PEMBUATAN ES KRIM
Oleh:
Giffari Muslih
131611010
Oleh:
Giffari Muslih
131611010
Pembimbing
Sri Muniarti
NIP
Mengetahui,
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat,
rahmat, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah ini
yang berjudul Pengaruh Sistem Pendingin Terhadap Pembuatan Es Krim
dengan baik.
Adapun maksud dilaksanakan penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk
memenuhi tugas Bahasa Indonesia yang ditugaskan kepada penulis, sehingga penulis
lebih memahami tentang bagaimana pengaruh system pendingin terhadap proses
pembuatan es krim.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah membantu dan membimbing penulis dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Tak lupa juga, penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa
yang telah memberikan kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
penyusunan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran agar karya ilmiah
ini menjadi lebih baik, sesuai harapan penulis. Selain itu, penulis mengharapkan
semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Cara Memperoleh Data
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Pendingin
2.2 Komponen-komponen dan Cara Kerja Sistem Pendingin
2.3 Macam-macam Sistem Pendingin
2.4 Aplikasi Sistem Pendingin
2.5 Hubungan Sistem Pendingin dengan Industri Makanan
2.6 Pengertian Es Krim
BAB III ANALISIS DATA
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pendingin sangatlah penting bagi kehidupan sehari-hari. Tanpa system
pendingin, udara yang kita rasakan tidak sesuai dengan harapan kita. Pentingnya
system pendingin juga dipertegas oleh faktor iklim yang ada di Indonesia. Faktor
iklim tropis yang sangat panas membuat system pendingin semakin eksis
diaplikasikan oleh banyak orang.
Aplikasi yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari adalah
mendinginkan ruangan, contohnya terdapat di departement store, supermarket
dan perkantoran. Aplikasi system pendingin semakin berkembang seiring
perkembangan zaman yang semakin moderen. Selain digunakan untuk
mendinginkan ruangan, sistem pendingin juga banyak digunakan untuk
mendinginkan makanan.
Saat ini, banyak orang yang menggunakan system pendingin untuk
mendinginkan makanan. Seringkali ibu-ibu menyimpan bahan-bahan makanan
di kulkas. Tujuan mereka menyimpan di kulkas untuk mengawetkan makanan
agar tetap segar hingga berhari-hari. Selain itu, banyak industry makanan yang
membutuhkan sistem pendingin sebagai salah satu cara agar makanan tetap
terjaga kualitas. Seperti industry pembuatan susu, keju, daging dan lain-lain.
Bahkan, mereka mengatur terjaganya kualitas produknya, mereka tidak
menggunakan kulkas, tetapi alat yang fungsinya sama dengan fungsi kulkas,
namanya cold storage.
Salah satu industri makanan yang sangat membutuhkan sistem pendingin,
bahkan setiap proses dibutuhkan sistem pendingin. Industri ini adalah industry es
krim. Makanan yang satu ini sangatlah disukai oleh semua kalangan ini. Agar
tetap diminati, es krim harus terjaga kualitasnya. Dengan suhu dan tekanan yang
harus memenuhi standar, sehingga es krim yang dihasilkan pun akan terasa
berbeda bahkan saat dimakan akan terasa melegakan di mulut. Apalagi ketika
kita berada di negara yang cuacanya sangat ekstrem dengan panasnya matahari
yang menyengat.
Dari sinilah, penulis sangat tertarik untuk meneliti bagaimana proses
pembuatan es krim. Apalagi saat proses pembuatan es krim yang membutuhkan
sistem pendingin. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui sistem pendingin
menjaga kualitas es krim agar produknya sesuai dengan yang diinginkan, yakni
tetap dingin dan rasanya tetap enak di mulut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dari sinilah
penulis merumuskan masalah yang akan ditemukan jawabannya melalui proses
penelitian. Rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana proses pendinginan pada industry pembuatan es krim secara
terinci?
2. Bagaimana suhu dan temperature yang baik agar produk es krim yang
dihasilkan bermutu?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:
1. Mengetahui secara terinci proses pendinginan pada industri makanan,
khususnya industri es krim..
2. Menganalisis suhu atau temperature yang baik agar produk es krim yang
dihasilkan bermutu.
