Anda di halaman 1dari 54

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

LAPORAN KERJA PRAKTEK


PENGECORANIMPELLER
SENTRIFUGAL( POMPA AIR )
PT. EBARA INDONESIA

Disusun Oleh :
Satrio Nugroho
2014710130002

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DIPLOMA III


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS JAYABAYA
JAKARTA2016

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 1


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENGECORAN IMPELLER
SENTRIFUGAL ( POMPA INDUSTRI )

Disusun untuk memenuhi syarat kurikulum di


Program Studi Teknik Mesin Diploma III Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri UNIVERSITAS JAYABAYA

Disusun Oleh :
SATRIO NUGROHO
2014710130002

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing


Pada tanggal : .

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

( NOORACHMAN ) ( IR. RUDY YULIANTO. MT )


Manager,Produksi Ka. Prodi Jurusan Teknik Mesin
PT.EBARA INDONESIA UNIVERSITAS JAYABAYA

Mengetahui,
Ka. Prodi Jurusan Teknik Mesin

( IR.RUDY YULIANTO.MT )

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 2


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Daftar isi

Halaman Pengesahan 2

Kata pengantar 5

BAB I PENDAHULUAN 6

1.1 Latar Belakang 6


1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Batasan Masalah 6
1.4 Tujuan Kerja Praktek 6
1.5 Tujuan Kusus 7
1.6 Tempat Pelaksanaan 7
1.7 Waktu Pelaksanaan 7
1.8 Metode Penelitian 7
1.9 Sistematika Penulisan 8

BAB II VISI, MISI, PT. EBARA INDONESIA 9

Visi 9
Misi 9
Informasi Umum PT. EBARA INDONESIA 10
Profil Perusahaan 10
Ebara Corporation 12
Certificate 12
Produk PT.EBARA INDONESIA 18

BAB III TEORI MATRIAL LOGAM 20

A. Pengertian Tembaga ( Cu ) 20
B. Sifat Sifat Tembaga 21
C. Manfaat Penggunaan Tembaga ( Cu ) 21
D. Pengertian Timah Putih( Sn ) 23
1. Sifat Sifat Timah putih 23
2. Senyawa Timah putih 23
3. Cara Perolehan 24
4. Kegunaan Timah putih
E. Pengertian Timah Hitam ( Pb ) 26
1. Sumber Timah Hitam 26
2. Sifat logam Timah Hitam 26
3. Kegunaan Timah Hitam 27
F. Pengertian ZINC INGOT (Zn) 28
1. Penggunaan Seng 29
Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 3
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

2. Efek Kesehatan Seng 29


3. Dampak Lingkungan Seng 30
G. Pengertian Scrap Kuningan 31
H. Pengertian Fosfor ( P ) 32
I. Pengertian Ingot 33

BAB VI PROSES PENGECORAN 34

A. Pengertian Pengecoran 34
B. Proses Pengecoran 34
C. Cara Menjalankan Panel INDUCTION 34
D. Proses Memasukan Matrial 40
Kedalam Tungku Peleburan ( INDUCTION )
E. Standar Komposisi Matrial BRONZE 43
F. Cara Mengukur Temperature 45
Dengan Menggunakan Thermocouple
G. Proses Penuangan Logam 46
H. Proses Pembongkaran Cetakan,Cacat yang Mungkin Terjadi 48
Dan Memotong Getting / Lubang Saluran Masuk
I. Laporan Proses Melting Furnace BC 6 51

J. Laporan Test Uji Komposisi BC 6 52

BAB V PENUTUP 53

A. Kesimpulan 53
B. Saran 53
C. Lampiran 53

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 4


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Kata pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan khadirat ALLAH SWT, karna hanya dengan ijin
rahmatnyaPenyusunan dapat menyelesaikan kerja praktek dan menyusun laporan ini
sampai dengan selesai, peraktek kerja ini di susun untuk memenuhi syarat kewajiban
mahasiswa di kampus UNIVERSITAS JAYABAYA dalam materi tambahan dengan
menyelesaikan Kerja Praktek ( KP )

Akhirnya saya sebagai penyusun hanya dapat berharap semoga penyusunan


laporan ini dapat berguna bagi penyusun dan pembaca meskipun masih jauh dari
sempurna .untuk itu saya yang menyusun laporan ini sangat mengharapkan sekali
keritik dan saran yang lebih baik lagi

Pada kesempatan ini pula, penyusun mengucapkan trima kasi yang sebesar
besarnya kepada semuah pihak yng terkait dan yang juga telah membantu
menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Ucapkan trima kasi ini penulis kepada

1. kedua orang tua yang telah memberikan doa dan adik yang memeberi semangat
2. Bapak Ir. Rudy Yulianto, MT selaku dosen pembimbing atas kesedianya membantu
Dan membimbing penulis selama penyusunan laporan kerja praktek
3 Bapak Ikhsan yang telah membimbing saya selama training di perusahaan
4. Bapak Noorachman selaku pembimbing lapangan kerja praktek di
PT. EBARA INDONESIA. Atas bimbinganya selama krja praktek
5. Seluruh karyawan PT. EBARA INDONESIA. Terutama bagian pengecoran
Furnac (BC).
6. Teman kerja praktek bulan agustus 2016 yang telah memberi semangat
7. Teman teman seperjuangan di UNIVERSITAS JAYABAYA
8. seluruh staf dan karyawan yang belum saya sebutkan trima kasih telah memeberi
Kesempatan dan bimbingan saya selama praktek di PT. EBARA INDONESIA

Hormat Saya

Satrio Nugroho

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 5


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 .Latar Belakang Masalah

Perkembangan industry dari zaman ke zaman semakin maju seiring dengan


perkembangan teknologi dan kebutuhan akan hasil yang di dapat,dari industry yang
berguna dan bermanfaat untuk kelangsungan hajat hidup orang banyak,

Teknologi memegang peran penting dalam perkembangan untuk efisensi peroduktifitas


dan efisiensi kinerja produksi. Sama halnya dengan apa yang sedang berkembang pada
kemajuan teknologi dan persaingan antara industry , PT EBARA INDONESIA ikut
berperan dalam perindustrian dengan mengeluarkan produk-produk pompa yang
berkualitas yang di akui di seluruh dunia.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana cara mengatasi kegagalan dalam produksi ?


