Disusun Oleh :
Satrio Nugroho
2014710130002
HALAMAN PENGESAHAN
PENGECORAN IMPELLER
SENTRIFUGAL ( POMPA INDUSTRI )
Disusun Oleh :
SATRIO NUGROHO
2014710130002
Mengetahui,
Ka. Prodi Jurusan Teknik Mesin
( IR.RUDY YULIANTO.MT )
Daftar isi
Halaman Pengesahan 2
Kata pengantar 5
BAB I PENDAHULUAN 6
Visi 9
Misi 9
Informasi Umum PT. EBARA INDONESIA 10
Profil Perusahaan 10
Ebara Corporation 12
Certificate 12
Produk PT.EBARA INDONESIA 18
A. Pengertian Tembaga ( Cu ) 20
B. Sifat Sifat Tembaga 21
C. Manfaat Penggunaan Tembaga ( Cu ) 21
D. Pengertian Timah Putih( Sn ) 23
1. Sifat Sifat Timah putih 23
2. Senyawa Timah putih 23
3. Cara Perolehan 24
4. Kegunaan Timah putih
E. Pengertian Timah Hitam ( Pb ) 26
1. Sumber Timah Hitam 26
2. Sifat logam Timah Hitam 26
3. Kegunaan Timah Hitam 27
F. Pengertian ZINC INGOT (Zn) 28
1. Penggunaan Seng 29
Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 3
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
A. Pengertian Pengecoran 34
B. Proses Pengecoran 34
C. Cara Menjalankan Panel INDUCTION 34
D. Proses Memasukan Matrial 40
Kedalam Tungku Peleburan ( INDUCTION )
E. Standar Komposisi Matrial BRONZE 43
F. Cara Mengukur Temperature 45
Dengan Menggunakan Thermocouple
G. Proses Penuangan Logam 46
H. Proses Pembongkaran Cetakan,Cacat yang Mungkin Terjadi 48
Dan Memotong Getting / Lubang Saluran Masuk
I. Laporan Proses Melting Furnace BC 6 51
BAB V PENUTUP 53
A. Kesimpulan 53
B. Saran 53
C. Lampiran 53
Kata pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan khadirat ALLAH SWT, karna hanya dengan ijin
rahmatnyaPenyusunan dapat menyelesaikan kerja praktek dan menyusun laporan ini
sampai dengan selesai, peraktek kerja ini di susun untuk memenuhi syarat kewajiban
mahasiswa di kampus UNIVERSITAS JAYABAYA dalam materi tambahan dengan
menyelesaikan Kerja Praktek ( KP )
Pada kesempatan ini pula, penyusun mengucapkan trima kasi yang sebesar
besarnya kepada semuah pihak yng terkait dan yang juga telah membantu
menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Ucapkan trima kasi ini penulis kepada
1. kedua orang tua yang telah memberikan doa dan adik yang memeberi semangat
2. Bapak Ir. Rudy Yulianto, MT selaku dosen pembimbing atas kesedianya membantu
Dan membimbing penulis selama penyusunan laporan kerja praktek
3 Bapak Ikhsan yang telah membimbing saya selama training di perusahaan
4. Bapak Noorachman selaku pembimbing lapangan kerja praktek di
PT. EBARA INDONESIA. Atas bimbinganya selama krja praktek
5. Seluruh karyawan PT. EBARA INDONESIA. Terutama bagian pengecoran
Furnac (BC).
6. Teman kerja praktek bulan agustus 2016 yang telah memberi semangat
7. Teman teman seperjuangan di UNIVERSITAS JAYABAYA
8. seluruh staf dan karyawan yang belum saya sebutkan trima kasih telah memeberi
Kesempatan dan bimbingan saya selama praktek di PT. EBARA INDONESIA
Hormat Saya
Satrio Nugroho
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan program studi yang penulis tekuni yaitu program studi teknik mesin,
Maka penulis membatasi permasalahan yang ada di Pengecoran Logam khususnya di
Departement Foundry Section BC FurnacePT. EBARA INDONESIAPembahasan
yang dibahas yaitu Proses Dan Standar Komposisi Material yang digunakan
B >Untuk Perusahaan
PT. EBARA INDONESIA yang beralamat Jl. Raya Jakarta-Bogor, KM. 32, Curug,
Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16953.
