I. GAS IDEAL
1
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
Gambar 1.1 Grafik hubungan tekanan dan volume pada temperatur tetap.
b. Hukum Charles
Berdasarkan penyelidikannya, Jacques Charles (1 747 - 1 823)
menemukan bahwa: volume gas berbanding lurus dengan temperatur
mudaknya, jika tekanan gas di dalam ruang tertutup dijaga konstan. Pernyataan
Charles ini dikenal sebagai Hukum Charles dan dituliskan dalam bentuk
persamaan :
𝐕 𝐕𝟏 𝐕𝟐
= 𝐤𝐨𝐧𝐬𝐭𝐚𝐧 atau = 𝐓𝟐
𝐓 𝐓𝟏
Keterangan:
V1 = volume gas awal (m3)
V2 = volume gas akhir (m3)
T1 = temperatur mutlak awal (K)
T2 = temperatur mutlak akhir (K)
Hubungan temperatur dan volume menurut Hukum Charles tersebut dapat
digambarkan dalam bentuk grafik, seperti Gambar 1.2 berikut.
Gambar 1.2 Grafik hubungan volume dan temperatur pada tekanan tetap.
Jika digambarkan sampai temperatur rendah, grafik akan memotong
sumbu di sekitar -273 °C atau 0 K. Ini menunjukkan bahwa semua gas jika
dapat didinginkan sampai volume -273 °C, maka volumenya akan nol.
Grafik ini dapat berlaku untuk semua jenis gas. Semua jenis gas tidak
dapat didinginkan lagi, hingga tempteraturnya kurang dari -273 °C. Ini berarti
temperatur -273 °C atau 0 K merupakan suhu terendah yang dapat dicapai
gas. Temperatur ini disebut temperatur nol mutlak. Nol mutlak merupakan
dasar bagi skala temperatur yang dikenal sebagai skala mutlak atau skala
Kelvin. Pada skala ini, temperatur dinyatakan dalam Kelvin (K).
c. Hukum Gay Lussac
Seorang ilmuwan bernama Joseph Gay Lussac, telah menyelidiki
hubungan tekanan dan temperatur gas pada volume tetap. Gay Lussac
menyatakan: Jika volume gas pada ruang tertutup dibuat tetap, maka tekanan
gas berbanding lurus dengan temperatur gas.
2
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
Pernyataan ini disebut Hukum Gay Lussac yang dituliskan dalam bentuk
𝐏 𝐏𝟏 𝐏𝟐
persamaan berikut : 𝐓 = 𝐤𝐨𝐧𝐬𝐭𝐚𝐧 atau = 𝐓𝟐. Persamaan tersebut dapat
𝐓𝟏
dinyatakan dalam bentuk grafik seperti gambar 1.3 berikut ini.
Gambar 1.3 Grafik hubungan tekanan dan temperatur pada volume tetap
d. Hukum Boyle - Gay Lussac
Ketiga hukum keadaan gas yang telah kita pelajari, yaitu hukum Boyle,
hukum Charles, dan hukum Gay Lussac dapat digabungkan menjadi satu
persamaan. Hasil gabungan ketiga hukum tersebut dikenal sebagai hukum Boyle
- Gay Lussac. Hukum ini dinyatakan dalam bentuk persamaan :
𝐏𝐕 𝐏𝟏𝐕𝟏 𝐏𝟐𝐕𝟐
= 𝐤𝐨𝐧𝐬𝐭𝐚𝐧 atau =
𝐓 𝐓𝟏 𝐓𝟐
Tekanan, volume, dan temperatur pada gas yang berbeda mempunyai
karakteristik yang berbeda, walaupun jumlah molekulnya sama. Untuk itu
diperlukan satu konstanta lagi yang dapat digunakan untuk semua jenis gas.
