1
KATA PENGANTAR
2
PETUNJUK PRAKTIKUM
3
DAFTAR ISI
Hal
Percobaan I
12
Kalorimetri - Kalorimetri equivalen air
Percobaan I I
Percobaan III
17
Pengukuran EMF
4
SUSUNAN PEMBUATAN LAPORAN PRAKTIKUM
Judul Praktikum
Logo
NAMA : ........................
NIM : ........................
Dosen : …………………..
LABORATORIUM IPA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
2021
Tanggal
JUDUL
I. TUJUAN
II. DASAR TEORI (tambahkan referensi lain minimal 5 referensi,
minimal 3 lembar)
III. ALAT DAN BAHAN
IV. PROSEDUR KERJA
V. HASIL DAN PEMBAHASAN (minimal 2 halaman diketik)
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
VII. PERTANYAAN DAN JAWABAN
VIII. LAMPIRAN (Screenshoot pengerjaan virtual lab)
IX. DAFTAR PUSTAKA
5
PETUNJUK PEMBUATAN AKUN
6
4. Isi data anda pada form berikut ini
6. Selamat, akun anda sudah terbuat dan bisa mulai untuk praktikum
7
TATA CARA PRAKTIKUM VIRTUAL LAB
2. Setelah long in, klik Home, akan muncul laman seperti di bawah ini
8
4. Kemudian pilih Physical Chemistry Virtual Lab, akan muncul laman
seperti dibawah ini.
9
6. Reference : rujukan
7. Feedback : umpan balik atau komentar terhadap website
Catatan :
Jika pada saat akan memulai praktikum, muncul seperti dibawah ini, maka
klik tanda strip lingkar merah
10
Percobaan I
Kalorimetri - Kalorimetri equivalen air
A. TUJUAN
Untuk menentukan equivalen air kalorimeter
B. DASAR TEORI
Secara umum reaksi yang terjadi dalam ilmu-ilmu kimia merupakan
pemutususan dan pembentukan ikatan kimia yang disertai dengan enargi.
Pembentukan ikatan kimia melepaskan energi dalam bentuk kalor, dikenal
sebagai reaksi eksotermik. Reaksi yang disertai penyerapan kalor dikenal
sebagai reaksi endotermik. Kalorimetri adalah istilah ilmiah yang berhubungan
dengan perubahan energi sistem dengan mengukur pertukaran kalor dengan
lingkungan. Dalam arti yang lebih luas,didefinisikan untuk menentukan kalor
yang dilepaskan atau diserap dalam suatu reaksi kimia. Kalorimeter adalah alat
yang dirancang untuk mengukur kalor reaksi atau perubahan fisik dan kapasitas
kalor. Perangkat ini bisa canggih dan mahal atau sederhana dan murah.
Kalorimeter terdiri dari dua wadah, wadah luar dan dalam. Ruang antara
wadah ini bertindak sebagai isolator kalor dan karenanya ada pertukaran kalor
yang sangat sedikit di antara kedua wadah sisi. Termometer mengukur suhu
cairan di wadah dalam. Fungsi pengaduk untuk mengaduk cairan dalam
mendistribusikan kalor di seluruh wadah. Cincin serat dalam kalorimeter
membantu menahan bejana dalam yang menggantung di tengah bejana luar.
Kalorimeter juga memiliki penutup isolasi atau tutup dengan lubang untuk
memasang batang pengaduk dan termometer.
Gambar 1. Kalorimeter
Sebuah kalorimeter yang mengandung air atau zat lainya dengan kapasitas
kalor yang sudah diketahui. Kalor (Q) dilepaskan dengan reaksi atau proses
penyerapan di kalorimeter dan zat apapun pada kalorimeter. Jika terdapat zat
lain dalam kalorimeter, maka kestimbangan energi adalah :
Q = Qcal + Qw
Qcal = Aliran kalor pada kalorimeter Q w : Aliran kalor pada air
Qcal = Ccal ΔT Qw = Cw ΔT
11
Ccal = Kapasitas Kalor kalorimeter
Cw = Kapasitas Kalor air
Karena air dan dan kalorimeter berada dalam kestimbangan suhu, sehingga nilai ΔT
sama. Perubahan energi dari reaksi yang terjadi pada tekanan tetap disebut
sebagai perubahan entalpi atau kalor reaksi. Kapasitas kalor, yang didefinisikan
sebagai jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu jumlah tertentu suatu
zat sebesar satu derajat Celcius, (J/oC) dengan lambang C yang direpresentasikan
sebagai jumlah kapasitas kalor untuk masing-masing komponen yang terlibat dalam
proses reaksi.
