Anda di halaman 1dari 24

VIRTUAL LAB

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya


Petunjuk Praktikum Virtual Termodinamika di tengah pandemi Wabah Covid-
19 yang menyerang dunia. Praktikum Termodinamika merupakan salah satu
praktikum yang wajib diambil bagi mahasiswa semester 4 jurusan Pendidikan
Kimia UIN raden Fatah yang telah mengambil mata kuliah kimia dasar, kimia
dasar lanjut, dan matematika kimia.
Dalam penyusunan Penuntun Praktikum ini perlu dilakukan
penyempurnaan, untuk itu kami mohon saran dan masukan dari semua pihak
agar Petunjuk Praktikum Virtual Termodinamika ini menjadi lebih baik.

Palembang, 02 April 2020

Lab. Kimia UIN Raden Fatah

2
PETUNJUK PRAKTIKUM

1. Praktikum dilakukan secara virtual dengan menggunakan laptop atau


handpyang terkoneksi dengan internet.
2. Setiap mahasiswa harus memiliki akun pada website virtual lab (terdapat
pada panduan cara pembuatan akun).
3. Bekerjalah sesuai petunjuk dan teliti. Setiap cara kerja yang belum
dipahami, bisa tanyakan kepada dosen melalui WA.
4. Setelah selesai praktikum, semua data yang diperoleh ditulis dalam tabel
dan dilampirkan perhitungan data yang diperlukan pada laporan
5. Selamat bekerja.

3
DAFTAR ISI

Hal

Petunjuk Pembuatan Akun 6

Tata Cara Praktikum Virtual Lab 8

Percobaan I
12
Kalorimetri - Kalorimetri equivalen air

Percobaan I I

Kalorimetri - Panas Penetralan

Percobaan III
17
Pengukuran EMF

4
SUSUNAN PEMBUATAN LAPORAN PRAKTIKUM

1. KULIT LUAR/SAMPUL (Cover)

LAPORAN PRAKTIKUM TERMODINAMIKA


SEMESTER GENAP 2019/2020

Judul Praktikum

Logo

NAMA : ........................
NIM : ........................

Dosen : …………………..

LABORATORIUM IPA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
2021

2. PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM

Tanggal
JUDUL

I. TUJUAN
II. DASAR TEORI (tambahkan referensi lain minimal 5 referensi,
minimal 3 lembar)
III. ALAT DAN BAHAN
IV. PROSEDUR KERJA
V. HASIL DAN PEMBAHASAN (minimal 2 halaman diketik)
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
VII. PERTANYAAN DAN JAWABAN
VIII. LAMPIRAN (Screenshoot pengerjaan virtual lab)
IX. DAFTAR PUSTAKA

3. Format Penulisan Makalah


Font : Times New Roman, Ukuran = 12, spasi 1,5, page layout a4, dengan
batas kanan = 4 cm kiri bawah dan atas = 3 cm.

5
PETUNJUK PEMBUATAN AKUN

Praktikum virtual lab dilakukan pada sebuah situs yaitu


https://vlab.amrita.edu. Sebelum melakukan praktikum berbasis virtual lab,
anda diminta untuk membuat akun terlebih dahulu, dengan cara sebagai
berikut :
1. Bukalah web https://vlab.amrita.edu pada browser anda

2. Kemudian klik tomblo longin pada kanan atas

Akan muncul laman seperti dibawah ini

3. Setelah itu, klik create an account

6
4. Isi data anda pada form berikut ini

 Collage, subject dan state tidak usah diisi.


 Anda harus mencatat alamat email dan password untuk
digunakan setiap long-in ketika akan praktikum virtual lab
 Jika sudah terisi, klik register

5. Setelah register selesai, maka akan muncul laman sebagai berikut

6. Selamat, akun anda sudah terbuat dan bisa mulai untuk praktikum

7
TATA CARA PRAKTIKUM VIRTUAL LAB

Setelah membuat dan memiliki akun, silahkan untuk memulai praktikum,


dengan cara sebagai berikut :
1. Anda harus long in terlebih dahulu dengan menggunakan email dan
password pada saat register
https://vlab.amrita.edu/index.php?pg=bindex&bsub=login_page

2. Setelah long in, klik Home, akan muncul laman seperti di bawah ini

3. Pilih Chemical Sciences, kemudian akan muncul laman seperti di


bawah ini

8
4. Kemudian pilih Physical Chemistry Virtual Lab, akan muncul laman
seperti dibawah ini.