Konstanta tersebut adalah konstanta Boltzman (k). Jadi, dapat dituliskan dalam
bentuk persamaan berikut:
PV = NkT atau PV = nNAkT
Keterangan:
N = jumlah molekul gas
NA= bilangan Avogadro (6,02 x 1 023 molekul/mol)
n = jumlah mol gas
k = konstanta Boltzman (1,38 x 1 0-23 J/K)
Pada persamaan tersebut, N A k disebut dengan konstanta gas umum (R).
Jadi, persamaan gas tersebut dapat diubah menjadi :
PV = nRT
Keterangan:
R = konstanta gas umum
= 8,31 4 J/mol K
= 0,082 L atm/mol K
Persamaan inilah yang disebut dengan Persamaan Gas Ideal.
3
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
4
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
5
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
Gas non-ideal adalah kebalikan dari gas ideal dan menjelaskan karakteristik
yang tidak dapat dijelaskan oleh hukum gas ideal. Untuk memahami perilaku gas
nyata, maka faktor-faktor berikut ini mesti diperhitungkan:
efek kompresibilitas;
kapasitas panas spesifik;
gaya van der Waals;
efek termodinamika tidak setimbang;
disosiasi molekul
2.1 Persamaan keadaan Van der Waals
Untuk memperbaiki keadaan gas ideal pada suhu dan tekanan tertentu, maka
pada tahun 1873, fisiskawan belanda, Johanes diderik Van der Waals
mengusulkan persamaan keadaan gas yang dikenal dengan persamaan Van der
Waals. Ia memodifikasi persamaan gas ideal dengan cara menambahkan faktor
koreksi pada volume dan tekanan.
Volume memerlukan faktor koreksi karena partikel-partikel gas nyata
mempunyai volume yang tidak dapat diabaikan, sehuingga Van der Waals
mengurangi volume gas terukur dengan volume efektif total molekul-molekul gas
sebesar nb dengan tujuan untuk memperhitungkan ukuran partikel-partikel gas.
Videal = Veks – nb
6
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
dan derivasi diberikan dalam Pembenaran berikut. Persamaan ini sering ditulis
dalam istilah volume molar Vm = V/n sebagai :
Konstanta a dan b disebut koefisien van der Waals. Dari Justifikasi berikut,
a mewakili kekuatan interaksi yang menarik dan b dari interaksi sebaliknya antara
molekul. Keduanya adalah ciri khas masing-masing gas tapi tidak tergantung suhu
(Tabel 2.1). Meski a dan b tidak didefinisikan secara tepat sifat molekuler,
keduanya berkorelasi dengan sifat fisik seperti suhu kritis, tekanan uap, dan
entalpi penguapan yang mencerminkan kekuatan intermolekuler interaksi.
7
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
pada titik kritis Solusi dari kedua persamaan ini (dan menggunakan persamaan
menghitung pc dari Vc dan Tc) adalah :
Hubungan ini memberikan alternatif rute penentuan a dan b dari nilai konstanta
kritis. Mereka dapat diuji dengan mencatat bahwa faktor kompresi kritis, Zc,
diprediksi sama dengan :
untuk semua gas yang dijelaskan oleh persamaan van der Waals di dekat titik
3
kritis. Kita lihat dari Tabel 1.5 bahwa, meskipun Zc < 8= 0,375, kira-kira konstan
(pada 0,3) dan perbedaannya cukup kecil.
8
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
9
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
𝟏
PV = 𝟑 Nmv2
Persamaan tersebut berlaku jika gas terdiri dari N buah molekul. Untuk satu buah
molekul, persamaan tersebut menjadi :
𝟏
PV = 𝟑 mv2
𝟐 𝟏
PV = 𝟑 (𝟐 Nmv2)
𝟏
Faktor Nmv2 adalah energi kinetik. Jadi, persamaan tersebut dapat ditulis
𝟐
dalam bentuk :
𝟐 𝟑
PV = 𝟑 Ek atau Ek = 𝟐 PV
𝟑 𝟑
Ek = 𝟐 NkT atau Ek = 𝟐 nRT
Keterangan:
Ek = energi kinetik translasi rata-rata gas (J)
k = tetapan Boltzman (1 ,38 x 1 0-23 J/K)
T = temperatur mudak gas (K)
n = jumlah mol gas
10
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
merupakan dipol massa yang kaku, partikel tersebut akan memiliki tiga derajat
kebebasan translasi dan dua derajat kebebasan rotasi tambahan. Energi dari setiap
derajat kebebasan akan dijelaskan sesuai dengan distribusi chi-kuadrat dengan
satu derajat kebebasan, dan total energi akan didistribusikan menurut distribusi
chi-kuadrat dengan lima derajat kebebasan.