C = Ccal + Cw
Qreaksi = - Qkalorimeter
Prinsip:
Perubahan kalor yang terkait dengan reaksi kimia dapat dipelajari dengan
bantuan teknik kalorimetri. Dalam reaksi spesifik kuantitas kalor yang menaikkan
suhu suatu zat dengan jumlah tertentu, kuantitas kalor yang sama dapat secara
bersamaan menaikkan suhu yang sama dari massa air tertentu dengan
menganggap kalor spesifik air menjadi 1 kalori per gram. Massa air kemudian
diistilahkan dengan ekuivalen air.
12
Langkah-langkah penting untuk diikuti:
1. 50 mL air diambil dalam gelas kimia dan dipanaskan hingga sekitar 60oC. 2.
Pindahkan ke kalorimeter yang dilengkapi pengaduk dan termometer.
2. Suhu dicatat setiap setengah menit sampai menjadi konstan.
3. Tambahkan 50 mL air dingin, yang suhunya telah dicatat sebelumnya, ke dalam
kalorimeter.
4. Catat suhunya, setiap setengah menit, sampai menjadi konstan.
5. Plot grafik dengan temperatur pada sumbu Y dan waktu pada sumbu X
(Gambar 1).
Catatan : Penting untuk dicatat bahwa, yang pertama harus memilih sampel "air
dingin" untuk melanjutkan dengan simulasi. Setiap kali pembacaan
pada stopwatch 4 menit 30 detik, yang kemudian dapat memilih
sampel berikutnya "air panas". Setiap kali pembacaan sampel air
panas 4 menit 30 detik, kemudian dapat memilih sampel air panas +
air dingin.
13
Adapun prosedur percobaan sebagai berikut :
1. Anda dapat menconteng cross section terlebih dahulu
2. Pilih air dingin (cold water)
3. Mulai reaksi dengan mengklik tombol "Mulai".
4. Catat waktu dan suhu hingga 4 menit 30 detik.
5. Masukkan nilai dalam lembar kerja.
6. Cari tahu suhu konstan (T2).
7. Masukkan nilai di lembar kerja.
8. Pilih air panas (hot water). (Ini akan aktif hanya setelah prosedur di atas)
9. Ulangi langkah 3, 4, 5 dan 6 (T1).
10. Pilih campuran "Air panas + Air dingin".
11. Ulangi langkah 3, 4, 5 dan 6 (T3).
12. Hitung equivalen air dengan kalorimeter.
Waktu Suhu
No
(detik) Air Dingin Air Panas Campuran
1 0
2 30
3 60
4 90
5 120
6 150
7 180
8 210
9 240
10 270
11 300
12 330
13 360
14 390
15 420
16 450
17 480
18 510
19 540
20 570
14
F. Hasil
Ekuivalen air pada kalorimeter =..............................cal
G. PERTANYAAN
a) Hitung kapasitas kalorimeter. Suhu air panas 50 mL adalah 37,9oC,
Suhu air dingin 50 mL adalah 20,9 oC, Suhu setelah pencampuran
adalah 29,1o C, Panas jenis air adalah 4,184 J / g C, massa jenis air
1 g / mL. H
b) itung kapasitas kalor (kJ / K) kalorimeter ketika suhunya dinaikkan
menjadi 0,3 K dengan menyerap energi 30,0 J?
c) Diskusikan perbedaan antara kalorimetri volume konstan dan
tekanan konstan.
d) Bagaimana Anda menentukan ekuivalen air dari Kalorimeter?
15
Percobaan II
Kalorimetri - Panas Penetralan
B. TUJUAN
Untuk menentukan kalor penetralan asam kuat dengan basa kuat
C. DASAR TEORI
Secara umum reaksi yang terjadi dalam ilmu-ilmu kimia merupakan
pemutususan dan pembentukan ikatan kimia yang disertai dengan enargi.