Bagaimana cara mengatasi temperature induetion saat berlebihan dari standar
yang di tentukan?
Bagaimana cara langkah- langkah proses peleburan matrial ?

1.3. Batasan Masalah

Sesuai dengan program studi yang penulis tekuni yaitu program studi teknik mesin,
Maka penulis membatasi permasalahan yang ada di Pengecoran Logam khususnya di
Departement Foundry Section BC FurnacePT. EBARA INDONESIAPembahasan
yang dibahas yaitu Proses Dan Standar Komposisi Material yang digunakan

1.4Tujuan Kerja PeraktekAdapun tujuan kerja peraktek adalah sebagai berikut :

A> Untuk Mahasiswa


1. Untuk memenuhi mata kuliah kerja praktek (KP) di UNIVERSITAS
JAYABAYA Program Studi Teknik Mesin Industry D3
2. Untuk mengetahui permasalahan permasalahan yang berada di lingkungan
Perusahaan
3. Untuk menambah wawasan dan kreaktifitas mahasiswa dalam mengatasi
masalah yang ada di dalam Perusahaan
4. Untuk mendapatkan pengalaman di dunia kerja yang akan bermanfaat dalam
studi tugas akhir serta terjun kedunia industry
5. Mahasiswa dapat mengetahui peroduktivitas yang sedang berkembang di
Perusahaan

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 6


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

B >Untuk Perusahaan

1. Sebagai tolak ukur bagi perusahaan dalam memberikan pertimbangan perbaikan


para tenaga kerja baru terdidik
2. Memberikan kontribusi yang baik terhadap masyarakat luas dalam kepedulian
perusahaan terhadap CSR (Coorporate Social Resposibility )

1.5 Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan dari program kerja praktek ini adalah :

a. Memenuhi salah satu matakuliah semester V yaitu : Kuliah Kerja


Praktek Program Studi Teknik Mesin (D III) UNIVERSITAS JAYABAYA

b. Dapat membandingkan serta mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat


oleh penulis dibangku kuliah dengan dunia industri khususnya di Pabrik Pompa Air
PT.EBARA INDONESIA.

1.6 Tempat Pelaksanaan

Kerjapraktek yang saya laksanakan di Departement Foundry Section BC Furnace di

PT. EBARA INDONESIA yang beralamat Jl. Raya Jakarta-Bogor, KM. 32, Curug,
Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16953.

1.7 Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaankerja praktek dilaksanakan mulai tanggal 1 Agustus 2016 sampai dengan 31


Agustus 2016 dengan waktu kerja hari Senin-Kamis pukul 07.00 s/d 16.00 WIB, hari
Jumat pukul 07.00 s/d 15.30 WIB.

1.8 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah metode
deskriptif analitik yaitu dengan cara mengamati mesin secara langsungdengan disertai
wawancara serta

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 7


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

studi melalui internet maupunbukubuku referensi yang tersedia di perpustakaan dan


kantor Produksi PT. EBARA INDONESIA

1.9 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan, tempat
dan waktu pelaksanaan kerja praktek, metode penelitian, dan sistematika
penulisan
BAB II PROFIL PT. EBARA INDONESIA
Bab ini membahas tentang gambaran umum perusahaan
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang model,pasir dan casting
BAB IV PROSES PENGECORAN
Proses pengecoran dan standar pabrik saat plaksanaan
BAB V PENUTUP`
Bab ini mengakhiri laporan kerja peraktek kami di PT. EBARA INDONESIA
ksimpulan dan saran

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 8


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB II

VISI, MISI, MOTTO PT. EBARA INDONESIA

VISI
Menjadi pemimpin pasar di bidang permesinan dan sistim yang berhubungan
dengan air dan udara dengan menawarkan desain produk yang berkualitas untuk
memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan.

MISI

Perbaikan terus menerus dalam menghasilkan produk maupun jasa dengan


tujuan untuk memuaskan pelanggan.
Meningkatkan kemampuan dan skill karyawan untuk meningkatkan
produktifitas, mutu dan ketepatan waktu pengiriman produk dan jasa.
Memelihara dan meningkatkan kondisi kerja dengan tujuan untuk keamanan,
kesehatan dan menjaga lingkungan.
Memberikan pelayanan dan respon yang baik kepada pelanggan termasuk
Ebara Sister Companies.

MOTTO

Kami sangat berkomitmen dan professional untuk menciptakan produk berkualitas


tinggi dan layanan yang berkaitan dengan air, udara dan lingkungan.

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 9


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INFORMASI UMUM PT. EBARA INDONESIA


Profil Perusahaan

PT. EBARA INDONESIA merupakan produsen pompa air dalam negeri pertama di
Indonesia didirikan pada tahun 1980 di Jakarta,dalam bentuk Joint Venture antara PT.
DONOMULIO INDUSTRI (INDONESIA) dan PT. EBARA CORPORATION
(JEPANG).