V. DISTRIBUSI ENERGI
11
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
12
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
c = ∑ si fi (s)
dimana si adalah kecepatan (200, 300, dan lain-lain) dan fi adalah distribusi
(fraksi) untuk tiap kecepatan. Jika kecepatan menggambarkan suatu fungsi
kontinu f(s), maka kita mengganti penjumlahan “∑” dengan integrasi.
c s f ( s )ds
0
x x f ( x )dx (1.10)
x
x g( x )dx (1.11)
g( x )dx
13
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
dimana g(x) merupakan distribusi yang tidak ternormalisasi. Untuk kasus ini
molekul g(x) akan menggambarkan sejumlah molekul dengan kecepatan antara x
dan x + dx, hanya sebagai gambaran f(x), fraksi molekul dengan kecepatan antara
x dan x + dx, dan g ( x)dx n total tetapi f ( x)dx 1
Bagaimana menghitung Cm, c dan Crms
3/ 2
M M
c s 4s e Ms
2
2
/( 2 RT )
ds dengan mensubtitusi a maka
0 2RT 2 RT
3/ 2
a 1
c 4 s 3 e as ds , dengan menggunakan integral s e
3 as 2
2
ds
0 0 2a 2
dengan cara yang sama akan diperoleh pula : (buktikan sendiri !!!)
1/ 2 1/ 2
2 1/ 2 3RT 2 RT
c dan cm (1.13)
M M
14
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan pada makalah ini adalah :
1. Gas ideal adalah gas yang gaya tarik menarik antara molekul dan
volume fisiknya dapat diabaikan. Keterkaitan antara parameter volume
(V), tekanan (P), temperatur (T) dan jumlah partikel (n) dari gas ideal
terangkum dalam suatu persamaan, yaitu PV = nRT. Persamaan gas ideal
ini diturunkan dari hukum-hukum yang diperoleh pada kondisi
percobaan yang berbeda, yaitu hukum Boyle, hukum Charles dan Gay
Lussac.
2. Gas non-ideal adalah kebalikan dari gas ideal dan menjelaskan karakteristik
yang tidak dapat dijelaskan oleh hukum gas ideal. Untuk memahami perilaku
gas nyata, maka faktor-faktor berikut ini mesti diperhitungkan:
efek kompresibilitas;
kapasitas panas spesifik;
Gaya van der Waals;
efek termodinamika tidak setimbang;
disosiasi molekul
3. Salah satu sifat gas ideal adalah molekul-molekulnya dapat bergerak
bebas (acak). Sekarang kita akan membahas pengaruh gerak molekulmolekul
gas terhadap sifat gas secara umum dengan Teori Kinetik Gas.
Beberapa konsep yang dibicarakan dalam teori kinetik gas antara lain
tekanan akibat gerak molekul gas, kecepatan molekul gas, dan energi kinetik
gas.
4. Kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada
tataran atom dan subatom. Ilmu ini memberikan kerangka matematika untuk
berbagai cabang fisika dan kimia, termasuk fisika atom, fisika molekular,
kimia komputasi, kimia kuantum, fisika partikel, dan fisika nuklir.