5. Praktikum yang akan kita lakukan yaitu Calorimetry – Water equivalet


calorimetry - Heat of Neutralization dan EMF measurement

6. Setelah memlilih praktikum yang akan dilakukan, maka akan muncul


laman sebagai berikut.

Pada laman diatas terdapat menu :


1. Theory : berisi tujuan dan teori praktikum
2. Procedure : prosedur kegiatan virtual lab
3. Self Evaluation : kuis (bisa anda coba)
4. Simulator : Kegiatan Praktikum
5. Assigment : tugas (tidak perlu dikerjakan)

9
6. Reference : rujukan
7. Feedback : umpan balik atau komentar terhadap website

Untuk melaksanakan kegiatan praktikum, anda dapat langsung mengklik


Simulator.

Catatan :
Jika pada saat akan memulai praktikum, muncul seperti dibawah ini, maka
klik tanda strip lingkar merah

Kemudian, pilih Allow, maka simulator akan terbuka

10
Percobaan I
Kalorimetri - Kalorimetri equivalen air

A. TUJUAN
 Untuk menentukan equivalen air kalorimeter

B. DASAR TEORI
Secara umum reaksi yang terjadi dalam ilmu-ilmu kimia merupakan
pemutususan dan pembentukan ikatan kimia yang disertai dengan enargi.
Pembentukan ikatan kimia melepaskan energi dalam bentuk kalor, dikenal
sebagai reaksi eksotermik. Reaksi yang disertai penyerapan kalor dikenal
sebagai reaksi endotermik. Kalorimetri adalah istilah ilmiah yang berhubungan
dengan perubahan energi sistem dengan mengukur pertukaran kalor dengan
lingkungan. Dalam arti yang lebih luas,didefinisikan untuk menentukan kalor
yang dilepaskan atau diserap dalam suatu reaksi kimia. Kalorimeter adalah alat
yang dirancang untuk mengukur kalor reaksi atau perubahan fisik dan kapasitas
kalor. Perangkat ini bisa canggih dan mahal atau sederhana dan murah.
Kalorimeter terdiri dari dua wadah, wadah luar dan dalam. Ruang antara
wadah ini bertindak sebagai isolator kalor dan karenanya ada pertukaran kalor
yang sangat sedikit di antara kedua wadah sisi. Termometer mengukur suhu
cairan di wadah dalam. Fungsi pengaduk untuk mengaduk cairan dalam
mendistribusikan kalor di seluruh wadah. Cincin serat dalam kalorimeter
membantu menahan bejana dalam yang menggantung di tengah bejana luar.
Kalorimeter juga memiliki penutup isolasi atau tutup dengan lubang untuk
memasang batang pengaduk dan termometer.

Gambar 1. Kalorimeter

Sebuah kalorimeter yang mengandung air atau zat lainya dengan kapasitas
kalor yang sudah diketahui. Kalor (Q) dilepaskan dengan reaksi atau proses
penyerapan di kalorimeter dan zat apapun pada kalorimeter. Jika terdapat zat
lain dalam kalorimeter, maka kestimbangan energi adalah :
Q = Qcal + Qw
Qcal = Aliran kalor pada kalorimeter Q w : Aliran kalor pada air
Qcal = Ccal ΔT Qw = Cw ΔT

11
Ccal = Kapasitas Kalor kalorimeter
Cw = Kapasitas Kalor air

Karena air dan dan kalorimeter berada dalam kestimbangan suhu, sehingga nilai ΔT
sama. Perubahan energi dari reaksi yang terjadi pada tekanan tetap disebut
sebagai perubahan entalpi atau kalor reaksi. Kapasitas kalor, yang didefinisikan
sebagai jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu jumlah tertentu suatu
zat sebesar satu derajat Celcius, (J/oC) dengan lambang C yang direpresentasikan
sebagai jumlah kapasitas kalor untuk masing-masing komponen yang terlibat dalam
proses reaksi.
C = Ccal + Cw

Kalorimeter merupakan sisterm terisolasi, sehingga tidak ada pertukaran kalor,


sehingga

Qreaksi = - Qkalorimeter

Berdasarkan sifat reaksi, terdapat beberapa macam reaksi termokimia diantaranya


kalor pembentukan, kalor pelarutan, kalor pelarutan, kalor pembakaran, kalor
penetralan. Untuk mengukur kalor dalam bentuk kalor pada suatu zat dapat
menggunakan alat kalorimeter. Kalorimeter ada dua jenis yaitu kalorimeter
sederhana dan kalorimeter bom.