Sejak berdirinya Perusahaan memiliki reputasi yang baik bagi pelanggan dalam
menyediakan solusi dengan biaya yang paling efisien untuk manufaktur dan rekayasa
mesin dan sistem yang berkaitan dengan air, udara dan lingkungan, yang
merupakan unsur yang sangat diperlukan bagi manusia yang hidup di bumi

PT. EBARA INDONESIA berdiri diatas tanah seluas 51.000 m2 di Jl. Raya Jakarta-
Bogor, KM. 32, Curug, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16953. Area ini berfungsi
sebagai rangkaian lengkap fasilitas perusahaan, seperti bangunan pabrik, kantor,
perbaikan dan fasilitas pelayanan dan gudang. Kami juga memiliki fasilitas proses
produksi lengkap yang meliputi Desain, Workshop Pembuatan Pola, Pengecoran
(Pencetakan, Peleburan, Penuangan), Pemesinan, Hydro Test, Perakitan, Uji Kinerja,
Pengemasan Dan Pengiriman.

Karyawan kami dirawat, dikembangkan dan termotivasi untuk menghasilkan yang


terbaik bagi Perusahaan.Mereka diberi kesempatan untuk mencari dan mewujudkan
tujuan karir dan imbalan yang kompetitif, kesempatan untuk menjalani pelatihan
intensif yang dilakukan di pabrik Ebara di Jepang, untuk menjadi ahli di bidang masing-
masing proses produksi dan kontrol kualitas.

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 10


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Kami didukung oleh mesin dan peralatan manufaktur seperti:

Mesin dan Peralatan Kapasitas

Tanur Induksi FC 5 Unit 3 Ton & 500 Kg

Tanur BC 1 unit 500 Kg

Versatic Mixer 5 Ton

Spectrometer & Laboratoriun Uji Pasir -

Pemodelan / Workshop Pembuatan Pola -

Mesin Milling CNC Horizontal X:4 00mm, Y: 700mm, Z: 750 mm (Max)

Mesin Milling Vertical 1280 x 750 x 500 mm (Max)

Mesin Milling Drilling 130 mm (Max)

Mesin Bubut CNC X: 415mm , Z:380 mm (Max)

Mesin Bubut Vertikal 700~1200 x700 mm (Max)

Mesin Bubut Gradual 500~800 x 800~3000 mm

Mesin Universal Grinding -

Pompa permukaan, Kapasitas Max 75


m3/min, 400 kW
Performance Test
Pompa Submersible, Kapasitas Max 11
m3/min, 22 Kw

Tabel. Peralatan Manufaktur PT. Ebara Indonesia

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 11


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Ebara Corporation

Didirikan pada tahun 1912, EBARA CORPORATION telah tumbuh


menjadi salah satu produsen utama dunia mesin industri, terutama pada mesin
dan sistem bisnis fluida, dengan posisi yang sangat kuat di pompa dan
kompresor serta produk-produk terkait lainnya.Bermula dari bisnis mesin dan
sistem fluida, Perusahaan diperluas ke bisnis teknik lingkungan berpusat pada
pengolahan air, insinerator, dan teknologi gasifikasi.Ini kemudian diperluas ke
bisnis mesin presisi, yang menghasilkan semikonduktor-manufaktur dan
peralatan lainnya.

EBARA Group terus memikirkan apa yang akan dibutuhkan di masa


depan dan berusaha untuk secara akurat memahami kebutuhan saat ini dan
masa depan pelanggan, sementara terus mengejar perkembangan teknologi
unggul dan produk di semua bisnisnya. Dalam tahun-tahun mendatang, seperti
di masa lalu, yang EBARA Group akan terus mencapai perkembangan lebih
lanjut dan berkontribusi kepada masyarakat dengan unggul dalam
pengembangan teknologi, oleh manufaktur dan pemasaran produk unggulan
dan dengan memberikan dukungan dan layanan berkualitas tinggi.

Certificate

PT. EBARA INDONESIA telah memperoleh sertifikat Sistem


Manajemen Mutu ISO 9001 sejak tahun 2001. Kami juga memiliki produk
pompa pemadam kebakaran yang mendapat sertifikasi dari UL Listed dan FM
Approval, USA

PT. EBARA INDONESIA telah terus mempertahankan kualitas


sistem manajemen yang baik pada manufaktur pompa untuk mencapai produk
berkualitas tinggi dan kepuasan pelanggan untuk memastikan produk ramah
lingkungan yang lebih baik secara lokal maupun internasional.

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 12


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Certificate Of Registrostion

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 13


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Certificate Of Compliance Approval CNPA Certificate FM Approved

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 14


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Certificate Of Compliance Approval FSPA Certificate FM .

