Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL BOOK REVIEW

“ DUALISME GELOMBANG PARTIKEL ”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

LOLO GUSTRIANI MANIK (8176176008)

NUR AULIA KHAIRANI (8176176012)

TRIA ANGGREINI (8176176020)

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN FISIKA


PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
Buku I
Judul Pengantar Fisika Kuantum
Penulis Sutopo
Tahun terbit 2005
Edisi
Bab II Pembahasan Critical Book Report

Dualisme Gelombang Pada buku ini menjelaskan perihal watak gelombang. Pada tahun
Partikel 1924, Louis de Broglie, seorang filsof Perancis, mengajukan
hipotetis bahwa watak ganda yang dimiliki cahaya (gelombang
- Postulat The elektromagnet pada umumnya) juga dimiliki oleh partikel
Broglie material. Artinya, partikel material juga
dapat menunjukkan watak gelombang sebagaimana ditunjukkan
oleh foton. Menurut de Broglie, terhadap setiap partikel yang
berenergi E dan bergerak dengan momentum linear p terdapat
gelombang yang diasosiasikan dengannya. Gelombang yang
diasosiasikan dengan partikel yang bergerak itu disebut
gelombang materi, atau gelombang de Broglie. Dalam konteks
yang demikian dapat dikatakan bahwa gelombang elektromagnet
adalah gelombang de Broglie yang diasosiasikan dengan foton.
Frekuensi dan panjang gelombang bagi gelombang de Broglie dapat
diturunkandengan argumen sebagai momentum linear dan energi
foton berkaitan dengan panjang gelombang dan frekuensi gelombang
elektromagnet menurut kaitan Planck-Einstein: p = h/ dan E = hv.
Jika hubungan itu dipostulatkan berlaku untuk sebarang partikel
(tidak hanya foton), maka gelombang de Broglie memiliki panjang
gelombang sebesar = h/p dan frekuensi sebesar v = E/h, dengan p
dan E berurutan menyatakan momentum linear dan energi partikel
yang diasosiasikan dengan gelombang de Broglie itu.

- Sifat Gelombang Untuk menyelidiki watak gelombang materi, diperlukan perangkat


Materi eksperimen yang dapat mendeteksi gejala interferensi dan atau
difraksi untuk gelombang materi tersebut. Ini disebabkan karena
gejala itu hanya dapat ditunjukkan oleh gelombang. Penalaran seperti
ini pulalah yang menuntun Young (1801) dalam menyelidiki apakah
cahaya sebagai gelombang atau bukan. Efek difraksi hanya dapat
diamati jika peralatan yang digunakan memiliki ukuran karakteristik
(apertur) seorde atau kurang dari panjang gelombang. Sebagai contoh
bagi apertur adalah luas lensa, lebar celah, dan tetapan kisi
sebagaimana telah kita kenal dalam optika. Jika a dan λ berurutan
menyatakan ukuran apertur dan panjang gelombang, maka efek
difraksi hanya dapat diamati jika λ/a 1. Jika λ/a sangat kecil
( 1) maka efek difraksi tidak dapat diamati. Dalam optika, jika λ/a
1 maka kita berada pada wilayah optika fisik. Sebaliknya jika λ/a 1
kita berada pada wilayah optika geometri. Sebagaimana kita ketahui,
dalam optika geometri cahaya cukup digambarkan sebagai sinar yang
arahnya sama dengan arah rambat cahaya. Dalam hal ini kita tidak
perlu mengetahui secara persis apa hakekat cahaya itu, sebagai
gelombang ataukah sebagai partikel. Namun demikian, dalam optika
geometri sebenarnya kita telah mengidentikkan cahaya
sebagai partikel: arah sinar identik dengan trayektori partikel.
Permasalahan yang 1. Dualisme Gelombang Partikel
dikaji 2. Postulat The Broglie
3. Sifat Gelombang Materi
Kajian teoriti/konsep Kajian teoriti yang digunakan penulis banyak mengambil dari
yang digunakan buku yang terpercaya dan jurnal yang berkaitan dengan materi
dari buku
Metode yang digunakan Penulis menggunakan metode kajian pustaka
Bab III Pembahasan Secara Umum Buku
Kelemahan dan  Kelebihan:
Kelibihan buku 1. Penulisan dan pengetikan sesuai dengan aturan EYD
2. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
3. Penulis menjelaskan setiap materi dengn jelas dan
sistematis
4. Dalam buku, kesimpulan dari setiap materi dibuat dalam
bentuk tabel sehingga memudahkan pembaca
5. Setiap materi diberi contoh soal yang cukup jelas,
sehingga pembaca lebih mudah memahaminya
6. Sumber reverensi yang digunakan banyak
7. Pembahasan antara bab berkaitan

 Kelemahan:
Pembaca harus lebih teliti dalam memahami isi buku karena
ada permasalahan yang dipaparkan penulis dimana penjelasan
dari masalah tersebut terkait pada bab berikutnya.
Analisis Critical book a. Tujuan dari penulisan buku ini dapat sumber belajar dalam
report: memahami fisika kuantum.
a. Tujuan dan Inti b. Isi: Membahas secara sistematis dan berurutan tiap materi.
penulisan buku Memiliki diagram alur bagaimana cara membaca buku
b. Isi tersebut sehingga memudahkan pembaca memahami setiap
c. Penilaian kualitas isi materi
c. Secara umum isi buku sangat baik/bagus.
Bab IV Pentup
Kesimpulan dan saran  Kesimpulan:
1. Buku Pengantar Fisika Kuantum membahas materi secara
mendalam, sistematis dan disertai banyak contoh soal
permateri. Hasilnya disajikan dalam bentuk gambar baik
itu bentuk gelombang maupun table.
 Saran :
Buku ini sudah cukup bagus dalam memaparkan dan
mendeskipsikan isi buku, namun akan lebih bagus jika dalam
buku juga dijelaskan penerapan fisika kuantum dalam
kehidupan nyata. Belum terlihat adanya pengujian percobaan
hipotesis De Broglie

