Oleh :
IMAM MUHTAR
2014030467
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2018
i
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Oleh :
IMAM MUHTAR
2014030467
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2018
i
LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA SENDIRI
NIM : 2014030467
Fakultas : Teknik
Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan kerja praktek dengan judul
“PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI PADA
KENDARAAN RODA 4” ini beserta isinya adalah karya saya dan saya tidak
melakukan penjiplakan atau kutipan dengan cara yang tidak sesuai etika keilmuan
yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya atau klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.
Imam Muhtar
2014030432
ii
LEMBAR PENGESAHAN I
di
Kerja praktek ini diajukan untuk memenuhi persyaratan kurikulum Sarjana Strata
Satu ( S – 1 ) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Pamulang
Oleh :
IMAM MUHTAR
2014030432
Menyetujui,
Kepala Pembimbing
PT. SETIAJAYA MOBINDO PT. SETIAJAYA MOBINDO
iii
LEMBAR PENGESAHAN II
Kerja praktek ini diajukan untuk memenuhi persyaratan kurikulum Sarjana Strata
Satu ( S – 1) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Pamulang
Oleh :
IMAM MUHTAR
2014030432
Menyetujui,
iv
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jln. Surya Kencana No. 1 Pamulang Barat – Pamulang, Tangerang
Selatan, Banten
Telp / Fax. (021) 7412566 / 74709855
iv
YAYASAN SASMITA JAYA
UNIVERSITAS PAMULANG
Jln. Surya Kencana No. 1 Pamulang Barat – Pamulang, Tangerang
Selatan, Banten
Telp / Fax. (021) 7412566 / 74709855
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja (KP)
ini.
Imam Muhtar
viii
MOTTO
PERSEMBAHAN
ix
ABSTRAK
Chassis pada mobil meliputi suspensi yang menopang axle, kemudi untuk
mengatur arah kendaraan, roda, ban dan rem untuk menghentikan jalannya
kendaraan. Sistem suspensi berpengaruh langsung terhadap kenikmatan
berkendaraan, stabilitas dan lain sebagainya. Sistem rem digunakan untuk
mengurangi atau menghentikan jalannya kendaraan dan mempertahankan posisi
kendaraan pada saat diparkir. Sistem suspensi terletak diantara body kendaraan
dan roda - roda, dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan
sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas berkendaraan serta memperbaiki
kemampuan cengkram roda terhadap jalan. Suspensi terdiri dari pegas, shock
absorber, stabilizer dan sebagainya. Pada umumnya suspensi dapat digolongkan
menjadi suspensi tipe rigid (rigid axle suspension) dan tipe bebas (independent
suspension).
Kata Kunci : Sistem Suspensi, Sistem Rem, Tipe Rigid, Shock Absorber
x
ABSTRACT
Chassis on the car include a suspension that supports axle, steering wheel
to adjust the direction of the vehicle, wheels, tires and brakes to stop the vehicle.
Suspension system directly affect the driving pleasure, stability and so forth.
Brake system is used to reduce or stop the vehicle and maintain the position of the
vehicle when parked. The suspension system is located between the vehicle body
and the wheels, and is designed to absorb shock from the road surface, increasing
the driving pleasure and stability as well as improving the wheel's grip on the
road. Suspension consists of spring, shock absorber, stabilizer and so on.
Generally, the suspension can be classified into rigid suspension type (rigid axle
suspension) and independent suspension type.