Metode yang digunakan dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah metode
deskriptif analitik yaitu dengan cara mengamati mesin secara langsungdengan disertai
wawancara serta
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan, tempat
dan waktu pelaksanaan kerja praktek, metode penelitian, dan sistematika
penulisan
BAB II PROFIL PT. EBARA INDONESIA
Bab ini membahas tentang gambaran umum perusahaan
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang model,pasir dan casting
BAB IV PROSES PENGECORAN
Proses pengecoran dan standar pabrik saat plaksanaan
BAB V PENUTUP`
Bab ini mengakhiri laporan kerja peraktek kami di PT. EBARA INDONESIA
ksimpulan dan saran
BAB II
VISI
Menjadi pemimpin pasar di bidang permesinan dan sistim yang berhubungan
dengan air dan udara dengan menawarkan desain produk yang berkualitas untuk
memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan.
MISI
MOTTO
PT. EBARA INDONESIA merupakan produsen pompa air dalam negeri pertama di
Indonesia didirikan pada tahun 1980 di Jakarta,dalam bentuk Joint Venture antara PT.
DONOMULIO INDUSTRI (INDONESIA) dan PT. EBARA CORPORATION
(JEPANG).
Sejak berdirinya Perusahaan memiliki reputasi yang baik bagi pelanggan dalam
menyediakan solusi dengan biaya yang paling efisien untuk manufaktur dan rekayasa
mesin dan sistem yang berkaitan dengan air, udara dan lingkungan, yang
merupakan unsur yang sangat diperlukan bagi manusia yang hidup di bumi
PT. EBARA INDONESIA berdiri diatas tanah seluas 51.000 m2 di Jl. Raya Jakarta-
Bogor, KM. 32, Curug, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16953. Area ini berfungsi
sebagai rangkaian lengkap fasilitas perusahaan, seperti bangunan pabrik, kantor,
perbaikan dan fasilitas pelayanan dan gudang. Kami juga memiliki fasilitas proses
produksi lengkap yang meliputi Desain, Workshop Pembuatan Pola, Pengecoran
(Pencetakan, Peleburan, Penuangan), Pemesinan, Hydro Test, Perakitan, Uji Kinerja,
Pengemasan Dan Pengiriman.
Ebara Corporation
Certificate
Certificate Of Registrostion
BAB III
Isotop: 6
Tembaga adalah unsur kimia dengan nomor atom 29 dan nomor massa 63,54,
merupakan unsur logam. Unsur ini mempunyai titik lebur 1.803C Celcius dan titik
didih 2.595C.dikenal sejak zaman prasejarah. Tembaga sangat langka dan jarang sekali
diperoleh dalam bentuk murni.Mudah didapat dari berbagai senyawa dan
mineral.Penggunaan tembaga yaitu dalam bentuk logam merupakan paduan penting
dalam bentuk kuningan, perunggu serta campuran emas dan perak. Banyak digunakan
dalam pembuatan pelat, alat-alat listrik, pipa, kawat,uang logam, alat-alat dapur, dan
industry. Senyawa tembaga juga digunakan dalam kimia analitik dan penjernihan air,
sebagai unsur dalam insektida, cat, obat-obatan dan pigmen.Kegunaan biologis untuk
runutan dalam organisme hidup dan merupakan unsur penting dalam darah binatang
berkulit keras.
B. Sifat-sifat Tembaga
TEMBAGA (Cu)
D. PENGERTIANTIMAH PUTIH ( Sn )
Simbol : Sn
Nomoratom : 50
Beratatom : 118,71
Klasifikasi : Logam
Fase padaSuhuKamar :Padat
Titik leleh : 231C, 449F
Titik didih :2602C, 4716F
Ditemukan oleh : Sudah dikenalsekitarsejak zaman kuno
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin
dari timah adalah Stannum dimana kata ini berhubungan dengan kata stagnum yang
dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata dripping yang artinya menjadi cair /
basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.
Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat
fleksibel, memiliki struktur kristal, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan.
Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak dimana jangkauan
isotop ini mulai dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop tersebut yang paling banyak
jumlahnya adalah isotop 120Sn dimana komposisinya mencapai 1/3 dari jumlah isotop
Sn yang ada, 116Sn, dan 118Sn. Isotop yang paling sedikit jumlahnya adalah 115Sn. Unsur
timah yang memiliki jumlah isotop yang banyak ini sering dikaitkan dengan nomor
atom Sn yaitu 50 yang merupakan magic number dalam pita kestabilan fisika nuklir.
Beberapa isotop bersifat radioaktif dan beberapa yang lain bersifat stabil (dengan
lambang m).
1. Sifat-Sifat Timah
Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil.Ada 18 isotop lainnya yang diketahui.
Timah merupakan logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk dan memilki struktur
kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar suara yang sering disebut
tangisan timah ketika sebatang unsur ini dibengkokkan.
2. Senyawa Timah
Senyawaan timah yang penting adalah organotin, SnO2, Stanat, timah klorida, timah
hidrida, dan timah sulfide.
3. Cara Perolehan
Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari
jenis biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan
untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya
0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan
dan kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji
yang telah dihancurkan dilewatkan dalam floating tank dan ditambahkan zat kimia
tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik
sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi.Biji
timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir
semuanya berupa mineral Cassiterite.
4. Kegunaan Timah
Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk
bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan
berbagai macam aplikasi lain (11%)
TIMAH PUTIH ( Sn )
Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal dengan nama timah hitam. Dalam bahasa
ilmiahnya dinamakan Plumbum, dan logam ini disimbolkan dengan Pb. Logam ini
termasuk kedalam kelompok logam-logam golongan IV-A pada tabel periodik unsur
kimia. Mempunyai unsur atom (NA)82 dengan bobot atau berat atom (BA)207,2.
a. Sumber alami
Kadar timbal (Pb) secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekita 13kg. Timbal
(Pb) yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5-25 kg dan di air bawah tanah (ground
water) berkisar 1-60 g/liter. Secara alami timbal (Pb) juga ditemukan pada air
permukaan sebesar 1-10 g/liter. Dalam air laut kadar timbal (Pb) lebih rendah dari
dalam air tawar.
Misalnya industri pengecoran maupun pemurnian, industri bahan bakar, industri kabel,
dan industri kimia dimana menggunakan timbal (Pb) dalam kesehariannya.
Timbal (Pb) banyak terdapat pada bahan bakar bensin, diketahui bisa menjadi racun
yang merusak sistem pernapasan, sistem saraf, serta meracuni darah.
TIMAH HITAM ( Pb )
Nomor atom: 30
Isotop: 10
Seng merupakan logam putih kebiruan berkilau dan berada dalam kelompok tabel
periodik.
Seng bersifat getas pada suhu normal, tetapi berubah menjadi ulet dan bisa ditempa
ketika dipanaskan antara 110 C hingga 150 C.
Unsur ini merupakan logam cukup reaktif yang akan bereaksi dengan oksigen dan non-
logam, serta bereaksi dengan asam encer untuk melepaskan hidrogen.
Air minum juga mengandung sejumlah seng, yang mungkin akan semakin tinggi bila
disimpan dalam wadah logam.
Limbah industri berpotensi menyebabkan peningkatan jumlah seng dalam air minum
sehingga memicu masalah kesehatan.
Seng terjadi secara alami di udara, air dan tanah, tetapi peningkatan konsentrasi seng
umumnya disebabkan oleh aktivitas manusia.
Seng merupakan unsur ke-23 paling melimpah di kerak bumi.Bijih utama seng dikenal
sebagai sfalerit.Bijih seng lainnya adalah wurzite, smithsonite, dan hemimorphite.
Daerah pertambangan utama berada di Kanada, Rusia, Australia, Amerika Serikat, dan
Peru.
Lebih dari 30% kebutuhan seng dunia dipenuhi oleh seng daur ulang.
Penggunaan Seng
Seng terutama digunakan dalam proses peleburan besi serta sebagai campuran paduan
logam.
Logam ini juga digunakan sebagai pelat negatif dalam beberapa baterai listrik serta
untuk atap dan selokan dalam konstruksi bangunan, serta dalam die casting di industri
otomotif.