Penentuan Ekuivalen Air pada Kalorimeter


Dalam suatu reaksi jumlah kalor yang menaikkan suhu suatu zat dengan
jumlah tertentu, jumlah kalor yang sama dapat secara bersamaan menaikkan suhu
yang sama dari massa air tertentu. Massa air kemudian diistilahkan dengan
ekuivalen air.

Prinsip:
Perubahan kalor yang terkait dengan reaksi kimia dapat dipelajari dengan
bantuan teknik kalorimetri. Dalam reaksi spesifik kuantitas kalor yang menaikkan
suhu suatu zat dengan jumlah tertentu, kuantitas kalor yang sama dapat secara
bersamaan menaikkan suhu yang sama dari massa air tertentu dengan
menganggap kalor spesifik air menjadi 1 kalori per gram. Massa air kemudian
diistilahkan dengan ekuivalen air.

T1 = suhu awal air dan kalorimeter


T2 = suhu awal air dingin
T3 = suhu campuran
W = ekuivalen air pada kalorimeter

12
Langkah-langkah penting untuk diikuti:
1. 50 mL air diambil dalam gelas kimia dan dipanaskan hingga sekitar 60oC. 2.
Pindahkan ke kalorimeter yang dilengkapi pengaduk dan termometer.
2. Suhu dicatat setiap setengah menit sampai menjadi konstan.
3. Tambahkan 50 mL air dingin, yang suhunya telah dicatat sebelumnya, ke dalam
kalorimeter.
4. Catat suhunya, setiap setengah menit, sampai menjadi konstan.
5. Plot grafik dengan temperatur pada sumbu Y dan waktu pada sumbu X
(Gambar 1).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Kalorimeter
b. Termometer
c. Stirer
2. Bahan
a. Air dingin
b. Air panas

D. PROSEDUR KERJA PENENTUAN EKUIVALEN AIR KALORIMETER

Silahkan pilih menu calorimetry – water equivalent, kemudian simulator.

Catatan : Penting untuk dicatat bahwa, yang pertama harus memilih sampel "air
dingin" untuk melanjutkan dengan simulasi. Setiap kali pembacaan
pada stopwatch 4 menit 30 detik, yang kemudian dapat memilih
sampel berikutnya "air panas". Setiap kali pembacaan sampel air
panas 4 menit 30 detik, kemudian dapat memilih sampel air panas +
air dingin.

13
Adapun prosedur percobaan sebagai berikut :
1. Anda dapat menconteng cross section terlebih dahulu
2. Pilih air dingin (cold water)
3. Mulai reaksi dengan mengklik tombol "Mulai".
4. Catat waktu dan suhu hingga 4 menit 30 detik.
5. Masukkan nilai dalam lembar kerja.
6. Cari tahu suhu konstan (T2).
7. Masukkan nilai di lembar kerja.
8. Pilih air panas (hot water). (Ini akan aktif hanya setelah prosedur di atas)
9. Ulangi langkah 3, 4, 5 dan 6 (T1).
10. Pilih campuran "Air panas + Air dingin".
11. Ulangi langkah 3, 4, 5 dan 6 (T3).
12. Hitung equivalen air dengan kalorimeter.

Catatan: Diasumsikan bahwa pada 4 menit 30 detik suhu kalorimeter menjadi


nilai konstan.

E. PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN


1. Penetuan Ekuivalen Air Kalorimeter

Waktu Suhu
No
(detik) Air Dingin Air Panas Campuran
1 0
2 30
3 60
4 90
5 120
6 150
7 180
8 210
9 240
10 270
11 300
12 330
13 360
14 390
15 420
16 450
17 480
18 510
19 540
20 570

 Suhu air dan kalorimeter, T1 =................................ oC


 Suhu air dingin, T2 = .................................oC
 Suhu Campuran, T3 =............................oC
 Kalor yang didapatkan dari air panas = 50 [T3-T2] = .............cal
 Ekuivalen air kalorimeter = W = [50(T3-T2) / (T1-T3)] – 50 = ........cal