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 15


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Certificate Of Compliance Approval CNPA Certificate UL

Listed Split Casing Pump

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 16


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Certificate Of Compliance Approval FSPA Certificate UL

Listed End Suction Pump

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 17


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PRODUK PT. EBARA INDONESIA

Ada banyak produk pompa yang di produksi di PT. EBARA INDONESIA,


diantaranya yaitu:

1. FSA End Suction Volute Pump

2. CNA Horizontal Split Casing Pump

3. SQPB Self-Priming Pump

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 18


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

4. LPDA Vertical In-Line Pump

5. SZ Mixed Flow Volute Pump

Gambar 2.3 Produk-Produk PT. Ebara Indonesia

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 19


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB III

TEORI MATRIAL LOGAM

A. PENGERTIAN TEMBAGA (Cu )

Kepadatan: 8,9 g /cm3

Titik lebur: 1083 C

Titik didih: 2595 C

Radius Vanderwaals: 0,128 nm

Radius ionik: 0,096 nm (+1) ; 0,069 nm (+3)

Isotop: 6

Energi ionisasi pertama: 743,5 kJ/mol

Energi ionisasi kedua: 1946 kJ/mol

Potensial standar: +0,522 V (Cu+ / Cu ) ; +0,345 V (Cu2+ / Cu)

Ditemukan oleh: Orang jaman kuno

Tembaga adalah unsur kimia dengan nomor atom 29 dan nomor massa 63,54,
merupakan unsur logam. Unsur ini mempunyai titik lebur 1.803C Celcius dan titik
didih 2.595C.dikenal sejak zaman prasejarah. Tembaga sangat langka dan jarang sekali
diperoleh dalam bentuk murni.Mudah didapat dari berbagai senyawa dan
mineral.Penggunaan tembaga yaitu dalam bentuk logam merupakan paduan penting
dalam bentuk kuningan, perunggu serta campuran emas dan perak. Banyak digunakan
dalam pembuatan pelat, alat-alat listrik, pipa, kawat,uang logam, alat-alat dapur, dan
industry. Senyawa tembaga juga digunakan dalam kimia analitik dan penjernihan air,
sebagai unsur dalam insektida, cat, obat-obatan dan pigmen.Kegunaan biologis untuk
runutan dalam organisme hidup dan merupakan unsur penting dalam darah binatang
berkulit keras.

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 20


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

B. Sifat-sifat Tembaga

Produksi tembaga sebagian besar dipergunakan dalam industri


kelistrikan, karena tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi. Kotoran
yang terdapat dalam tembaga akan memperkecil/mengurangi daya hantar
listriknya.
Selain mempunyai daya hantar listrik yang tinggi, daya hantar panasnya
juga tinggi; dan tahan karat.Oleh karena itu tembaga juga dipakai untuk
kelengkapan bahan radiator, ketel, dan alat kelengkapan pemanasan.Tembaga
mempunyai sifat dapat dirol, ditarik, ditekan dan dapat ditempa (meleable).

C. Manfaat Penggunaan Tembaga


Sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo.Paduan logam.
Paduan tembaga 70% dengan seng 30% disebut kuningan, sedangkan paduan
tembaga 80% dengan timah putih 20% disebut perunggu. Perunggu yang
mengandung sejumlah fosfor digunakan dalam industri arloji dan
galvanometer.Kuningan memiliki warna seperti emas.Sedangkan perunggu
banyak dijadikan sebagai perhiasan dan digunakan pula pada seni
patung.Kuningan dan perunggu berturut-turut seperti yang tertera pada gambar.
Mata uang dan perkakas-perkakas yang terbuat dari emas dan perak
selalu mengandung tembaga untuk menambah kekuatan dan kekerasannya.
Gambar mata uang yang terbuat dari emas.Sebagai bahan penahan untuk
bangunan dan beberapa bagian dari kapal.Serbuk tembaga digunakan sebagai
katalisator untuk mengoksidasi metanol menjadi metanal.

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 21


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

TEMBAGA (Cu)

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 22


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

D. PENGERTIANTIMAH PUTIH ( Sn )

Simbol : Sn
Nomoratom : 50
Beratatom : 118,71
Klasifikasi : Logam
Fase padaSuhuKamar :Padat
Titik leleh : 231C, 449F
Titik didih :2602C, 4716F
Ditemukan oleh : Sudah dikenalsekitarsejak zaman kuno

Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin
dari timah adalah Stannum dimana kata ini berhubungan dengan kata stagnum yang
dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata dripping yang artinya menjadi cair /
basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.

Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat
fleksibel, memiliki struktur kristal, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan.

Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak dimana jangkauan
isotop ini mulai dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop tersebut yang paling banyak
jumlahnya adalah isotop 120Sn dimana komposisinya mencapai 1/3 dari jumlah isotop
Sn yang ada, 116Sn, dan 118Sn. Isotop yang paling sedikit jumlahnya adalah 115Sn. Unsur
timah yang memiliki jumlah isotop yang banyak ini sering dikaitkan dengan nomor
atom Sn yaitu 50 yang merupakan magic number dalam pita kestabilan fisika nuklir.
Beberapa isotop bersifat radioaktif dan beberapa yang lain bersifat stabil (dengan
lambang m).

1. Sifat-Sifat Timah

Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil.Ada 18 isotop lainnya yang diketahui.
Timah merupakan logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk dan memilki struktur
kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar suara yang sering disebut
tangisan timah ketika sebatang unsur ini dibengkokkan.

2. Senyawa Timah

Senyawaan timah yang penting adalah organotin, SnO2, Stanat, timah klorida, timah
hidrida, dan timah sulfide.

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 23


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

3. Cara Perolehan

Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari
jenis biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan
untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya
0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan
dan kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji
yang telah dihancurkan dilewatkan dalam floating tank dan ditambahkan zat kimia
tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik
sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi.Biji
timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir
semuanya berupa mineral Cassiterite.

Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam


bentuk coal atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk
menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon
bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian
bereaksi dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang
dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk
memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan
menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa
mencapai 99,8%.