Seng oksida digunakan sebagai pigmen putih dalam cat air dan sebagai aktivator dalam
industri karet.
Sebagai pigmen, seng juga digunakan dalam industri plastik, kosmetik, kertas fotokopi,
wallpaper, tinta cetak dll.
Seng adalah elemen yang sangat penting bagi kesehatan manusia.Asupan seng yang
terlalu rendah membuat seseorang kehilangan nafsu makan, penurunan indera perasa
dan penciuman, serta luka lambat sembuh.
Meskipun manusia mampu menangani konsentrasi seng yang cukup tinggi, asupan
terlalu tinggi justru menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kram perut, iritasi
kulit, muntah, mual, dan anemia.
Tingkat seng yang sangat tinggi dapat merusak pankreas dan mengganggu metabolisme
protein, serta menyebabkan arteriosclerosis.
Seng dapat berbahaya bagi janin yang belum lahir dan janin baru lahir.Seorang ibu yang
menyerap konsentrasi seng terlalu tinggi dapat menyalurkannya ke janin melalui darah
dan ASI.
Produksi seng dunia masih tinggi sehingga akan semakin banyak seng yang tersebar ke
lingkungan.
Air yang tercemar seng dapat meningkatkan keasaman air.Beberapa jenis ikan diketahui
mengakumulasi seng dalam tubuh mereka.
Sejumlah besar seng mungkin ditemukan di tanah. Ketika tanah lahan pertanian
tercemar dengan seng, hewan akan menyerap konsentrasi tinggi yang merusak
kesehatan mereka.
Seng tidak hanya menjadi ancaman bagi ternak, tetapi juga bagi tumbuhan.
Tanaman akan sulit tumbuh pada tanah yang memiliki kandungan seng terlalu tinggi.
Pada kasus ekstrim, hal ini bisa mengancam ketahanan pangan.
Seng juga berpotensi mengganggu aktivitas organisme dalam tanah karena berefek
negatif pada aktivitas mikrorganisme dan cacing tana
SCRAP KUNINGAN
H. PENGERTIAN FOSFOR ( P )
Simbol :P
Nomor Atom : 15
Berat Atom : 30,973776
Klasifikasi : Bukan Logam
Fase Pada Suhu Kamar : Padat
Berat Jenis Putih 1,823 Gram per cm
Titik Leleh Putih : 44,1 C 111 F
Titik didih Putih : 280 C 536 F
Ditemukan Oleh : Hennig Brandt pada 1669
FOSFOR ( P )
I. PENGERTIAN INGOT
Ingot adalah bagian dari bahan yang relatif murni,biasanya logam yang
dimasukan ke dalam bentuk yang sesuai dengan proses yang diinginkan
Dalam pembuatan ingot langkah pertama pengecoran setengah jadi. Ingot
biasanya memerlukan prosedur kedua memebentuk, seperti dingin / panas kerja,
pemotongan atau pendinginan untuk menghasilkan produk akhir yang
bermanfaat
Ingot juga dapat digunakan sebagai mata uang koin.
INGOT
BAB IV
PROSES PENGECORAN
A. Pengertian Pengecoran
Pengertian pengecoran adalah suatu proses pembuatan alat atau barang dengan
cara menuangkan logam cair ke dalam cetakan.
Peroses pengecoran merupakan proses yang sudah sangat lama sekali dilakukan
oleh orang yaitu sekitar 2000 SM. Sehingga saat ini sudah sangat berkembang
pesat.