14
F. Hasil
Ekuivalen air pada kalorimeter =..............................cal
G. PERTANYAAN
a) Hitung kapasitas kalorimeter. Suhu air panas 50 mL adalah 37,9oC,
Suhu air dingin 50 mL adalah 20,9 oC, Suhu setelah pencampuran
adalah 29,1o C, Panas jenis air adalah 4,184 J / g C, massa jenis air
1 g / mL. H
b) itung kapasitas kalor (kJ / K) kalorimeter ketika suhunya dinaikkan
menjadi 0,3 K dengan menyerap energi 30,0 J?
c) Diskusikan perbedaan antara kalorimetri volume konstan dan
tekanan konstan.
d) Bagaimana Anda menentukan ekuivalen air dari Kalorimeter?

15
Percobaan II
Kalorimetri - Panas Penetralan

B. TUJUAN
 Untuk menentukan kalor penetralan asam kuat dengan basa kuat

C. DASAR TEORI
Secara umum reaksi yang terjadi dalam ilmu-ilmu kimia merupakan
pemutususan dan pembentukan ikatan kimia yang disertai dengan enargi.
Pembentukan ikatan kimia melepaskan energi dalam bentuk kalor, dikenal
sebagai reaksi eksotermik. Reaksi yang disertai penyerapan kalor dikenal
sebagai reaksi endotermik. Kalorimetri adalah istilah ilmiah yang berhubungan
dengan perubahan energi sistem dengan mengukur pertukaran kalor dengan
lingkungan. Dalam arti yang lebih luas,didefinisikan untuk menentukan kalor
yang dilepaskan atau diserap dalam suatu reaksi kimia. Kalorimeter adalah alat
yang dirancang untuk mengukur kalor reaksi atau perubahan fisik dan kapasitas
kalor. Perangkat ini bisa canggih dan mahal atau sederhana dan murah.
Kalorimeter terdiri dari dua wadah, wadah luar dan dalam. Ruang antara
wadah ini bertindak sebagai isolator kalor dan karenanya ada pertukaran kalor
yang sangat sedikit di antara kedua wadah sisi. Termometer mengukur suhu
cairan di wadah dalam. Fungsi pengaduk untuk mengaduk cairan dalam
mendistribusikan kalor di seluruh wadah. Cincin serat dalam kalorimeter
membantu menahan bejana dalam yang menggantung di tengah bejana luar.
Kalorimeter juga memiliki penutup isolasi atau tutup dengan lubang untuk
memasang batang pengaduk dan termometer.

Gambar 1. Kalorimeter

Sebuah kalorimeter yang mengandung air atau zat lainya dengan kapasitas
kalor yang sudah diketahui. Kalor (Q) dilepaskan dengan reaksi atau proses
penyerapan di kalorimeter dan zat apapun pada kalorimeter. Jika terdapat zat
lain dalam kalorimeter, maka kestimbangan energi adalah :
Q = Qcal + Qw
Qcal = Aliran kalor pada kalorimeter Q w : Aliran kalor pada air
Qcal = Ccal ΔT Qw = Cw ΔT

Ccal = Kapasitas Kalor kalorimeter


16
Cw = Kapasitas Kalor air

Karena air dan dan kalorimeter berada dalam kestimbangan suhu, sehingga nilai ΔT
sama. Perubahan energi dari reaksi yang terjadi pada tekanan tetap disebut
sebagai perubahan entalpi atau kalor reaksi. Kapasitas kalor, yang didefinisikan
sebagai jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu jumlah tertentu suatu
zat sebesar satu derajat Celcius, (J/oC) dengan lambang C yang direpresentasikan
sebagai jumlah kapasitas kalor untuk masing-masing komponen yang terlibat dalam
proses reaksi.
C = Ccal + Cw

Kalorimeter merupakan sisterm terisolasi, sehingga tidak ada pertukaran kalor,


sehingga

Qreaksi = - Qkalorimeter

Berdasarkan sifat reaksi, terdapat beberapa macam reaksi termokimia diantaranya


kalor pembentukan, kalor pelarutan, kalor pelarutan, kalor pembakaran, kalor
penetralan. Untuk mengukur kalor dalam bentuk kalor pada suatu zat dapat
menggunakan alat kalorimeter. Kalorimeter ada dua jenis yaitu kalorimeter
sederhana dan kalorimeter bom.