4. Kegunaan Timah

Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk
bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan
berbagai macam aplikasi lain (11%)

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 24


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

TIMAH PUTIH ( Sn )

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 25


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

E. PENGERTIAN TIMAH HITAM (Pb)

Fasa pada suhu kamar : padat


Densitas : 11,34 g/cm3
Titik leleh : 327,5 0C
Titik didih : 17490C
Panas Fusi : 4,77 kJ/mol
Panas Penguapan : 179,5 kJ/mol
Kalor jenis : 26,650 J/molK

Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal dengan nama timah hitam. Dalam bahasa
ilmiahnya dinamakan Plumbum, dan logam ini disimbolkan dengan Pb. Logam ini
termasuk kedalam kelompok logam-logam golongan IV-A pada tabel periodik unsur
kimia. Mempunyai unsur atom (NA)82 dengan bobot atau berat atom (BA)207,2.

Sumber Timbal (Pb)

a. Sumber alami

Kadar timbal (Pb) secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekita 13kg. Timbal
(Pb) yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5-25 kg dan di air bawah tanah (ground
water) berkisar 1-60 g/liter. Secara alami timbal (Pb) juga ditemukan pada air
permukaan sebesar 1-10 g/liter. Dalam air laut kadar timbal (Pb) lebih rendah dari
dalam air tawar.

b. Sumber dari industri

Misalnya industri pengecoran maupun pemurnian, industri bahan bakar, industri kabel,
dan industri kimia dimana menggunakan timbal (Pb) dalam kesehariannya.

c. Sumber dari transportasi

Timbal (Pb) banyak terdapat pada bahan bakar bensin, diketahui bisa menjadi racun
yang merusak sistem pernapasan, sistem saraf, serta meracuni darah.

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 26


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Sifat Logam Timbal (Pb)

Merupakan logam yang lunak, sehingga dapat dipotong dengan menggunakan


pisau atau tangan dan dapat dibentuk dengan mudah.
Tahan terhadap korosi atau karat, sehingga logam timbal sering digunakan
sebagai coating

Titik lebur rendah, hanya 327,5 derajat C.


Merupakan penghantar listrik yang tidak baik.

Mempunyai kerapatan yang lebih besar dibandingkan dengan logam-


logambiasa,kecuali emas dan mercuri
Termasuk logam berat trace metals

Kegunaan Timbal (Pb)

a. Digunakan dalam pembuatan kabel telepon


b. Digunakan dalam baterai
c. Sebagai pewarnaan cat
d. Sebagai pengkilapan keramik dan bahan anti api

TIMAH HITAM ( Pb )

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 27


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

F. PENGERTIAN ZINC INGOT (Zn)

Nomor atom: 30

Massa atom: 65,37 g/mol

Elektronegativitas menurut Pauling: 1,6

Densitas: 7,11 g/cm3 pada 20 C

Titik lebur: 420 C

Titik didih: 907 C

Radius Vanderwaals: 0,138 nm

Radius ionik: 0,074 nm (+2)

Isotop: 10

Energi ionisasi pertama: 904,5 kJ/mol

Energi ionisasi kedua: 1723 kJ/mol

Potensial standar: 0,763 V

Ditemukan: Andreas Marggraf tahun 1746

Sifat Kimia dan Fisika Seng

Seng merupakan logam putih kebiruan berkilau dan berada dalam kelompok tabel
periodik.

Seng bersifat getas pada suhu normal, tetapi berubah menjadi ulet dan bisa ditempa
ketika dipanaskan antara 110 C hingga 150 C.

Unsur ini merupakan logam cukup reaktif yang akan bereaksi dengan oksigen dan non-
logam, serta bereaksi dengan asam encer untuk melepaskan hidrogen.

Seng merupakan unsur umum di alam dengan sejumlah makanan mengandung


konsentrasi tertentu.

Air minum juga mengandung sejumlah seng, yang mungkin akan semakin tinggi bila
disimpan dalam wadah logam.

Limbah industri berpotensi menyebabkan peningkatan jumlah seng dalam air minum
sehingga memicu masalah kesehatan.

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 28


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Seng terjadi secara alami di udara, air dan tanah, tetapi peningkatan konsentrasi seng
umumnya disebabkan oleh aktivitas manusia.

Sebagian seng ditambahkan ke alam selama kegiatan industri, seperti pertambangan,


pembakaran batu bara, dan pengolahan baja.

Seng merupakan unsur ke-23 paling melimpah di kerak bumi.Bijih utama seng dikenal
sebagai sfalerit.Bijih seng lainnya adalah wurzite, smithsonite, dan hemimorphite.

Daerah pertambangan utama berada di Kanada, Rusia, Australia, Amerika Serikat, dan
Peru.

Lebih dari 30% kebutuhan seng dunia dipenuhi oleh seng daur ulang.

Penggunaan Seng

Seng terutama digunakan dalam proses peleburan besi serta sebagai campuran paduan
logam.

Logam ini juga digunakan sebagai pelat negatif dalam beberapa baterai listrik serta
untuk atap dan selokan dalam konstruksi bangunan, serta dalam die casting di industri
otomotif.

Seng oksida digunakan sebagai pigmen putih dalam cat air dan sebagai aktivator dalam
industri karet.

Sebagai pigmen, seng juga digunakan dalam industri plastik, kosmetik, kertas fotokopi,
wallpaper, tinta cetak dll.

Efek Kesehatan Seng

Seng adalah elemen yang sangat penting bagi kesehatan manusia.Asupan seng yang
terlalu rendah membuat seseorang kehilangan nafsu makan, penurunan indera perasa
dan penciuman, serta luka lambat sembuh.