B. Peroses pengecoran
8. Tekan switch 6
9. Tekan switch 7
10. Putar switch 8 ( power control ke arah angka 20-30-40-50-60 sampai maksimal
70 Pull power
Dapur
Langkah Nama Matrial / Urutan BURNER INDUCTION
1 Masukan Gram
2 Masukan Getting/Ingot BC 6
3 Masukan Tembaga (Cu)
4 Tunggu cairan matang 35 45menit 10 15menit
5 Masukan TImah Hitam (Pb)
6 Masukan Timah Putih (Sn)
7 Masukan Zinc Ingot (Zn)
8 Masukan Fosfor
9 Diaduk Hingga Matang
10 Selesai
Keterangan :
Timah Timah
Tembaga ZING Pospor
NO putih hitam
(Cu)
( Sn)
plat,ingot (Zn) (P)
(Pb)
% Kg % Kg % Kg % Kg % Kg
1 BC 6
83-87 85 3-6 4 4-6 5 4-6 5 0,3 0,3
2 ZINC
(SPC )2 97-91 90 9-12 10 0,7 0,7
KOMPOSISI INGOT BC 6
PER 100 Kg
% Kg % Kg
98 98 2 2
BC 6 PER 100 Kg
RETURN ZING
SCRAP BC 6 (Zn)
% Kg % Kg
98 98 2 2
PER 100 Kg
KOMPOSISI MATRIAL BC 6
Kabel kaku 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg
Getting 12 Kg 24 Kg 30 Kg 36 Kg 42 Kg 48 Kg 54 Kg 60 Kg
Gram 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg
Zn 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg
THERMOCOUPLE
bila sudah masak ,bahan-bahan yang sudah di masukan kedalam tungku cek suhu
dengan menggunakan THERMOCOUPLE cara menggunakanya adalah :
Penjelasan :
Peroses penuangan logam caiaran yang di hasilkan oleh tungku induction di masukan
ke dalam cawan yang sudah di disain dan setelah itu baru kita tuangkan logam cairan
tersebut ke dalam rongga cetakan.
Aliran logam cairan ke dalam cetakan harus dihindarkan dari turbulensi karna aliran
turbelensiakan merusak cetakan yang dilaluinya
Memperendah jarak antara penuangan logam cair dengan saluran masuk untuk
menghindari tumbukan yang besar terhadap cetakan tersebut Penuangan di hentikan
ketika saluaran penambah telah terisi setengahnya
Logam cair di alirkan ke dalam rongga cetakan dengan turbulensi seminimal mungkin
untuk menghindari banyaknyya cacat pada produk.Pengikisan dinding saluran masuk di
atur sedemikan rupa hingga terjadi pembekuan yang terarah.
Solidifikasi hendaknya mulai dari permukaan cetakan sampai kea rah saluran logam cair
sehingga selalu ada logam cair cadangan untuk menutupi kekurangan akibat penyusutan
saat pembekuan.
Potong getting ini di lakukan dengan menggunakan mesin grinda listrik Cara
memotong getting tersebut yaitu dengan cara melihat garis atau batas yang
berada di saluran masuk pengecoran 5 7 mm
GRINDA LISTRIK
Cacat dari matrialsangat sulit untuk di hindari maka cacat yang sering sekali
terjadi dalam pengecoran pada produk
NO. Cu Sn Pb Zn Ni Fe Si Mn
1 84.69 5.30 4.44 5.23 0.180 0.072 <0.002 0.024
2 84.78 5.29 4.40 5.18 0.180 0.073 <0.002 0.023
3 84.69 5.30 4.46 5.20 0.181 0.080 <0.002 0.023
AVG 84.72 5.30 4.43 5.20 0.180 0.076 <0.002 0.023
SD 0.0535 0.0036 0.0311 0.0225 0.0008 0.0034 0.0000 0.0001
NO. Al Mg Cr Bi P S Sb As
1 <0.002 <0.001 <0.001 <0.005 0.015 0.025 0.025 <0.005
2 <0.002 <0.001 <0.001 <0.005 0.012 0.024 0.028 <0.005
3 <0.002 <0.001 <0.001 <0.005 0.014 0.025 0.031 <0.005
AVG <0.002 <0.001 <0.001 <0.005 0.014 0.025 0.028 <0.005
SD 0.0000 0.0000 0.0000 0.0004 0.0016 0.0007 0.0028 0.0000
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada beberapa hal yang dapat kami simpulkan dari proses pengecoran
BC 6 yang kami lakukan yaitu :
B. Saran
Saran kami pada mahasiswa selanjutnya yang mengambil mata kuliah ini
yaitu hendaknya dalam perancangan proses pengecoran ini data yang
didapatkan lebih akurat sehingga tidak terdapat kesalahan tahapan proses
pengecoran dari sebuah produk
C. Lampiran
Certificate
Surat Keterangan (KP) Kerja Peraktek