Anda di halaman 1dari 57

Selesai Pembahasan

Hukum Termodinamika
Mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menyatakan Bunyi Hukum Termodinamika I, II

2. Menyatakan Contoh-Contoh Penerapan Hukum


Termodinamika I, II

3. Menyatakan Rumus Hukum Termodinamika I,

4. Menyelesaikan soal perhitungaan Hukum


Termodinamika I, II
Pertanyaan :
1. Nyatakan bunyi Hukum Thermodinamika I !

2. Berikan contoh penerapan hukum Thermodinamika I

3. Nyatakan rumus Hukum Thermodinamika I !

4. Nyatakan bunyi Hukum Thermodinamika II !


Hukum I Thermodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini
menyatakan: perubahan energi dalam dari suatu sistem
termodinamika tertutup, sama dengan total dari jumlah
energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dikurangi usaha
luar yang dilakukan terhadap sistem.

ΔU = Q − W

Keterangan :
ΔU = perubahan energi dalam (Joule)
Q = kalor yang masuk maupun yang keluar sistim (Joule)
W = usaha luar (Joule)
ΔU

Keterangan :
 Q : perubahan kalor
Q (+) : artinya sistem menerima kalor
Q (-) : artinya sistem mengeluarkan kalor

W : perubahan usaha
W (+) : artinya sistem melakukan usaha
W (-) : artinya sistem menerima usaha

 U : perubahan energi dalam sistem


 U (+) = terjadi penambahan energi dalam sistem
 U (-) = terjadi pengurangan energi dalam sistem
Contoh soal.
Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem,
sedangkan sistem melakukan kerja 1000 Joule, berapakah
perubahan energi dalam sistem ?
Jawaban :
Jika kalor sebanyak 2000 Joule meninggalkan sistem dan
sistem melakukan kerja 1000 Joule, berapakah perubahan
energi dalam sistem ? Jawaban :
Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan
kerja 1000 Joule dilakukan pada sistem, berapakah perubahan
energi dalam sistem ? Jawaban
Sistem mendapat tambahan kalor (sistem menerima
energi) sebanyak 2000 Joule. Sistem juga melakukan kerja
(sistem melepaskan energi) 1000 Joule. Dengan demikian,
perubahan energi sistem = 1000 Joule.
Kalor meninggalkan sistem (sistem melepaskan energi)
sebanyak 2000 Joule. Sistem juga melakukan kerja (sistem
melepaskan energi) sebesar 1000 Joule. Dengan demikian,
energi dalam sistem berkurang sebanyak 3000 J.
Sistem mendapat tambahan kalor (sistem menerima
energi) sebanyak 2000 Joule dan kerja dilakukan pada
sistem (sistem menerima energi) 1000 Joule. Dengan
demikian, energi dalam sistem bertambah sebanyak =
3000 Joule.
SOAL :
Tentukan energi dalam sistem dari tiga proses berikut !
a. Sistem menyerap kalor sebanyak 600 kal, dan serentak
melakukan kerja 400 J.
b. Sistem menyerap kalor 300 kal,dan serentak kerja 450 J
dilakukan padanya.
c. Kalor sebanyak 1.400 kal dikeluarkan dari suatu gas pada
volume tetap.
Mesin Kalor
 Sebuah mesin kalor adalah sesuatu perkakas (sistem) yang
menggunakan kalor/panas untuk melakukan usaha/kerja.

 Mesin kalor harus berkerja paling sedikit diantara 2 reservoir.


Kalor yang diterima dari reservoir panas sebagian diberikan
kepada reservoir dingin, sebagian lagi dipakai untuk melakukan
usaha.
Skema Mesin Kalor

QH menyatakan besarnya input kalor,


dan subscript H menyatak an hot
reservoir.
QC menyatakan besarnya kalor yang
dibuang, dan subscript C
merepresentasikan cold reservoir.
W merepresentasikan kerja yang
dilakukan = QH - QC.
MESIN KALOR

Mesin kalor memiliki tiga ciri utama:

1. Kalor dikirimkan ke mesin pada temperatur yang relatif tinggi dari


suatu tempat yang disebut reservoar panas.
2. Sebagian dari kalor input digunakan untuk melakukan kerja oleh
working substance dari mesin.
3. Sisa dari kalor input heat dibuang pada temperatur yang lebih
rendah ke suatu tempat yang disebut reservoar dingin.
Hukum II Thermodinamika
Perumusan Kelvin-Plank menyatakan bahwa tidak mungkin
membuat mesin yang berkerja dalam suatu siklus,
menerima kalor dari sebuah reservoir dan mengubah
seluruh kalor menjadi kerja (usaha).
Perumusan Clavius
 Clavius menyatakan bahwa tidak mungkin membuat
mesin yang berkerja dalam suatu siklus mengambil
kalor dari reservoir yang bersuhu rendah dan
memberikannya pada reservoir yang bersuhu lebih
tinggi tanpa memerlukan usaha dari luar.
Kesimpuan Hukum II Termodinamika
1. Jika tidak ada kerja dari luar, panas tidak dapat merambat secara
spontan dari suhu rendah ke suhu tinggi (perumusan Clausius)
2. Suatu mesin tidak mungkin bekerja dengan hanya mengambil
energi dari suatu sumber suhu tinggi kemudian membuangnya ke
sumber suhu tinggi tersebut untuk menghasilkan kerja
(perumusan Kelvin-Planck)
3. Mesin Carnot adalah salah satu mesin reversible yang
menghasilkan daya paling ideal. Mesin ideal memiliki efisiensi
maksimum yang hanya dicapai secara teoritis.
p

A
B

D C
V
Prinsip Mesin Carnot
 Untuk mesin Carnot, perbandingan antara kalor yang dibuang QC
dengan kalor input QH dapa dinyatakan dengan persamaan berikut:
QC TC

QH TH
dengan TC dan TH dalam kelvins (K).