xi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Nomor HP : 081293368172
Imam Muhtar
xii
DAFTAR ISI
xiii
BAB III TEORI DASAR
3.1 Sistem suspensi pada kendaraan ..........................................................12
3.2 Tipe dan Karakteristik Suspensi...........................................................12
3.3 Cara Kerja Suspensi .............................................................................16
3.4 Komponen Utama ................................................................................18
3.5 Shock Absorber ....................................................................................20
3.6 Getaran Bebas Dengan Redaman.........................................................23
3.7 Tipe Shock Absorber ............................................................................25
3.7.1 Menurut Cara Kerjanya ..............................................................25
3.7.2 Menurut Konstruksi ...................................................................25
3.7.3 Menurut Media Kerjanya ...........................................................26
3.8 Ball Joint ..............................................................................................27
3.9 Stabilizer Bar........................................................................................28
3.10 Lateral Control Rod ...........................................................................28
3.11 Bamper ...............................................................................................29
3.12 Strud Bar ............................................................................................29
3.13 Oksilasi Body......................................................................................30
BAB IV URAIAN KERJA PRAKTEK
4.1 Melakukan Perbaikan Sistem Suspensi................................................31
4.2 Alat dan Bahan .....................................................................................31
4.3 Keselamatan Kerja ...............................................................................31
4.4 Komponen Pegas Daun ........................................................................32
4.5 Langkah Kerja ......................................................................................32
4.5.1 Langkah – Langkah Perbaikan...................................................33
4.5.2 Pemeriksaan ...............................................................................33
4.5.3 Petunjuk Pamasangan.................................................................33
4.6 Penggantian Karet Bantalan Pegas Daun .............................................34
4.6.1 Alat dan Bahan ...........................................................................35
4.6.2 Keselamatan Kerja .....................................................................35
4.6.3 Langkah Kerja ............................................................................36
4.6.4 Pemeriksaan ...............................................................................36
4.6.5 Pemasangan................................................................................36
xiv
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...........................................................................................37
5.2 Saran.....................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................38
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.5 Manfaat
Diharapkan dengan adanya karya tulis ini tentang ‘’ Perawatan Dan
Perbaikan Sistem Suspensi Pada Kendaraan Roda 4 ‘’ dapat menambah
pengetahuan penulis mengenai sensor ABS dan cara memperbaiki kerusakan yang
terjadi dengan baik dan benar.
2) Wawancara
Wawancara bertujuan untuk memperoleh data – data yang lebih
lengkap mengenai segala sesuatu untuk menyempurnakan laporan ini,
yaitu dengan cara mewawancarai langsung pada narasumber.
3) Browsing
Mencari data melalui dan website yang berhubungan dengan
Sistem Suspensi
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat, metode pengumpulan data dan sistematika penilisan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari penelitian di lapangan
tentang ‘’ Perawatan Dan Perbaikan Sistem Suspensi Pada Kendaraan Roda 4 ‘’
BAB II
PROFIL UMUM PERUSAHAAN
5
6
Body dari ke 5 cabang yang telah didirikan sebelumnya dan juga menerima
pekerjaan dari luar cabang tersebut baik asuransi maupun tunai (cash).
Asuransi yang bergabung dalam PT. Setiajaya Mobilindo antara lain
adalah Asuransi Astra Buana ( AAB ), Asuransi Sinar Mas ( SIMAS ), Asuransi
Raksa, Asuransi Ramayana, Asuransi Indrapura.
Belly Sudrajat
Service Manager
Washing
2 People Driver Nuryadi Supriyatna
Security 4 People Sec.SST Part Coord.
10 People
Bambang
Partman
Berikut ini akan penulis uraikan tugas dan tanggung jawab, serta wewenang
bagian – bagian penting dalam struktur organisasi PT. Setiajaya Mobilindo :
3. Service advisor
Memiliki tugas dan tanggung jawab :
a. Menerangkan kepada costumer tentang tindakan apa saja yang akan
diambil sehubungan dengan kondisi kendaraan yang akan masuk
bengkel.
b. Memasukan data keluhan pelanggan mengenai kondisi kendaraan
pelanggan ke komputer.
9
6. Warranty Admin
Memiliki tugas dan tanggung jawab :
a. Mencatat spare part dari hasil penggantian yang sudah tidak terpakai
untuk tanda bukti ke pusat.
b. Untuk mengumpulkan spare part yang tidak bisa dipergunakan lagi
dan meletakan digudang.