Pembentukan ikatan kimia melepaskan energi dalam bentuk kalor, dikenal
sebagai reaksi eksotermik. Reaksi yang disertai penyerapan kalor dikenal
sebagai reaksi endotermik. Kalorimetri adalah istilah ilmiah yang berhubungan
dengan perubahan energi sistem dengan mengukur pertukaran kalor dengan
lingkungan. Dalam arti yang lebih luas,didefinisikan untuk menentukan kalor
yang dilepaskan atau diserap dalam suatu reaksi kimia. Kalorimeter adalah alat
yang dirancang untuk mengukur kalor reaksi atau perubahan fisik dan kapasitas
kalor. Perangkat ini bisa canggih dan mahal atau sederhana dan murah.
Kalorimeter terdiri dari dua wadah, wadah luar dan dalam. Ruang antara
wadah ini bertindak sebagai isolator kalor dan karenanya ada pertukaran kalor
yang sangat sedikit di antara kedua wadah sisi. Termometer mengukur suhu
cairan di wadah dalam. Fungsi pengaduk untuk mengaduk cairan dalam
mendistribusikan kalor di seluruh wadah. Cincin serat dalam kalorimeter
membantu menahan bejana dalam yang menggantung di tengah bejana luar.
Kalorimeter juga memiliki penutup isolasi atau tutup dengan lubang untuk
memasang batang pengaduk dan termometer.
Gambar 1. Kalorimeter
Sebuah kalorimeter yang mengandung air atau zat lainya dengan kapasitas
kalor yang sudah diketahui. Kalor (Q) dilepaskan dengan reaksi atau proses
penyerapan di kalorimeter dan zat apapun pada kalorimeter. Jika terdapat zat
lain dalam kalorimeter, maka kestimbangan energi adalah :
Q = Qcal + Qw
Qcal = Aliran kalor pada kalorimeter Q w : Aliran kalor pada air
Qcal = Ccal ΔT Qw = Cw ΔT
Karena air dan dan kalorimeter berada dalam kestimbangan suhu, sehingga nilai ΔT
sama. Perubahan energi dari reaksi yang terjadi pada tekanan tetap disebut
sebagai perubahan entalpi atau kalor reaksi. Kapasitas kalor, yang didefinisikan
sebagai jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu jumlah tertentu suatu
zat sebesar satu derajat Celcius, (J/oC) dengan lambang C yang direpresentasikan
sebagai jumlah kapasitas kalor untuk masing-masing komponen yang terlibat dalam
proses reaksi.
C = Ccal + Cw
Qreaksi = - Qkalorimeter
Prinsip:
Volume larutan HCl dengan konsentrasi dan jumlah yang telah diketahui
bereaksi dengan alkali kuat dalam larutan encer. Perubahan suhu kemudian dicatat.
Dengan volume larutan HCl yang diketahui, kalor netralisasi dapat dihitung. Dengan
satuan Volume (V) cm 3, konsentasi (C) larutan HCl g/ liter kesetimbangan dcm -1
dinetralkan sepenuhnya.
Dimana,
Q = jumlah kalor yang diserap (cal)
V = Volume asam (cm 3)
C = Konsentrasi asam (g/l)
Catatan : Penting untuk dicatat bahwa, yang pertama harus memilih sampel
"HCl" untuk melanjutkan dengan simulasi. Setiap kali pembacaan
pada stopwatch 4 menit 30 detik, kemudian dapat memilih
sampel "NaOH". Setiap kali pembacaan sampel NaOH 4 menit
30 detik, selanjutnya dapat memilih Sampel HCl + NaOH.
18
12 330
13 360
14 390
15 420
16 450
17 480
18 510
19 540
20 570
Hasil
Kalor penetralan HCl dan NaOH = ..........................Kj
J. PERTANYAAN
a) Jelaskan macam-macam jenis kalor dan berikan masing-masing contoh.
b) Apa perbedaan antara kapasitas kalor dan kalor jenis?
c) Anda menambahkan hidrogen klorida dan natrium hidroksida bersama-
sama dalam gelas kimia. Sebagai seorang ahli kimia, jelaskan reaksi yang
terjadi dalam sistem itu.
d) Bagaimana Anda menentukan kalor netralisasi Kalorimeter?