5. Kecepatan suatu molekul tidak selalu sama, bisa berubah setiap saat. Perubahan
terjadi akibat tumbukan dengan sesama molekul. Tumbukan yang
menyebabkan pertukaran energi kinetik antara molekul tersebut dengan
molekul yang lain
15
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W. 2006. Physical Chemistry, 8th Ed. Oxford University Press : New
York
Atkins, P. dan Julio, D.P. 2010. Phisical Chemistry : Ninth Edition. W.H.,
Freeman and Company : New York.
Antonio, V., Pucci, M., Cozzolino, V., Zhu, J. dan Pigna, M. 2009.
Sorption/Desorption of Arsenat on/from Mg-Al Layered Double
Hydroxides : Influence of Phosphate, J. Coll. and Interf. Sci., 333, 63-70.
16
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
CONTOH SOAL :
1. Jelaskan perbedaan antara gas ideal dan non-ideal ?
Jawab :
Gas ideal adalah gas yang mematuhi persamaan gas umum dari PV = nRT dan
hukum gas lainnya di semua suhu dan tekanan. Gas nyata tidak mematuhi
persamaan gas umum dan hukum gas lainnya di semua kondisi suhu dan
tekanan
3. Suatu gas dalam ruang tertutup dengan volum V dan suhu 27 oC mempunyai
tekanan 1,5 . 105 Pa. Jika kemudian gas ditekan perlahan-lahan hingga
volumnya menjadi ¼ V, berapakah tekanan gas sekarang?
Penyelesaian :
Diketahui :
T1 = (27 + 273)K = 300 K
V1 = V
V2 = ¼ V
P1 = 1 ,5 . 105 Pa (proses isotermik ditekan perlahan-lahan)
Ditanya: P2 = ...?
Jawab:
P1 . V1 = P2 . V2
5
1 ,5 . 10 . V = P2 . ¼ V
P2 = 5. 105 Pa
17
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
4. Suatu gas ideal sebanyak 4 liter memiliki tekanan 1,5 atmosfer dan suhu 27 oC.
Tentukan tekanan gas tersebut jika suhunya 47 oC dan volumenya 3,2 liter!
Penyelesaian:
Diketahui:
V1 = 4 liter
V2 = 3,2 liter
P1 = 1 ,5 atm
T1 = 27 oC = 27 + 273 = 300 K
T2 = 47 oC = 47 + 273 = 320 K
Ditanya: P2 = ... ?
Jawab:
P1.V1 P2.V2
=
𝑇1 𝑇2
1,5 x 4 P2.3,2
=
300 320
1,5 x 4 x 320
P2 =
320 x 3,2
= 2 atm
5. Hitunglah tekanan suatu sistem gas yang terdiri dari 1 mol gas CO2 dalam
volume 0,5 L pada 50°C.
a. Dengan menggunakan persamaan gas ideal!
b. Dengan menggunakan persamaan Van der Waals!
Jawab:
18
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
7. Suatu gas dalam ruang tertutup dengan suhu 57 oC. Berapakah energi
kinetik rata-rata molekul gas tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
n = 1 mol
k = 1 ,38 x 1 0-23 J/K
T = (57 + 273) K = 330 K
Ditanya: Ek = ...?
Jawab:
3
Ek = 2 k . T
3
= 2 . 1,38 x 10-23 . 330
= 6,21 x 10-21 Joule
8. Di dalam ruang tertutup terdapat gas yang tekanannya 3,2 x 1 05 N/m2. Jika
massa jenis gas tersebut adalah 6 kg/m3, berapakah kecepatan efektif tiap
partikel gas tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
P = 3,2 x 1 05 N/m2 ; ρ = 6 kg/m3
Ditanya: Ek = … ?
Jawab:
19
January
[SIFAT FISIKA GAS DAN TEORI MOLEKULER GAS] 1, 2017
0 0 2a 2
maka akan diperoleh :
1/ 2
8 RT
c 4 a /
1
3/ 2
M
2
2a
dengan cara yang sama akan diperoleh pula :
1/ 2 1/ 2
2 1/ 2 3RT 2 RT
c dan cm
M M
20