7. Mekanik
Memiliki tugas dan tanggung jawab :
a. Mengerjakan perbaikan atau perawatan kendaraan sesuai perintah yang
ada pada perintah kerja bengkel, sesuai dengan standar pengerjaan dan
standar K3 yang berlaku.
b. Mencatat pekerjaan yang dilakukan di kolom perintah kerja bengkel
dan mencatat waktu kerja (waktu mulai dan waktu penyelesaian
pekerjaan) pada kertas kerja atau Check Sheet yang berlaku untuk
menentukan flate rate.
10
8. Suku Cadang
Memiliki tugas dan tanggung jawab :
a. Menjaga ketersedian suku cadang, yang dibutuhkan mekanik.
b. Meberikan Spare Part, kepada mekanik sesuai dengan permintaan
yang tertulis di perintah kerja bengkel.
c. Memesan ke pusat jika ketersediaan suku cadang habis.
9. Security
Memiliki tugas dan tanggung jawab :
a. Mengatur kendaraan yang akan masuk kedalam bengkel.
b. Menjaga kendaraan yang ada diarea bengkel.
c. Mencatat kendaraan yang masuk kedalam bengkel.
10. QC Body
Memiliki tugas dan tanggung jawab :
a. Memeriksa Body mobil yang masuk ke bengkel sebelum melakukan
repaint body.
b. Mencatat permintaan pemilik mobil tentang repair body dan cacat
yang terjadi pada body mobil.
11. Driver
Memiliki tugas dan tanggung jawab :
a. Mengambil mobil dirumah costumer yang meminta mobil yang akan
di service atau repaint.
b. Mengantarkan mbil yang usdah selesai di service atu di repaint.
12. QC Paint
Memiliki tugas dan tanggung jawab :
a. Memeriksa mobil setelah di cat keseluruhan untuk menjamin kepuasan
costumer.
b. Dan juga bertanggung jawab secara hasil sebelum mobil diambil
costumer.
11
Website http://www.setiajaya.co.id/
BAB III
TEORI DASAR
12
13
2. Independent Suspension
Konstruksi suspensi model ini adalah kebalikan dari konstruksi
suspense model rigid. Pada pada suspensi model ini roda kanan dan
belakang mobil tidak saling terhubung (bekerja sendiri-sendiri) yang
dipasangkan pada masing - masing axel sehingga mampu menyerap
getaran secara independen. Dengan sifatnya yang demikian, maka suspensi
jenis ini memiliki keuntungan daya tapak ke jalan yang lebih baik
dibanding model rigid serta memiliki kemampuan handling yang lebih
baik.
turun. akibat permukaan jalan yang tidak rata. Jadi pegas ini memiliki
daya elastisitas terhadap puntiran dan bekerja dengan cara dipuntir.
Konstruksi pegas ini sederhana , namun tidak kuat, karenanya pegas ini
hanya cocok digunakan untuk kendaraan dengan daya angkut ringan.
Shock absorbers bekerja dalam dua siklus yakni siklus kompresi dan siklus
ekstensi.
a. Siklus kompresi (penekanan)
Saat shock absorber ditekan karena gaya osilasi dari pegas suspensi,
maka gerakan yang terjadi adalah shock absorber mengalami pemendekan
ukuran. Siklus kompresi terjadi ketika piston bergerak ke bawah, menekan
fluida hidrolik di dalam ruang bawah piston. Dan minyak shock absorber
yang berada dibawah piston akan naik keruang atas piston melalui lubang
yang ada pada piston. Sementara lubang kecil (orifice) pada piston tertutup
karena katup menutup saluran orifice tersebut. Penutupan katub ini
disebabkan karena peletakan katup yang berupa membran (plat tipis)
dipasangkan dibawah piston, sehingga ketika minyak shock absorber
berusaha naik ke atas maka katup membran ini akan terdorong oleh shock
absorber dan akilbatnya menutup saluran orifice. Jadi minyak shock
absorber akan menuju ke atas melalui lubang yang besar pada piston,
sementara minyak tidak bisa keluar melalui saluran oriface pada piston.