 Efisiensi mesin Carnot dapat dituliskan sebgai berikut:

QC TC
e  1  1
QH TH

Hubungan ini memberikan nilai efisiensi maksimum yang mungkin dari


suatu mesin kalor yang beroperasi antara TC dan TH
CONTOH SOAL :
Sebuah mesin panas menyerap panas 400 J dari suatu tandon
panas, melakukan usaha, dan membuang 320 J panas ke
tandon dingin. Berapakah efisiensinya?

Diketahui :
Qh = 400 J
Qc = 320 J
Ditanya : Berapa efisiensi?
Jawab :

Dari hukum pertama, usaha yang dilakukan adalah :


W = Qh-Qc
= 400 J -320 J
= 80 J
Jadi efisiensinya :
η = W = 80 = 0,2 = 20%
Qh 400J
Soal
EVALUASI

1. Nyatakan bunyi hukum Termodinamika I


2. Nyatakan persamaan hukum Termodinamika I
3. Nyatakan bunyi hukum Termodinamika II
menurut perumusan Kelvin-Plank
4. Nyatakan bunyi hukum Termodinamika II
menurut perumusan Clavius
5. Beri contoh dua mesin yang menerapkan hukum
Termodinamika !
6. Berikut Tugas Presentasi dan Proses-Proses Termodinamika
pada slide berikut ini.
Tugas Presentasi
JUDUL MAHASISWA
1 Hukum Thermodinamika I ……. ……
Contoh perhitungan hukum
Thermodinamika I

2 Hukum Thermodinamika II …..


Contoh mesin nya

Presentasi pada pertemuan ke 5 setelah UTS


Materi presentasi ditulis dengan PowerPoint
SETELAH MEMPELAJARI PROSES TERMODINAMIKA
MAHASISWA DAPAT :

 MENYATAKAN DEFINISI DAN RUMUS


PROSES ADIABATK
 MENYATAKAN DEFINISI DAN RUMUS
PROSES ISOBARIK
 MENYATAKAN DEFINISI RUMUS PROSES
ISOKORIK
Kita ketahui bahwa mesin mobil dengan motor bakar 4 langkah adalah motor
dengan satu siklus kerja dengan 4 langkah torak . Empat langkah,yaitu
langkah isap,kompresi,kerja/usaha,dan buang.

Prinsip Kerja
Mesin 4 Langkah digunakan pada sepeda
motor, prinsip kerjanya sama dengan yang
digunakan pada mobil. Perbedaannya hanya
pada jumlah silinder yang digunakan.
DIAGRAM P-V MOTOR BENSIN 4 TAK

4
1 – 2 : langkah hisap (p. Isobaris)
2 – 3 : langkah kompresi (p. Adiabatis)
3 3 – 4 : terjadi ledakan (p. Isokhorik)
4 – 5 : langkah usaha (p. Adiabatis)
5
5 – 2 : katup buang membuka (p. Isokhorik)
1 2 2 – 1 : langkah buang (p. Isobaris)
DIAGRAM P-V TEORITIS MOTOR BENSIN 4 TAK
1 – 2 : Garis Hisap
Torak bergerak ke kanan untuk langkah isap. Pada
kecepatan pengisap tertentu, garis akan berada di
bawah garis atm, jadi ada tekanan bawah atau vakum.
2 – 3 : Garis Kompresi
Volume gas dimampatkan pada waktu penghisap
bergerak ke kiri. Tekanan naik hingga mencapai 7 atm
sebelum titik mati atas (TMA) busi dinyalakan.
3 – 4 : Garis Pembakaran
Pembakaran terjadi dengan cepat sekali, suhu gas naik
dalam waktu yang sangat cepat dan volume gas hanya
berubah sedikit. Tekanan meningkat mencapai 28 atm.
4 – 5 : Garis Usaha atau Garis Ekspansi
Selama ini gas pembakaran mendesak penghisap
dan volume gas tersebut membesar maka tekanan
akan turun.
5 – 2 : Pembuangan Pendahuluan
Tekanan turun sesuai dengan tekanan atmosfer,
sedangkan besar gas pembakaran (70 %) telah
dikeluarkan.
2 – 1 : Garis Pembuangan
Sisa gas didesak keluar oleh penghisap, karena
kecepatan gerak penghisap, terjadilah kenaikan
tekanan sedikit di atas 1 atm.
isotermik
V2 = 23/5.0,2 = 0,35 m3
Diagram