Kekurangan seng bahkan dapat menyebabkan janin cacat lahir.

Meskipun manusia mampu menangani konsentrasi seng yang cukup tinggi, asupan
terlalu tinggi justru menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kram perut, iritasi
kulit, muntah, mual, dan anemia.

Tingkat seng yang sangat tinggi dapat merusak pankreas dan mengganggu metabolisme
protein, serta menyebabkan arteriosclerosis.

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 29


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Seng dapat berbahaya bagi janin yang belum lahir dan janin baru lahir.Seorang ibu yang
menyerap konsentrasi seng terlalu tinggi dapat menyalurkannya ke janin melalui darah
dan ASI.

Dampak Lingkungan Seng

Produksi seng dunia masih tinggi sehingga akan semakin banyak seng yang tersebar ke
lingkungan.

Air yang tercemar seng dapat meningkatkan keasaman air.Beberapa jenis ikan diketahui
mengakumulasi seng dalam tubuh mereka.

Sejumlah besar seng mungkin ditemukan di tanah. Ketika tanah lahan pertanian
tercemar dengan seng, hewan akan menyerap konsentrasi tinggi yang merusak
kesehatan mereka.

Seng tidak hanya menjadi ancaman bagi ternak, tetapi juga bagi tumbuhan.

Tanaman akan sulit tumbuh pada tanah yang memiliki kandungan seng terlalu tinggi.
Pada kasus ekstrim, hal ini bisa mengancam ketahanan pangan.

Seng juga berpotensi mengganggu aktivitas organisme dalam tanah karena berefek
negatif pada aktivitas mikrorganisme dan cacing tana

ZINC INGOT( Zn)

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 30


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

G. PENGERTIAN SCRAP KUNINGAN

Scrap kuningan adalah paduan logam dengan kadar tembaga


antara 60 96 % Secrap kuningan hasil dari proses pengecoran
Impaeller yang pengecorannya kurang sempurna dan tidak layak
digunakan sebagai bagian dari komponen. dan melalui proses
pemotongan getting dengan menggunakan gerinda listrik sehingga sisa
dari potongan getting tersebut di pakai kembali dan dilebur kembali

SCRAP KUNINGAN

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 31


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

H. PENGERTIAN FOSFOR ( P )

Simbol :P
Nomor Atom : 15
Berat Atom : 30,973776
Klasifikasi : Bukan Logam
Fase Pada Suhu Kamar : Padat
Berat Jenis Putih 1,823 Gram per cm
Titik Leleh Putih : 44,1 C 111 F
Titik didih Putih : 280 C 536 F
Ditemukan Oleh : Hennig Brandt pada 1669

a. Fosfor adalah unsure yang sangat reaktif dan tidak pernah


ditemukan di bumi sebagai elemen bebas .fosfor dating dalam
berbagai alotrop
( struktur Kristal yang berbeda)

FOSFOR ( P )

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 32


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

I. PENGERTIAN INGOT

Ingot adalah bagian dari bahan yang relatif murni,biasanya logam yang
dimasukan ke dalam bentuk yang sesuai dengan proses yang diinginkan
Dalam pembuatan ingot langkah pertama pengecoran setengah jadi. Ingot
biasanya memerlukan prosedur kedua memebentuk, seperti dingin / panas kerja,
pemotongan atau pendinginan untuk menghasilkan produk akhir yang
bermanfaat
Ingot juga dapat digunakan sebagai mata uang koin.

INGOT

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 33


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB IV

PROSES PENGECORAN

A. Pengertian Pengecoran

Pengertian pengecoran adalah suatu proses pembuatan alat atau barang dengan
cara menuangkan logam cair ke dalam cetakan.
Peroses pengecoran merupakan proses yang sudah sangat lama sekali dilakukan
oleh orang yaitu sekitar 2000 SM. Sehingga saat ini sudah sangat berkembang
pesat.

B. Peroses pengecoran

Pada peroses pengecoran ini ada langkah langkahnya yaitu :

C. CARA MENJALANKAN PANEL INDUETION

1. Menghidupka induction Naikan hendle dapur yang akan di gunakan pada


posisi ON Switch 2A.FC. dan Switch 2B.BC

Hendle Pada Panel Induction

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 34


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Tombol Switch Panel Control

2. Putar switch 1B sesuai pompa yang di gunakan


3. Tekan tombol switch 1C
4. Tekan tombol switch 1A

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 35


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Hendle Pintu Panel ON/OF

5. Putar switch 3 ke angka 1

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 36


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Tombol Riset Panel Induction

6. Tekan switch 4 ( Riset )

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 37


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Hendle Switch Panel Induction

7. Naikan hendle switch 5

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 38


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Pengatur Temperature Pada Tungku Induction

8. Tekan switch 6
9. Tekan switch 7
10. Putar switch 8 ( power control ke arah angka 20-30-40-50-60 sampai maksimal
70 Pull power

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 39


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

D. PROSES MEMASUKAN SEMUA MATRIAL KE DALAM TUNGKU


PELEBURAN ( INDUCTION )

Dapur
Langkah Nama Matrial / Urutan BURNER INDUCTION
1 Masukan Gram
2 Masukan Getting/Ingot BC 6
3 Masukan Tembaga (Cu)
4 Tunggu cairan matang 35 45menit 10 15menit
5 Masukan TImah Hitam (Pb)
6 Masukan Timah Putih (Sn)
7 Masukan Zinc Ingot (Zn)
8 Masukan Fosfor
9 Diaduk Hingga Matang
10 Selesai