Daftar pustaka Daftar pustaka atau sumber referensi dalam buku ini sangat
banyak digunakan penulis. Penulis menggunakan sumber
reverensi yang berbeda di setiap bab materi.
Penulis memaparkan daftar pustaka diakhir dari setiap
pembahasan materi per bab.
Buku II
Judul Fisika Kuantum
Penulis Agus Purwanto
Tahun terbit 2005
Edisi
Bab II Pembahasan Critical Book Report

Dualisme Gelombang Sifat simetri dari alam Louis de Broglie mengajukan hipotesis
Partikel bahwa partikel (seharusnya juga) mempunyai gelombang. Partikel

- Postulat The bermassa m bergerak dengan laju v mempunyai panjang gelombang λ


Broglie memenuhi hubungan:
h
𝜆=
p
Untuk memahami pengertian gelombang de Broglie, maka
terlebih dahulu kembali diingat beberapa persamaan
pentingseperti ditulis di bawah ini. Sebuah foton dengan
frekuensi  mempunyai momentum

p atau p  h
c λ
Berdasarkan persamaan di atas, jika p = mv, maka panjang
gelombang foton dapat dinyatakan dengan persamaan
h h
λ atau λ 
p mv

Panjang gelombang di atas sering disebut sebagai panjang


gelombang de Broglie. Dari persamaan, semakin besar
momentum benda yang bergerak, maka semakin pendek panjang
gelombang yang dihasilkan.Massa benda m pada persamaan
tersebut merupakan massa relativistik yang dapat dituliskan
sebagai berikut
m0
m
1  v 2 /c 2

- Sifat Gelombang Secara umum, aspek gelombang dan partikel dari sebuah
Materi benda yang bergeraktidak dapat diamati secara bersamaan.
Mungkin pada saat tertentu aspek gelombang yang terlihat, tetapi
pada saat yang lain justru aspek partikel yang terlihat. Kondisi
semacam ini tergantung dari perbandingan antara panjang
gelombang de Broglie dengan dimensi benda yang bergerak.
Contohnya bola voli dengan massa 2 kg dan bergerak dengan
kecepatan 20 m/s, mempunyai panjang gelombang de Broglie
sekitar 1,66 x 10-35m.Panjang gelombang bola voli ini
sedemikian kecil dibandingkan dengan dimensi bendanya
sehingga aspek gelombangnya tidak teramati dari gerak bola voli
tersebut. Tetapi sebuah elektron dengan massa 9,1 x 10-31kg dan
kecepatan 107m/s mempunyai panjang gelombang de Broglie
sebesar 7,3 x 10-34m. Nilai ini sebanding dengan dimensi atom,
sehingga sifat gelombang dari elektron yang bergerak dapat
teramati melalui suatu pengamatan di laboratorium.
Permasalahan yang 1. Dualisme Gelombang Partikel
dikaji - Postulat The Broglie
- Sifat Gelombang Materi
Kajian teoriti/konsep Kajian teoriti yang digunakan penulis banyak mengambil dari
yang digunakan buku yang terpercaya dan jurnal yang berkaitan dengan materi
dari buku
Metode yang digunakan Penulis menggunakan metode kajian pustaka
Bab III Pembahasan Secara Umum Buku
Kelemahan dan  Kelebihan:
Kelibihan buku 1. Penulisan dan pengetikan sesuai dengan aturan EYD
2. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
3. Penulis menjelaskan setiap materi dengn jelas dan
sistematis
4. Dalam buku, belum terlihat kesimpulan dari setiap materi
. materi yang dijabarkan terlalu ringkas sehingga pembaca
mengalami kesulitan dalam memahami materi
5. Setiap materi diberi contoh soal tetapi tidak banyak hanya
satu soal untuk satu materi, sehingga pembaca lebih sulit
memahaminya
6. Sumber reverensi yang digunakan banyak
7. Pembahasan antara bab tidak dijelaskan keterkaitannya.
 Kelemahan:
Pembaca harus lebih teliti dalam memahami isi buku karena
pembahasan pada buku ini terlalu ringkas, hanya terdapat satu
contoh soal tiap materi yang dijelaskan.
Analisis Critical book a. Tujuan dari penulisan buku ini dapat sumber belajar
report: dalam memahami fisika kuantum.
a. Tujuan dan Inti b. Isi: Membahas secara sistematis dan berurutan tetapi
penulisan buku terlalu ringkas penjabarannya.
b. Isi c. Secara umum isi buku sangat baik/bagus.
c. Penilaian kualitas
isi
Bab IV Pentup
Kesimpulan dan saran  Kesimpulan:
d. Buku Pengantar Fisika Kuantum membahas materi secara
mendalam tetapi terlalu ringkas sehingga menyulitkan
pembaca yang belum memahami benar materi fisika
kuantum. Masih sedikit diberikan contoh soal permateri.
Hasilnya disajikan dalam bentuk gambar
 Saran :
Buku ini sudah cukup bagus hanya saja kurang dalam
memaparkan dan mendeskipsikan isi buku, namun akan lebih
bagus jika dalam buku juga dijelaskan penerapan fisika
kuantum dalam kehidupan nyata.

Daftar pustaka Daftar pustaka atau sumber referensi dalam buku ini sangat
banyak digunakan penulis. Penulis menggunakan sumber
reverensi yang berbeda di setiap bab materi..

Anda mungkin juga menyukai