1.4 Cara Memperoleh Data
Penelitian yang baik adalah penelitian yang berdasarkan acuan-acuan yang
diperoleh dari referensi-referensi, sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
Setelah melakukan penelitian, maka dibuatlah laporan karya ilmiah dengan
memperoleh data-data dari beberapa referensi. Hal ini perlu dilakukan agar
penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, dalam pengumpulan data-
data yang diperlukan pada penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan
penelusuran lewat internet, buku-buku referensi yang akurat, serta melakukan
wawancara atau bertanya langsung kepada para ahli atau dosen yang sangat
berkompeten dalam bidang yang sesuai dengan penelitian yang penulis lakukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Pendingin
Salah satu aspek yang paling penting dari rekayasa termal adalah refrigerasi
dan tata udara. Proses pendinginan atau refrigerasi pada hakekatnya merupakan
proses pemindahan energi panas yang terkandung di dalam ruangan tersebut. Sesuai
hukum kekekalan energi, maka kita tidak dapat menghilangkan energi tetapi hanya
dapat memindahkannya dari satu substansi ke substansi lainnya. Untuk keperluan
pemindahan energi panas ruang, dibutuhkan suatu fluida penukar kalor yang
selanjutnya disebut Refrigeran (Widodo, 2008:99).
Untuk keperluan mesin refrigerasi maka refrigeran harus memenuhi
persyaratan tertentu agar diperoleh performa mesin refrigerasi yang efisien.
Disamping itu refrigeran juga tidak beracun dan tidak mudah terbakar. Oleh karena
itu, pada masa lalu pemilihan refrigeran hanya didasarkan atas sifat fisik, sifat
kimiawi dan sifat termodinamik (Widodo, 2008:99). Sifat-sifat tersebut dapat
memenuhi persyaratan refrigeran, yaitu :
- Titik penguapan yang rendah
- Kestabilan tekanan
- Panas laten yang tinggi
- Mudah mengembun pada suhu ruang
- Mudah bercampur dengan oil pelumas dan tidak korosif
- Tidak mudah terbakar
- Tidak beracun
Jadi, sistem pendingin atau refrigerasi merupakan suatu proses penarikan panas
atau kalor dari suatu benda, fluida atau udara ruangan sehingga temperatur benda,
fluida atau udara ruangan tersebut tetap dijaga atau dipertahankan agar lebih rendah
dari temperatur lingkungan. Untuk mencapai hal ini, panas harus dikeluarkan dari
ruangan yang akan didinginkan dan dipindahkan ke ruangan lain yang suhunya
dibawah ruangan didinginkan (Dossat,1961:103). Lebih khusus lagi, sistem
pendinginan didefinisikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan proses ruang atau materi dibawah suhu lingkungan
2.2 Komponen komponen dan Cara Kerja Sistem Pendingin
Sistem pendingin atau refrigerasi memiliki komponen-komponen yang sangat
penting. Tanpa komponen-komponen tersebut, sistem tidak akan bekerja sesuai
dengan fungsinya, yakni mendinginkan ruangan, benda atau fluida. Komponen-
komponen pada sistem refrigeran dibagi menjadi tiga, komponen utama, komponen
pendukung, dan komponen listrik.
Komponen utama merupakan komponen yang sangat vital bagi sistem,
khususnya sistem refrigerasi. Komponen ini memang harus ada karena komponen ini
akan melakukan proses kerja yang diharapkan. Komponen yang termasuk komponen
utama adalah sebagai berikut:
2.2.1 Kompresor
Kompresor adalah jantung dari sistem yang berfungsi untuk
memompa dan mengalirkn refrigeran sebagai fluida kerja dengan cara
menekan hingga ke suatu tekanan tinggi sehingga refrigeran dapat
melepas kalor ke lingkungan sekitar (Lukito, 2014:24). Kompresor
hanya dapat mengkompresi uap saja, sehingga jika ada cairan
refrigeran yang masuk ke kompresor, maka kompresor akan rusak.
Jadi, maksud dari operasi kompresor adalah untuk memastikan bahwa
suhu gas refrigeran yang disalurkan ke kondenser harus lebih tinggi
dari suhu condensing medium.
Berdasarkan konstruksinya, maka kompresor dapat dibagi menjadi
lima macam, yaitu :
1. Kompresor torak
2. Kompresor putar
3. Kompresor sekrup
4. Kompresor gulung
5. Kompresor sentrifugal.
Sistem refrigerasi kompresi uap dapat dilihat pada sumber yang dikutip dari
Cosuzawa (2012) berikut ini,
4.2 Saran
Dalam pembuatan karya tulis ilmiah seharusnya memberikan data yang akurat
serta actual. Sehingga dalam pembuatan proposal dapat dipertanggungjawabkan.
Lalu, penelitian yang sangat baik adalah penelitian secara langsung agar data yang
diterima dapat memberikan ilmu kepada pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Dossat, Roy J. 1961. Principles Of Refrigeration. John Wiley and Sons, Inc.:
New York
Widodo, Sapto. 2008. Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Jilid 1 untuk SMK.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan: Jakarta
Sirossiris (2012). Pembuatan Es Krim (Skala Industri). Dari
http://lordbroken.wordpress.com/2012/02/29/pembuatan-es-krim-skala-
industri/, 16 April 2014
Cosuzawa (2012). Pengenalan Sistem Refrigerasi. Dari http://cosuzawa-
coolingsystem.blogspot.com/, 2 April 2014