Pada saat ini shock absorber tidak melakukan peredaman terhadap gaya
osilasi dari pegas suspensi, karena minyak dapat naik ke ruang di atas piston
dengan sangat mudah.
membuka. Pada saat ini minyak shock absorber hanya dapat turun ke bawah
melalui saluran orifice yang kecil. Karena salurannya yang kecil, maka
minyak shock absorber tidak akan bisa cepat turun ke bawah alias
terhambat. Di saat inilah shock absorber melakukan peredaman terhadap
gaya osilasi pegas suspensi.
Tipikal mobil atau truk ringan akan memiliki lebih banyak
perlawanan selama siklus ekstensi daripada siklus kompresi. Semua
peredam kejut modern adalah kecepatan sensitif suspensi semakin cepat
bergerak, semakin banyak perlawanan yang shock breker sediakan. Hal ini
memungkinkan guncangan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi jalan
dan untuk mengontrol semua gerakan yang tidak diinginkan yang dapat
terjadi dalam kendaraan yang bergerak.
Cara kerja dari shock absorber tersebut di atas merupakan shock
absorber yang bertipe single action, sedangkan untuk shock absorber
bertipe double action tidak menggunakan saluran besar pada piston, kedua-
duanya hanya berupa saluran orifice saja. Sehingga saat kompresi, shock
absorber akan melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspensi.
Secara sederhana shock absorber merupakan pengaplikasian dari gerak
osilasi harmonic yang teredam.
Fd = - cv =-cẋ=-c ......................................................................................3.1
Dengan menjumlahkan semua gaya yang berlaku pada benda kita mendapatkan
persamaan :
mẍ + cẋ + kx = 0..........................................................................................3.2
CC = 2√ ...........................................................................................................3.3
Pada shock absorber tipe ini, gaya redamnya dihasilkan oleh adanya tahanan
aliran minyak karena melalui orifice (lubang kecil) pada waktu piston bergerak.
Ball joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disaamping itu juga
berfungsisebagai sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok. Di bagian
dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada
setiap interval tertentu gemuk harus diganti dengan tipe molibdenum disulfide
lithium base. Untuk menambah gemuk, lepaskan screw plug kemudian pasangkan
fitting gemuk Setelah pengislan gemuk selesal, pastikan ganti fitting gemuk
dengan screw plug. Pada tipe ball Joint yang menggunakan dudukan dari resin,
tidak diperlukan penggantian gemu
28
kendaraan melintasi jalan yang tidak rata ataupun berlubang, maka bisa terjadi
kendaraan akan anjlok ke satu arah,yan akan memungkinkan axle kendaraan
bereser. Maka denan adanya Lateral Control Rod memungkinkan menahan axle
agar tidak berkeser dari posisinya.
3.11 Bumper
Pada saat kendaraan melalui jalan yang berlubang atau tonjolan besar,
pegas mengerut dan mengembang secara berlebihan. Keadaan ini dapat
menyebabkan kerusakan komponen lainnya. Untuk itu bounding dan rebounding
bumper dipasang sebagai pelindung frame, axle, shock absorber dan lain-lain
pada waktu pegas mengerut dan mengembang di luar batas maksimumnya.
masing depan lower arm, hanya ukuranya lebih pendek, hampir menyerupai
batang torsi. Strut Bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak
maju atau mundur saat menerima kejutan dari permukaan jalan tidak rata .
b. Rolling
Bila kendaraan membelok atau melalui tonjolan jalan, maka pegas
pada satu sisi kendaraan mengembang dan pegas pada sisi lainnya mengerut.
