
siapa yang menjadi otak pembunuhan murid di SD Kuasa Mandiri, siapa yang membocorkan rahasia
soal ujian negara, dsb.
36
Cara Menentukan Ukuran Sampel
Ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan yaitu:
1. Derajat Keseragaman Populasi (degree of homogenity)
2. Tingkat Presisi (level of precisions) yang digunakan.
3. Rancangan Analisis. Rancangan analisis yang dimaksud
adalah sesuatu yang berkaitan dengan pengolahan data,
penyajian data, pengupasan data, dan penafsiran data yang
akan ditempuh dalam penelitian.
4. Alasan-alasan tertentu yang berkaitan dengan
keterbatasan-keterbatassn yang ada pada peneliti, misalnya
waktu, tenaga, biaya, dan lain-lain.
37
untuk menentukan berapa besar sampel
Rumus Slovin:
N
n = ———
1 + Ne²
Keterangan;
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e =kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang ditololerir, misalnya 5%.
Batas kesalahan yang ditolelir ini untuk setiap populasi tidak
sama, ada yang 1%, 2%, 3%, 4%,5%, atau 10%.
38
Jika ukuran populasinya besar Rumus Yamane
N
n = ———–
Nd² + 1
d = batas toleransi kesalahan pengambilan sampel yang
digunakan.
39
40
Sampling without replacement
(Bernoulli) with replacement
Sampling with replacement Nn
Sampling without replacement N = N!
n n!(N-n)!
41
Contoh 2
42
Table of Random Digits
43
Dalam tabel acak tersedia angka yang dapat
digunakan untuk memilh sampel secara acak. Niai-
nilai yang ada pada tabel acak telah disusun
sedemikian rupa sehingga dapat dicapai objektifitas
yang diinginkan. Langkah-langkah yang dapat
ditempuh dalam pengambilan sampel adalah sebagai
berikut:
1. Mendefinikan dengan jelas populasi yang akan
diteliti. Tentukan pula individu-individu yang termasuk
anggota populasi tersebut serta karakteristik populasi yang
aan diobserasi.
2. Menentukan jumlah anggota poulasi yang akan dipilih
sebagai
sampel.
3. Memberian nomor urut (1, 2, …, N) pada semua satuan
sampel.
4. Menggunakan tabel acak untuk memilih individu sampel yang
akan
digunakan untuk mewakili populasinya. 44
TABLE OF RANDOM DIGITS
45
46
47
Table of Random Digits (Blok 1)
48
Contoh
We want a random sample of size n=10 from a
population of size N = 82. Ignoring 00 and
numbers greater than 82 if they are drawn.
Sampling with and without replacement
49
Contoh
Bila N= 270, n=5
Maka anggota sampel:
001 – 270
301 – 570 = - 300
601 – 870 = - 600
Metoda 3 × 270
Aggotanya: 244, 153, 259, 011, 052
50
51
52
53
54
55
56
57
Akurasi dan Kesalahan
Akurasi
adalah kedekatan perjanjian antara nilai terukur dan nilai sebenarnya.
Kesalahan
adalah perbedaan antara pengukuran dan nilai sebenarnya dari diukur
(kuantitas yang sedang diukur).
Kesalahan total
biasanya merupakan kombinasi dari kesalahan sistematik dan kesalahan
acak.
Bias
adalah perbedaan antara nilai rata-rata serangkaian pengukuran besar dan
yang diterima benar.
58
Jenis Error (Jenis Galat)
59
Contoh:
Mahasiswa Hasil Titrasi (mL) Keterangan
61
Menghitung rata-rata dan
Standar Deviasi
62
Contoh
63
Variansi, Koefisien Variansi dan RSD
64