Penentuan Kalor Netralisasi asam kuat dengan basa kuat

Prinsip:
Volume larutan HCl dengan konsentrasi dan jumlah yang telah diketahui
bereaksi dengan alkali kuat dalam larutan encer. Perubahan suhu kemudian dicatat.
Dengan volume larutan HCl yang diketahui, kalor netralisasi dapat dihitung. Dengan
satuan Volume (V) cm 3, konsentasi (C) larutan HCl g/ liter kesetimbangan dcm -1
dinetralkan sepenuhnya.

Dimana,
Q = jumlah kalor yang diserap (cal)
V = Volume asam (cm 3)
C = Konsentrasi asam (g/l)

D. ALAT DAN BAHAN


2. Alat
a. Kalorimeter
b. Termometer
c. Stirer
17
3. Bahan
a. Air dingin
b. Air panas
c. HCl
d. NaOH

H. PROSEDUR KERJA REAKSI PENETRALAN NaOH dan HCl

Silahkan pilih menu calorimetry– heat of Neutralization, kemudian


simulator.

Catatan : Penting untuk dicatat bahwa, yang pertama harus memilih sampel
"HCl" untuk melanjutkan dengan simulasi. Setiap kali pembacaan
pada stopwatch 4 menit 30 detik, kemudian dapat memilih
sampel "NaOH". Setiap kali pembacaan sampel NaOH 4 menit
30 detik, selanjutnya dapat memilih Sampel HCl + NaOH.

Adapun langkah pengerjaan sebagai berikut :


1. Anda dapat menconteng cross section terlebih dahulu
2. Pilih HCl.
3. Mulai reaksi dengan mengklik tombol "Mulai".
4. Catat waktu dan suhu hingga 4 menit 30 detik.
5. Masukkan nilai dalam lembar kerja.
6. Cari tahu suhu konstan (T2).
7. Masukkan nilai di lembar kerja.
8. Pilih NaOH. (Ini akan aktif hanya setelah prosedur di atas)
9. Ulangi langkah 3, 4, 5 dan 6 (T1).
10. Pilih campuran "HCl + NaOH".
11. Ulangi langkah 3, 4, 5 dan 6 (T3).
12. Hitung Kalor Netralisasi.

I. PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Penentuan Kalor Penetralan HCl dan NaOH


Isilah data dibawah ini sesuai dengan hasil pengamatan :
Suhu
No Waktu (detik)
HCl NaOH Campuran
1 0
2 30
3 60
4 90
5 120
6 150
7 180
8 210
9 240
10 270
11 300

18
12 330
13 360
14 390
15 420
16 450
17 480
18 510
19 540
20 570

 Suhu alkali dan kalorimeter, T1 =................ oC


 Suhu asam, T2 = ................oC
 Suhu campuran, T3 = ...................oC
 Ekuivalen air kalorimeter, W =...................cal (didapat dari
percobaan I)
 Kalor yang diserap Q = (50+W) (T3-T1) + 50 (T3-T2) = ..................cal
 Kalor Penetralan = (Qx1000) / (V x C) =......................cal
 Kalor penetralan HCl dan NaOH = ..................Kj

Hasil
Kalor penetralan HCl dan NaOH = ..........................Kj

J. PERTANYAAN
a) Jelaskan macam-macam jenis kalor dan berikan masing-masing contoh.
b) Apa perbedaan antara kapasitas kalor dan kalor jenis?
c) Anda menambahkan hidrogen klorida dan natrium hidroksida bersama-
sama dalam gelas kimia. Sebagai seorang ahli kimia, jelaskan reaksi yang
terjadi dalam sistem itu.
d) Bagaimana Anda menentukan kalor netralisasi Kalorimeter?

19
Percobaan III
Pengukuran EMF
A. TUJUAN
1. Untuk menemukan EMF sel
2. Untuk menghitung perubahan energi bebas Gibbs dari reaksi sel
3. Untuk menghitung konstanta kesetimbangan.
4. Untuk memprediksi spontanitas reaksi sel