Keadaan ini mengakibatkan body rolling pada arah samping (sisi ke sisi).
c. Bounching
Bounching adalah gerakan naik turun body kendaraan secara
keseluruhan. Gejala ini mungkin terjadi pada kecepatan kendaraan tinggi dan
pada jalan bergelombang, demikian pula bila pegas suspensi lemah.
d. Yawing
Yawing adalah gerakan body kendaraan mengarah memanjang ke
kanan dan ke kiri terhadap titik berat kendaraan. Yawing kemungkinan terjadi
pada jalan yang menyebabkan pitching.
BAB IV
URAIAN KERJA PRAKTEK
31
32
1. Bantalan
2. Peredam Getaran
3. Baut “U”
4. Pin Penggantung
5. Plat Penahan
6. Pegas Daun
7. Karet Pembatas
8. Pin
9. Plat Pembawah
4.5.2 Pemeriksaan
pemeriksaan dilakukan bertujuan untuk mengetahui kerusakan pada
komponen pegas karna sistem pegas sangat berpengaruh terhadap kenyamanan
pada saat berkendara dan dibawah ini pemeriksaannya :
a. Kondisi pegas daun, retak atau aus yang berlebihan.
b. Klem pegas daun rusak atau putus.
c. Kondisi baut “U”, retak, aus atau ulirnya rusak.
d. Ulir baut senter pegas daun, rusak.
e. Kondisi karet pembatas, rusak atau sobek.
Gambar 4.2 Pengukuran Ketinggian Pegas Daun Sebelah Kanan dan Kiri
c. Untuk kendaraan khusus biasanya jarak antara sumbu pegas daun depan
dan belakang tidak sama (lihat buku manual).
1. Mur
2. Pin
3. Baut
4. Penggerak aksel
5. Pegas daun
6. Pin gantungan
7. Bantalan karet
8. Plat penahan
36
4.6.4 Pemeriksaan
a. Bersihkan busing pegas daun dan pin (pakai skrap segitiga).
b. Periksa kondisi pin, bila bengkok atau aus, ganti.
c. Periksa kondisi ulir pada pin, rusak, ganti.
d. Bantalan karet yang rusak, retak dan aus, ganti.
4.6.5 Pemasangan
a. Beri sedikit vet silikon pada busing pegas daun dan pin.
b. Pasang kembali bantalan karet, sesuai langkah kebalikan
pembongkarannya.
c. Pembongkaran bantalan karet belakang.
d. Lepas mur klem gantungan dan keluarkan plat penahan.
e. Tahan aksel belakang dengan dongkrak.
f. Keluarkan pin gantungan dan perhatikan posisinya, bila perlu beri tanda.
g. Keluarkan bantalan karet.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sistem suspensi berpengaruh langsung terhadap kenyamanan berkendara,
stabilitas dan lain sebagainya. Sistem rem digunakan untuk mengurangi atau
menghentikan jalannya kendaraan dan mempertahankan posisi kendaraan pada
saat diparkir. Sistem suspensi terletak diantara body kendaraan dan roda - roda,
dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah
kenyamanan dan stabilitas berkendaraan serta memperbaiki kemampuan
cengkram roda terhadap jalan.
Suspensi terdiri dari pegas, shock absorber, stabilizer dan axle, dan
berfungsi Menyerap getaran, kejutan dari permukaan jalan, sehingga menambah
kenyamanan bagi penumpangnya. Memindahkan gaya pengereman dan gaya
gerak ke body melalui gesekan antara jalan denan roda - roda. Menopang body
pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda - roda.
5.2 Saran
Mengingat pentingnya sistem pengereman di kendaraan maka perawatan
harus dilakukan agar sistem pengereman dapat bekerja dengan optimal dan
memberi kenyamanan pada saat berkendara, bila terjadi kerusakan pada sistem
pengereman analisa yang tepat harus dilakukan agar sistem pengereman
kendaraan dapat kembali normal. Dan pada saat melakukan perbaikan sistem
pengereman harus sesuai prosedur buku panduan perbaikan.
37
DAFTAR PUSTAKA
38