19
Percobaan III
Pengukuran EMF
A. TUJUAN
1. Untuk menemukan EMF sel
2. Untuk menghitung perubahan energi bebas Gibbs dari reaksi sel
3. Untuk menghitung konstanta kesetimbangan.
4. Untuk memprediksi spontanitas reaksi sel
B. DASAR TEORI
Elektroda merupakan tempat terjadinya reaksi oksidasi-reduksi, pada
elektroda anoda terjadi reaksi oksidasi dan katoda terjadi reaksi reduksi. Ketika
sebuah logam bersentuhan dengan ion dari larutannya sendiri, maka akan
menghasilkan potensial elektrolit. Perbedaan potensial yang dikembangkan
pada antarmuka anoda - elektrolit disebut potensial oksidasi dan perbedaan
potensial yang dikembangkan pada antarmuka katoda - elektrolit disebut
potensial reduksi. Perbedaan potensial antara anoda dan katoda disebut EMF
sel. Perbedaan potensial yang diukur pada kondisi standar (tekanan 1 atm,
273K) disebut potensial elektroda standar. Potensi elektroda standar
memberikan kecenderungan elektroda teroksidasi atau tereduksi. Jika
elektrolitnya berbeda, dua kompartemen disatukan oleh jembatan garam, yang
merupakan tabung yang berisi larutan elektrolit pekat dalam agar-agar yang
melengkapi sirkuit listrik dan memungkinkan sel berfungsi.
Sel galvanik terdiri dari kombinasi setengah sel yang berbeda yang
dihubungkan oleh jembatan garam. Setiap setengah sel terdiri dari logam yang
dicelupkan kedalam elektrolit. Logam dengan potensial reduksi yang lebih tinggi
bertindak sebagai katoda dan yang lainnya akan bertindak sebagai anoda.
Eo Sel = Eo Kathoda - EoAnoda
20
Persamaan Nernst,
Dimana,
n = jumlah elektron
Eo = potensial elektrode pada keadaan standar
T = Suhu
R = Konstanta Gas
F = Kosntanta Faraday
Untuk satu mol jumlah elektron dari muatan listrik adalah 1 F (96500 coulomb)
21
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat :
a. Beaker gelas
b. Voltmeter
c. Jembatan Garam
2. Bahan:
a. Elektrode yang digunakan
Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Cd, Ti, Co, Ni, Sn, Pb, Cu, Ag,
Au, 2H
b. Elektrolit yang digunakan -LiCl, KCl, BaCl2, CaCl2, NaCl, MgSO 4, Al(NO3)3,
MnSO4, ZnSO4, Cr(NO3)3, FeSO4, CdSO4, TiNO3, CoSO4, NiSO4, SnSO4,
PbNO3, CuSO4, AgNO3, AuNO3, HCl
D. PROSEDUR KERJA
1. Pilihlah simulator pada EMF measurement
2. Atur suhunya.
3. Pilih katoda dari daftar.
4. Pilih anoda dari daftar.
5. Pilih konsentrasi elektrolit.
6. Catat tegangan sel.
7. Hitung energi bebas Gibbs dari tegangan yang diperoleh dari percobaan.
8. Hitung konstanta kesetimbangan.
9. Prediksi spontanitas reaksi sel.
Suhu = ...........................oC
Katode yang digunakan =.............................
Konsentrasi elektrolit= ................................M
Konsentrasi elektrolit...................................
Anoda yang digunakan =.............................
Konsentrasi elektrolit yang digunakan =.....................M
Sehingga, EMF sell = ....................................V
Perubahan energi bebas gibs pada reaksi sel, ΔG = ........................
Konstanta kestimbangan dari reaksi sel, K = ...................................
Spontanitas reaksi sel = ....................................
22
Hasil
1. EMF sell = ......................... V
2. Perubahan energi bebas gibs pada reaksi sel =
3. Konstanta kestimbangan dari reaksi sel, K =
4. Spontanitas reaksi sel =
F. PERTANYAAN
1. Jelaskan tentang sel elektrokimia dan pembagianya sebagai sel volta
dan sel elekrolisis
2. Jelaskan hubungan antara potensial sel, energi bebas dan
kestimbangan.
23
24