Keterangan :

1. Gram = Halus dan mudah tercacah


2. Getting / ingot = Terpotong potong dan mudah cair
3. Tembaga (Cu) = Lentur / Tidak mudah patah
4. Timah hitam (Pb) = Memperhalus permukaan Casting
5. Timah putih (Sn) = Pengikat (Pengeras)
6. Zinc ingot (zn) = Melancarkan cairan
7. Fosfor (P) = Pengambilan gas cairan / Kotoran

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 40


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

MATRIAL DI MASUKAN KEDALAM

TUNGKU PELEBURAN (INDUCTION)

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 41


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

SAAT PROSES PENCAIRAN SUHU MENCAPAI 1245C

MATRIAL YANG TELAH DI LEBUR SIAP DI TUANG KEDALAM CETAKAN

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 42


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

E. STANDAR KOMPOSISI MATRIAL BRONZE

KOMPOSISI MATRIAL MURNI PER 100 Kg

Timah Timah
Tembaga ZING Pospor
NO putih hitam
(Cu)
( Sn)
plat,ingot (Zn) (P)
(Pb)
% Kg % Kg % Kg % Kg % Kg
1 BC 6
83-87 85 3-6 4 4-6 5 4-6 5 0,3 0,3

2 ZINC
(SPC )2 97-91 90 9-12 10 0,7 0,7

KOMPOSISI INGOT BC 6

PER 100 Kg

INGOT BC 6 ZING (ZN)

% Kg % Kg

98 98 2 2

KOMPOSISI RETURN SCRAP

BC 6 PER 100 Kg

RETURN ZING
SCRAP BC 6 (Zn)
% Kg % Kg

98 98 2 2

KOMPOSISI SEPESIAL LBC5 (METAL ROL)

PER 100 Kg

Tembaga (Cu ) Timah Putih Timah Hitam Zing


Plat, Ingot (Sn) (Pb) (Zn)
% Kg % Kg % Kg % Kg
70-76 73 6-8 7 16-22 19 1 1
Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 43
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

KOMPOSISI MATRIAL BC 6

NAMA Melting Melting Melting Melting Melting Melting Melting Melting


MATRIAL 100 Kg 200 Kg 250 Kg 300 Kg 350 Kg 400 Kg 450 Kg 500 Kg

Ingot Bc 6 80 Kg 160Kg 200 Kg 240 Kg 280 Kg 320 Kg 360 Kg 400 Kg

Cu kabel 7 Kg 14 Kg 17,5 Kg 21 Kg 24,5 Kg 28 Kg 31,5 Kg 35 Kg

Kabel kaku 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg

Getting 12 Kg 24 Kg 30 Kg 36 Kg 42 Kg 48 Kg 54 Kg 60 Kg

Gram 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg

Sn 0.5 Kg 1 Kg 1,25 Kg 1,5 Kg 1,75 Kg 2 Kg 2,25 Kg 2,5 Kg

Pb 0.5 Kg 1 Kg 1,25 Kg 1,5 Kg 1,75 Kg 2 Kg 2,25 Kg 2,5 Kg

Zn 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg 0 Kg

Total 100 Kg 200 Kg 250 Kg 300 Kg 350 Kg 400 Kg 450 Kg 500 Kg

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 44


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

F. CARA MENGUKUR TEMPERATURE DENGAN MENGGUNAKAN

THERMOCOUPLE

bila sudah masak ,bahan-bahan yang sudah di masukan kedalam tungku cek suhu
dengan menggunakan THERMOCOUPLE cara menggunakanya adalah :

1. Klik Switch, dalam ke adaan on


2. Masukan dalam ujung thermocouple/ sensor
Ke dalam cairan sampai batas sensor
3. Tunggu/tahan selama 10 20 detik dalam cairan lalu di angkat (di sesuaikan
dengan kebutuhan)
4. Baca angka penunjuk temperatur sudah setandar pematangan apa belum bila
sudah setandar pematangan sekitar suhu 1200C lebih berarti komposisi yang di
masak dalam tungku sudah matang siap untuk di tuang ke cetakan yang sudah di
disign impeller
5. Bila sudah matang posisikan off thermocouple

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 45


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

G. PROSES PENUANGAN LOGAM

Penjelasan :

Peroses penuangan logam caiaran yang di hasilkan oleh tungku induction di masukan
ke dalam cawan yang sudah di disain dan setelah itu baru kita tuangkan logam cairan
tersebut ke dalam rongga cetakan.

Hal-hal yang harus di perhatiakan dalam penuangan logam cairan yaitu

Aliran logam cairan ke dalam cetakan harus dihindarkan dari turbulensi karna aliran
turbelensiakan merusak cetakan yang dilaluinya

Memperendah jarak antara penuangan logam cair dengan saluran masuk untuk
menghindari tumbukan yang besar terhadap cetakan tersebut Penuangan di hentikan
ketika saluaran penambah telah terisi setengahnya

Logam cair di alirkan ke dalam rongga cetakan dengan turbulensi seminimal mungkin
untuk menghindari banyaknyya cacat pada produk.Pengikisan dinding saluran masuk di
atur sedemikan rupa hingga terjadi pembekuan yang terarah.

Solidifikasi hendaknya mulai dari permukaan cetakan sampai kea rah saluran logam cair
sehingga selalu ada logam cair cadangan untuk menutupi kekurangan akibat penyusutan
saat pembekuan.

