Anda di halaman 1dari 2

Nikmatus Yusrilia Permatasari

16030184083 / PFC 2016


Filsafat IPA

Mengidentifikasi Fakta, Konsep, Prinsip, dan Teori dari Gerak Peluru atau Gerak
Parabola

A. Fakta merupakan produk paling dasar dari sains (IPA). Fakta adalah dasar dari konsep-
konsep, prinsip, dan teori. Fakta menunjukkan kebenaran dan keadaan sesuatu. Karena
fakta-fakta diperoleh dari hasil observasi, maka fakta-fakta merepresentasikan apa yang
dapat dilihat. Seringkali, dua buah kriteria berikut ini digunakan untuk mengidentifikasi
sebuah fakta, (a) dapat diamati secara langsung, (b) dapat didemonstrasikan kapan saja.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat diketahui:
Fakta dari Gerak Peluru (Gerak Parabola)
1. Gerak : melontarnya peluru saat ditembakkan, terlihat bahwa peluru itu bergerak
terlontar dari sebuah pistol.
2. Peluru terlontar saat ditembakkan
3. Lintasan : lintasan yang dilalui oleh peluru berupa lintasan parabola (setengah
lingkaran atau melengkung) lintasan melengkung ini bisa dilihat oleh mata, dan bisa
dikatakan sebuah fakta.

Mengapa dikatakan gerak peluru ? kata peluru yang dimaksudkan di sini hanya istilah,
bukan peluru pistol, senapan atau senjata lainnya. Dinamakan gerak peluru karena
mungkin jenis gerakan ini mirip gerakan peluru yang ditembakkan. Dan lintasan yang
dilalui oleh peluru berupa lintasan melengkung yang disebut gerak parabola.

B. Konsep merupakan gambaran umum dari suatu idea tau gagasan dari sistem penalaran.
Biasanya gambaran umum yang bersifat abstrak. Dalam arti yang lebih luas kita
harus memberikan batas atau ruang lingkup agar jelas terbeda sesuatu dengan yang lain, baik
bentuk, sifat, atau material dari idea tau gagasan tersebut. Berdasarkan definisi tersebut,
dapat diketahui:
a. Gerak : Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan
sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.
b. Gerak peluru atau Gerak Parabola merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada
awalnya diberi kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya
dipengaruhi oleh gravitasi.
c. Gerak Parabola merupakan gabungan dari dua komponen gerak, yakni komponen
gerak horizontal (sumbu x) dan komponen gerak vertikal (sumbu y).
d. Gerak parabola merupakan perpaduan antara gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB).
C. Hukum/Prinsip. Pada tahap ini, Hukum, Asas, dan Prinsip berada pada kesetaraan sama,
hanya saja definisinya yang berbeda. Perbedaan keduanya sebagai berikut:
a. Hukum merupakan pernyataan yang singkat tapi bersifat umum dalam menjelaskan
perilaku alam. Hukum-hukum ilmiah bersifat deskriptif. Suatu pernyataan disebut hukum
jika validitasnya telah teruji secara luas. Walaupun demikian, jika terdapat informasi-
informasi baru yang muncul maka hukum-hukum tertentu harus disesuaikan, bahkan
harus dilenyapkan. Kekhasan hukum dapat ditunjukkan dari:
 Bersifat lebih kekal karena telah berkali-kali mengalami pengujian
 Pengkhususannya dalam menunjukkan hubungan antar variable
b. Prinsip. Jika hukum mempunyai cakupan yang luas, maka prinsip mempunyai cakupan
yang terbatas. Contoh produk IPA yang merupakan prinsip ialah :
- Logam bila dipanaskan memuai
- Semakin besar besar intensitas cahaya, semakin efektif proses fotosíntesis
Berdasarkan materi tersebut, dapat diuraikan Hukum/Prinsip sebagai berikut:
1. ketika benda hendak bergerak (benda masih diam), Energi Mekanik yang dimiliki benda
sama dengan nol. Ketika diberikan kecepatan awal sehingga benda melakukan gerak
parabola, EK bernilai maksimum (kecepatan benda bernilai besar) sedangkan EP bernilai
minimum (jarak vertikal alias kecil).
2. Gerak peluru atau parabola adalah gerak yang pada awalnya diberi kecepatan awal lalu
menempuh lintasan antara gerak horizontal (searah dengan sumbu x) dengan vertikal
(searah sumbu y) yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi oleh gravitasi.
3. Adanya sudut elevasi yaitu sudut kemiringan yang dibentuk oleh vektor kecepatan awal
dengan bidang datar. Kemiringan yang timbul akibat sudut elevasi inilah yang
menyebabkan lintasan gerak benda menyerupai kurva parabola.
4. Karena terdiri dari GLB dan GLBB, maka setelah bergerak benda akan mengalami
perpindahan dalam dua arah, dalam arah mendatar atau dikenal sebagai jarak tempuh dan
perpindahan secara vertikal yang dikenal sebagai ketinggian.

D. Teori relatif lebih luas, lebih mendetail, dan memberikan ramalan yang dapat diuji dan
sering hasil pengujian memiliki ketepatan yang tinggi. Ilmuwan menggunakan teori untuk
menjelaskan pola-pola. Teori merupakan usaha intelektual yang sangat keras karena
ilmuwan harus berhadapan dengan kompleksitas dan kenyataan yang tidak jelas dan
tersembunyi dari pengamatan langsung. Berdasarkan materi tersebut, dapat diuraikan
Hukum/Prinsip sebagai berikut:

 Dalam tulisan berjudul Discorces On Two New Sciences, Galileo mengemukakan


sebuah ide yang sangat berguna dalam menganalisis gerak parabola. Dia menyatakan
bahwa gerak parabola dapat dipandang sebagai perpaduan gerak lurus beraturan pada
sumbu horisontal (sumbu x) dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu vertikal
(sumbu y) secara terpisah.

Anda mungkin juga menyukai