B. DASAR TEORI
Elektroda merupakan tempat terjadinya reaksi oksidasi-reduksi, pada
elektroda anoda terjadi reaksi oksidasi dan katoda terjadi reaksi reduksi. Ketika
sebuah logam bersentuhan dengan ion dari larutannya sendiri, maka akan
menghasilkan potensial elektrolit. Perbedaan potensial yang dikembangkan
pada antarmuka anoda - elektrolit disebut potensial oksidasi dan perbedaan
potensial yang dikembangkan pada antarmuka katoda - elektrolit disebut
potensial reduksi. Perbedaan potensial antara anoda dan katoda disebut EMF
sel. Perbedaan potensial yang diukur pada kondisi standar (tekanan 1 atm,
273K) disebut potensial elektroda standar. Potensi elektroda standar
memberikan kecenderungan elektroda teroksidasi atau tereduksi. Jika
elektrolitnya berbeda, dua kompartemen disatukan oleh jembatan garam, yang
merupakan tabung yang berisi larutan elektrolit pekat dalam agar-agar yang
melengkapi sirkuit listrik dan memungkinkan sel berfungsi.
Sel galvanik terdiri dari kombinasi setengah sel yang berbeda yang
dihubungkan oleh jembatan garam. Setiap setengah sel terdiri dari logam yang
dicelupkan kedalam elektrolit. Logam dengan potensial reduksi yang lebih tinggi
bertindak sebagai katoda dan yang lainnya akan bertindak sebagai anoda.
Eo Sel = Eo Kathoda - EoAnoda

Standard Hydrogen Electrode (S.H.E.):


Potensi elektroda hidrogen standar yang digunakan sebagai elektroda
referensi dianggap nol. Elektroda terdiri dari jaket kaca yang terdiri dari gas
hidrogen kering yang menggelembung di satu atmosfer. Ada kawat platinum
disegel di jaket kaca. Seluruh sistem terendam dalam larutan 1M HCl. Standar
hidrogen elektroda dapat direpresentasikan sebagai,

Potensi elektroda pada konsentrasi apa pun dapat dihitung menggunakan


persamaan Nernst. Untuk reaksinya,

20
Persamaan Nernst,

Dimana,
n = jumlah elektron
Eo = potensial elektrode pada keadaan standar
T = Suhu
R = Konstanta Gas
F = Kosntanta Faraday

Ketika reaksi sel terjadi energi listrik dihasilkan yang menghasilkan


penurunan energi bebas sistem.
Kerja listrik = penurunan energi bebas

Dalam sel kimia elektro,


Kerja listrik selesai = Jumlah muatan listrik yang dihasilkan x E. M.F dari sel

Untuk satu mol jumlah elektron dari muatan listrik adalah 1 F (96500 coulomb)

21
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat :
a. Beaker gelas
b. Voltmeter
c. Jembatan Garam

2. Bahan:
a. Elektrode yang digunakan
Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Cd, Ti, Co, Ni, Sn, Pb, Cu, Ag,
Au, 2H
b. Elektrolit yang digunakan -LiCl, KCl, BaCl2, CaCl2, NaCl, MgSO 4, Al(NO3)3,
MnSO4, ZnSO4, Cr(NO3)3, FeSO4, CdSO4, TiNO3, CoSO4, NiSO4, SnSO4,
PbNO3, CuSO4, AgNO3, AuNO3, HCl

D. PROSEDUR KERJA
1. Pilihlah simulator pada EMF measurement
2. Atur suhunya.
3. Pilih katoda dari daftar.
4. Pilih anoda dari daftar.
5. Pilih konsentrasi elektrolit.
6. Catat tegangan sel.
7. Hitung energi bebas Gibbs dari tegangan yang diperoleh dari percobaan.
8. Hitung konstanta kesetimbangan.
9. Prediksi spontanitas reaksi sel.

E. PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Suhu = ...........................oC
Katode yang digunakan =.............................
Konsentrasi elektrolit= ................................M
Konsentrasi elektrolit...................................
Anoda yang digunakan =.............................
Konsentrasi elektrolit yang digunakan =.....................M
Sehingga, EMF sell = ....................................V
Perubahan energi bebas gibs pada reaksi sel, ΔG = ........................
Konstanta kestimbangan dari reaksi sel, K = ...................................
Spontanitas reaksi sel = ....................................

22
Hasil
1. EMF sell = ......................... V
2. Perubahan energi bebas gibs pada reaksi sel =
3. Konstanta kestimbangan dari reaksi sel, K =
4. Spontanitas reaksi sel =

F. PERTANYAAN
1. Jelaskan tentang sel elektrokimia dan pembagianya sebagai sel volta
dan sel elekrolisis
2. Jelaskan hubungan antara potensial sel, energi bebas dan
kestimbangan.

23
24

Anda mungkin juga menyukai