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 46


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PENUANGAN CAIRAN LOGAM KE DALAM CETAKA

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 47


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

H. PROSES PEMBONGKARAN CETAKAN,CACAT YANG MUNGKIN


TERJAD DAN MEMOTONG GETTING/ LUBANG SALURAN MASUK

a. Proses potong getting / lubang saluran masuk

Potong getting ini di lakukan dengan menggunakan mesin grinda listrik Cara
memotong getting tersebut yaitu dengan cara melihat garis atau batas yang
berada di saluran masuk pengecoran 5 7 mm

GRINDA LISTRIK

STANDAR PEMOTONGAN GETTING IMPELLER

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 48


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

b. Proses pembongkaran cetakan

Dalam peroses pembongkaran cetakan, kita harus menanti terlebih dahulu


cetakan atau prodik sampai dingin

Perosedur pembongkaran cetakan secara umum yaitu :

Tunggu produk sampai dingin


Setelah dingin angkat cetakan atas (cup) dengan hati-hati.
Angkat produk dari cetakan bawah (drag) dengan hati-hati
Bersihkan pasir yang menempel pada produk.
Keluarkan inti cetakan dari produk tersebut, karna inti tersebut dari pasir
kering maka sangat mudah untuk menghancurkan inti tersebut.
Maka kita telah mendapatkan produk dari pengecoran yang kita lakukan.

c. Cacat yang mungkin terjadi

Cacat dari matrialsangat sulit untuk di hindari maka cacat yang sering sekali
terjadi dalam pengecoran pada produk

Keropos pada saat pembubutan


Berlubang-lubang karna di sebabkan masih adanya gas yang berada
didalam cetakan sehingga saat penuangan logam terjadi penguapan.

d. Cara penanggulanginya yaitu :

Di barner permukan dalam cetakan selama 15 menit


Di gerafit dengan merata
Saat mengopenan cetakan gunakan suhu sedang supaya merata terbakar
pasir cetakanya sehingga tidak ada gas
Memakai peleburan dengan frekuensi yang standar
Pemilihan pasir cetak dan campurannya dengan baik
Penuangan yang baik hanya satu kali dalam penuangan cetakan produk

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 49


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

SELESAI PEMBONGKARAN DAN PENGECEKANIMPELLER

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 50


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

I. LAPORAN PROSES MELTING FURNACE BC 6

Tempratur Jam Freguency Kilowat Voltage GlD


7.30 800 80 600 0.18
1227 C 8.00 900 120 700 0.17
8.30 950 200 1300 02.0
9.45 850 110 700 01.9
1228C 10.20 900 165 1050 02.2
10.40 950 200 1350 02.2
12.15 850 100 700 02.9
1210 C 13.00 950 165 700 02.4
13.30 950 200 1200 02.0
14.00 850 110 1350 02.1
1234 C 14.35 950 200 700 02.2
14.55 950 300 1300 02.3

Char FC/BC Kg Star jam Melting Akhir jam


1 BC 500 7.30 910 9.40
2 BC 500 9.45 1045 11.40
3 BC 500 12.50 1330 13.55
4 BC 500 14.00 1500 15.55

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 51


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

J. LAPORAN TES UJI KOMPOSISI BC 6

NO. Cu Sn Pb Zn Ni Fe Si Mn
1 84.69 5.30 4.44 5.23 0.180 0.072 <0.002 0.024
2 84.78 5.29 4.40 5.18 0.180 0.073 <0.002 0.023
3 84.69 5.30 4.46 5.20 0.181 0.080 <0.002 0.023
AVG 84.72 5.30 4.43 5.20 0.180 0.076 <0.002 0.023
SD 0.0535 0.0036 0.0311 0.0225 0.0008 0.0034 0.0000 0.0001

NO. Al Mg Cr Bi P S Sb As
1 <0.002 <0.001 <0.001 <0.005 0.015 0.025 0.025 <0.005
2 <0.002 <0.001 <0.001 <0.005 0.012 0.024 0.028 <0.005
3 <0.002 <0.001 <0.001 <0.005 0.014 0.025 0.031 <0.005
AVG <0.002 <0.001 <0.001 <0.005 0.014 0.025 0.028 <0.005
SD 0.0000 0.0000 0.0000 0.0004 0.0016 0.0007 0.0028 0.0000

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 52


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada beberapa hal yang dapat kami simpulkan dari proses pengecoran
BC 6 yang kami lakukan yaitu :

Produk yang kami buat yaitu pompa


Jenis proses pengecoran yang kami pakai yaitu proses pengecoran
cetakan pasir kering
Pasir yang di gunakan yaitu pasir silica dan lion cor dengan
campuran catalis
Bahan coran yang di pakai kuningan BC 6
Jenis pola yang di pakai yaitu pola belah dan bahanya dari kayu
Inti yang di pakai yaitu inti pasir kering dengan campuran catalis
Tungku peleburanya menggunakan induction
Cacat yang sering terjadi keropos dan bolong-bolong
Peroses finising yang di pakai yaitu gerinda,asambling,performan
test dan painting

B. Saran

Saran kami pada mahasiswa selanjutnya yang mengambil mata kuliah ini
yaitu hendaknya dalam perancangan proses pengecoran ini data yang
didapatkan lebih akurat sehingga tidak terdapat kesalahan tahapan proses
pengecoran dari sebuah produk

C. Lampiran
Certificate
Surat Keterangan (KP) Kerja Peraktek

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 53


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Laporan Kerja Praktek PT. Ebara Indonesia Page 54

Anda mungkin juga menyukai