PROSES GAS
DALAM TABUNG

Keadaan tabung Grafik keadaaan tabung

Sebelum sesudah Volume pada Volume pada saat


dipanaskan dipanaskan saat dipendinginan
Contoh Soal:
Gas dalam ruang tertutup menempati volume 2 liter pada tekanan
10 atm dan suhunya 47ºC. Gas tersebut dipanaskan dengan
tekanan tetap hingga mencapai suhu 77ºC, berapa liter volume gas
tersbut?
Pembahasan :
Dik : P = 10 atm
V1 = 2 liter
T1 = ( 47 + 273 ) K = 320 K
T2 = ( 77 + 273 ) K = 350 K
Dit : v2
Proses pada tekanan tetap, sehingga berlaku persamaan :
V1 = V2 2 = V2
T1 T2 320 350

320. V2 = 350 x 2
V2 = 2,19 liter
Grafik Proses Isobarik
V1 = V2
T1 T2
Rumus & Persamaan
Karena gas berada di tekanan konstan, maka gas melakukan
usaha
(W = P .∆V)
Berdasarkan hukum thermodinamika 1, pada proses
isobarik berlaku
Contoh Soal :
1,5 m3 gas helium yang bersuhu 27oC dipanaskan secara
isobarik sampai 87oC. Jika tekanan gas helium 2 x 105 N/m2 ,
berapa KJ usaha luar dilakukan gas helium tersebut?
Pembahasan
Diketahui :
V1 = 1,5 m3
T1 = 27oC = 300 K
T2 = 87oC = 360 K
P = 2 x 105 N/m2

Mencari V2 :
V /T = V /T
2 2 1 1
V2 = ( V1/T1 ) x T2 = ( 1,5/300 ) x 360 = 1,8 m3

W = P . ΔV = 2 x 105 (1,8 − 1,5) Nm


= 0,6 x 105 = 60 x 103 = 60 kJ
Soal
Suatu gas memiliki volume awal 2m3 dipanaskan dengan kondisi
isobaris hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Jika tekanan gas
adalah 2 atm, tentukan usaha luar gas tersebut!
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)
Proses Isokhorik
Proses isokhorik adalah proses perubahan gas pada volum tetap.
Persamaan keadaan untuk proses
isokhorik adalah :
Contoh soal :
Tabung degan volume 10 liter berisi gas
ideal suhunyah 27°C dan tekanannya
6.105Pa. kemudia tabung tersebut di
panaskan 127°C apabila volume tabung
tetap. Berapakah tekanan gas di dalam
tabung setelah dipanaskan?
Catatan :
 P = 2 atm = 2.105 Pa (N/m2)= 2 kg/cm2
= 2 x 14,7 Psi (lb/in2)
 V = 2 lt = 2 dm3 = 2. 10-3 m3
Soal :
 Tabung dengan volume 10 liter berisi gas ideal suhunya 27oC
dan tekanannya 3.105 Pa. Kemudian tabung tersebut
dipanaskan hingga mencapai suhu 227oC. Apabila volume
tabung dianggap tetap, maka tekanan gas di dalam tabung akan
mencapai …. Pa
PROSES ISOTERMIS

Proses isotermis adalah proses termodinamika


dalam suhu konstan.
Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan
energi dalam (∆U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika
kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem
(Q=W)
Rumus :

P1 x V1 = P2 x V2
Contoh Soal.
1. 1. Sejumlah gas ideal pada mulanya mempunyai tekanan P
dan volume V. Jika gas tersebut mengalami proses isotermal
sehingga tekanannya menjadi 4 kali tekanan semula maka
volume gas berubah menjadi… (Jawaban)
2. Dalam suatu wadah tertutup, gas memuai sehingga
volumenya berubah menjadi 2 kali volume awal (V =
volume awal, P = tekanan awal). Tekanan gas berubah
menjadi… (Jawaban)
1. P1 V1 = P2 V2
(P)(V) = (4P)(V2)
V = 4 V2
V2 = V / 4 = ¼ V

Jadi, volume gas berubah menjadi ¼ kali volume awal.

2. P1 V1 = P2 V2
P V = P2 (2V)
P = P2 (2)
P2 = P / 2 = ½ P

Jadi, tekanan gas berubah menjadi ½ kali tekanan awal.


EVALUASI
1. NYATAKAN DEFINISI DAN RUMUS/
PERSAMAAN PROSES ADIABATIK!
2. NYATAKAN DEFINISI DAN
PERSAMAAN PROSES ISOBARIK!
3. NYATAKAN DEFINISI PROSES DAN
PERSAMAAN ISOKORIK!
4. NYATAKAN DEFINISI PROSES DAN
PERSAMAAN ISOTERMIS!
5. Sebutkan proses apa saja yang terjadi
pada proses kerja motor bensin
Tugas Presentasi
NO JUDUL NAMA MHS
1 Diagran PV motor bensin 4 tak …… …..

2 …… …..
Proses Isobarik
…. ….
Proses isokhorik
3 ….

4 Proses Isotermis . ….

5
Siklus Carnot

Anda mungkin juga menyukai